Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
HUBUNGAN JARAK DAN LAMA MEMBACA TERHADAP TIMBULNYA MIOPIA PADA MAHASISWA
JURUSAN KEDOKTERAN UNSOED
Oleh:
Novita Lusiana
G1A010081
Tim komisi
: dr. Ariadne Tiara , Sp. A, Msi. Med
Penelaah : dr. Wahid Heru , Sp. M
Pembimbing I : dr. Teguh Anamani, Sp. M
Pembimbing II : dr. Joko Mulyanto, M. Sc
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
Tujuan
Umum
Tujuan
Khusus
TUJUAN
Manfaat
Teoritis
Manfaat
Praktis
MANFAAT
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Miopia
Miopia adalah
adalah suatu
suatu bentuk
bentuk kelainan
kelainan refraksi
refraksi dimana
dimana sinarsinarsinar
sejajar
akan
dibiaskan
pada
suatu
titik
di
depan
retina
sinar sejajar akan dibiaskan pada suatu titik di depan retina
pada
pada mata
mata tanpa
tanpa akomodasi
akomodasi (Vaughan,
(Vaughan, 2012).
2012).
Manifestasi
Klinis
Pasien
Pasien miopia
miopia akan
akan melihat
melihat jelas
jelas bila
bila dalam
dalam jarak
jarak pandang
pandang
dekat
dan
melihat
kabur
jika
pandangan
jauh.
dekat dan melihat kabur jika pandangan jauh.
Penderita
Penderita miopia
miopia akan
akan mengeluh
mengeluh sakit
sakit kepala,
kepala, sering
sering
disertai
disertai dengan
dengan juling
juling dan
dan celah
celah kelopak
kelopak yang
yang sempit.
sempit.
Selain
itu,
penderita
miopia
mempunyai
Selain itu, penderita miopia mempunyai kebiasaan
kebiasaan
mengernyitkan
matanya
untuk
mencegah
aberasi
sferis
mengernyitkan matanya untuk mencegah aberasi sferis atau
atau
untuk
mendapatkan
efek
pinhole
(lubang
kecil)
(Ilyas,
untuk mendapatkan efek pinhole (lubang kecil) (Ilyas,
2009).
2009).
MIOPIA
KLASIFIKASI
1.
2.
3.
4.
5.
Genetik
Usia
Jenis kelamin
Lingkungan
Diabetes mellitus
LINGKUNGAN
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
HIPOTESIS
BAB 3
METODE PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN
POPULASI PENELITIAN
Kriteria Inklusi
Mahasiswa kedokteran
berusia 17-25 tahun di
Universitas Jenderal
Soedirman pada tahun 2014
baik preklinik maupun
profesi
Bersedia menjadi responden
penelitian dengan
menandatangani lembar
informasi dan persetujuan
partisipasi dalam penelitian
Mengisi kuesioner dengan
lengkap
Kriteria Eksklusi
SAMPEL PENELITIAN
BESAR SAMPEL
Variabel Bebas
Miopia
VARIABEL PENELITIAN
1. Miopia
Miopia : Gangguan melihat jauh dengan visus kurang dari
6/6 pada pemeriksaan dengan kartu Snellen atau sejenisnya
dan koreksi minimal -0,50 D (WHO, 2002)
DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL
2. Lama membaca
Lama Membaca : Lama membaca objek (buku, majalah,
dll) dalam sekali baca secara terus-menerus yang dilakukan
< 30 menit per hari atau > 30 menit per hari (Jenny, 2008)
Alat ukur : Kuesioner
Skala pengukuran : Kategorikal
(0 = membaca < 30 menit per hari dalam sekali baca secara
terus-menerus ; 1 = membaca 30 menit per hari dalam
sekali baca secara terus-menerus)
DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL
3. Jarak membaca
Jarak membaca : Membaca objek (buku, majalah, dll) yang
dilakukan pada jarak < 30 cm (nearwork) (Jenny, 2008).
Alat ukur : Pemeriksaan langsung dengan menggunakan
pita ukur
Skala pengukuran : Kategorikal
(0 = jarak membaca 30 cm ; 1 = jarak membaca < 30 cm)
DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL
Data
Penelitian
Alat
Kuesioner, pita ukur,
Pengumpulan autorefraktometer, kartu
Snellen, dan Trial Lenses.
Data
PENGUMPULAN DATA
TAHAP PELAKSANAAN
Dengan :
P
= Probabilitas untuk miopia
1 P = Probabilitas untuk tidak terkena miopia
a
= Konstanta, yang lazim disebut intersep
b1, b2 = Koefisien regresi variabel prediktor (independen/bebas,
pengaruh, penjelas, kovariat) yang biasa disebut lereng
(slope)
x1
= Lama membaca (0 = membaca < 30 menit per hari dalam
sekali baca secara terus-menerus ; 1 = membaca 30
menit per hari dalam sekali baca secara terus-menerus)
x2
= Jarak membaca (0 = jarak membaca 30 cm ; 1 = jarak
membaca < 30 cm)
ANALISIS DATA
JADWAL PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
Chen, C. 2007. Linkage Replication of The MYP12 Locus in Common Myopia. Investigate Ophthalmology and Visual
Science. 48(10):4433-4439.
Dirani, M., Chamberlain, M., dan Shekar, S.N. 2008. Heritability of Refractive Error and Ocular Biometrics. Investigate
Ophthalmology and Visual Science. 49(10):4336-4347.
Donald, S.R. 2005. Aging Eye Times. 1st ed. USA: International Myopia Prevention Association.
Douglas, J.W. 2006. The Ability of Attainment of Short Sighted Pupils. Journal of the Royal Statistical Society. Vol. 131.
Field, K.M. 2008. Interaction of Genes and Environment in Myopia. Dev Ophthalmol.37:34-39.
Geller,
M.
2012.
Clinical
Guide
to
Degenerative
Myopia.
http://www.optometrystudents.com/clinical-guide-to-degenerative-myopia/ (diakses tanggal 7 Juni 2014)
Gwiazda, J. 2004. Accommodation and Related Risk Factors Associated with Myopia Progression and Their Interaction
with Treatment in COMET Children. Investigate Ophthalmology and Visual Science. Vol. 4.
Handayani, R. 2012. Modifikasi Gaya Hidup dan Intervensi Farmakologis Dini Untuk Pencegahan Penyakit Diabetes
Mellitus Tipe 2. Media Gizi Masyarakat Indonesia. Vol.1, No.2.
Ilyas, S. 2009. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Jenny, M. 2008. Role of Near Work in Myopia: Findings in a Sample of Australian School Children. Investigate
Ophthalmology and Visual Science. 49:2903-2910.
Kleinstein, R.N. 2010. Refractive Error and Ethnicity in Children. Arch Ophthalmol. 121:1411-1477.
Lee, J. dan Bailey, G. 2009. Myopia. http://www.allaboutvision.com/conditions/myopia.htm (diakses tanggal 20 Maret
2014).
Lee, Y.A. 2008. Association Between High Myopia and Progression of Visual Field Loss in Primary Open-Angle
Glaucoma. http://www.optometrystudents.com/clinical-guide-to-degenerative-myopia (diakses tanggal 14 Februari
2014).
Lim, L.S., Gazzard, G., dan Low, Y.S. 2010. Dietary Factors, Myopia, and Axial Length. Ophthalmology. 117:993-997.
Lin, L.L., Shih, Y.F., dan Hsiao, C.K. 2004. Prevalence of Myopia in Taiwanese School Children: 1983 to 2000. Ann Acad Med
Singapore. 33(1):27-33.
Midelfart, A. 2005. Myopia Among Medical Students in Norway. Invest Ophthalmol Vis Sci. 46:562.
Murti, B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Edisi Ke-1. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, pp: 134-135.
Mutti, O. 2009. Parental Myopia, Nearwork, School Achievement, and Childrens Refractive Error. Investigate Ophthalmology and
Visual Science. 43:12.
Ostrin, L.A. 2011. The Role of the Iris in Chick Accommodation. Investigate Ophthalmology and Visual Science. Vol. 5, No. 7.
PERKENI. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta : PB Perkeni.
Rose, K.A. 2008. Outdoor Activity Reduces the Prevalence of Myopia in Children. American Academy of Ophthalmology. 115:12791285.
Saad, A. 2007. Environmental Risk Factors for Refractive Error among Egyptian School Children. Eastern Mediterranean Health
Journal. 13:819-824.
Saw, S.M. 2003. A Synopsis of Prevalence Rates and Environmental Risk Factors for Myopia. Clin Exp Optom. 86:289-294.
Schimd, K. 2012. Myopia Manual : An Impartial Documentation of All The Reasons, Therapies, and Recommendation. New Zealand :
Pagefree.
Sherwood, L. 2009. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke System. Jakarta: EGC.
Sudoyo, A. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.
Seet, B., Wong, T.Y., dan Tan D.T.H. 2011. Myopia in Singapore: Taking a Public Health Approach. British Journal of Ophthalmology.
85:521-526.
Suhardjo. 2008. Ilmu Kesehatan Mata. Yogyakarta: Bagian Ilmu Penyakit Mata FK UGM.
Tiharyo, I., Wasisdi, G., dan Suhardjo. 2008. Pertambahan Miopia Pada Anak Sekolah Dasar Daerah Perkotaan dan Pedesaan Di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Oftalmologi Indonesia. 2:104-112.
Vaughan, D. 2012. Oftalmologi Umum. Edisi Ke-14. Jakarta: EGC.
Verhoeven, J. M., Buitendijk, G. H. S., Rivadeneira, F, et al. 2013. Education Influences in The Role of Genetics in Myopia. Eur J
Epidemiol. 28:973-980.
Woo, W.W. 2004. Refractive Errors in Medical Students in Singapore. Singapore Med J. 45(10):470.
World Health Organization. 2002. WHO Refractive Error Working Group Report on Strategic Planning Meeting of Refractive Error
Working Group. Australia Ref Type Report. 1-30-20.
Terima
Terima Kasih
Kasih