Você está na página 1de 25

MAKALAH BIOLOGI DASAR

SISTEM KLASIFIKASI MAKHLUK


HIDUP

Disusun Oleh :
KELOMPOK 8
Andi Fharadyba Haris / H31114503
Harini Wahyuni S / H31114504
Rizda Arifin / H31114505

UNIVERSITAS
HASANUDDIN
1 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T karena atas berkat rahmat-Nya berupa
kekuatan lahir maupun batin serta jalan semangat pada penyusun sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini kami membahas tentang system klasifikasi makhluk
hidup. Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelasaikan tantangan dan hambatan selama
pengerjaan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan
saran dan kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan bermanfaat kepada kita
sekalian. Aamiin

Makassar, September 2014

Penulis

2 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.....................................................................
B. Rumusan masalah ...............................................................
C. Tujuan .................................................................................

1
2
3

BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.

Pengertian klasifikasi makhluk hidup......................................


Sejarah singkat penamaan dan klasifikasi makhluk hidup......
System klasifikasi....................................................................
Proses klasifikasi......................................................................
Langkah-langkah klasifikasi....................................................
Hirarki taksonomi....................................................................
Tata nama binomial..................................................................
Aturan penulisan......................................................................
Klasifikasi hewan dan tumbuhan
I.1 Klasifikasi hewan...............................................................
I.2 Klasifikasi tumbuhan..........................................................

4
4
6
10
10
12
12
13
16
16

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan....................................................................................
3.2 Saran .............................................................................................

19
19

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................

20

LAMPIRAN............................................................................................

21

3 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup yang ada di bumi ini sangat banyak dan
beraneka ragam. Bahkan di tiap daerah memiliki jenis
makhluk hidup yang khas, yang tidak ditemukan di daerah
lain. Adanya keanekaragaman makhluk hidup ini menjadi
suatu masalah dalam mengenal dan mempelajarinya. Oleh
karena

itu,

diperlukan

suatu

sistem

yang

mengatur

keanekaragaman yang ada


Klasifikasi

merupakan

kata

serapan

dari

bahasa

Belanda, classificatie, yang sendirinya berasal dari bahasa


Prancis classification.Istilah ini menunjuk kepada sebuah
metode untuk menyusun data secara sistematis atau menurut
beberapa aturan atau kaidah yang telah ditetapkan.Secara
harafiah

bisa

pula

dikatakan

bahwa

klasifikasi

adalah

pembagian sesuatu menurut kelas-kelas.


Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang
didasarkan

pada

menggunakan

ciri-ciri
suatu

tertentu.
sistem

Semua

ahli

klasifikasi

biologi
untuk

mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki


persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan
ataupu

hewan

tersebut

dipasang-pasangkan

dengan

kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki


persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan
oleh John Ray yang berasal dari Inggris.Namun ide itu
disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli
4 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa


sekarng dengan Carolus Linnaeus.
Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi
mengelompokkan

dan

mengkategorikan

spesies

dari

organisme yang punah maupun yang hidup.Klasifikasi modern


berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan
spesies

menurut

dimiliki.Pengelompokan

kesamaan
ini

sudah

sifat
direvisi

fisik

yang

sejak

Carolus

Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan asas sifat umum


yang diturunkan dari Darwin.
Untuk

mengenali

dan

mempelajari

makhluk

hidup

secara keseluruhan tidak mudah sehingga dibuat klasifikasi


(pengelompokan) makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup
adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk
hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi
makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang
sekarang digunakan) adalah Domain (Daerah), Kingdom
(Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan)/Divisio (tumbuhan),
Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga),
dan Spesies (Jenis).
Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai
sekarang karena sifatnya yang sederhana dan fleksibel
sehingga suatu organism baru tetap dapat dimasukkan dalam
sistem klasifikasi dengan mudah.Nama-nama yang digunakan
dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin
karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa
yang dipakai untuk pendidikan resmi.
B. Rumusan Masalah

5 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:


1. Apakah yang dimaksud klasifikasi makhluk hidup?
2. Bagaimana proses klasifikasi makhluk hidup?
3. Bagaimana hirarki taksonomi?
4. Bagaimana tata nama tumbuhan?
5. Bagaimana sistem klasifikasi tumbuhan dan hewan?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian klasifikasi makhluk hidup
2. Mempermudah mengenali, membandingkan,
mempelajari makhluk hidup
3. Mengetahui hirarki taksonomi
4. Mengetahui tatanama tumbuhan
5. Mengetahui sistem klasifikasi hewan dan tumbuhan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi Makhluk hidup adalah pengelompokan
makhluk hidup yang mempunyai ciri dan sifat yang sama,
dimasukkan
persamaan

ke

dalam

ditemukan

satu

kelompok,

perbedaan

ciri

dan
dan

bila

dalam

sifat,

maka

dipisahkan lagi ke dalam kelompok lain yang lebih kecil,


sehingga akan diperoleh kelompok-kelompok makhluk hidup
dengan jenjang yang berbeda.
Pengelompokkan hasil klasifikasi pada tingkat tingkat
yang berbeda atau pada takson yang berbeda disebut
taksonomi.

6 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

B. Sejarah Singkat Sistem Penamaan dan Klasifikasi


Makhluk Hidup
pada tahun 1735, Carolus Linnaeus menemukan sebuah sistem
penamaan organism atau makhluk hidup,
sistem ini dikenal dengan nama Binominal
Nomenclature. Setiap nama organisme terdiri
dari dua nama dalam bahasa latin, karena
bahasa latin atau yunani merupakan bahasa
yang banyak dipakai di sekolah-sekolah atau
lembaga akademik pada saat itu. Nama yang
pertama disebut sebagai Genus dan nama
yang kedua adalah nama spesies dari
organisme tersebut dan tidak ditulis dengan huruf kapital. Genus dan spesies
ditulis dengan memberikan garis bawah atau dengan huruf miring.Nama
tersebut menggambarkan keadaan nyata organisme itu. Sebagai contoh,
Staphylococcus aureus adalah bakteri yang sudah umum dikenal.
Staphylococcus adalah Genus dari bakteri tersebut dan aureus adalah
nama spesies nya. Dalam Kasus ini, Genus menggambarkan keadaan nyata
atau keadaan yang nampak dari sel tersebut. Staphylo artinya susunannya
bergerombol kecil seperti buah anggur dan coccus menandakan bahwa bentuk
selnya bulat.Dengan kata lain, Staphylococcus berarti segerombolan sel yang
berbentuk seperti bola/ bulatan bulatan. Aureus adalah bahasa latin untuk
Emas, ini berarti Staphylococcus aureus adalah segerombolan sel yang
berbentuk seperti bola/ bulatan bulatan dan memiliki corak emas.

7 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

Kadangkala suatu organisme diberi nama


sesuai dengan nama penemunya, sebagai contoh
Escherichia coli yang lebih dikenal dengan sebutan
E. Coli. Genus nya adalah Escherichia yang diambil
dari

nama

microbiologist.

Theodor

Escherich,

Spesiesnya

adalah

seorang
coli,

yang

menunjukkan bahwa bakteri tersebut hidup di usus


besar ( colon).
Pada abad ketujuh belas, yaitu sebelum para
ilmuwan menemukan mikroorganisme, organisme diklasifikasikan dalam dua
kingdom yaitu kingdom hewan dan kingdom tumbuhan. Tetapi para ilmuwan
menyadari bahwa sistem klasifikasi tersebut tidak selalu valid.
Carl
klasifikasi

Woese
baru

dikelompokkan

menemukan

dimana

suatu

berdasarkan

sistem

organisme
karakteristik

molekuler dan karakteristik seluler nya. Akan


tetapi tidak sampai pada tahun 1978 para
ilmuwan setuju dengan sistem klasifikasi baru
ini,dan hanya butuh waktu 12 tahun semenjak
sistem ini diperkenalkan hingga pada akhirnya sebuah sistem baru
diperkenalkan lagi.
Carl Woese memperkenalkan tiga kelompok klasifikasi yang
dinamakan domain. Domain lebih luas dari pada kingdom. Domain-domain
tersebut antara lain :
1.Eubacteria : bakteri yang memiliki dinding sel peptidoglikan (peptidoglikan
adalah struktur molekular dari dinding sel eubacteria yang terdiri dari Nasetylglucosamine, N-acetylmuramic acid, tetrapeptide, side chain dan
murein.)
2.Archaea : Organisme Prokariotik yang tidak memiliki dinding sel
peptidoglikan.

8 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

3.Eucarya : yaitu organisme-organisme dari kingdom sebagai berikut :


a.Protista (catatan : pada proses perubahan ) : algae, protozoa, Jamur lendir
b.Fungi : ragi uniseluler, jamur
c.Plantae : lumut, alga, tanaman bunga
d.Animalia : serangga, cacing, hewan spons, vertebrata

C. Sistem klasifikasi
Berdasarkan kriteria yang digunakan, sistem klasifikasi
makhluk hidup dibedakan menjadi tiga, yaitu sistem buatan,
sistem alami, dan sistem filogenik.
1. Sistem Buatan ( Artifisial )
Sistem klasifikasi buatan mengutamakan tujuan praktis
dalam

ikhtisar

diperkenalkan

dunia
oleh

makhluk

Carollus

hidup.

Linnaeus

Klasifikasi

buatan

(1707-1778).Dasar

klasifikasi adalah ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan


penampakan makhluk hidup (bentuk dan ukurannya).
Misalnya, pada klasifikasi tumbuhan ada pohon, semak,
perdu,

dan

gulma.

Berdasarkan

tempat

hidup,

dapat

dikelompokkan hewan yang hidup di air dan hewan yang


hidup di darat. Berdasarkan kegunaannya, misalnya makhluk
hidup yang digunakan sebagai bahan pangan, sandang,
papan dan obat-obatan.

2. Sistem alami ( Natural)


Klasifikasi makhluk hidup yang menggunakan system
alami

menghendaki

terbentuknya

takson

yang

alami.

Klasifikasi ini dikemukakan oleh Aristoteles pada tahun 350


SM. Klasifikasi ini didasarkan pada sistem alami, artinya suatu

9 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

pengelompokan yang didasarkan pada ciri morfologi/ bentuk


tubuh alami, sehingga terbentuk takson-takson yang alami.
Misalnya hewan berkaki empat, hewan bersirip, hewan
tidak

berkaki,

dan

sebagainya.Pada

tumbuhan

misalnya

tumbuhan berdaun menyirip, tumbuhan berdaun seperti pita,


dan sebagainya.
3. Sistem Modern (filogenetik)
Sistem klasifikasi ini didasarkan pada jauh dekatnya
hubungan kekerabatan antara takson yang satu dan yang
lainnya sekaligus mencerminkan perkembangan makhluk
hidup (filogenik), diperkenalkan oleh Charles Darwin (1859).
Makin dekat hubungan kekerabatan maka makin banyak
persamaan morfologi dan anatomi antar takson.Semakin
sedikit persamaan maka makin besar perbedaannya, berarti
makin jauh hubungan kekerabatannya.
Misalnya, gorila lebih dekat kekerabatannya dengan
orangutan dibandingkan dengan manusia. Hal itu didasarkan
pada tes biokimia setelah ilmu pengetahuan berkembang
pesat, terutama ilmu pengetahuan tentang kromosom, DNA,
dan susunan protein organisme.
Beberapa parameter yang digunakan dalam klasifikasi ini
adalah sebagai berikut:

Persamaan

eksternal dan internal


Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan

struktur

tubuh

dapat

diketahui

secara

Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam


golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti
rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara
biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan
laba-laba

(Spider).

Berdasarkan

bukti

ini,

Limulus

dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.

10 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga


untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup. Adanya
persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan.

1) Sistem Klasifikasi Dua Kingdom


Penemu

sistem

ini

adalah

ilmuwan

yang

bernama

Aristoteles (Yunani).Pengelompokan makhluk hidup tersebut


adalah sebagai berikut.
a.

Kingdom

tumbuhan

(Plantarum),

memiliki

ciri-ciri

berdinding sel, berklorofil, dan berfotosintesis. Bakteri dan


jamur meskipun tidak berklorofil tetap dimasukkan dalam
kerajaan tumbuhan.
b. Kingdom hewan (Animalia), memiliki ciri-ciri tidak
berdinding sel, tidak berklorofil dan dapat bergerak bebas,
yang termasuk pada kingdom ini seperti Protozoa, Mollusca,
Porifera,

Coelenterata,

Arthropoda, Echinodermata

dan

Chordata.
2) Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom
Penemu sistem kingdom ini adalah Ernest Haekel
(Jerman) tahun 1866, pengelompokan makhluk hidup
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kingdom Protista (Organisme

bersel

satu

dan

organisme multiseluler sederhana)


2. Kingdom Plantae, yang temasuk dalam kingdom ini
adalah alga, jamur, lumut, paku, dan tumbuhan
berbiji.
3. Kingdom Animalia, yang termasuk dalam kingdom ini
adalah dari golongan Protozoa sampai golongan
Chordata.
3) Sistem Klasifikasi Empat Kingdom

11 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

Penemu sistem 4 Herbert Coopeland.Pengelompokan


makhluk hidup tersebut berdasarkan struktur sel yang
dibedakan antara sel eukariotik, yaitu sel yang memiliki
selaput inti, dan sel prokariotik, yaitu sel yang tidak
memiliki selaput inti. Keempat kingdom itu antara lain:
1. Kingdom Monera, ciri-cirinya adalah memiliki inti
tanpa membran (prokarion), contohnya bakteri
dan ganggang biru.
2. Kingdom Pritista
3. Kingdom Plantae, meliputi
kecuali

ganggang

biru,

semua
lumut,

ganggang
paku,

dan

tumbuhan berbiji.
4. Kingdom Animalia, meliputi semua hewan, mulai
dari Protozoa sampai Chordata.
4) Sistem Klasifikasi Lima Kingdom
R.H. Whittaker pada tahun 1969 mengelompokkan
organisme

menjadi

lima

dunia

berdasarkan

tingkat

organisme, kondisi inti sel, dan nutrisinya.


Adapun sistem klasifikasi lima kingdom ini adalah sebagai
berikut.

Kingdom Monera, meliputi semua makhluk hidup


atau organisme yang prokariotik, bersel satu, dan
mikroskopis.
Contohnya, semua bakteri dan ganggang hijau biru
(Cyanobakteri), misalnya Escherichia coli, Anabaena

sp., dan Nostoc sp.


Kingdom Protista,

sebagian

besar

terdiri

atas

organisme yang bersel satu, eukariotik, umumnya

sudah memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan dan hewan.


Contohnya: Euglena, Paramecium, dan Amoeba.
Kingdom Fungi, memiliki ciri-ciri eukariotik, tidak
berklorofil sehingga tidak berfotosintesis.
Contohnya: Mucor, Saccharomyces, Pleurotus (jamur
tiram), Agaricus, dan lain-lain.

12 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

Kingdom Plantae, terdiri atas semua organisme


eukariotik,

bersel

banyak,

berdinding

sel

yang

mengandung selulosa, berklorofil, berfotosintesis,


autotrof.

Kerajaan

tumbuhan

dibagi

menjadi

tumbuhan berspora (lumut, paku) dan berbiji.


Contohnya: padi, mawar, lumut hati, dan paku ekor

kuda.
Kingdom Animalia: memiliki ciri-ciri eukariotik, bersel
banyak,

tidak

berfotosintesis,
Contohnya:

berklorofil
tidak

burung,

sehingga

berdinding
gajah,

sel,

ular,

tidak

heterotrof.

ayam,

dan

sebagainya.
5) Sistem Klasifikasi Enam Kingdom.
Sistem ini menganut bahwa virus dimasukkan dalam kingdom
tersendiri, oleh karena itu tingkatan klasifikasi ada enam
kingdom, Archaea , Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan
Animalia.
D. Proses Klasifikasi
Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus
yang berjudul Systema Naturae (sistem Alam) yang
diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi
ilmiah.Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk
mengklasifikasikan makhluk hidup.
1. Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah
proses mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu
makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
2. Pengelompokan, setelah dilakukan pencandraan,
makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan
makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa.

13 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan


dalam unit-unit yang disebut takson.
3. Pemberian nama takson, selanjutnya kelompokkelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita
dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.

E. Langkah-langkah Klasifikasi
Langkah-langkah

klasifikasi

tersebut

adalah

sebagai

berikut:
1. mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh
makhluk hidup, misalnya, hewan atau tumbuhan yang
sama jenis atau spesiesnya
2. setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk
kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi
sebagai berikut.
Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu

dikelompokkan untuk membentuk takson genus.


Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu

dikelompokkan untuk membentuk takson famili.


Beberapa
famili
dengan
ciri
tertentu

dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.


Beberapa
ordo
dengan
ciri
tertentu

dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.


Beberapa
kelas
dengan
ciri
tertentu
dikelompokkan untuk membentuk takson filum
(untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).

Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau


tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari
tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai
berikut:

14 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

kingdom (kerajaan)
divisio(filum)
kelas (classis)
ordo (bangsa)
famili (suku)
genus (marga)
spesies (jenis)

Mengingat

keperluannya,

kadang-kadang di antara dua tingkatan terdapat sub-sub,


seperti subkingdom, subfilum, subordo, dan subspesies.
Demikian pula di bawah kelompok spesies masih ditempatkan
kelompok

varietas

dan

di

bawah

varietas

terdapat

strain.Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi, hubungan


kekerabatan

makhluk

hidup

semakin

jauh,

sedangkan

semakin ke bawah hubungan kekerabatannya semakin dekaT.

F. Hirarki Taksonomi
Hirarki Taksonomi adalah tingkatan pembagian-pembagian
yaitu identifikasi, pemberian nama dan penggolongan atau
klasifikasi.
Hirarki taksonomi
Contoh hirarki taksonomi :
Domain : Eukarya
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Fringilidae
Genus : Geospiza

15 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

Spesies : Geospiza mangnirostris ( B. Tinch ).


Nama ilmiah : Geospiza magnirostris B

G. Tata nama binomial


Tata nama binomial (binomial berarti 'dua nama') merupakan aturan penamaan
baku bagi semua organism (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari system
taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama
yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa latin atau bahasa
lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan
dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun kemudian segera
diterapkan untuk bakteri pula. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah
'nama ilmiah' (scientific name). Awam seringkali menyebutnya sebagai "nama
latin" meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, karena sebagian besar nama
yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang
diberikan oleh orang yang pertama kali member pertelaan atau deskripsi (disebut
deskriptor) lalu dilatinkan.
Penamaan organisme pada saat ini diatur dalam Peraturan Internasional bagi
Tata Nama Botani(ICBN) bagi tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak,
serta fosil tumbuhan; Peraturan Internasional bagi Tata Nama Zoologi (ICZN)
bagi hewan dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional bagi Tata Nama
Prokariota (ICNP). Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak
perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berlaku bagi tanaman budidaya
(Peraturan Internasional bagi Tata Nama Tanaman Budidaya, ICNCP).

H. Aturan penulisan

Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama


("epitet" dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies
mengikutinya.

16 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf besar,


uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf
kecil, lowercase).

Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya,


suatu teks yang semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya
pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi
huruf kapital semua) kecuali untuk hal berikut:
1. Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis
dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh:
Glycine soja, Pavo muticus. Perlu diperhatikan bahwa cara
penulisan ini adalah konvensi yang berlaku saat ini sejak awal abad
ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus
Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf besar jika
diambil dari nama orang atau tempat.
2. Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang
terpisah untuk nama genus dan nama spesies.

Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari


autoritas boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan
huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu
spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku
sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max
Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) yang terakhir semula
dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung
(parentesis).

Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah


biasanya menyusul dan diletakkan dalam tanda kurung.
Contoh pada suatu judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI
(Glycine max Merr.) TERHADAP BEBERAPA TINGKAT SALINITAS".

17 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

(Penjelasan: Merr. adalah singkatan dari autoritas (dalam contoh ini E.D.
Merrill) yang hasil karyanya diakui untuk menggambarkan Glycine max.
Nama Glycine max diberikan dalam judul karena ada spesies lain, Glycine
soja, yang juga disebut kedelai.).

Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan


selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi
titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga
terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenal sebagai
padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula
kerabatnya, yang dikenal sebagai R. patma, dengan ukuran bunga yang
lebih kecil.
Sebutan E. coli atau T. rex berasal dari konvensi ini.

Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama


spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi
dan botani) merupakan bentuk jamak. Contoh: Canis sp., berarti satu jenis
dari genus Canis; Adiantum spp., berarti jenis-jenis Adiantum.

Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi)


atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum
diidentifikasi. Singkatan ini berarti "subspesies", dan bentuk jamaknya
"sspp." atau "subspp."

Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti.
Contoh: Corvus cf. splendens berarti "sejenis burung mirip dengan gagak
(Corvus splendens) tapi belum dipastikan sama dengan spesies ini".

Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.

Tatanama binomial dikenal pula sebagai "Sistem Klasifikasi Binomial".

18 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

Bila nama penunjuk jenis pada tumbuhan lebih dari dua kata , kedua kata
tersebut harus dirangkaikan dengan tanda penghubung. Contoh: Hibiscus
rosa sinensis menjadi Hibiscus rosa-sinensis.
Cara Pemberian Nama Kelas, Bangsa, Famili dan Spesies Nama kelas :
nama genus + nae
Contoh :
Kelas : Monocotyledonea
Nama ordo : nama genus + ales
Contoh : Ordo : Zingiberales
Nama famili : nama genus + aceae
Contoh : Famili :Zingiberaceae
Nama Genus Contoh : Zingiber Spesies : Zingiber officinale

I. Klasifikasi Hewan Dan Tumbuhan

I.1

Klasifikasi Hewan
1.Filum Protozoa atau Protosoa
Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memiliki
satu sel saja atau bersel tunggal coy. Protozoa dapat hidup di air
atau di dalam tubuh makhluk hidup atau organisme lain sebagai
parasit. Contohnya : amuba
2.Filum Porifera
Porifera adalah binatang berpori, (bukan berlubang) karena
tubuhnya berpori-pori mirip spon dengan bintang karakter
terkenal spongebob squarepants (dan temannya patrick) hidup di

19 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

air dengan memakan makanan dari air yang disaring oleh organ
tubuhnya. Contohnya : bunga karang
3.Filum Coelenterata atau Coelentrata
Coelenterata adalah hewan berongga bersel banyak yang
memiliki tentakel contohnya seperti ubur-ubur dan polip.Simetris
tubuh coelenterata adalah simetris bilateral hidup di
laut.Contohnya yaitu hydra, koral, polip dan jellyfish atau uburubur.
4.Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih
dengan simetri tubuh simetris bilateral tanpa peredaran darah
dengan pusat syarah yang berpasangan. Contohnya antara lain
seperti planaria, cacing pita, cacing hati, polikladida.
5.Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan
yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran
pencernaan yang baik namun tiak ada sistem peredaran darah.
Contoh cacing gilik : cacing askaris, cacing akarm cacing
tambang, cacing filaria.
6.Filum Annelida atau Anelida
Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri
sistem organ tubuh yang baik, dengan sistem peredaran darah
tertutup.Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus
dalam satu tubuh atau hermafrodit.Contohnya yakni cacing
tanah, cacing pasir.
7.Filum Mollusca atau Molusca
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen
dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh
yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat
kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan
gangguan lainnya. Contoh molluska : kerang, nautilus, gurita,
cumi-cumi,
sotong, siput darat, siput laut, chiton.
8. Filum Echinodermata atau Ecinodermata

20 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di


wilayah laut dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh
simetris radial. Beberapa organ tubuh echinodermata sudah
berkembang dengan baik.Misalnya teripang, ketimun laut, bulu
babi, bintang ular.
9.Filum Arthropoda atau Atropoda
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan
sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan
baik.Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang,
caplak, bangsat, kaki seribu, udang, lalat / laler, kecoa.
10.Filum Chordata
Chordata adalah hewan yang memiliki notokorda atau
chorde yaitu tali sumbu tubuh syaraf belakang dengan
rangka.Contoh chordata adalah manusia, cacing acorn, ikan
lancet, ikan paus pembunuh, katak, burung puyuh, kalkun, lemur,
beruk, macan, kucing, dan lain sebagainya.

I.2 Klasifikasi Tumbuhan


1. Thalophita
Adalah tumbuhan
struktur tubuhnya masih
batang dan daun.Divisi
memiliki thalus termasuk
dan alga.

talus merupakan tumbuhan yang


belum bisa dibedakan antara akar,
thallophyta adalah tumbuhan yang
diantaranya adalah golongan jamur

2. Briophita
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara
organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum
memiliki akar dan daun sejati.Divisi bryophyta meliputi
golongan lumut-lumutan.
3. Pteridophita

21 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

Tumbuhan ini adalah sekelompok tumbuhan yang telah


memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak
menghasilkan biji untuk reproduksinya.Divisi pteridophyta
meliputi golongan paku-pakuan.
4.Spermatophita
Divisi spermatophyta meliputi golongan tumbuhan berbiji
baik tumbuhan berbiji keping satu (monokotil) maupun dua
(dikotil).Contoh : pinus dan jati.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari apa yang telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya, maka pada bab ini akan dikemukakan beberapa
kesimpulan sebagai berikut :

Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk


hidup yang mempunyai ciri dan sifat yang sama.

22 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

Proses klasifikasi makhluk hidup yaitu pencandraan

(identifikasi), pengelompokan dan pemberian nama takson


Hirarki taksonomi adalah adalah tingkatan pembagianpembagian yaitu identifikasi, pemberian nama dan

penggolongan atau klasifikasi


Tata nama tumbuhan adalah yaitu ilmu tentang cara
pemberian nama suatu tumbuhan,baik yang berupa fosil

maupun yang masih ada,dilengkapi dengan deskripsinya.


Sistem klasifikasi tumbuhan dan hewan yaitu hewan (Filum
Protozoa atau Protosoa, Filum Porifera,Filum Coelenterata
atau Coelentrata,Filum Platyhelminthes, Filum
Nemathelminthes, Filum Annelida atau Anelida,Filum
Mollusca atau Molusca,Filum Echinodermata atau
Ecinodermata,Filum Arthropoda atau Atropoda,Filum
Chordata). Tumbuhan (Thalophita, Briophita, Pteridophita,
Spermatophita).

3.2 Saran

Bagi para pembaca untuk mengenal makhluk hidup secara benar kita harus

melakukan klasifikasi
penulis menyarankan untuk lebih teliti dalam mengklasifikasikan setiap
mahluk hidup dan memahami bagaimana cara mengklasifikasikan mahluk
hidup

23 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

DAFTAR PUSTAKA

http://aunurrofiqhidayat.wordpress.com/2011/04/05/sejarah
-singkat-sistem-penamaan-dan-klasifikasi-makhluk-hidup/
diakses pada tanggal 8 september 2014

http://aslam02.wordpress.com/materi/biologi-kelas-x/kelasx-2/klasifikasi-m-h/ diakses pada tanggal 8 september 2014


http://atangpluss.wordpress.com/tag/makalah-mengenaiklasifikasi-makhluk-hidup/ diakses pada tanggal 5 september 2014

24 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_ilmiah diakses pada tanggal 12


september 2014

25 | B i o l o g i , S i s t e m K l a s i fi k a s i M a k h l u k H i d u p

Você também pode gostar