Você está na página 1de 6

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa
Tanggal
Waktu
Tempat
Inisial Klien
Umur
Interaksi ke
Lingkungan
Deskripsi pasien
Tujuan komunikasi

: Galih Dwi Sasongko


: 16 Juli 2012
: Pkl. 11.00-11.10 WIB (10 Menit)
: Ruang Parkit
: Tn. L
: 42 tahun
: I (Fase Perkenalan)
: Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
: Penampilan kurang rapi, pakaian banyak lobang bekas rokok, menunduk.
: Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya

KOMUNIKASI VERBAL
P : Selamat siang Pak

KOMUNIKASI NON VERBAL


P: Memandang K dan tersenyum
K: Ekpresi datar

ANALISA BERPUSAT PADA


PERAWAT
P : Ingin membuka percakapan
dengan klien dan berharap dengan
sapaan sederhana P bisa diterima
oleh K.

K : Siang,

K : (menunduk)
P : Oh ya, perkenalkan saya Galih,
saya mahasiswa praktek disini yang
akan merawat Bapak.
K : iya pak.
P : Nama Bapak siapa ?

K : Legimin

RASIONAL
Salam merupakan kalimat pembuka
untuk memulai suatu percakapan
sehingga dapat terjalin rasa
percaya.

K ragu terhadap orang baru


K: Ekpresi datar, menunduk
P: Memandang K

P : Bapak kelihatan segar hari ini.

ANALISA BERPUSAT PADA


KLIEN
K masih ragu terhadap orang baru
yang masuk ke lingkungannya

P : Memandang ke halaman sambil


melirik K
K : ekpresi datar
P : Memandang K sambil
menjulurkan tangan ke K
K : Mengalihkan wajah dengan
mimik yang aneh
P : Masih menjabat tangan pasien
dan mendekatkan diri ke-K
K : Menoleh sebentar
K : Menyebut nama dengan
menunduk dan menarik tangannya

P merasa senang ada tanggapan atas


salam walaupun belum
diekpresikan secara tulus
P ingin memulai percakapan
dengan topik ringan sebelum masuk
ke kondisi K
P merasa bahwa K harus diberikan
penjelasan tentang kedatangan P

K memberikan respon sepintas dan


menunjukkan perhatian cukup
terhadap P
K masih memberikan tanggapan
secara ragu-ragu

Topik ringan akan memudahkan


interaksi lebih lanjut

P ingin tahu nama pasien

K ragu-ragu

Mengenal nama pasien akan


memudahkan interaksi

P merasa pasien enggan berkenalan

K merasa perkenalan hanya

Memperkenalkan diri dapat


menciptakan rasa percaya klien
terhadap perawat

formalitas belaka
K mencoba mengingat nama yang
disukainya

P : Bapak senangnya dipanggil


dengan nama apa

P : Memandang K
K : Menoleh ke halaman

P ingin menjalin kedekatan dengan


pasien

K : Gimin

K : Melihat ke arah P dan


menjawab singkat lalu menunduk
lagi
P : Memandang K sambil
tersenyum
K : Menunduk

P senang walaupun jawaban singkat

K mulai tertarik dengan perkenalan


dengan P

P mencoba mengakrabkan suasana

K berpikir sejenak, mengingat


nama yang disukainya

P : Wah, kedengarannya enak kalau


saya manggil Pak Gimin
K : Iya

K : Menoleh ke P
P : Memperhatikan K

P : Bapak asalnya dari mana Pak


Gimin?

P : Memandang K
K : Menunduk dan berpikir

K : Pasar Babakan, Surabaya

K : Menoleh ke P dan tersenyum


lalu menunduk lagi
P : Memperhatikan K

P : sudah berapa lama disini?

P : Memandang K sambil
tersenyum
K : Menundukan wajah

P merasa pertanyaan mendapatkan


respon
P masih berusaha membangun
keakraban dengan topik sederhana

Nama panggilan merupakan nama


akrab klien sehingga menciptakan
rasa senang akan adanya pengakuan
atas namanya
Pujian berguna untuk mendekatkan
perawat menjalin hubungan
therapeutik dengan klien

K mulai merasa bahwa P datang


untuk membantu K
K berpikir dan mengingat-ingat

Topik sederhana membantu


menjalin kedekatan dengan klien

P senang karena K memberi respon

K : baru 4 hari Pak.

P mulai mengkaji data umum


pasien

K : Bicara tanpa menoleh P


P : Memandang K

P : Sekarang Bapak Gimin


umurnya berapa?

P : Mendekatkan diri ke K
K : Menoleh ke halaman dan
terdiam beberapa lama

K : 24 tahun

K : Menoleh P sebentar lalu


menunduk lagi
P : Tersenyum

P khawatir kalau pertanyaan


membuat K tersinggung
P mengkaji daya ingat K

P merasa arah pertanyaan sudah


dapat dijawab jelas oleh K

K senang karena ingat daerah


asalnya dan kembali
membayangkan daerah asalnya
tersebut
K berpikir dan berusaha mengingat

Lama rawat menentukan apakah


klien kronis atau akut

K membayangkan keadaan yang


telah lama dijalaninya
K berusaha mengingat-ingat

K menjawab sesuai dengan daya


ingat yang dimilikinya

Umur mempengaruhi daya ingat


klien

P : Pak Gimin ingat nggak, kenapa


pak Gimin dirawat disini

P : Menunjukkan keseriusan
K : Menunduk

K : Saya ditangkap pak polisi dan


dibawa kesini.
P : Kenapa Pak Gimin dibawa
kesini sama pak polisi?

K : Menoleh ke P dan menepuknepuk pahanya.


P : Bertanya pelahan
K : Menunduk

K : Nggak tahu pak, namanya juga


persaingan kerja.
P : Dulu Bapak kerja apa?

K : Menoleh ke halaman lalu


menundukkan kepala.
P : Memperhatikan respon pasien
P : Masih kaget
K : Memandang ke halaman

K : Tukang semir sepatu.


P : Bapak Gimin sudah
berkeluarga?
K : Belum, saya masih bujangan
P : Pak Gimin, kegiatan bapak
sehari-hari ngapain saja Pak ?
K : Mandi, makan.
P : Bapak Gimin betah tinggal di
sini?Suasananya enak ya!
K : Betah.
P : Tentunya keluarga Bapak Gimin
suka menjenguk kesini.

K : Menundukan kepala dan


mengosok-gosok pahanya
P : Memperhatikan
P : Mendekatkan diri
K : Memandang kosong ke
halaman
K : Menunduk
P : Memperhatikan
P : Menepuk bahu K
K : Menoleh P
K : Menggosok-gosok pahanya
P : Memperhatikan respon K
P : Melihat halaman
K : menunduk
K : Ikut melihat halaman
P : memperhatikan
P : Memandang K sambil
tersenyum
K : Menoleh P

P berhati-hati karena pertanyaan tsb


sangat spesifik dan takut
menyinggung pasien
P lega karena K tidak tersinggung

K mengingat-ingat

P mengkaji lebih jauh alasan pasien


dirawat

K mengingat-ingat

P kaget, dan sadar kalau pasien


mengalami halusinasi lihat

K mengalami kejadian berat

P mendiamkan karena belum


menemukan pertanyaan yang tepat
untuk K
P menemukan adanya flight of
ideas dan berpikir tentang faktor
penyebab
P berusaha mengkaji data yang
terkait kata-katanya tadi

K mencoba menceritakannya pada


P

K menjawab ragu-ragu

K : Menunduk lagi

sikap menarik diri dapat terjadi


kapan saja karena adanya kejadian
tertentu

Dengan diam therapeutik, klien


merasa didengarkan dan bercerita
tentang keadaannya

K teringat masa lalunya


mencari penyebab p menarik diri
dari lingkungan
K terdiam

P menemukan adanya kemungkinan


penyebab isolasi diri pada pasien
P mencoba mengalihkan
pembicaraan terkait waham

K teralih karena pertanyaan baru

P merasa senang karena pasien bisa


beralih
P mengalihkan perhatian K

K bingung tentang yang


dilakukannya sehari-hari
K masih belum terbuka

P senang karena dapat mengalihkan


perhatian pasien

K berusaha menjawab sekenanya

P ingin mengkaji keterlibatan


keluarga terhadap perawatan K

K berusaha mengingat keluarganya


K ingat terhadap keluarganya

K : Gak mesti pak.

Keluhan utama merupakan dasar


pasien dirawat di RS Jiwa

P senang mendapatkan jawaban K

Pengalihan agar klien tidak larut


dalam dunianya sendiri

Interaksi mampu meningkatkan


rasa percaya diri

Keluarga merupakan support sistem


bagi klien sehingga harus dikaji
keterlibatannya

P : Memperhatikan respon K
P : Kalau di sini Bapak ngapain
aja?

P : Memandang K sambil
tersenyum
K : Menoleh P lalu melihat ke
halaman

P berusaha mengkaji aktivitas K di


RS

K : hanya sendiri pak

K : Memandang P
P : Memperhatikan respon K
P : Memandang K
K : Menunduk

P mencoba menggali pertanyaan

K mengingat aktivitasnya

Aktivitas di RS merupakan data


untuk mengetahui interaksi k

K terdiam
P : Suka ngobrol nggak dengan
teman disini
K : Enakan diem, malas mau bicara
P : Bagaimana perasaan Pak Gimin
sekarang?
K : Ya senang-senang saja pak
P : kalo disini banyak teman kan
enak ada yang ngajak ngobrol pak.

K : Menunduk
P : Memperhatikan
P : Memandang K
K : Menunduk
K : memainkan kedua tangannya
kepala
P : Memperhatikan
P : Memandang K
K : Menoleh

P mengkaji peran teman terhadap K

K mengingat aktivitasnya di RS

Menarik diri membuat K asyik


dengan dunianya sendiri

P mendapatkan data menarik diri


pada K

K menganggap ngobrol membuang


waktu

P mengalihkan topik bahasan

K bingung dengan pertanyaan yang


diberikan

P bingung harus ngobrol tentang


apa lagi

K menjawab tentang keadaannya

P ingin menggali data dari pasien

K memperhatikan P

perawat menggali data untuk


menemukan penyebab isolasi diri

P memberikan dorongan kepada


klien

K mencoba memahami

pemberian dorongan untuk


meningkatkan rasa percaya diri
klien.

P menentukan topik dan aktivitas

K memikirkan tentang kegiatan

Kegiatan yang akan dilaksanakan

Pengalihan agar K tidak larut


dengan kesendiriannya.

K : Terdiam
K : Memandang P dan tersenyum
P : Memperhatikan
P : kalo bapak gak berkenalan
dengan teman lainnya bapak akan
kesepian dan gak punya teman
bagaimana?

P : Menepuk bahu K
K : Menoleh dan tersenyum

K : Iya Pak
K : Tersenyum
P : Tersenyum
P : Nah kalau gitu pak Gimin saya

P : Memandang K

ajarkan caranya berkenalan dengan


orang lain, gimana Pak Gimin mau
atau tidak?

K : Menunduk

pada klien

yang ditawarkan

harus mendapat persetujuan K


sehingga bila K keluar dari kegiatan
dimaksud, bisa diingatkan tentang
batasan kegiatan.

K : Mengangguk
P : Tersenyum

P senang karena K setuju dengan


kegiatan yang akan dilaksanakan

K setuju tentang kegiatan yang


akan dilaksanakan

P : Menepuk bahu K dan


mengulurkan jabat tangan
K : Menoleh, menjabat tangan P

P senang karena mau mengikuti


arahan P

K menunjukkan rasa percaya pada


P

arahan sangat membantu klien


dalam melakukan aktivitas pasif
klien

P tersenyum

K memulai berkenalan

motivasi membantu k dalam


menciptakan rasa percaya diri

P memberi reinforcement pada K

K merasa senang dan tersipu

pemberian reinforcement dapat


memotivasi klien

K : tersipu dan menggosok-gosok


paha K
P : tersenyum

P merasa senang

K mencoba memahami
perasaannya

menggali perasaan K agar tetap


focus pada topik

K : terdiam dan menundukkan


kepala
P tersenyum

P merasa target sudah tercapai

K masih duduk termenung

kontrak diperlukan agar klien tetap


focus pada aktivitas interaksi

K : Ya, ya.

P : begini Pak kalo mau berkenalan


kita harus menyebutkan nama kita ,
nama panggilan yang kita suka.
Contoh Nama saya Galih , senang
di panggil Galih asal saya dari
Jombang. Gitu gimana bisa pak
gimin?
K : Bisa Pak..
P : ya sekarang coba..

K : Tersenyum lalu menunduk


P : Tersenyum

P : menjabat tangan K
K menjabat tangan lalu menunduk

K : kenalkan nama saya Legimin..


P : Bagus pak Gimin, ternyata pak
Gimin pintar.
K : biasa saja mas
P : sekarang bagaimana perasaan
Pak Gimin setelah kita belajar
berkenalan?
K : senang Mas..
P : nah sekarang kita istirahat dulu
pak Gimin, tapi sebelum itu gimana
kalo besok kita bertemu lagi
ditempat ini?

P: tersenyum dan menepuk pundak


K

K menoleh dan menunduk

K : iya mas
P : sekarang kita istirahat pak
Gimin. Silahkan kembali .
selamat siang.
K : Siang

P tersenyum dan berjabat tangan


K menjabat tangan

P merasa senang

K kembali ke ruangannya

salam merupakan fase penutup


disampaikan pada klien agar
hubungan teraupeutik tetap terjaga

Você também pode gostar