Você está na página 1de 2

AUDIT PERUSAHAAN DAGANG DAN MANUFAKTUR

AUDIT PERUSAHAAN DAGANG


A.

Ruang Lingkup
1. Audit yang dilakukan adalah audit atas laporan keuangan yang terdiri atas Neraca,
Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan Atas
Laporan Keuangan,
2. Audit yang dilakukan juga menelaah struktur pengendalian internal, mengidentifikasi
kelemahan dan masalah yang timbul dalam pelaksanaan pengendalian internal tersebut,
serta menyampaikan rekomendasi perbaikannya,
3. Audit yang dilakukan disesuaikan dengan standar audit yang ditetapkan oleh Institusi
Akuntan Indonesia,
4. Audit yang dilakukan meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti yang mendukung
jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan keuangan,
5. Audit yang dilakukan merupakan penugasan atas audit Laporan Keuangan, sehingga
auditor tidak menjamin ditemukannya kesalahan, ketidakberesan, atau kecurangankecurangan yang terjadi,
6. Auditor bertanggung jawab atas opini yang diterbitkan,
7. Penegasan tertulis dari manajemen perusahaan tentang asersi Laporan Keuangan dan
informasi yang diberikan dalam hubungannya dengan Audit Laporan Keuangan

B. Perencanaan Audit dan Review Internal Control


1. Perencanaan Audit

Dalam menyusun perencanaan audit, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk memperoleh
pemahaman bisnis klien yang bergerak dalam usaha perdagangan dan pemahaman usaha
perdagangan secara umum. Oleh karena itu, auditor harus memperoleh pemahaman yang luas
mengenai:
a. Sifat dan karakteristik perusahaan dagang,
b. Jenis-jenis perjanjian bisnis yang dibuat,
c. Intern Control and Intern Accounting Control,
d. Sistem akuntansi, dan
e. Kebijakan akuntansi
2. Review Internal Control
Dalam semua audit, auditor harus memperoleh pemahaman tentang pengendalian intern yang
memadai untuk merencanakan audit dengan melaksanakan prosedur untuk memahami desain
pengendalian yang relevan dengan audit atas laporan keuangan, dan apakah pengendalian intern
tersebut dioperasikan.
Setelah memperoleh pemahaman tersebut, auditor menaksir resiko pengendalian untuk asersi
yang terdapat dalam saldo akun, golongan transaksi, dan komponen pengungkapan dalam
laporan keuangan. Setelah itu, auditor dapat mencari pengurangan lebih lanjut tingkat resiko
pengendalian taksiran untuk asersi tertentu.
Auditor menggunakan pengetahuan yang dihasilkan dari pemahaman atas pengendalian intern
dan tingkat resiko pengendalian taksiran dalam menentukan sifat, saat, dan luas pengujian
substansif untuk asersi laporan keuangan.

Você também pode gostar