Você está na página 1de 4

Definisi

Untuk memikul gaya yang besar seringkali baut dan kayu tidak lagi mampu
untuk menahan gaya tersebut. Untuk itu digunakan pasak sebagai alat penyambung.
Pada prinsipnya pasak adalah suatu benda (dapat terbuat dari kayu, besi atau
bahan lain) yang dimaksukkan pada bidang-bidang sambungan dan berfungsi untuk
menahan beban sambungan (beban tekan dan beban geser) yang bekerja.
Dikenal berbagai macam pasak, diantaranya
o Pasak kayu, baik pasak yang berpenampang persegi ataupun bulat.
o Pasak besi seperti misalnya pasak cincin, kokot bulldog, pasak Kulbers, dsb.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sambungan dalam pasak
1. Pasak hanya boleh dibuat dari kayu keras, besi atau baja
2. Pasak kayu keras yang mempunyai tampang persegi panjang, memasangnya
harus sedemikian rupa sehingga serat-seratnya terletak sejajar dengan seratserat batang batang kayu yang disambung
3. Jika dalam suatu sambungan dipergunakan alat-alat penyambung yang khusus
keluaran dari perusahaan maka harus menggunakan daftar kekuatan yang
dikeluarkan oleh perusahaan yang bersangkutan atau oleh hasil laboratorium
resmi di Indonesia.
Pemasangan harus serat-seratnya terletak sejajar dengan serat-serat batang batang
kayu yang disambung
A. Pasak Kayu
PPKI pasal 13 menjelaskan aturan dan persyaratan penggunaan pasak kayu.
Di antaranya menyebutkan bahwa bahan yang dipaki untuk pasak kayu harus kayu
keras. Perhatikan daftar IV dibawah ini, yang menjabarkan macam kayu keras
yang umum digunakan sebagi pasak kayu.
Daftar IV: Jenis-jenis kayu yang dapat dipaki untuk pasak
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Walikukun
Penjalinan
Bedaru
Sonokeling
Hiya
Bungur
Lara
Kosambi
Bangkirai
Simantok
Belangeran

12
13
14
15

Resak
Laban
Punak
Kulim

Terdapat tiga cara pelaksanaan pemasangan pasak kayu, yaitu:


a. sejajar dengan batang asli (memanjang)
b. tegak lurus terhadap batang asli (melintang)
c. atau kombinasi a dan b
Pada cara pertama (arah serat pasak kayu sejajar dengan arah serat kayu yang
disambung) besar penyusutan pasak relatif kecil namun tegangan geser yang diijinkan
terjadi pada pasak juga kecil.
Sebaliknya pada cara kedua (arah serat pasak tegak lurus arah serat kayu yang
disambung) akan mempunyai tegangan geser pasak yang relatif besar, namun
penyusutannya relatif besar pula.
Kekuatan satu pasak ditentukan dari besaran terkecil di antara kekuatan pasak
sendiri dalam menahan beban, ataupun kekuatan kayu yang disambung.

B. Pasak Besi
Di samping pasak dari kayu keras di pasaran terdapat berbagai pasak besi.
Saat ini, lebih dari enam puluh macam pasak-penyambung (connector) telah dipaten
dan dipergunakan di Eropa dan Amerika. Pasak-pasak modern (modern timbers
connectors) yang sudah biasa dipakai di luar negeri antara lain :
1. Pasak Cincin Belah (Spilt-ring Connector) Krugers
Alat penyambung berbentuk cincin yang terbuat dari baja. Cincin
tersebut di masukkan ke dalam takikan pada kayu yang disambung dan
kemudian diletakkan dengan baut,. Pasak cincin yang terkenal yaitu pasak
cincin sistem Krugers daei Swedia dan pemakaiannya dengan mengikuti
peraturan yang terdapat dalam daftar di bawah ini.
Angka-angka kekakuan pasak dalam daftar tersebut berlaku untuk
kayu dengan BJ kering udara = 0.5. Untuk kayu dengan Bj yang tidak sama
maka kekuatannya sebanding. Jadi misalnya untuk kayu dengan BJ kering
udara 0.4 maka P izin = 0.40/0.50 x angka F dalam daftar. Di samping itu
perlu diperhatikan bahwa bila gaya arahnya membentuk sudut dengan arah
serat kayu, maka kekuatan izin menjadi: P = p (1-0.26 sin ).
Sambungan dengan pasak kayu persegi
Sambungan dengan pasak kayu hanya digunakan untuk sambungan
tampang dua saja. Arah serat kayu pada pasak dibuat sejajar dengan arah serat
kayu pada batang yang disambung (batang asli).
Syarat-syarat ukuran pasak sbb.
Tinggi pasak, 2t : t 1.5 cm
Panjang pasak, a : 10 cm a 15 cm
a 5t
Tegangan-tegangan yang terjadi pada pasak dan batang asli tidak boleh
melebihi tegangan-tegangan ijin-nya.
Sambungan dengan Pasak Kayu Bulat Kubler
Alat sambung ini dapat digunakan untuk sambungan tampang dua atau
lebih. Kekuatan pasak Kubler dapat dilihat pada lampiran 2 untuk kayu
dengan BJ = 0.6. Untuk BJ-lain maka angka-angka dalam lampiran 2 tersebut
harus diberi faktor pengali sebanding dengan BJ-nya, yaitu BJ/0.6.
Apabila arah gaya membentuk sudut terhadap arah serat kayu, maka
kekuatan pasak berkurang sbb.
P = P (1-0.25 sin ).
Cara memilih ukuran pasak dengan memperhatikan ukuran kayu
minimum. Misal pasak akan diletakkan setangkup dengan lebar kayu 14 cm,
maka dapat diambil pasak 10 cm atau yang lebih kecil lagi sesuai dengan
kebutuhan kekuatan pasak. Pada prinsipnya jumlah pasak yang

terpasang/digunakan semakin sedikit akan semakin baik karena menghemat


panjang plat sambung.

Você também pode gostar