Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
: Febry Litiyanto
NIM
: 1311080079
: 6201
TINDAK LANJUT AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK
peningkatan aktual yang telah dicapai setelah proses audit dilaksanakan pada entitas
tertentu.
4. Implementasi Rekomendasi
a) Implementasi oleh unit kerja
Unit kerja dapat mengevaluasi dan menggunakan rekomendasi staf auditor ini
dikarenakan unit yang diaudit memiliki kesempatan pertama kali untuk memperlajari
temuan dan rekomendasi audit.
b) Implementasi oleh eksekutif
Manajemen biasanya menerima hasil audit terlebih dahulu dibandingkan
legislatif. Diskusi antara auditor dan manajemen sebelum laporan audit dipublikasi
akan memungkinkan dihasilkan petunjuk administratif yang didesain untuk
mengoreksi permasalahan.
c) Peranan auditor dalam implementasi rekomendasi audit
Auditor hanya berperan sebagai pendukung, tidak terlibat langsung di dalamnya.
Ini untuk menjaga objektivitas dan independensi auditor karena ada kemungkinan
bahwa masa-masa mendatang entitas ini akan diaudit dengan auditor yang sama.
Auditor memberikan penjelasan bagaimana dan mengapa sebuah rekomendasi
diberikan. Auditor juga memantau kegiatan dan tindakan manajemen sehubungan
dengan laporan audit untuk mengetahui perkembangan implementasi rekomendasi
audit.
d) Peranan legislatif dalam implementasi rekomendasi audit
Legislatif merupakan otoritas tingkat akhir yang dapat mengambil tindakan
implementasi rekomendasi secara formal dengan mengadopsi peraturan, mosi, dan
lain-lain. Ada beberapa pendekatan yang dilakukan untuk memastikan implementasi
rekomendasi audit.
1) Tindakan legislatif secara formal. Pendekatan ini untuk mengimplementasikan
rekomendasi tersebut ke dalam kebijakan formal.
2) Tindakan legislatif secara informal. Pengimplementasian rekomendasi dilakukan
secara tidak formal, misalnya melalui public sharing terhadap temuan audit,
kontak langsung antara anggota legislatif dengan masing-masing eksekutif.
3) Tindakan legislatif melalui anggaran. Lembaga legislatif memiliki otoritas atas
alokasi dana melalui pengendalian terhadap anggaran. Implementasi rekomendasi
dapat dilakukan melalui penetapan tujuan dalam anggaran yang akan dibiayai
dengan sejumlah dana.
5. Pemeriksaan Kembali Secara Periodik
Audit kinerja merupakan suatu usaha yang meliputi lebih dari satu periode waktu
karena sebagian variabel lain yang terus berubah, kinerja entitas juga dapat mengalami
fluktuasi. Setiap entitas dapat menjadi objek pemeriksaan kembali. Laporan hasil
pemeriksaan sebelumnya dapat dijadikan sebagai dasar memulai pekerjaan audit
sehingga dapat menghemat waktu untuk perencanaan audit, dan isu-isu spesifik dapat
diidentifikasi lebih awal dari proses perencanaan.
Daftar Pustaka
1. Bastian, Indra. 2011. Audit Sektor Publik.Edisi 2. Salemba Empat: Jakarta
2. I Gusti Agung Rai. 2008. Audit Kinerja pada Sektor Publik: Konsep, Praktik, Studi
Kasus. Salemba Empat: Jakarta