Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
140820301010
MAGISTER AKUNTANSI
baru
yakni
pertanggungjawaban
sosial
selanjutnya
Bowen
1953
mempublikasikan tulisan Social Responsibility of the Businessman (acuan konsep CSR), hal
inilah yang kemudian menggugah munculnya penelitian yang dilakukan untuk lebih
memahami konsep CSR. Berbagai penelitian pun dilakukan beberapa ahli untuk mengungkap
definisi dan konsep CSR.
1.1 Model Kinerja Sosial
Implikasi dari berbagai pandangan tentang CSR adalah dengan adanya sejumlah isu.
Carroll (1979) menjelaskan bahwa terdapat tiga aspek berbeda dari kinerja sosial perusahaan
yang harus diungkapkan dan saling berkaitan yakni :
1) definisi dasar tanggung jawab sosial,
Economic Responsibilities (Tanggung Jawab Ekonomi)
Legal Responsibilities (Tanggung Jawab hukum)
Ethical Responsibilities (Tanggung Jawab Etika)
Discretionary Responsibilities (Tanggung Jawab Kebijakan)
2) seberapa banyak masalah yang ada pada tanggung jawab sosial,
3) suatu spesifikasi tentang philosophy of response.
Model konseptual kinerja sosial perusahaan ini berguna bagi akademis dan manajer.
Dalam model kinerja sosial perusahaan, Carroll (1979) mengaitkan 3 aspek tanggung jawab
sosial yakni :
1. Didasarkan dari aspek definisi tanggung jawab sosial (ekonomi, hukum, etika,
kebijakan)
2. Didasarkan dari aspek isu sosial (konsumtif, lingkungan, diskriminasi, keamanan
produk, keselamatan kerja, dan pemegang saham)
Didasarkan
dari
aspek
filosofi
kepedulian
sosial
(reaction
(reaksi),
defense
Pencitraan Publik
Praktik tanggung jawab sosial atu CSR yang dilakukan perusahaan akan membentuk
Keberlangsungan bisnis
Harapan terciptanya citra publik yang baik tidak terlepas dari harapan yang lebih
besar yaitu terkait dengan keberlangsungan atau keberlanjutan dari suatu entitas.
Keberlangsungan usaha atau going concern berhubungan dengan pelayanan dan pemenuhan
kebutuhan masyarakat oleh suatu perusahaan.
2.1.4
perusahaan tersebut berdiri. Seorang pengusaha dalam menjalankan suatu perusahaan tidak
akan lepas dari pengaruh budaya atau norma yang terbentuk.
2.1.6
jawab sosial dilakukan demi kepentingan pemegang saham. Hal tersebut terkait dengan
argumen sebelumnya yaitu citra publik serta menghindari peraturan pemerintah.
2.1.7
telah gagal dalam menangani masalah sosial, jadi mengapa tidak beralih ke bisnis. Dengan
CSR yang dilakukan oleh perusahaan maka diharapkan akan mengurangi masalah sosial yang
terjadi.
2.1.8 Bisnis memiliki sumber daya
Argumen terkait adalah bahwa bisnis memiliki sumber daya berharga yang dapat
diterapkan pada masalah sosial, sehingga masyarakat harus menggunakannya. Sumber daya
tersebut bukan dalam bentuk uang, karena beberapa berasumsi salah bahwa uang dapat
menghilangkan permasalahan sosial yang terjadi.
2.1.9
Argumen lain adalah bahwa jika kemampuan inovatif bisnis dapat beralih ke masalah sosial,
banyak masalah bisa ditangani menguntungkan sesuai dengan konsep bisnis tradisional.
2.1.10 Mencegah lebih baik daripada mengobati
Argumen ini menjelaskan bahwa mencegah lebih baik daropada mengobati yang berarti
sebelum permasalahan akan semakin rumit maka perusahaan dari awal telah melakukan
tanggungjawabnya kepada masyarakat.
Argumen ini menolak atas praktik CSR. Argumen ini beranggapan bahwa suatu
perusahaan harus berfokus hanya pada menciptakan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Pengeluaran yang dilakukan untuk program CSR dianggap tidak menguntungkan bagi
perusahaan. Hal yang terjadi akibat operasi perusahaan yang terkait dengan masyarakat dan
lingkungan di sekitar perusahaan bukanlah tanggung jawab dari suatu perusahaan.
2.2.2
sumber daya ekonomi untuk menyelesaikannya. Hal itu dapat dipenuhi oleh suatu perusahaan
yang jelas memiliki sumber ekonomi. Akan tetapi sumber ekonomi adalah sumber daya yang
cepat berkurang jika tidak di gunakan dengan bijaksana.
2.2.3
hal yang berhubungan dengan sosial karena mereka tidak memiliki keterampilan dalam
bidang tersebut.
2.2.4 Dilusi tujuan utama bisnis
Jika suatu perusahaan menambah tujuan utama bisnisnya yaitu masalah sosial maka
produktivitas perusahaan untuk meningkatan sumber daya ekonominya akan mengalami
penurunan. Hal tersebut dikarenakan fokus perusahaan terbelah menjadi dua.
2.2.5
Kurangnya akuntabilitas
Argumen ini menyatakan bahwa bisnis tidak bertanggung jawab atas masalah sosial
yang terjadi di masyarakat. Oleh karenai itu tidak bijaksana jika melimpahkan tanggung
jawab permasalahan sosial kepada perusahaan.
2.2.8
mungkin tidak memiliki dasar dukungan yang luas di antara semua kelompok dalam
masyarakat. Jika bisnis tidak terlibat secara sosial, itu akan menciptakan begitu banyak
gesekan dan dianggap bahwa bisnis tidak dapat melakukan tugas sosial.
BAB 3. EVOLUSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Selama beberapa dekade terakhir CSR merupakan suatu konsep dan progam yang
banyak disuarakan serta didiskusikan baik oleh akademisi maupun praktisi. Oleh karena itu,
konsep ini tak luput dari adanya evolusi. Berikut beberapa evolusi CSR yang di jelaskan oleh
Philip L. Cochran.
a
terssebut tidak bertahan lama dan tidak berdampak di masa yang akan datang.
From investing to socially responsible investing
Dalam proses investasi biasanya seorang calon investor hanya melihat kemampuan
perusahaan dalam mengasilkan laba. Akan tetapi, hal tersebut mulai berevolusi ke arah
lebih luas lagi bisa berkontribusi terhadap lingkungan dan perekonomian masyarakat.
From venture capital fund to social venture capital fund
Perusahaan dana ventura berbasis sosial di maksud kan untuk memberikan bantuan