Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Patologi Anatomi RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Periode 2008-2011
Rizki Mauli Handayani1, Fajriah2, Farizal Fadil3
Mahasiswa FK Unsyiah, 2Dosen Bagian Ilmu Patologi Anatomi, 3Dosen Bagian Ilmu
Bedah .
ABSTRAK
Penyakit payudara jinak merupakan persentase kasus terbesar sekitar 90%
dari keseluruhan masalah payudara, yang dapat terjadi pada pria maupun wanita.
Diagnosis dini dapat ditegakkan dengan pemeriksaan sitologi FNAB yang
memiliki nilai sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui prevalensi hasil sitologi payudara jinak dan ganas di
RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh periode 2008-2011. Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh penyakit payudara jinak dan ganas yang didiagnosis
berdasarkan pemeriksaan FNAB di Laboratorium Patologi Anatomi RSUD dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh dan sampel ditentukan berdasarkan total populasi
dengan jumlah 343 kasus. Hasil penelitian didapatkan bahwa kasus penyakit
payudara jinak terbanyak yaitu fibroadenoma 137 kasus (51%), dengan jenis
kelamin perempuan 255 kasus (95%), kelompok usia 21-30 tahun 88 kasus (33%),
dan lokasi sinistra 131 kasus (50,0%), sedangkan kasus penyakit payudara ganas
terbanyak yaitu karsinoma infiltrating duktus 68 kasus (91%), dengan jenis
kelamin perempuan 73 kasus (97%), kelompok usia 41-50 tahun 27 kasus (36%),
dan lokasi sinistra 42 kasus (56,0%). Kesimpulan penelitian ini didapatkan bahwa
mayoritas penyakit payudara jinak adalah fibroadenoma, sedangkan mayoritas
penyakit payudara ganas yaitu karsinoma infiltrating duktus.
Kata kunci: Prevalensi, penyakit payudara, sitologi
ABSTRACT
Benign breast disease is the largest percentage cases accounting about 90%
of all breast problems, which can occur in men and women. Early diagnosis could
be enforced by cytologic examination of FNAB which has high sensitivity and
specificity. The purpose of this study was to investigate prevalence of cytology
result benign and malignant breast in anatomical pathology laboratory of RSUD
dr. Zainoel Abidin Banda Aceh in period 2008-2011. The type of this research
was a descriptive review with cross sectional approaching. The population in this
study were all of benign and malignant breast disease which were diagnosed by
fine needle aspiration biopsy in anatomical phatology laboratory of RSUD dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh and the sample was determined based on total
population by the number of 343 cases. The result was found that most cases of
benign breast disease were fibroadenoma 137 (51%), with female gender 255
cases (95%), a total of 88 cases (33%) in age group 21-30 years, and the left
location of breast 131 cases (50,0%), while cases of malignant breast disease
were infiltrating ductal carcinoma 68 cases (91%), with female gender 73 cases
(97%), a total of 27 cases (36%) in age group 41-50 years, and the left location of
breast 42 cases (56,0%). The conclusion in this research found that the majority
of benign breast disease is fibroadenoma, While the majority of malignant breast
disease is infiltrating ductal carcinoma.
Keywords: Prevalence, breast disease, cytology
I. PENDAHULUAN
metastasis
(mikrometastase)
ke
jaringan sekitar atau jaringan limfe
regional (Novianto, 2004).
Dari hasil penelitian di klinik
bedah Rumah Sakit London pada
tahun 2002, didapatkan 30% tidak
ada
penyakit,
40%
penyakit
fibrokistik, 10% kanker payudara,
7% fibroadenoma dan sisanya adalah
lesi jinak lainnya (Soepriatno, 2003).
Di Yaman mulai Januari 2006
Desember 2009 ditemukan sebanyak
635 kasus yang didiagnosis sebagai
penyakit tumor payudara. Terdapat
kelainan sebanyak 493 (77,6%) yang
merupakan penyakit payudara jinak
dan 142 (22,4%) penyakit payudara
ganas pada rentang usia 40-49 tahun.
Dari 493 penyakit payudara jinak
tersebut
yang
paling
sering
fibroadenoma 40,5% dengan rentang
usia 20-29 tahun diikuti oleh
kelainan fibrokistik 16% dengan
(FNAB).
Metode
pemeriksaan
FNAB menunjukkan sensitifitas dan
spesifisitas yang tinggi, serta mudah,
cepat, dan dapat dilakukan dengan
komplikasi trauma yang kecil
(Mendoza et al., 2011). Pada
umumnya
sensitivitas
sitologi
aspirasi jarum halus berkisar antara
77% sampai 98%, dan nilai
spesifisitas berkisar antara 97,6%
sampai 100% (Sari, 2011).
Sitologi FNAB (Fine Needle
Aspiration Biopsy) merupakan suatu
teknik diagnostik sitologi dengan
cara mengambil sejumlah kecil
bahan pemeriksaan dari tubuh
manusia (Mulandari, 2003). Di
Indonesia khususnya di Medan
konsep biopsi aspirasi jarum halus
(BAJAH) diterima dan dipergunakan
sebagai
prosedur
diagnosis
pendahuluan berbagai tumor di RS.
Dr. Pirngadi dan di berbagai rumah
sakit ataupun klinik swasta di Medan
(Tambunan, 1992).
Di beberapa negara maju,
penelitian mengenai prevalensi hasil
sitologi payudara telah banyak
dilakukan. Namun, penelitian tentang
ini di Indonesia khususnya di Banda
Aceh belum pernah dilakukan,
sehingga peneliti merasa tertarik
untuk mengadakan penelitian tentang
prevalensi hasil sitologi payudara
jinak dan ganas di Labolatorium
Patologi Anatomi RSUD dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh periode 20082011.
II. METODOLOGI
Jenis penelitian
Penelitian
dilakukan
di
Laboratorium Patologi Anatomi
RSUD dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Januari 2012 - Juni 2013.
Pengambilan data dimulai tanggal 6
November - 31 Desember 2013.
Perencanaan jadwal pelaksanaan
penelitian dapat
dilihat pada
Lampiran 1.
Populasi dan Sampel
berikut:
1. Prevalensi adalah jumlah total
kasus penyakit tertentu yang
terjadi pada waktu tertentu di
wilayah tertentu. Alat ukur yang
digunakan adalah data hasil
pemeriksaan dengan cara ukur
menggunakan analisa data hasil
pemeriksaan.
Hasil
ukur
dinyatakan
dalam
tinggi,
sedang, rendah, dengan skala
ukur ordinal.
2. Sitologi
payudara
jinak
merupakan suatu pemeriksaan
morfologi sel tumor secara
mikroskopis pada kondisi jinak
payudara. Alat ukur yang
digunakan adalah data hasil
pemeriksaan.
Hasil
ukur
dinyatakan dalam dilakukan
atau tidak dilakukan dengan
skala ukur ordinal.
3. Sitologi
payudara
ganas
merupakan suatu pemeriksaan
morfologi sel tumor secara
mikroskopis pada kondisi ganas
payudara. Alat ukur yang
digunakan adalah data hasil
pemeriksaan.
Hasil
ukur
dinyatakan dalam dilakukan
atau tidak dilakukan dengan
skala ukur ordinal.
Alat/Instrumen dan Bahan Penelitian
Alat/instrumen
dan
bahan
penelitian yang akan digunakan
adalah data hasil pemeriksaan dan
atau
rekam
medik penderita
penyakit payudara jinak dan ganas
yang telah dilakukan pemeriksaan
sitologi di Laboratorium Patologi
Anatomi RSUD dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh periode 2008-2011.
Prosedur Penelitian
Persiapan
Menyediakan lembar kertas untuk
mengambil data prevalensi hasil
Analisis Data
Analisis data yang digunakan
pada penelitian ini adalah analisis
univariat, yang bertujuan untuk
mendeskripsikan prevalensi hasil
sitologi dari tiap variabel. Data-data
yang diperoleh akan dicatat dan
dikumpulkan,
kemudian
akan
diinterpretasikan secara deskriptif
dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi dan persentase berdasarkan
usia, jenis kelamin, diagnosis
berdasarkan jenis sitologi, dan lokasi
lesi dengan bantuan komputer
III.
Hasil Penelitian
Data yang diambil hanya data dari
pemeriksaan FNAB (Fine Needle
Aspiration Biopsy) karena tidak
ditemukannya data dari pemeriksaan
Imprint
maupun
scraping.
Pengambilan
data
penelitian
dilakukan mulai tanggal 6 November
hingga 31 Desember 2012, pada
Instalasi Patologi Anatomi RSUD dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh dari
bulan Juli 2008 - Desember 2011
terdapat
268
kasus
penyakit
payudara jinak, dan 75 kasus
penyakit payudara ganas.
Tabel 4.1 Kasus penyakit payudara jinak dan
ganas pada bulan juli 2008-Desember 2011.
Bulan/tahun
JuliDesember
2008
JanuariSeptember
2009
MaretDesember
2010
JanuariDesember
2011
Jinak
n
Bulan/tahun
Ganas
n
53
OktoberNovember
2008
71
FebruariOktober 2009
22
137
FebruariDesember
2010
JanuariDesember
2011
44
Jinak
Ganas
Jenis
Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
13
255
268
5
95
100
2
73
75
3
97
100
Usia (Tahun)
11-20
21-30
31-40
41-50
51-60
> 60
73
88
63
32
7
5
27
33
23
12
3
2
1
4
16
27
15
12
1
5
21
36
20
16
Jumlah
268
100
75
100
119
50
33
44
131
12
262
45,4
4,6
100
42
0,0
75
56
0,0
100
Lokasi
Kanan
(dextra)
Kiri (sinistra)
Bilateral
Jumlah
Berdasarkan
tabel
diatas
didapatkan bahwa penyakit payudara
jinak dan ganas berdasarkan jenis
kelamin
yang
paling
sering
ditemukan pada wanita yaitu
sebanyak 255 kasus (95%) pada
penyakit payudara jinak, dan
sebanyak 73 kasus (97%) pada
penyakit payudara ganas.
Berdasarkan usia didapatkan
bahwa penyakit payudara jinak
paling sering ditemukan pada
kelompok usia 21-30 tahun yaitu
sebanyak
88
kasus
(33%).
Sedangkan pada penyakit payudara
ganas paling sering ditemukan pada
kelompok usia 41-50 tahun sebanyak
27 kasus (36%).
Berdasarkan lokasi didapatkan
bahwa penyakit payudara jinak dan
ganas jauh lebih sering didapatkan
pada payudara sebelah kiri (sinistra)
yaitu sebanyak 131 pasien (50,0%)
pada penyakit payudara jinak, dan
sebanyak 42 pasien (56,0%) pada
penyakit payudara ganas.
Distribusi
Frekuensi
Penyakit
Payudara
Jinak
dan
Ganas
Berdasarkan Jenis Sitologi
Dari hasil analisis data penelitian
didapatkan
persentase
penyakit
payudara jinak berdasarkan jenis
sitologi yang terbanyak yaitu
fibroadenoma sebanyak 137 kasus
(51%). Hasil analisis gambaran
sitopatologi distribusi frekuensi
penyakit payudara jinak berdasarkan
jenis sitologi dapat dilihat pada
gambar 4.1.
Gambar
4.1
Gambaran
Sitopatologi
Distribusi Frekuensi Penyakit Payudara
Jinak Berdasarkan Jenis Sitologi pada Juli
2008 Desember 2011 di RSUD dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh
Diikuti
dengan
persentase
penyakit payudara ganas berdasarkan
jenis sitologi yang terbanyak yaitu
karsinoma
infiltrating
duktus
sebanyak 68 kasus (91%). Hasil
analisis
gambaran
sitopatologi
distribusi
frekuensi
penyakit
payudara ganas berdasarkan jenis
sitologi dapat dilihat pada gambar
4.2.
Gambar
4.2
Gambaran
Sitopatologi
Distribusi Frekuensi Penyakit Payudara
Ganas Berdasarkan Jenis Sitologi Pada Juli
2008 Desember 2011 di RSUD dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh
Pembahasan
Berdasarkan dari hasil penelitian
pada periode Juli 2008 Desember
2011 didapatkan bahwa jumlah kasus
penyakit payudara jinak yang telah
dilakukan
pemeriksaan
sitologi
biopsi aspirasi jarum halus di
RSUDZA yaitu sebanyak 268 kasus,
Distribusi
Frekuensi
Penyakit
Payudara
Jinak
dan
Ganas
Berdasarkan Jenis Sitologi
Berdasarkan jenis sitologi, hasil
penelitian
ini
menunjukkan
bahwasannya penyakit payudara
jinak yang paling sering terjadi yaitu
fibroadenoma sebanyak 137 kasus
(51%), diikuti oleh mammary
dysplasia (19%). Penelitian ini
hampir sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Bafaker et al. (2010)
di central laboratorium Rumah Sakit
Ibn-Sinna Hospital pada Januari
2006-Desember
2009
yang
melaporkan
bahwa
penyakit
payudara jinak yang paling sering
terjadi yaitu fibroadenoma (40,5%),
dan juga penelitian Anyikam et al.
(2008) di departemen morbid
anatomi Rumah Sakit Pendidikan
pada Januari 2000-Desember 2004
yang melaporkan bahwa penyakit
payudara jinak yang paling sering
terjadi yaitu fibroadenoma sebanyak
318 kasus (44%). Fibroadenoma
lebih sering menyerang remaja
dibawah
30
tahun
karena
dipengaruhi oleh faktor hormonal
pada saat siklus menstruasi dan saat
kehamilan. Penyebabnya karena
sensitifitas jaringan setempat yang
berlebihan terhadap hormon estrogen
(Kumar et al., 2010).
Sedangkan penyakit payudara
ganas yang paling sering terjadi yaitu
karsinoma
infiltrating
duktus
sebanyak 68 kasus (91%), diikuti
oleh papillary adenocarcinoma
sebanyak 3 kasus (4%). Penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang
didapatkan oleh Saxena (2005) di
India yang menyatakan bahwa
prevalensi
tertinggi
penyakit
payudara ganas yaitu infiltrating