Você está na página 1de 48

Menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya

Mampu menghadapi stres kehidupan yang wajar


Mampu bekerja secara produktif dan memenuhi kebutuhan

hidup
Dapat berperan serta dalam lingkungan hidupnya
Menerima baik dengan apa yang ada pada dirinya
Merasa nyaman dengan orang lain

Mengenang dan mentaati Allah


Mengenal diri dan kebutuhannya kepada Allah
Komprehensivitas makna iman dalam hidup dan bertemu

Allah
Adil dan berakhlak dalam berinteraksi
Seimbang dalam memenuhi kebutuhan, nutrisi, dan

syahwat
Amal dan keseriusan (Militansi)

Tidak mengenal Allah


Tidak mengenal jati diri
Tidak beriman kepada Hari Akhir (Ubudiyyah Dunia)
Zhalim dan berakhlak buruk dalam berinteraksi
Ekstrem dalam memenuhi kebutuhan, nutrisi, dan

syahwat
Lemah, malas, dan kurang percaya diri

Gangguan jiwa- ICD10/PPDGJ-lll


Defenisi :

Kumpulan gejala-gejala pikiran, perasaan

dan perilaku yang menimbulkan suatu


penderitaan (distress) atau hendaya
dalam fungsi manusia (fungsi pekerjaan
maupun fungsi sosial)

FAKTOR-FAKTOR SEBAB YANG MELANDASI


JIWA
GANGGUAN
ORGANO BIOLOGIK
ORGANIK

ACUTE BRAIN DISORDERS (gangguan otak akut)


Intra cranial infection (infeksi jaringan otak)
Systemic infection (infeksi bagian dalam)
Drug/poison intoxication (keracunan obat)
Drug/alcohol abuse (penyalahgunaan obat/alkohol)
Head injury (cedera kepala)
Circulatory disturbance (kerusakan sirkulasi)
Convulsive disorder (gangguan kejang)
Metabolic disturbance (kerusakan metabolik)
Intracranial neoplasma (tumor jaringan otak)

CHRONIC BRAIN DISORDERS


Cerebral arteriosclerosis (penyumbatan darah di otak)
Senile brain degeneration (penurunan fungsi otak pada
orang tua)
Intracranial neoplasma (tumor jaringan otak)
Intracranial chronic infection (infeksi menahun jaringan
otak)
Intracranial chronic intoxication (keracunan menahun
jaringan otak)
BIOLOGIK

KELAINAN PROSES-PROSES BIOLOGIK DALAM OTAK


( NEUROTRANSMITTER(S) )

PSIKOEDUKATIF
Berbagai pengaruh psikologis dan pendidikan membina pola-pola

reaksi pribadi pasien bila ia dihadapkan pada stress (berat dan


lama)
Pola asuh orang tua & keluarga dekat lainnya
Pola asuh orang tua angkat
SOSIAL KULTURAL

Pengaruh tata sosial dan tertib sosial yang terjadi secara berat,

mendadak dan berlangsung lama.


Kondisi perang atau darurat atau ancaman sejenis
Diskriminasi sosial yang terlalu tajam
Perubahan sosial-ekonomi-budaya yang cepat sekali dan terlalu
tajam.
Kegoncangan ekonomi yang berat dan lama:
Krisis ekonomi (yang lama)
PHK, pensiun mendadak

STRESS

Stres adalah beban mental yang kita alami setiap hari


Stres dapat bersifat positif, dan disebut sebagai eu-stres.
Bila berlebihan dan menyebabkan ketidakharmonisan suasana hati dikenal

sebagai dis-stres ( stres yang sesungguhnya ).


Stres dapat dibedakan menjadi :
Beban
Pertentangan atau konflik
Kekecewaan atau frustasi
Gangguan jiwa secara garis besar ada 2 kelompok :
1. Neurosis secara umum dikenal sebagai TEKANAN JIWA. Gejalagejalanya biasanya berupa cemas,khawatir, depresi, sulit tidur, dll.Tidak
mengalami berubah akal / hilang akal.
2. Psikosis umum dikenal sebagai SAKIT JIWA / berubah akal yang
ditandai adanya waham, halusinasi, perilaku yang sangat kacau,proses
pikir yang sangat kacau dan suasana perasaan yang sangat kacau.yang
banyak dirawat di RSJ umumnya yang termasuk dalam kelompok
gangguan psikotik

Produktivitas menurun
Hubungan interpersonal terganggu
Fungsi sosial terganggu
Membahayakan diri dan orang lain
Menyalahgunakan NAPZA
Cenderung tidak dapat

Mengendalikan perilaku merokok


Cenderung mencelakai atau bunuh diri

Menigkatkan iman dan taqwa


Mencurahkan isi hati (curhat)
Kemarahan disalurkan melalui

Kegiatan positif (olah raga, seni)


Konsultasi
Konseling / terapi
Rujuk

Klasifikasi Diagnostik
Berdasarkan
PPDGJ
III
F00-F09 : Gangguan Mental Organik
F10-F19 : Gangguan Mental dan Perilaku Akibat

Penggunaan Zat Psikoaktif


F20-F29 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan
Gangguan Waham
F30-F39 : Gangguan Suasana Perasaan [Mood]
(Gangguan Afektif)
F40-F48 : Gangguan Neurotik, Gangguan
Somatoform
dan Gangguan Terkait Stres

F50-F59 : Sindrom Perilaku Yang

Berhubungan Dengan Gangguan Fisiologi


dan Faktor Fisik
F60-F69 : Gangguan Kepribadian dan
Perilaku Masa
Dewasa
F70-F79 : Retardasi Mental
F80-F89 : Gangguan Perkembangan
Psikologis
F90-F98 : Gangguan Perilaku dan Emosional
Dengan Onset Biasanya Pada Masa Kanak
dan Remaja

Gangguan Mental
Organik
Gangguan jiwa yang dasarnya
adalah adanya penyakit atau
trauma otak yang
mengakibatkan DISFUNGSI OTAK
primer (langsung mengenai otak)
atau sekunder (Akibat penyakit
sistemik yang a.l mempengruhi
fisiologis fungsi otak)

Gejala Psikotik
Gangguan berat dalam menilai

realita ditandai dengan


adanya : waham, halusinasi,
katatonik (stupor/furor),
disorganisasi perilaku, afek, atau
pikiran
Tanpa tilikan akan gangguannya

Delirium (F05, F1x.03,


Gangguan
kesadaran (kesadarn bekabut
F1x.40/1)
koma) dan perhatian (tidak mampu
memusatkan, mempertahankan, dan
mengalihkan perhatian)
Plus: gangguan persepsi, prosespikir,
daya ingat, perilaku psikomotor, emosi
dan siklus tidur-bangun.
Onset cepat, perjalanan penyakitnya
hilang timbul sepanjang hari.
Dapat bertumpang tindih dengan
demensia.

Demensia (F00, F01, F02, F03,


F1x.73)
Gangguan dalam fungsi kognitif yang

mencakup gangguan daya ingat


(dimulai dengan daya ingat segara
dan dalam jangka pendek)
Dapat disertai: gejala psikotik,
depresi, perubahan kepribadian
Penyebab: Peny. Alzheimer, Vaskular,
dll
Bukan sekedar proses penuaan biasa

Intoksikasi
(F1x.0)
Kondisi peralihan yang timbul akibat
menggunakan zat psikoaktif sehingga
terjadi gangguan kesadaran, fungsi
koknitif, persepsi, afek, perilaku, atau
fungsi dan respons psikologis lainnya
Intensitas intoksikasi akan berkurang
dengan berlalunya waktu hingga bila
tidak menggunakan lagi
Gejala tidak selalu mencerminkan aksi
primer zat

Sindroma ketergantungan
(F1x.2)
Keinginan yang amat sangat kuat

(konfulsif) Untuk menggunakan zat


Sulit untuk tidak menggunakan,
menghentikan, atau mengendalikan tingkat
penggunaannya, meskipun tahu akibatnya
merugikan
Keadaan putus zat
Toleransi
Mengakibatkan kenikmatan akibat zat lain
Meningkatkan waktu yang dipakai untuk
mendapatkan, menggunalak, atau pulih
dari pengaruhnya

Kedaan putus zat


(F1x.3)
Sekelompok gejala dengan aneka bentuk
dan keparahan yang terjadi pada
penghentian zat sesudah penggunaan zat
yang terus menerus dan dalam jangka
panjang dan/atau dosis tinggi
Pasien akan melaporkan bahwa gejala ini
akan mereda bila meneruskan pemakian
Onset dan perjalanannya terbatas
(waktunya), terkait dengan zat
Dapat dengan komplikasi kejang

Skizofrenia (F20)
Gejala psikotik + kesdaran jernih
Halusinasi auditorik (Commenting,

commanding)
Waham bizarre:
Waham dikendalikan, dipengaruhi, passivity
Thought Broadcasting, Insertion, Withdrawal, Echo
Waham kejar, rujukan, kebesaran yang mustahil

Asosiasi yang longgar, inkoherensi,

neologisme
Perilaku katatonik
Gejala-gejala negatif: menarik diri, malas,
afek tumpul, hilang minat

Skizofrenia (F20)
Gejala positif berlangsung mininal 1 bulan
Biasany ada fase prodromal
Perjalanan penyakit bisa :
Berlanjut
Episodik dengan kemunduran progresif/stabil
Episodik berulang
Remisi tak sempurna
Remisi sempurna

Jenis Skizofrenia (F20)


Berdasarkan gejala yang menonjol
Skizofrenia Paranoid (F20.0)
Waham (biasanya : paranoid) + halusinasi
Skizofrenia Herbefrenik (F20.1)
Disorganisasi afek, perilaku dan
psikomotor
Skizofrenia Katatonik (F20.2)
Gangguan psikomotor: stupor, gelisah,
rigiditas, negativisme, dll

Gangguan Waham Menetap


(F22)
Satu-satunya gejala yang khas dan

menetap atau paling mencolok :


WAHAM
Bersifat pribadi, bukan subkultural
Umumnya menetap, kadang seumur
hidup, minimal berlangsung 3 bulan
Halusinasi mungkin ada tapi hanya
sewaktu-waktu dan sementara

Gangguan Psikotik akut dan


sementara (F23)
Gejala = Skizofrenia
Waktu < 1 bulan
Berkaitan dengan stres akut

Gangangguan Mood
(F30-39)
Perubahan suasana perasaan (mood),

biasanya disertai perubahan tingkat


aktivitas dan proses pikir
Cenderung berulang dan bersifat episodik
:
Manik : Meningkat
Depresi
: Menurun
Gangguan Bipolar

dapat dengan ciri psikotik atau tidak

Gangguan Mood Menetap : tanpa

gej.Psikotik!
Siklotimia
Distimia

Kelompok Gn. Neurotik


Gangguan dalam perasaan,

perilaku atau proses pikir yang


irasional, egodistonik, namun
tidak dapat dikendalikan oleh
pasien
Tilikan (walau terganggu sampai
tertentu) namun masih baik
Pasien biasanya datang berobat
atas keinginan sendiri

Gg Neurotik, tdd:
Gg. Anxietas Menyeluruh
Gg. Panik
Gg. Anxietas Fobik
Gg. Obsesif- Konfulsif
Gg. Somatoform
Gg. Disosiatif

Gg. Panik
(F41.0)

Gg. Anxietas
Menyeluruh
(F41.1)

Serangan anxietas

Intensitas anxietas

berat berulang
Terjadi mendadak,
berlangsung hanya
beberapa menit
Tidak terbatas pada
situasi tertentu
Kmd bisa terjadi
ketakutan akan
terjadinya serangan
lagi

lebih ringan
Anxietas menyeluruh
dan menetap
(bertahan lama),
sepanjang hari
Tidak terbatas pada
keadaan tertentu
Anticipatori anxiety,
khawatir akan masa
depan dsb

Gg. Anxietas Fobik


(F40)
Kecemasan yang berlebihan dan irasional

terhadap suatu objek/situasi yang


sebenarnya secara umum tidak berbahaya
Karena itu dihindari atau di hadapi dengan
perasaan terancam bisa menjadi panik
Tdd:
Angorafobia (F40.0)
Fobia Sosial (F40.1)
Fobia Khas (F40.2)

Gg. Obsesif-Kompulsif
(F42)

Pikiran Obsesif :

Tidakan Konpulsif:

Gagasan, bayangan

Tindakan yang

pikiran atau implus


stereotipik,
yang timbul dalam
ritualistik, diulangbentuk yang sama
ulang
Tidak dikehendaki
Mengganggu
Mengganggu
Tidak ada tujuan /
manfaatnya
Dikenali berasal dari
Tak ada kepuasa
diri sendiri
Hanya untuk
menghilangkan
anxietasnya

Gangguan
Somatoform (F45)
Somato + Form
Gejala somatik tanpa adanya penyakit medik

umum
Tdd:

Gg. Somatisasi (F45.0)


Gg. Hipokondrik (F45.2)
Disfungsi Otonomik Somatoform

(F45.3)
Gg. Nyeri Somatoform Menetap
(F45.4)

Gangguan Disosiatif
(F44)
Kehilangan ( sebagian/seluruh) integrasi
normal antara ingatan masa lalu,
kesadaran akan identitas dan
penghayatan, serta kendali terhadap
gerakan tubuh
Pseudo-Neurologic
Tdd: Amnesia disosiatif, fugue disosiatif,
stupor disosiatif, gg. Trans & kesurupan,
gg. Motorik disosiatif, konvulsif disosiatif,
anestesia & kehilangan sensorik
disosiatif, gg. Kepribadian ganda, dll.

Reaksi Stres Akut (F43.0) dan


Gg. Stres Pasca Trauma (F43.1)
Sama-sama merupakan reaksi
terhadap stresor yang bersifat
malapetaka, sangat traumatik,
mengancam keamanan atau
keutuhan fisik seseorang, atau
stresor berat yang luar biasa,
dan cenderung menyebabkan
distres pada semua orang yang
mengalaminya

Bedanya
Reaksi Stres Akut (F43.0)
Gangguannya sementara dan

biasanya menghilang dalam


beberapa jam atau hari
Gejala permulaan biasanyaterpana
penyempitan perhatian dan
lapangan kesadaran, disorientasi,
gejala otonomik
Gangguan Sters Pasca Trauma (F43.1)
Responsnya berkepanjangan atau tertunda
Penghayatan berulang, fsh-backs,
disertai gejala otonomik

Gangguab penyesuaian
(F43.2)

Reaksi maladaptif terhadap perubahan

atau stresor kehidupan yang cukup


bermakna
Jenis stresor: yang biasa dialami orang
pada umumnya (mis. Pensiun, Pindah)
Gejala timbul dalam waktu 3 bulan
setelah terjadinya stresor dan diharapkan
menghilang setelah 6 bulan atau telah
didapatkan taraf adaptasi yang baru
Gejala: Depresi , campuran anx-depr. Gg.
Emosi, gg. Tingkah laku

Sindrom Tingkah laku yang


berhub. Dgn Gg Fisilogis Faktor
Termasuk dalam kelompok ini :
Fisik (F50-59)
Gg. Makan (F50)

Anoreksia Nervosa, Bulimia Nervosa

Gg Tidur Non-Organik (F51)


Insomnia, hipersomnia, somnabolisme,

night terror, nightmare

Disfungsi Seksual non-Organik (F52)


Kurang-hilangnya nafsu seksual,

kegagalanrespons genital, ejakulasi dini,


vaginismus, dorongan seksual berlebihan,
ddl.

Gangguan Kepribadian
(F60)
Pola perilaku yang tertanam dalam,
berlangsung lama, yang muncul
sebagai respons yang KAKU bila
individu dihadapkan kepada situasi
sosial atau personal.
Pola ini menunjukkan deviasi
bermakna di bandingkan dengan
umumnya orang.
Seringkali berkaitan dengan
penderitaan dan masalah dalam
fungsi sosial

Gangguan Kepribadian
(F60)
GK Paranoid
GK Skizoid

GK Dissosial
GK Emosional tak stabil
GK Histrionik
GK Anankastik
GK Menghindar
GK Dependen

Retardasi Mental (F7)


Perkembangan mental yang terhenti

atau tidak lengkap


Ditandai oleh hendaya keterampilan
selama masa perkembangan
Mempengaruhi semua tingkat
intelegensi, yi. Kemampuan kognitif,
bahasa, motorik, dan sosial
Dapat terjadi dengan/tanpa gg.jiwa atau
gg.fisik lain

Retardasi Mental (F7)


RM Ringan (F70)
IQ 50-69
Edicable, dapat mandiri
RM sedang
IQ 35-49
Lazim ditemui disabilitas fisik
Trainable, dapat melakukan fungsi sehari-

hari namun memerlukan pengawasan

Retardasi Mental (F7)


RM Berat (F72)
IQ 20-34
Disabilitas motorik mencolok

RM Sangat Berat (F73)


IQ <20
Vegetatif
Senantiasa Memerlukan

bantuan

Gangguan Perkembangan
(F80-90)

a)
b)
c)

Umumnya mempunyai gambaran sbb:


Onset bervariasi selama masa bayi/anak
Hendaya/kelambatan perkembangan
erat dengan kematangan SSP
Berlangsung terus menerus tanpa
remisi 7 kekambuhan yang khas untuk
banyak gangguan jiwa
Gangguannya tidak mempengaruhi
seluruh aspek intelegensi
Hendayanya berkurang secara progresif
dengan bertambahnya usia

Gangguan Perkembangan
(F80-90)

GP khas berbicara dan berbahasa (F80)


GP belajar khas (F81):
Membaca, mengeja, berhitung

GP motori Khas (F82)


GP Pervasif (F84):
Abnormalitas kualitatif dalam interaksi sosial

& pola komunikasi, minat & gerakan yang


stereotipik, berulang dan terbatas
Tdd. Autisme, Sindrom rett, Sindrom
Asperger, dll

GPE masa Kanak & Remaja (F9098)


Gg Hiperkinetik (F90)
Kurangnya perhatian serta ketekunan
dalam suatu kegiatan yang menuntut
keterlibatan kognitif
Aktivitas berlebihan: ber-pindah2
kegiatan tanpa menyesuaikan satu tugas
pun, aktivitas tidak beraturan dan
berlebihan
Harusnyata dalam lebih dari satu
situasi(mis. di rumah, sekolah, di klinik
Onset dini (dalam 5 tahun pertama)

Diagnosis Multiaksial
Aksis

I : Ganguan klinis
Kondisi lain yang mungkinn
merupakan fokus perhatian
Aksis II: Gg. Kepribadian
Retardasi Mental
Aksis III: Kondisi medik Umum
Aksis IV: Problem psikososial dan
lingkungan dlm 1 thn terakhir
Aksis
V: Penilaian fungsi secara global
(GAF)
(1) Saat ini: (2) Tertinggi dalam 1 thn

INGAT !
Melihat Pasien secara holistik
Dalam mengevaluasi pasien selalu nilai:
Apakah ada penyebab organik?
Apakah psikotik?
Apakah gejala-gejalanya merupakan satu
sindroma/gangguan atau terpisah?
Bagaimana fungsinya sehari-hari
Jangan lupa bahwa lingkungan

mempengaruhi timbulnya, kambuhnya,


atau membaiknya suatu gangguan

Você também pode gostar