Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Judul Jurnal :
Uji Coba Acak Kontrol Khasiat Perawatan Mulut Chlorhexidine pada
Pencegahan Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
Jurnal Asli :
Randomized Control Trial on Efficacy of Chlorhexidine Mouth Care in
Prevention of Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
Analisis :
Judul dalam jurnal ini sesuai dengan isi yang ada didalamnya, karena
menjelaskan tentang pengurangan kejadian VAP pada pasien yang
menggunakan ventilator mekanik dengan perawatan oral Chlorhexidine.
B. Penulis Jurnal :
Suresh K. Sharma, Jasbir Kaur
Tahun Terbit : 2012
C. Latar Belakang Pengambilan Judul Jurnal :
Pneumonia adalah kondisi peradangan paru-paru causedby infeksi
bakteri, virus atau jamur. Patogenesis ventilator associated pneumonia
(VAP) melibatkan aspirasi bakteri dari orofaring ke dalam paru-paru, dan
kegagalan selanjutnya dari pertahanan inang untuk membersihkan bakteri
yang mengakibatkan perkembangan infeksi paru-paru. Pada ventilator
mekanik pasien unit perawatan intensif, terdapat potensi besar bakteri
patogen
pernafasan
(PRPs)
termasuk
Staphylococcus
aureus,
terpasang ventilator
beresiko untuk timbulnya VAP. Risiko tersebut akan lebih kuat dengan
peningkatan lamanya waktu intubasi. Insidensi dilaporkan terjadi hingga
25% dari pasien dengan ventilator. Bakteri yang menyebabkan VAP
terjadi alami dalam rongga mulut dan berada pada gigi dan tenggorokan.
Plak gigi dan bakteri biasanya berada di mulut dan orofaring, dan
kolonisasi akibat dari endemik organisme yang resisten terhadap
antibiotik, yang diterima dari sumber VAP. Penumpukan sekret di rongga
mulut dan selang endotrakeal dapat meningkatkan resiko bakteri masuk
ke paru-paru hingga 20x lipat. Penambahan hari pemasangan ventilator di
Sakit
Umum
Daerah
Dr
Moewardi
(RSDM)
Moewardi
(RSDM)
mempunyai
banyak
fasilitas
di
ruang
ICU
yang
mengalami
penurunan
ventilator
mekanik.
Petugas
ICU
sudah
pada
klien
yang
terpasang
ventilator,
Parameter
Temperature (Celsius)
Tracheal Secretions
PaO2/FiO2
(*ARDS
is
defined
as
pulmonary contusion
<240 and no ARDS*
No infiltrate
Diffuse
(or
Score
>36.5 and <38.4
>38.5 and <38.9
>39.0 or <36.5
or
patchy)
infiltrate
Localized infiltrate
Score > 6 : pasien mengalami infeksi pneumonia
Score < 6 : pasien tidak mengalami pneumonia
4. Sampel Penelitian
Kriteria Inklusi :
a. pasien yang dirawat di ICU
b. pasien yang akan dilakukan intubasi atau terpasang ventilator
mekanik dalam waktu 48 jam saat masuk
Kriteria Eksklusi
a. Pasien dengan aspirasi (untuk menghilangkan pasien dengan
pneumonitis kimia). Pneumonitis kimia adalah radang paru-paru
atau sesak nafas akibat menghirup asap bahan kimia atau
bernapas dalam dan tersedak bahan kimia tertentu.;
b. Pasien yang didiagnosis pneumonia pasca-obstruktif (kanker
paru-paru misalnya lanjut);
c. Pasien yang mempunyai hipersensitivitas terhadap Chlorhexidine
glukonat;
d. tidak adanya persetujuan;
alkohol,
berikan
N = 260
Intervensi
(N= 130) f (%)
Kontrol
(N= 130) f (%)
2 test
12 (09.2)
24 (18.5)
37 (28.5)
57 (43.8)
09 (06.9)
27 (20.8)
43 (33.1)
51 (39.2)
c2 =0.387NS
d.f. = 3
97 (74.6)
33 (25.4)
94 (72.3)
36 (27.7)
c2 =1.456NS
d.f. = 1
56 (43.1)
74 (56.9)
52 (40.0)
78 (60.0)
c2=0.934NS
51 (39.2)
79 (60.8)
49 (37.7)
81 (62.3)
c2 =0.456NS
d.f.=1
22 (16.9)
26 (20.0)
63 (48.5)
19 (14.6)
19 (14.6)
27 (20.8)
66 (50.8)
18 (13.8)
c2 =1.012NS
d.f. = 3
Intervensi
(N=130) f(%)
07 (05.7)
123 (94.9)
Kontrol
(N=130) f (%)
46 (35,4)
84 (64,6)
2 test
36.045*
d.f.= 1
Table 3: Jam atau waktu pemasangan ventilasi mekanik dan kejadian VAP
antar subyek
Muncul VAP
Kelompok eksperimen
Kelompok kontrol
2 uji
0,175NS
8 (17,4)
10 (21,7)
28 (60,9)
d.f.= 1
NS: Tidak signifikan (p> 0,05); VAP: Ventilator Associated Pneumonia
Tabel 3 dimana lebih dari separuh kasus pneumonia setelah lebih dari 120 jam
ventilator mekanik. Namun, efek durasi pada ventilator mekanik pada kejadian
VAP tidak berbeda pada eksperimental dan kelompok kontrol (p> 0,05). Oleh
karena itu, disimpulkan bahwa efek dari perawatan oral menggunakan
chlorhexidine dapat mencegah terjadinya VAP identik selama awal dan juga saat
periode akhir ventilator mekanik.
H. Pembahasan mengenai jurnal
Sejumlah penelitian yang diterbitkan menyarankan bahwa Chlorhexidine
topikal dua kali tiga kali sehari-hari mencegah VAP. Salah satu
kemungkinan adalah bahwa Klorheksidin menghambat kelangsungan
hidup bakteri dalam cairan oral. Mengurangi jumlah bakteri yang hidup
dalam sekret, sehingga organisme yang masuk ke dalam saluran
pernapasan menjadi lebih rendah dan mencegah terjadinya infeksi.
Potensi virulensi bakteri dapat dikurangi dengan Chlorhexidine.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa Chlorhexidine mampu
mengikat
komponen
protease. Interaksi
bakteri
tersebut
dapat
seperti
lipopolisakarida
mengurangi
aktivitas
dan
biologis
pencegahan
(VAP)
dengan
penggunaan
chlorhexidine
glukonat
dengan
memberikan
oral
care
dengan
campuran
mendapatkan
perawatan
mulut
dengan
mekanik
dalam
untuk dimengerti.
2. Kekurangan Jurnal :
Metode penelitian dalam jurnal tidak dijelaskan penulis secara
terperinci.
tindakan
dapat
efek
VAP
yang
bagi
positif
pasien
dan
dengan
mencegah
penggunaan
ventilasi mekanik.
3. Implikasi terhadap Pendidikan :
Diharapkan dapat memberikan pembelajaran kepada
mahasiswa yang menjalani praktik di klinik tentang
penggunaan
obat
topikal
antibiotik
yang
dapat
sehingga
dapat
menambah
khasanah