Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. Masalah:
Pelaksanaan pemberian dan keberhasilan ASI eksklusif di negara berkembang masih
rendah. Indonesia yang merupakan salah satu negara berkembang, cakupan pemberian ASI
eksklusif masih sebesar 42 persen (SDKI,2012) dan 38 persen (RISKESDAS,2013).
Pemberian ASI eksklusif dapat memberikan perlindungan yang optimal pada bayi sehingga
terhindar dari berbagai penyakit akut dan kronis. ASI eksklusif juga dapat menurunkan
Angka Kematian Bayi (AKB) yang pada tahun 2012 masih cukup tinggi di Indonesia sebesar
32 per 1000 (SDKI, 2012). Cakupan ASI eksklusif di Jawa Barat masih rendah sekitar 33,7
persen (Laporan Dinkes, 2013) dan cakupan ANC (K4) sebesar 93,3 persen. Cakupan ANC
yang cukup tinggi diharapkan dapat mendukung dalam peningkatan pelaksanaan ASI
eksklusif. Selain itu, dukungan keluarga juga dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan
ASI eksklusif. Dengan dukungan, motivasi serta pendampingan dari keluarga terdekat seperti
suami, ibu dan ibu mertua dapat meningkatkan keberlangsungan pemberian ASI eksklusif.
Dengan demikian masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan
antara inisiasi menyusui dini (IMD), kualitas pelayanan antenatal dan dukungan keluarga
terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif serta mengetahui determinan yang paling
berpengaruh terhadap pelaksanaan ASI eksklusif di Provinsi Jawa Barat tahun 2015.
B. Kerangka Teori:
Faktor Predisposisi
Umur
Pendidikan
Status pekerjaan
Kondisi psikologis
Faktor Pemungkin
Berat badan lahir
Jenis persalinan
Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Pola menyusui
Paritas
Kontrasepsi
Tipe puting susu
Sakit pada puting susu
PEMBERIAN ASI
EKSKLUSIF
Faktor Pendorong
Pelayanan antenatal
Petugas Kesehatan
Dukungan keluarga/suami
Promosi susu formula
C. Kerangka Konsep
Mengacu pada kerangka teori diatas, maka kerangka konsep yang dibangun adalah
melihat inisiasi menyusui dini (IMD), pelayanan antenatal dan dukungan keluarga (variabel
independen) terhadap pemberian ASI eksklusif (variabel dependen) pada bayi usia 0-6
bulan.Variabel confounding pada penelitian ini antara lain umur ibu, pendidikan ibu,
pekerjaan ibu, paritas, peran petugas kesehatan, jenis persalinan, dan berat badan lahir.
Variabel Independen
Variabel Dependen
Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Pelayanan antenatal
Dukungan keluarga
Umur Ibu
Pendidikan Ibu
Pekerjaan Ibu
Paritas
Berat Badan Lahir
Variabel Confounding
D. Definisi Operasional
E.
a. Varibel Terikat (Dependen)
F.
G.
Variabel
M.
Pemberi
an ASI
eksklusif
H.
Definisi Operasional
N.
Memberikan hanya
Air Susu Ibu (ASI) termasuk
pemberian kolostrum kepada
bayi sejak dilahirkan sampai
usia 6 bulan baik eksklusif
ataupun tidak
I.
Alat
ukur
O.
Kuesi
oner
J.
Cara
Ukur
P.
Wawanc
ara
K.
X.
Alat
ukur
AD. Kuesi
oner
Y.
Cara
Ukur
AE. Wawanc
ara
Z.
AL.
AM.
AN.
Hasil Ukur
Q.
0 = tidak ASI eksklusif
apabila ibu memberikan ASI, susu
formula atau makanan dan minuman
lain pada bayi setelah usia 3 hari
sampai 6 bulan
R.
1 = ASI eksklusif, apabila ibu
hanya memberikan ASI saja pada
bayi setelah usia 3 hari sampai 6
bulan
L.
Skala
ukur
S.
Ordinal
T.
a. Variabel Bebas (Independen)
U.
V.
Variabel
AB. Inisiasi
Menyusui Dini
(IMD)
AJ.
Pelayan
W.
Definisi Operasional
Kuesi
Wawanc
Hasil Ukur
0 = ANC kurang
AA. Skala
ukur
AI.
Ordinal
AP.
Ordinal
an Antenatal
oner
BA.
BC. Alat
ukur
BI.
Kuesi
oner
Variabel
BB.
Definisi Operasional
BG.
U BH. Usia responden yang
mur Ibu dihitung dari ulang tahun
terakhir
AS.
oner
ara
Kuesi
BO.
P BP.
Tingkat pendidikan
endidika terakhir ibu yang telah
n Ibu
ditamatkan
BQ.
oner
Kuesi
BW.
P
ekerjaa
n Ibu
BY.
oner
Kuesi
CF.
oner
Kuesi
CD.
P
aritas
AT.
ara
Wawanc
AO.
1 = ANC baik
AU.
AV.
0 = Tidak mendukung
1 = Mendukung
AW.
Nominal
BD. Cara
BE. Hasil Ukur
Ukur
BJ.
wawanca BK. 0 = Risiko tinggi (usia < 20
ra
tahun atau > 35 tahun)
BL. 1 = Risiko rendah (usia 20-35
tahun)
BM. (Kemenkes, 2010)
BR. Wawanc BS.
0 = Tidak sekolah
BT. 1 = Rendah (SD, SMP)
ara
BU. 2 = Tinggi (SMU, Diploma,
Sarjana)
BZ. Wawanc CA. 0 = tidak bekerja
CB. 1 = bekerja
ara
BF.
Skala
ukur
BN. Ordinal
CG.
ara
Wawanc
CH.
CI.
BV.
Ordinal
CC.
Nominal
CJ.
Ordinal
CK.
B
erat
Badan
Lahir
CT.
CU.
CN.
oner
Kuesi
CO.
ara
Wawanc
CP.
CQ.
CR.
CS.
Ordinal
CV.
Hipotesis:
CW.
1. Adanya hubungan antara inisiasi menyusui dini (IMD) dengan pemberian ASI
eksklusif
2. Adanya hubungan antara kualitas pelayanan antenatal dengan pemberian ASI
eksklusif
3. Adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif
CX.
CY.
DAFTAR PUSTAKA
CZ.
DA.
DB.
DC.
BPS. 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012.
Jakarta: Badan Pusat Statistik
DD.
DE.
DF.