Você está na página 1de 38

Perdarahan Saluran Cerna

Bagian Atas (PSCBA}


Mhd. Saleh Afif HSb

Defenisi
Perdarahan Saluran Cerna Bagian
Atas (PSCBA) merupakan salah satu
keadaan darurat medis yang
memerlukan diagnosis dan
penanganan segera. Sumber PSCA
berlokasi di proksimal ligamentum
Treitz, yakni ligamentum yang
menghubungkan pars tertum
duodenum ke diafragma dekat
dengan flexura lienalis colon.

Adapun penyebab dari perdarahan SCBA, antara lain:


Pecahnya varises esophagus (tersering diIndonesia lebih kurang 7075%).
Esophagus bagian bawah merupakan saluran kolateral penting yang
timbul akibat sirosis dan hipertensi portal. Vena esophagus daerah
leher mengalirkan darah ke vena azigos dan hemiazigos, dan
dibawah diagfragma vena esophagus masuk kedalam vena gastrika
sinistra. Hubungan antara vena porta dan vena sistemik
memungkinkan pintas dari hati padfa kasus hipertensi porta. Aliran
kolateral melalui vena esofagus menyebabkan terbentuk varises
esophagus (vena varikosa esophagus). Vena yang melebar ini dapat
pecah, menyebabkan perdarahan yang bersifat fatal.
Perdarahan tukak peptik (ulkus peptikum)
Perdarahan merupakan penyulit ulkus peptikum yang paling sering
terjadi, sedikitnya ditemukan pada 15-25% kasus selama perjalanan
penyakit. Walaupun ulkus disetiap tempat dapat mengalami
perdarahan, namun tempat perdarahan tersering adalah dinding
posterior bulbus duodenum, karena ditempat ini dapat terjadi erosi
arteri pankreatikoduodenalis atau arteria gastroduodenalis.

Gastritis (terutama gastritis erosive akibat OAINS)


Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau
perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik,
difus, atau local. Banyak sekali etiologi yang dapat
menyebabkan terjadinya gastritis, antara lain endotoksin
bakteri, kafein, alcohol, aspirin dan infeksi H. pylori lebih sering
dianggap sebagai penyebab gastritis akut.
Gastropathi hipertensi portal
Esofagitis
Esofagitis yang dapat menyebabkan perdarahan ialah
esofagitis refluks kronis. Esofagitis refluks kronis merupakan
bentuk esofagitis yang paling sering ditemukan secara klinis.
Gangguan ini disebabkan oleh sfringter esophagus bagian
bawah yang bekerja dengan kurang baik dan refluks asam
lambung atau getah alkali usus ke dalam esophagus yang
berlangsung dalam waktu yang lama. Sekuele yang terjadi
akibat refluks adalah peradangan, perdarahan, dan
pembentukan jaringan parut dan striktur.

Sindroma Mallory-Weiss
Hematemesis atau melena yang secara khas
mengikuti muntah-muntah berat yang
berlangsung beberapa jam atau hari, dapat
ditemukan satu atau beberapa laserasi
mukosa lambung mirip celah, terletak
memanjang di atau sedikit dibawah
esofagogastrikum junction.
Keganasan
Keganasan, misalnya kanker lambung.
Angiodisplasia
Angiodisplasia ialah kelainan vaskular kecil,
seperti yang terdapat pada traktus intestinalis.

Penampilan klinis pasien dapat berupa :


Hematemesis : Muntah darah berwarna hitam
sepertibubuk kopi (40-50%)
Melena : Buang air besar berwarna hitam seperti ter atau
aspal (70-80%)
Hematoskezia :Buang air besar berwarna merah marun,
biasanya dijumpai pada pasien dengan perdarahan masif
dimana transit time dalam usus yang pendek (15-20%)
Syncope (14%)
Presyncope (43%)
Dispepsia (18%)
Nyeri epigastrium (41%)
Nyeri abdomen difus (10%)
BB menurun (12%)
Ikterus (5%)

Klinis

Kemungkinan PSCA

Kemungkinan PSCB

Hematemesis

Hampir pasti

Jarang

Melena

Sangat Mungkin

Mungkin

Hematoschizia

Mungkin

Sangat mungkin

Blood streak stool

Jarang

Hampir pasti

Darah samar feses

Mungkin

Mungkin

Aspirasi nasogastrik

Berdarah

Normal

Rasio BUN:creatinin

>35

<35

Peristaltik

Meningkat

Normal

Patofisiologi
Varises esofagus dan hipertensi portal gastropati
PSCA karena varises terjadi 25-30% pasien sirosis hati. Varises
esofagus dan gaster disebabkan karena peningkatan aliran
darah dalam vena-vena kolateral dan aliran darah porta
melalui vena gastrica coronaria akibat hipertensi portal.
Perdarahan varises bila hepatic venous gradien melebihi 12
mmHg. Identifikasi varises biasanya memakai cara red whale
marking. Yaitu dengan menentukan besarnya varises (F1-F2F3), jumlah kolom (sesuai jam), lokasi di esofagus (Lm,Li,Lg)
dan warna ( biru, cherry red, hematocystic).
Ulkus Peptikum
Ulkus ini dikatakan berkaitan dengan pemakain NSAID dan
infeksi H.Pylori. tukak peptik biasanya terdapat di lambung,
duodenum, esofagus dan divertikulum. Hebat tidaknya
perdarahan tergantung kaliber pembuluh darah yang terkena.

Stress Gastritis
Stress gastritis/ulcera ini terjadi pada cedera
kepala yang menyebabkan tekanan intrakranial
meningkat (ulkus cushing) dan luka bakar (ulkus
curling) dan pasien dengan ventilator.
Faktor predisposisi yang bisa mengganggu
keseimbangan antara barrier mukosa protektif
lokal ( mukus, bikarbonat, prostaglandin ) dengan
faktor agresif ( asam lambung, pepsin ) akan
menyebabkan erosi mukosa yang difus. Keadaan
ini dapat terjadi pada : renjatan, trauma multipel,
ARDS, sepsis. Pencegahan dengan menjaga
hemodinamik untuk memastikan aliran darah
mukosa dan HRA antagonis untuk mengurangi
asam lambung

Penatalaksanan pasien
Pemberian Vitamin K
Boleh diberikan dengan pertimbangan tidak merugikan dan
relatif murah.
Vasopressin
Menghentikan perdarahan saluran cerna bagian atas lewat
efek vasokostriksi pembuluh darah splanknik, menyebabkan
aliran dan tekanan vena porta menurun. Dapat digunakan
pada pasien perdarahan akut varises esofagus. Terdapat dua
bentuk sediaan yaitu, pitresin (vasopressin murni) dan
preparat pituitary gland (vasopressin dan oxcytocin).
Pemberian vasopressin dengan mengencerkan sediaan
vasopressin 50 unit dalam 100 ml dekstrose 5%, diberikan
0.5-1 mg/menit/iv selama 20-60 menit dan dapat diulang tiap
3-6 jam, atau setelah pemberian pertama dilanjutkan per infus
0.1-0.5 U/menit. Vasopressin dapat memberikan efek samping
berupa insufisiensi koroner mendadak, maka disarankan
bersamaan preparat nitrat.

Somatostatin dan analognya (octreotide)


Dapat digunakan untuk perdarahan varises esofagus dan
perdarahan nonvarises. Pemberian diawali dengan bolus 250
mcg/iv, dilanjutkan per infus 250 mcg/jam selama 12-24 jam
atau sampai perdarahan berhenti, sedangkan untuk octreotide,
dosis bolus 100 mcg/iv dilanjutkan per infus 25 mcg/jam
selama 8-24 jam atau sampai peradarahan berhenti.
Obat Anti sekresi asam
Bermanfaat untuk mencegah perdarahan ulang SCBA. Diawali
bolus omeprazol 80 mg/iv dilanjutkan per infus 8 mg/kgBB/jam
selama 72 jam. Pada perdarahan SCBA, antasida, sukralfat,
dan antagonis reseptor H2 dapat diberikan untuk
penyembuhan lesi mukosa penyebab perdarahan.
Balon Tamponade
Sengstaken Blakemore tube (SB-tube) mempunyai tiga pipa
serta dua balon masing-masing untuk esofagus dan lambung.
Komplikasi pemasangan SB-tube antara lain pnemoni aspirasi,
laserasi sampai perforasi.

Dalam melaksanakan tindakan umum


ini,terhadap pasien dapat diberikan terapi
Transfusi untuk mempertahankan
hematokrit > 25%
Pemberian vitamin K
Obat penekan sintesa asam lambung (PPI)
Terapi lainnya sesuai dengan komorbid
Sebagian besar pasien dengan perdarahan
SCBA dapat berhenti sendiri, tetapi pada
20% dapat berlanjut.

Laporan Kasus
ANAMNESA PRIBADI

Nama : Guntur Opusungguh


Umur : 38 tahun
Jenis Kelamin: Pria
Status : Kawin
Agama : Kristen
Pekerjaan : Petani
Alamat : Dusun XII Laut Tador
Suku : Batak
Tgl Masuk : 5 November 2014

ANAMNESIS PENYAKIT

Keluhan Utama : Os datang dengan keluhan muntah


darah
Telaah :
Pasien datang ke RS dengan keluhan muntah darah
berwarna merah segar bercampur dengan warna
hitam dengan frekuensi 1 x hari ini, 3 hari sebelumnya
OS juga mengeluh BAB berwarna hitam, sedikit-sedikit
dengan konsistensi lembek, frekuensi 6 kali sehari,
perut kembung dan rasa nyeri di perut bagian atas
tengah dan atas kiri yang bersifat terus menerus.
Keluhan disertai dengan sesak, mual, pusing, oyong,
keringat dingin. BAK berwarna seperti teh pekat. OS
memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan
merokok 2 bungkus per hari kurang lebih 10 tahun.

ANAMNESA PENYAKIT TERDAHULU :

Hipertensi : Disangkal
DM : Disangkal
Maag : Dibenarkan
Riwayat nyeri sendi (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :
Pada anggota keluarga tidak didapati
keluhan yang sama seperti pasien.
RIWAYAT PEMAKAIAN OBAT :
Pasien mengaku mengkonsumsi promag
untuk mengobati sakit maag yang diderita

ANAMNESA MAKANAN
Nasi : (+)
Ikan : (+)
Sayur-sayuran : (+)
Daging
: (+)
ANAMNESA INTOKSIFIKASI
Riwayat Intoksifikasi disangkal pasien

STATUS PRESENT
5 November 2014
Keadaan Umum
Sensorium : CM
Tekanan Darah : 90 / 50 mmHg
Heart rate
: 100 x/i , regular,
equals
Pernafasan : 24 x/i Torako
abdominal
Temperature
: 36 0C

KEADAAN PENYAKIT
Keadaan Umum : Sedang
Anemia : ( + )
Ikterus : ( - )
Sianosis : ( - )
Dispnue : ( + )
Edema : ( + )
Purpura : ( - )
Turgor Kulit : Kembali Lambat
Pancaran Wajah : Lelah
Sikap Tidur Paksa : ( - )

KEADAAN GIZI
BB :
55 Kg
TB :
160 cm
RBW : ( BB / TB 100 ) x 100%
: ( 55 / 160 -100) x 100%
:
92 % Normoweight

PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA
- Bentuk : Normocephali
- Pertumbuhan Rambut :
DBN
- Nyeri Tekan : ( - )
- Perubahan Lokal : ( - )
A. Muka
- Pancaran Wajah : Lelah
- Sembab : ( - )
- Pucat : ( - )
- Kuning : ( - )
- Parase : ( - )
- Gangguan Lokal : ( - )

B. MATA
- Stand Mata : DBN
- Gerakan : Baik Kesegala
Arah
- Exofthalmus : ( - )
- Ptosis : ( - )
- Ikterus : ( + )
- Anemia : ( + )
- Reaksi Pupil : ( + ) /
( + ) , Isokor, diameter pupil
3mm, RCL (+/+), RCTL (+/+)
- Gangguan Local : ( - )
C. TELINGA
- Sekret : ( - )
- Radang : ( - )
- Bentuk : DBN
- Atrofi : ( - )

D. HIDUNG
- Sekret : ( - )
- Bentuk : DBN
- Benjolan Benjolan : ( - )
E. BIBIR
- Sianosis : ( - )
- Pucat : ( - )
- Kering : ( - )
- Radang: ( - )
F. GIGI
- Karies : ( + )
- Pertumbuhan : DBN
G. Lidah
- Kering : ( - )
- Pucat : ( + )
- Beslag : ( - )
- Tremor : ( - )

H. Tonsil
- Merah : ( - )
- Bengkak : ( - )
- Beslag : ( - )
2. LEHER
Inspeksi
- Struma : Tidak Dijumpai
pembesaran
- Kelenjar Bengkak : ( - )
- Pulsasi Vena : ( + )
- Venektasi : ( - )
Palpasi
- Posisi Trachea : Medial / DBN
- Nyeri Tekan : ( - )
- Tekanan Vena Jugularis : R
+3 cm H2O

THORAX
THORAX DEPAN
Inspeksi
- Bentuk : Fusiformis
- Simetris / Asimetris :
Simetris
- Retraksi Iga : ( - )
- Bendungan Vena : ( - )
- Ketinggalan Bernafas :
( - )
- Venektasi : ( - )
- Pembengkakan : ( - )
- Ginekomastia : ( - )
- Spider Naevi : ( + )
- Ictus Cordis : Tidak
Terlihat

Palpasi
- Nyeri Tekan : ( - )
- Fremitus Suara :
a. Lapangan Paru Atas: Kanan
=
Kiri
b. Lapangan Paru Tengah: Kanan
=
Kiri
c. Lapangan Paru Bawah: Kanan
=
Kiri
- Ictus Cordis
a. Lokalisasi: ICR V, 1 jari medial linea
midclavicula sinistra
b. Kuat Angkat: ( - )
c. Melebar : ( - )
Perkusi
- Suara Perkusi Paru
a. Lapangan Paru Atas : Sonor,
Kanan = Kiri
b. Lapangan Paru Tengah: Sonor,
Kanan = Kiri
c. Lapangan Paru Bawah: Sonor,
Kanan
= Kiri

- Batas Paru Hati


a. Relatif : ICR V
b. Absolut : ICR VI
c. Peranjakan Hati : 2 cm dibawah
batas Paru Hepar Absolut
- Gerakan Bebas: ( - )
- Batas Jantung
a. Kanan : ICR V, 1 jari lateral linea
parasternal dextra
b. Atas : ICR III, Linea midclavicula
Sinistra
c. Kiri : ICR V, 2 jari lateral Linea
Midclavicula Sinistra
Auskultasi
Paru Paru
a. Suara Pernafasan
- Lapangan Paru Atas : Vesikuler
Kanan = Kiri
- Lapangan Paru Tengah : Vesikuler
Kanan = Kiri
- Lapangan Paru Bawah : Vesikuler
Kanan = Kiri

b. Suara Tambahan
- Ronkhi Basah : ( - )
- Ronkhi Kering : ( - )
- Krepitasi : ( - )
- Gesek Pleura : ( - )

Cor
a. Heart Rate : 100 x/i regular
,equals
b. Suara Katup : M1 >
M2
A2
>
A1
P2
>
P1
A2
<
P2
c. Suara Tambahan
- Desah Jantung fungsional /
organis: ( - )
- Gesek PeriCardial / PleuraCardial
: ( - )

THORAX BELAKANG
Inspeksi
- Bentuk : Fusiformis
- Simetris / Asimetris : Simetris
- Benjolan Benjolan : ( - )
- Scapulae Alta : ( - )
- Ketinggalan Bernafas : ( - )
- Venektasi : ( - )
Palpasi
- Nyeri Tekan : ( - )
- Fremitus Suara
a. Lapangan Paru Atas: Kanan =
Kiri
b. Lapangan Paru Tengah : Kanan =
Kiri
c. Lapangan Paru Bawah : Kanan =
Kiri
Perkusi
- Suara Perkusi Paru
a. Lapangan Paru Atas : Sonor, Kanan =
Kiri
b. Lapangan Paru Tengah : Sonor, Kanan
= Kiri
c. Lapangan Paru Bawah : Sonor, Kanan
= Kiri

- Batas Bawah Paru


a. Kanan : Vertebra Thorakal 10
b. Kiri : Vertebra Thorakal 11
Auskultasi
- Suara Pernafasan
a. Lapangan paru Atas :
Vesikuler Kanan = Kiri
b. Lapangan paru Tengah :
Vesikuler Kanan = Kiri
c. Lapangan Paru Bawah :
Vesikuler Kanan = Kiri
- Suara Tambahan
a. Ronkhi Basah : ( - )
b. Ronkhi Kering : ( - )
c. Wheezing : ( - )
d. Krepitasi : ( - )
e. Gesek Pleura : ( - )

4. ABDOMEN
Inspeksi
- Membesar : ( + )
- Venektasi : ( - )
- Gelembung : ( - )
- Sirkulasi Kolateral : ( + )
- Pulsasi : ( - )
- Caput Medusa : ( - )
Palpasi
- Defens Muscular : ( - )
- Nyeri Tekan : (+), regio
epigastrium dan hipokondrium kiri
- Undulasi : (+)
- Hepar : teraba
- Lien : Tidak teraba
- Ren : Tidak Teraba
Perkusi
- Suara Abdomen : Timpani
- Shiffting Dullnes : ( + )
- Pekak Hati : ( + )

Auskultasi
- Peristaltic Usus : ( + )
- Double Sound : ( - )
6. EKSTREMITAS
Ekstremitas Atas
- Bengkak : ( - ) / ( - )
- Merah : ( - ) / ( - )
- Eritema Palmaris: ( - ) / ( - )
- Stand Abnormal: ( - ) / ( - )
- Gangguan Fungsi: ( - ) / ( - )
- Rumple leed Test: ( - )
- Reflex : - Biceps ( + ) / ( + )
- Triceps ( + ) / ( + )
Ekstremitas Bawah
- Bengkak : ( - ) / ( - )
- Merah : ( - ) / ( - )
- Oedem : ( + )/ ( + )
- Pucat: ( - ) / ( - )
- Gangguan Fungsi: ( - ) / ( - )
- Varises : ( - ) / ( - )
- Reflex : - KPR ( + ) / ( + )
- APR ( + ) / ( + )

DARAH

URIN

FESES

Hb

4,8 g/Dl

Warna

Warna

Leukosit

15 x 109 / L

Reduksi

Konsistensi

LED

TDP

Protein

Eritrosit

Eritrosit

1,99 x 1012 /

Bilirubin

Leukosit

Urobilinogen

Amoeba /

L
Hitung Jenis TDP
Trombosit

136 x 109 / L Sediment

kista
Telur Cacing

Eritrosit

Ascaris

Leukosit

Anchylosis

Silinder

T.Trichuria

Epitel

Kremi

RESUME
Anamnesa
Keluhan Utama : Muntah Darah
Telaah : Os datang dengan keluhan
muntah darah, berwarna merah segar
bercampur hitam. Os merasakan
pusing ( + ) Mual ( + ) Muntah ( + )
Nyeri Abdomen (+) Perut kembung (+),
BAB (+) berwarna hitam, frek 6 kali
dengan konsistensi lembek. Riwayat
Penyakit terdahulu maag 4 tahun.
Riwayat DM disangkal oleh Os.

Keadaan Umum

Keadaan Penyakit

Keadaan Gizi

Sens : CM

Anemia : ( + )

TB

: 160cm

TD

Ikterus : ( + )

BB

: 55 kg

HR : 100 x /i , regular

Sianosis : ( - )

RBW : 92%

RR

Dispnue : ( - )

: 90 / 50 mmHg

: 24 x /i thorakal

abdominal
Edema : ( + )
Temp : 36 C

Eritema : ( - )
Turgor : kembali lambat
Pancaran wajah : ( + )
Sikap Paksa : ( - )

PEMERIKSAAN FISIK
- Kepala : DBN
- Leher : TVJ +3cmH2O
- Thorax: kanan : ICR V, 1 jari lateral linea
parasternal dextra
Atas : ICR III, Linea
midclavicula Sinistra
Kiri : ICR V, 2 jari lateral Linea Midclavicula
- Abdomen : Ascites ( + ), undulasi ( + ) ,
Shifting dullness ( + )
Double sound ( + )
- Ekstremitas : Oedem pretibial ( + )

Darah Rutin
Hb

4,8 g/Dl

Leukosit

15 x 109 / L

LED

TDP

Eritrosit

1,99 x 10 12 / L

Trombosit

136 x 109 L

DIFFERENTIAL DIAGNOSA
1. PSCBA ec Varises Esofagus +
Anemia
2. PSCBA ec Gastriris Erosiva +
Anemia
3. PSCBA ec Ulkus Peptikum + Anemia
4. PSCBA ec Ca Gaster + Anemia
DIAGNOSA SEMENTARA
PSCBA ec Varises Esofagus +

TERAPI
Terapi Umum
- Bed Rest
- Diet Lambung 1 btk M II
- Batasi Cairan
Terapi Medikamentosa
- IVFD NaCl 0.9% 10gtt/i ( macro )
- Inj Cefotaxim 1 gr / 8 jam
- Inj Ozid + NaCl 100cc/12 jam
- Inj As. Traneksamat 1 gr/12 jam
- Ulsafat Syr 3 x C1
- B. Comp 3x1

ANJURAN
- Foto Thorax
- RFT ( Ureum Creatinine Uric Acid )
- LFT
- KGD 2 jam PP/N
- Darah Rutin
- Urine Rutin
- Feses Rutin
- Endoskopi

Tanggal
06/11/2014

Perjalanan Penyakit
Perawatan Hari I

Instruksi Dokter
- Diet Lambung 1 btk M II

T:80/40 mmHg

S : Pusing (+), Mual (+), Muntah (-), BAK (+) Nyeri,

RG

N :114 x/i

tersendat sendat, warna kuning pekat, BAB (+) Nyeri,

P : 36 x/i

warna hitam, lunak, frek 10 x, Nyeri abdomen (+), Nyeri

S : 37,20C

Epigastrium (+), Sesak (+), Susah Tidur (+)

WBC: 17,4x109/L
RBC: 1,62x1012/L
HGB: 4,1 g/dl
HCT: 36.7%

mg/dl
Creatinine:
mg/dl

Thorax : Spider Naevi (+)

jam

Abd : Ascites (+), Peristaltik (+), Bendungan Vena (+)

SGPT: 26 U/I
80

- Inj Cefotaxim 1 gr / 8 jam


- Inj Ozid + NaCl 100cc/12

Cor : BJ I/II murni reg

SGOT: 72 U/I

( macro )

Kepala : Anemis (+), ikterus (+), exopthalmus (-)


BP : Vesikuler

PLT: 110x109/L

Ureum

O : CM

- IVFD NaCl 0.9% 10gtt/i

Ext bawah: edema (+/+)


Urin Rutin :

7,4 Warna: Kuning, Eritrosit: 0-1/LPB, Leukosit: 0-1/LPB, Sel


Epitel: +, Bakteri: -, Kristal:Feses Rutin :
Konsistensi: Cair, Warna: Coklat Kehitaman, Darah: -,

- Inj As. Traneksamat 1


gr/12 jam
- Ulsafat Syr 3 x C1
- B. Comp 3x1
Tambahan:
-

1x1
-

IVFD Aminoleban 1
Fls/ hari

Lendir: +, Cacing: + (cacing tambang)


A : PSMBA + Anemia

Spironolakton 100 mg

Injeksi Vit. K 1
amp/hari

07/11/2014

Perawatan Hari II

- Diet Lambung 1 btk M II

T:120/80 mmHg

S : Pusing (-), Mual (+), Muntah

RG

N :104 x/i

(-), BAK (+) warna kuning pekat,

P : 28 x/i

BAB (-), Nyeri Epigastrium (+),

S : 36,30C

Sesak (+), Susah Tidur (-) ,

WBC: 10,1x109/L

Anemia (+), Ascites (+), Tapping

RBC: 2,24x1012/L Pain (+)


HGB: 5,3g/dl
HCT: 10,7%
PLT: 85x10 /L
9

O : CM

- IVFD NaCl 0.9% 10gtt/i


( macro )
- IVFD Aminoleban 1 Fls/
hari
- Inj Vit. K 1 amp/hari

Mata : Anemis (+), Ikterik (+)

- Inj Cefotaxim 1 gr / 8

Thorax: Spider Naevi (+)

jam

Abdomen: Ascites (+),


Bendungan Vena (+)
A : PSMBA + Anemia

- Inj Ozid + NaCl


100cc/12 jam
- Inj As. Traneksamat 1
gr/12 jam
- Spironolakton 100 mg
1x1

08/11/2014

Perawatan Hari III

- Diet Lambung 1 btk M II

T:140/80

S : Ascites (+), Mual (+), BAK (+)

RG

mmHg

warna spt teh pekat, BAB (+),

N :80 x/i

Tapping Pain (+)

P : 28 x/i

O : CM

S : 36,70C

Mata: Ikterus (+)

- IVFD Aminoleban 1 Fls/

Thoraks: Spider Naevi (+)

hari

Abdomen:Bendungan Vena (+)


A : PSMBA + Anemia

- IVFD NaCl 0.9% 10gtt/i


( macro )

- Inj Vit. K 1 amp/hari


- Inj Cefotaxim 1 gr / 8 jam
- Inj Ozid + NaCl 100cc/12
jam
- Inj As. Traneksamat 1
gr/12 jam
- Spironolakton 100 mg
1x1
- Ulsafat Syr 3 x C1
- B. Comp 3x1

09/11/2014

Perawatan Hari IV

- Diet Lambung 1 btk M II

T:120/80 mmHg

S : Sesak (+)

RG

N :80 x/i

O : CM

P : 28 x/i

Mata: Ikterus (+)

S : 36,60C

Thoraks: Spider Naevi


(+)
Abdomen:Bendungan
Vena (+)
A : PSMBA + Anemia

- IVFD NaCl 0.9% 10gtt/i


( macro )
- IVFD Aminoleban 1 Fls/
hari
- Inj Vit. K 1 amp/hari
- Inj Cefotaxim 1 gr / 8
jam
-Inj. Furosemid 1 amp/12
jam
- Inj Ozid + NaCl
100cc/12 jam
- Inj As. Traneksamat 1
gr/12 jam

10/11/2014

Perawatan Hari V

- Diet Lambung 1 btk M II

T:120/60 mmHg

S : sesak nafas (+), Nyeri Ulu Hati

RG

N :100 x/i

(+), BAK (+), BAB (+), Tapping

P : 28 x/i

Pain (+)

S : 370C

O : CM
Mata: Ikterus (+)

- IVFD NaCl 0.9% 10gtt/i


( macro )
- Inj Vit. K 1 amp/hari

Thoraks: Spider Naevi (+)

- Inj Cefotaxim 1 gr / 8

Abdomen:Bendungan Vena (+)

jam

A : PSMBA + Anemia

-Inj. Furosemid 1 amp/8


jam
- Inj Ozid + NaCl
100cc/12 jam
- Inj As. Traneksamat 1
gr/12 jam
- KSR 1x1
- Spironolakton 100 mg

Você também pode gostar