Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. LatarOBelakang
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian.
Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat
kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan
kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia
tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan
dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau
biaya untuk memperoleh kontrasepsi.
KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak
pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting)
jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan keamananOmedis serta kemungkinan
kembalinya fase kesuburan.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai salah satu alat yaitu mengenai
KB susuk/AKBK(alat kontrasepsi bawah kulit).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan KB implant/AKBK ?
2. Apa saja jenis-jenis akbk?
3. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari Implan
4. Apa saja keuntungan dan kekurangan dari implan ?
5. Bagaimana cara kerja dari implan ?
6. Apa saja efek samping dari implan ?
7. Bagaiman cara pemasangan dan kapan pelepasan implan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari implan
2. Untuk mengetahui jenis-jenis implan
3. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikas implan
4. Untuk mengetahui keuntungan dan kekurangan implan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) adalah kontrasepsi yang dipasang di bawah
kulit. AKBK biasanya di sebut dengan susuk/implant. Bentuknya semacam tabungtabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek
api (Handayani S.2010)
Susuk KB adalah suatu alat kontrasepsi bawah kuit yang mengandung levonorgestrel
yang dibungkus dalam kapsul silastik silicon ( polydimethyl siloxane ) yang berisi
hormon golongan progesteron yang dimasukkan dibawah kulit lengan kiri atas bagian
dalam yang berfungsi untuk mencegah kehamilan selama 5 tahun (Saifufudin, 2006)
Kontrasepsi implan adalah alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi hormon
jenis progestin (progestin sintetik) yang dipasang dibawah kulit (BKKBN,2003).
B. Jenis
Menurut (sherli.2006) kontrasepsi AKBK dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Norplant : Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
dengan diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun.
2. Implanon : Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm,
dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun.
3. Jadena dan Indoplant : Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg
Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
C. Mekanisme kerja AKBK
1. Lendir serviks menjadi kental
Kadar levonorgestrel yang konstan mempunyai efek nyata terhadap terhadap
mucus serviks. Mukus tersebut menebal dan jumlahnya menurun, yang
membentuk sawar untuk penetrasi sperma.
2. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi.
Levonorgestrel menyebabkan supresi terhadap maturasi siklik endometrium yang
diinduksi estradiol, dan akhirnya menyebabkan atrofi. Perubahan ini dapat
mencegah implantasi sekalipun terjadi fertilisasi; meskipun demikian, tidak ada
bukti mengenai fertilisasi yang dapat dideteksi pada pengguna implan.
3
yang wajar.
Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam, peradangan, atau
bila rasa sakit menetap selama beberapa hari, segera kembali ke klinik.
Kasus :
Ny. C berusia 28 tahun, ia sudah memiliki 2 orang anak yang berusia 2 tahun dan 3 bulan.
Sebelumnya Ny. C pernah menggunakan alat kontrasepsi kb berupa pil yang diminumnya
secara teratur, ia berencana memiliki anak ke 2 dengan selisih 5 tahun. Akan tetapi saat
7
anaknya yang pertama baru berusia 1 tahun tiba-tiba ia hamil lagi anak kedua,
dikarenakan ia sering lupa memakai pil kb. Oleh karena itu sejak kelahiran anak
keduanya ia beralih menggunakan alat kontrasepsi implant yang lebih aman
penggunaannya dalam jangka panjang yaitu 5 tahun.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
No. Register
: xxxx
Tgl Kunjungan
Tgl Pengkajian
: Ny.C / Tn.M
Umur
: 28 Th/33 th
8
Agama
: Islam/Islam
Pendidikan
: SMA/SMA
Suku/Bangsa
: Jawa/Jawa
Pekerjaan
: swasta/swasta
Alamat
2. Data Biologis
a. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memakai susuk/implan sebagai alat kontrasepsi.
b. Pengkajian focus
1) Haid
Menarche
: 13 tahun
Siklus
: 28 hari / teratur
Lama
: 6-7 hari
Banyak
Warna
: merah
Bau
: anyir
2) Riwayat KB
Ibu menyatakan ingin menggunakan KB susuk saat ini karena saat ini
sedang menyusui, ibu ingin menggunakan KB yang tidak mengganggu
ASI dan lebih aman jangka waktu penggunaanya yaitu 5 tahun.
Sebelumnya ibu menggunakan KB pil sebelum kelahiran anak kedua.
3) Riwayat kesehatan yang lalu
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
(hepatitis, TBC), menurun seperti (DM, HT), dan menahun (asthma,
jantung), riwayat stroke, epilepsi, tumor jinak / ganas pada payudara, tidak
ada riwayat kanker payudara.
4) Riwayat kesehatan keluarga
9
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti HT,
jantung, DM, asthma dan penyakit menular seperti hepatitis dan TBC.
5) Riwayat ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit mioma uteri, radang
pinggul dan vagina. Tidak pernah mengalami perdarahan yang tidak
diketahui sebabnya, tidak menderita tumor / kanker sistem reproduksi.
c. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1) Pola nutrisi
Makan
Minum
2) Pola eliminasi
BAK
BAB
3) Pola aktifitas/istirahat
Siang
: 13.00-14.00 WIB
Malam
: 22.00-04.30 WIB
4) Pola sexual
2x/minggu, tidak ada keluhan.
5) Personal Hygiene
Mandi
: 2x/hari
Keramas
: 2-3x/minggu
Gosok gigi
: 2-3x/hari
: 110/80 mmHg
: 80 x /menit
RR
: 23 x/menit
: 36,7 oC
1) Kepala
2) Muka
: tidak ada kloasma, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
3) Mata
: tidak ada polip, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
5) Mulut
6)
Telinga
7) Leher
tidak
ada
pembesaran
vena
nyeri tekan
10) Vulva
tekan
12) Ekstrimitas : tidak oedema, tidak ada nyeri tekan
3. Analisa Data
DS : Ibu mengakatakan nyeri dan perih saat dan setelah dipasang kb
susuk/implant
P
: Lengan kiri
digerakkan
DO
: Ibu terlihat meringis menahan nyeri pada saat dan setelah pemasangan kb
implant di lengan kirinya
12
: 110/80 mmHg
: 80 x /menit
RR
: 23 x/menit
: 36,7 oC
13
tindakan Ny.C masih merasa nyeri pada lengannya dengan skala nyeri 3 atau
sedang.
Pukul 10.40 perawat selesai memasang kb susuk/implant pada lengan kirinya dan
mengajarkan teknik nafas dalam untuk mengurangi nyeri dan beristirahat . setelah
di ajarkan teknik nafas dalam skala nyeri pasien 2 (ringan). Kemuadian perawat
langsung melakukan tindakan pemantauan tanda-tanda vital dengan hasil :
TD
: 110/90 mmHg
RR
: 28 x/menit
: 88 x/menit
: 36,5
D Evaluasi
S
: klien mengatakan nyeri saat ini pada skala 4 (ringan) setelah diajarkan
teknik nafas dalam oleh perawat
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat kontrasepsi susuk atau implan berisi lovonorgestrel, terdiri dari 6 kapsul yang
diinsersikan di bawah kulit lengan atas bagian dalam, kira-kira 6-10 cm dari lipat
siku. Indikasi penggunaan KB susuk adalah pemakaian KB yang jangka waktu lama,
masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu
dekat.tidak dapat memakai jenis KB yang lain. Banyak alasan dapat dikemukakan
mengapa implant dikembangkan dan diperkenalkan sebagai cara KB yang baru.
Alasan-alasan tersebut antara lain implant merupakan cara KB yang sangat efektif
dalam mencegah kehamilan dan dapat mengembalikan kesuburan secara sempurna,
tidak merepotkan. Setelah pemasangan, akseptor tidak perlu melakukan atau
memikirkan apa-apa misalnya pada penggunaan pil. Implant merupakan cara KB
yang ideal bagi ibu yang tidak amau mempunyai anak lagi, akan tetapi belum siap
untuk melakukan sterilisasi
B. Saran.
1. Untuk Pasien : Bila Anda ingin menghentikan pemakaian implan, segera kunjungi
pekerja kesehatan yang memasangnya, atau yang terlatih. Jangan mencoba
mencopot sendiri di rumah.
2. Untuk Petugas Kesehatan : Diharapkan agar memberikan Pelayanan kontrasepsi
lebih Kompoten agar tidak terjadi komplikasi-komplikasi yang merugikan bagi
pasien.
15
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN.2003. Panduan pelaksanaan jaminan mutu pelayanan keluarga berencana:
Aspek manajemen program. Jakarta
Febri.riska.2013.http://riskafebri95.blogspot.com/2013/04/alat-kontrasepsiakbk.html(diakses 19 maret 2015 pukul 18.55)
Saifufuddin, A. B., dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sherli,
2006.
Alat
Kontrasepsi.
http://bidansherly.wordpress.com/2009/04/06
16