Você está na página 1de 20

ALIRAN LINGUISTIK ARAB (PERIODE BAGHDAD)

A. Sejarah Masuknya Gramatika Ke Baghdad


Perkembangan gramatika Arab melaju sangat pesat. Jika ditelusuri alur
perkembangannya bermula dari kota Barah dan menuju kota Kufah, lalu muncul
terminologi gramatika mahab Barah dan mahab Kufah. Selanjutnya, pusat
pembelajaran gramatika merambah ke kota Baghdad. Sebagai ibukota dinasti Abasiyah,
Baghdad bagaikan gadis yang menarik hati bagi siapapun. Kenyamanan dan kemegahan
duniawi yang dijanjikan Baghdad selalu menarik para ilmuwan untuk singgah, termasuk
di antaranya para linguis bahasa Arab.
Ahli gramatika Kufah merupakan pendatang pertama kali ke Baghdad ini. AlKisiy datang ke sana dengan membawa ajaran-ajaran ataupun pendapat-pendapat ahli
gramatika mahab Kufah. Ketika mendengar kabar kedatangan Al-Kisiy, khalifah AlMahdi, yang berkuasa saat itu, menyambut hangat kedatangannya dan memberinya
posisi yang dekat dengan khalifah sebagai pendamping anaknya, Harun Al-Rasyid. i
Faktor utama masuknya para linguis Arab dari Kufah dan Basrah ke Baghdad
antara lain karena lingkungan dan pola hidup Baghdad siap menerima kedatangan ulama
Kufah dan Basrah dengan gramatika dan ilmu bahasa yang dibawanya. Di samping itu,
para ulama Kufah maupun khalifah Baghdad ingin menjadikan Baghdad sebagai kota
ilmu. Pada waktu itu Baghdad baru menjadi kota kerajaan dan belum menjadi kota ilmu.
Ilmu-ilmu yang dikembangkan di Baghdad merupakan transformasi keilmuan dari
tempat lain. Semua orang mempunyai keinginan kuat untuk mengukuhkan negaranya,
menguatkan pemerintahnya, dan mendedikasikan dirinya secara total dan menjadi
pelayan dinasti Abbasiyah.
Kenyamanan hidup yang dirasakan para ulama Kufah berupa sambutan baik
khalifah ini menarik perhatian para ulama Barah untuk mencoba masuk ke kota
Baghdad juga. Beberapa ulama Barah pun akhirnya datang ke Baghdad, di antaranya
Al-Mubarrid. Dia mendirikan forum-forum kajian linguistik dan gramatika Arab di
masjid-masjid Baghdad. Meski mendapat pertentangan dari ulama Kufah Abi Al-Abbas

1 Page[Type text]

alab dan para pengikutnya, Al-Mubarrid tetap menjalankan aktiftasnya. Bahkan dia
mampu menandingi keilmuan para ulama Kufah ini.ii
Demikianlah, kedua ahli gramatika Arab ini bertemu di Baghdad. Mahab Barah
dimotori oleh Al-Mubarrid, sedangkan mahab Kufah dimotori oleh alab. Masingmasing kelompok mempertahankan pendapatnya dan berusaha menyebarluaskan
ajarannya disertai argumentasi dengan bukti-bukti yang kuat untuk dapat menjatuhkan
kelompok lainnya. Tak heran, sering terjadi diskusi-diskusi maupun perdebatan ilmiah di
antara mereka. Perbedaan pendapat inilah yang memicu perpecahan di antara para ulama
di Baghdad. iii
B. Beberapa Pemikiran Gramatika Mahab Baghdad
Beberapa pokok pemikiran yang ditawarkan oleh mahab Bagdad ditinjau dari
pemikiran ulama mahab terdahulu adalah sebagai berikut:
1. Permasalahan-permasalahan yang diterima Mahab Baghdad dari Mahab Kufah:
a. Nomina madar berperilaku sebagaimana verbanya
b. Penggunaan balha untuk itin
c. Analog hukum mutan dikedepankan seperti muatn minhu, maka almuan' minhu diakhirkan menjadi badal kulli pengganti keseluruhan karena
hal itu merupakan m urda bih al-khs
d. Dibolehkannya nid al-muarraf dengan ( )dalam pemilihan tanpa
tersambung kepadanya dengan ( )atau isim isyrah nomina penunjuk
e. Peniadaan tanwin pada al-manquu al-mamnu minas arf dengan tetap
menggunakan fathah dalam posisi jar genitif.
f. Menggunakan bentuk jamak dalam adad penghitungan.
2. Kaidah-kaidah yang diterima mahab Baghdad dari mahab Barah adalah Fungsi
madar sebagaimana verbanya, seperti dalam al-Quran:

2 Page[Type text]


Kaidah-kaidah yang disimpulkan sendiri oleh mahab Baghdad:
a. Membolehkan pentarifan h l, seperti dalam syair:

b. Membolehkan peniadaan pemisahan antara ( )al-mukhaffafah dan fl almutaarrif, seperti:


c. Membolehkan Bin ism ( )dengan arf hubungan keterangan dan al-jarr,
seperti:
d. Mengikuti posisi matf alih tanpa menyebutkan aslinya.
Misalnya:
e. Kalimat cercaan ,,,, takdirnya adalah nab

C. Ulama-Ulama Gramatika Mahab Baghdad


Tokoh-tokoh linguistik dalam mahab Baghdad merupakan linguis yang terus
berusaha memadukan dan mengkompromikan dua aliran sebelumnya. Di samping itu,
mereka juga memiliki buah pemikiran yang original sebagai bukti kajian mereka
terhadap gramatika dan juga karakteristik mereka yang membedakannya dengan mahab
sebelumnya.
Linguis mahab Baghdad ini terbagi menjadi tiga generasi utama. Setiap generasi
memiliki tokoh-tokoh yang banyak, tidak seperti yang terdapat pada mahab Barah dan
Kufah. Pemilahan generasi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Generasi Pertama

3 Page[Type text]

Generasi pertama mahab Baghdad merupakan linguis yang menuntut ilmu


kepada ulama di Barah dan juga Kufah. Mereka mencoba untuk mengkombinasikan
kedua mahab tersebut, walaupun warna kefanatikan terhadap salah satu mahab
masih terasa dan sering kali mempengaruhi pemikiran para linguis ini.
Para ulama Baghdad generasi pertama adalah:

a. Abu Mus Al-Hmi ( - 305 H)


Nama lengkapnya adalah Abu Mus Sulaimn Bin Muhammad Bin
Muhammad Bin Ahmad. Ia berguru garamatika kepada Abu al-Abbs alab
selama 40 tahun dan ia termasuk murid terpandai disbanding dengan yang
lainnya. Disamping itu, ia juga banyak belajar gramatika dari ulama Barah
sehingga ia dapat menggabungkan antara pemikiran-pemikiran gramatika
Barah dan Kufah. Di antara murid-muridnya adalah Abu Amru az-Zhid dan
Abu Jafar al-Asybihniy.
Ia sangat fanatik kepada pemikiran ulama Kufah, sampai suatu saat,
ketika alab berkata: Al-Farr telah meninggal dunia dan di bawah
kepalanya terdapat kitab Sibawaih. Abu Mus al-Hmi berdiri di hadapan
alab seraya berkata: Sesungguhnya Farr tidak meninggalkannya karena
ia (Sibawaih) pun mengikuti kesalahannya.iv Di antara karyanya adalah:
Khalqu- al-Insn, As-Sabaq wa An-Nidll, An-Nabt, Al-Wuh sy, dan
Mukhtaar f An-Nah wi. Al-Hmi wafat pada tahun 305H di Baghdad.v
b. Ibn Kisn ( - 299H)
Nama aslinya adalah Abu al-Hasan Muhammad Bin Ahmad Bin
Muhammad Bin Kisn. Ia belajar gramatika kepada al-Mubarrid dan alab.
Ia dikenal sebagai ulama gramatika yang mengetahui dan hafal pemikiranpemikiran Nuh at dari kedua mahab Barah dan Kufah. Oleh karena itulah,
majlis forumnya selalu dipenuhi para pemimpin, bangsawan, dan rakyat
jelata, yang semuanya sama dalam pandangannya. Walaupun ia sangat
memahami pemikiran mahab Barah dan Kufah, namun dalam gramatika ia
4 Page[Type text]

lebih cenderung kepada pemikiran mahab Kufah. Hal ini berdasarkan


perkataan Yaqut: Aku pergi kepada Ibn Kisn untuk membaca kitab Sibawaih
di hadapannya, kemudian ia melarang dan berkata: Pergilah kepada ahlinya
dan ia menunjuk kepada az-Zujj.vi Ia wafat pada hari Jumat pada bulan
ulhijjah tahun 299 H. Yquut mengatakan bahwa ia wafat pada tahun 320 H.

c. Ibn Syaqr ( - 317 H)


Ia bernama Abu Bakar Ahmad Bin al-Hasan Bin al-abbas Bin al-Farj
Bin Syaqr. Ia belajar gramatika kepada ulama Kufah dan Barah, kemudian
menggabungkan keduanya. Di dalam mahab Baghdad ia segenerasi dengan
Ibn Sirj dan meninggal dunia pada bulan afar tahun 317 H. Karya tulisnya:
Mukhtaar f an-Nah wi, al-Maqr wa al Mamdd, serta al-Muakkar wa al
Muanna.vii
d. Ibn Al-Khiyt ( - 320 H)
Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Ahmad Bin Muhammad Bin
Manuur Bin al-Khiyt . Ia berasal dari Samarkand dan datang ke Baghdad
setelah wafatnya al-Mubarrid. Ia seorang tunarungu dan banyak meninggalkan
karya tulis yang sangat bernilai dalam gramatika. Di antaranya: an-Nah wu alKabir, al-Muqni, al-Mjaz. Wafat di Barah pada tahun 320H.
e. Nuft uwaih ( - 323 H)
Nama aslinya ialah Abu Abdillah Ibrahim Bin Muhammad Bin
Arafah Bin Sulaiman Bin al-Mughirah Bin Habib Bin al-Mahlab Bin Abi
afrah al-At kiy al-Azdariy al-Wast iy. Ia lahir di Wasit pada tahun 240 H.
Ada yang mengatakan tahun 244H, dan 250H dan tinggal di Baghdad. Ia
dinamakan Nuft uwaih karena keburukan mukanya. Kemiripannya dengan
nufti minyak tanah maka dijadikan namanya seperti Sibawaih karena
hubungannya dengan gramatika.viii
5 Page[Type text]

Ia memperdalam gramatika kepada alab, al-Mubarrid, dan


mendengar dari Muhammad Bin al-Jah m
dan Abdullah Bin Ihaq Bin Salm,
dan Abu al-Madiniy, lalu ia mengkomBinasikan antara gramatika mahab
Kufah dan Barah. Ia seorang yang baik hafalan al-Qurannya dan orang yang
pertama kali membuka majlisnya di masjid masyarakat Anbar di Ghadwt.
Di sisi lain ia ahli qirat riwayaAim. Nuft uwaih meninggal dunia di
Baghdad pada hari Rabu tanggal 6 afar tahun 323 H dan dimakamkan pada
hari Kamis di Kuburan Pintu Kufah.
Di antara pemikiran gramatikanya bahwa ia mengingkari adanya
isytiqaq derivasi dalam bahasa Arab karena justru ia melihat adanya
kerusakan di dalamnya. Karya-karyanya antara lain adalah: at-Trikh, alIqtiart, gharbu al-Qurn, al-Muqni f an-Nah wi, al-Iin wa as-Syarthi f
al-Qirat, al-Milhi, al-Aml, asy-Syahdt, al-Madr, al-Qawfy, ar-Radd
al Man Zaama Anna al-Arab Tasytaqqu al-Kalm Badluh min Badlin,
dan lain-lainnya.
f. Ibn al-Anbry ( - 327 H)
Ia bernama lengkap Abu Bakar Muhammad Bin Abi Muhammad alQasim Bin Muhammad Bin Bisyr Bin al-Hasan Bin Bayn Bin Samah Bin
Farwah Bin Qan Bin Dlimah al-Anbary. Ia dilahirkan pada hari Ahad bulan
Rajab tahun 271H. Ia tinggal bersama orang tuanya yang berasal dari Anbar,
Baghdad. Ia sangat mencintai ilmu. Ibn al-Anbri belajar ilmu sastra dan
periwayatan dari orangtuanya dan dari Abi Jafar Ahmad Bin Abd,
sedangkan dalam gramatika ia berguru kepada alab. Ia seorang yang sangat
cepat menghafal dan cepat sekali menjawab jika diajukan pertanyaan
kepadanya. Abu Ali al-Qliy mengatakan bahwa Abu Bakar Bin Al-Anbariy
menghafal tiga ratus ribu bait syahid rumusan dalam bentuk bait syair dalam
al-Quran. Pendapat lain mengatakan bahwa ia menghafal seratus dua puluh
tafsir al-Quran beserta sanadnya urutan perawinya. Akan tetapi, alAnbriy tidak berumur panjang. Ia meninggal dunia di bawah umur lima puluh
tahun di Baghdad pada tahun 327H dan dimakamkan di rumahnya.ix
g. Al-Akhfasy al-Aghar ( - 316H)
6 Page[Type text]

Nama aslinya adalah Abu al-Hasan Ali Bin Sulaiman Bin Al-Fadlal. Ia
berguru gramatika kepada alab, Al-Mubarrid, Al-Yazdi, Abi al-Ini, dan
lain-lain. Ia belum sampai mencapai puncak kesempurnaannya dalam
gramatika. Karya-karyanya antara lain: Syarh u Kitbi Sibawaih, Tafsr
Rislati Kitabi Sibawaih, at-Taniyah wa al-Jama, al-Muhaab f an-Nah wi,
al-Jarrd, dan al-Anw-i. Ia wafat di Baghdad pada bulan ulqadah tahun
316H pada usia kurang lebih 80 tahun.x

2. Generasi Kedua
Tokoh-tokoh pada generasi ini banyak belajar pada ulama Barah. Mereka
mendalaminya kemudian melanjutkan kajiannya kepada ulama Kufah untuk
mengetahui tempat berpijak masing-masing mahab sehingga mampu mengetahui
duduk permasalahan di antara keduanya. Linguis generasi ini berusaha memadukan
dua aliran secara merata tanpa ada ketimpangan dalam mengambil pokok pikiran.
Dengan demikian, pemikiran-pemikiran mereka lebih netral dan berada dalam
naungan mahab baru, yaitu mahab Baghdad.
Di antara ulama Bagdad generasi kedua ini adalah sebagai berikut.
a. Az-Zujj ( - 316H)
Nama lengkapnya adalah Abu Ihaq Ibrahim Bin Muhammad Bin Sarr
Bin Sahl az-Zujj. Dia dijuluki az-Zujj karena di masa kecilnya ia suka
bermain kaca. Belajar gramatika kepada alab kemudian melanjutkan kepada
al-Mubarrid. Karya tulisnya dalam bidang gramatika tertuang dalam beberapa
buku, yaitu: Faaltu wa Afaltu, M Yanarif wa M L Yanarif, Syarh u
Abyti Sibawaih, an-Nawdir. Az-Zujj meninggal dunia di Baghdad pada
tahun 316H pada usia 80 tahun.
b. Ibn As-Sirj (.-316H)
Abu Bakar Muhammad Bin Sarr Bin Sahl As-Sirj. Nama as-Sirj
dikaitkan dengan keahlian membuat pelana kuda. Pengetahuannya tentang
7 Page[Type text]

gramatika Arab didapatkan dari al-Mubarrid dan ia termasuk yang paling


muda di antara murid-murid al-Mubarrid. Karena kecerdasan dan
kepintarannya, al-Mubarrid cenderung kepadanya, lalu mendekatinya serta
menerangkan segala sesuatu kepadanya, bertemu dalam diskusi-diskusi, dan
membacakan kitab Sibawaih kepada as-Sirj.
Di antara murid-muridnya adalah: Abu Said As-Sirf, Ali Bin Is arRumni, Abu al-Qasim az-Zujji, dan Abu Ali al-Frisi. Ia meninggalkan
beberapa karangan dalam ilmu linguistik, diantaranya adalah: al-Uul al
Kabr, Jumlul Ul, al-Mjaz f an-Nah wi, al-Isytiqq, Syarh u Sibawaih,
Ih tijju al-Qirah, al-Juml, dan lain-lain. As-Sirj wafat pada hari Ahad
bulan ulhijjah tahun 316H.xi
c. Az-Zujjy ( - 340H)
Nama aslinya ialah Abu al-Qasim Abdu ar-Rah man Bin Iq azZujjiy. Dia berasal dari amir, Nahwand. Ketika datang ke Baghdad ia masih
kecil, kemudian memperdalam gramatika kepada Muhammad Bin al-Abbs
al-Yazdi, Abu Bakar Bin Daraidiy, dan Abu Bakr Bin al-Anbriy. Dia
melanjutkan studinya dalam bidang ini kepada Abu Ihaq Ibrahim Bin as-Sarr
az-Zujj hingga ia menguasai imu gramatika . Lalu ia tinggal di Damaskus.
Di antara murid-muridnya yaitu: Ahmad Bin Syarm an-Nah w
i dan
Abu Muhammad Bin Abi Nasr. Ia merupakan pakar gramatika dan banyak
melahirkan ahli gramatika. Beberapa karyanya yang terkenal: al-Juml, aldlh f illi an-Nah wi, Al-Kf, dan Syarh u al-Alif wa al-Lm lil Mazniy.Ia
meninggal dunia pada bulan Rajab di daerah Tabriyah tahun 340H.xii

d. Mubramn ( - 345H)
Abu Bakar Muhammad Bin Ali Bin Ismail al-Askariy. Ia belajar
gramatika kepada al-Mubarrid, lalu kepada az-Zujj. Setelah ia mahir dan
menguasai gramatika, banyak yang berguru kepadanya, di antaranya adalah
Al-Frisi dan as-Sirf.
8 Page[Type text]

Karya tulisnya: Syarh u kitabi Sibawaih (tidak selesai), Syarh u


Syawhid Sibawaih, Syarh u kitab al-Akhfasy, an-Nah wu al-Majmu al al
Ill, al-Uyn, at-Talqn, al-Majri, dan ifah Syukri al-Munim. Mubramn
meninggal pada tahun 345 H.
e. Ibn Duruyyah ( 258H 347H)
Nama aslinya adalah Abu Muhammad Abdullah Bin Jafar Bin
Duruyah Bin al-Mirzabn atau juga biasa dipanggil Duruwaih. Ia lahir di
Fasa, sebuah daerah di Persia, pada tahun 258H kemudian tinggal di Baghdad.
Ia belajar gramatika kepada Al-Mubarrid dan alab, lalu belajar ilmu sastra
kepada Ibn Qutaibah, ia juga meriwayatkan h adi dari Daruqut ni.
Dari beberapa karya tulisnya ada yang selesai dan ada yang tidak
selesai. Karya-karyanya adalah: al-Irsyd f an-Nah wi, Syarh ul Fah li aalab, Muakkar wa al-Muanna dan lain-lain. Ibn Duruuyah meninggal
dunia di Baghdad pada hari Senin bulan afar tahun 347H.
3. Generasi Ketiga
Generasi ketiga ini merupakan generasi terakkir mahab Baghdad sehingga
lebih dikenal sebagai ulama Bagdad al-mutakhkhirn. Linguis-liguis generasi ini
adalah sebagai berikut.
a. As-Sairfy (290H- 368H)
Nama lengkapnya Abu Said al-Hasan Bin Abdillah Bin al-Marzabn.
Lahir di irf tahun 290H. Ayahnya seorang Majusi bernama Bahzz, tetapi
kemudian masuk Islam. Ia belajar al-Quran dan qiraat kepada Ibn Mujhid dan
memperdalam linguistik kepada Ibn Duraid, sedangkan untuk gramatika ia
berguru kepada Bin Sirj dan Abu Bakar Mubramn.
Di antara karyanya adalah: Syarh u Sibawaih, al Ft al-Wal wa al Qati,

Akhbar an-Nah wiyyin al-Bariyyn, al-Iqn f an-Nah wi (tidak selesai). Ia wafat


ketika alat antara uhur dan Aar pada hari Senin tanggal 2 Rajab tahun 368H
dalam usia 84 tahun.xiii
9 Page[Type text]

b. Ibn Khluwaih (. 370H)


Ia bernama Ab Abdullah Al- Husain Bin Ahmad Bin Khluwaih yang
lahir dan besar di Hamdn. Ia belajar al-Quran kepada Ibn Majhid dan belajar
gramatika dan sastra kepada Ibn Duraid, Nufthuwaih, Abu Bakr Bin Al-Anbry
dan Ab Umar Az- Zhid. Di samping itu, ia juga belajar kepada As-Sairfy dan
juga Ab Al Al- Frisy.
Ia merupakan tokoh gramatika yang memiliki kemampuan berbahasa
yang sangat hebat. Dalam perjalannya ia mencoba memadukan pemikiran dua
mahab Barah dan Kufah walaupun pada dasarnya ia pendukung Kufah. Ia
seorang ulama yang senang dengan Saif Ad-Daulah Ibn Hamdn. xiv Ia
meninggal pada tahun 370H di Aleppo.

c. Abu Ali Al-Frisy (288H 377H)


Ia memiliki nama lengkap Ab Al Al-Hasan Bin Ahmad Bin Abdu AlGhaffr Bin Muhammad Bin Sulaimn Bin Abn. Ia dilahirkan di Bafas sebuah
daerah yang terletak di wilayah Persia pada tahun 288H. Ia melakukan banyak
perjalanan untuk menuntut ilmu, di antaranya adalah ke Bagdad dan belajar
gramatika kepada Az-Zujj, Ibn Sirj, Mubramn, Al-Akhfasy A-aghr, dan
Nuft uwaih. Kemudian belajar bahasa kepada Ibn Duraid dan selanjutnya ia
belajar kepada Ibn Al-Khiyth pada masa h alaqt para ulama Baghdad alAwwaliyyn. Setelah dari Baghdad ia melakukan perjalanan menuntut ilmu ke
daerah Mul, Sym, dan juga Persia.
Ia memiliki beberapa karangan yang sangat monumental, di antaranya
adalah al-dlh f an-nah wi yang berhubungan dengan gramatika dan juga alIghfl yang merupakan penjelasan Az-Zujj Many al-Quran. Di samping
buku-buku gramatika, ia juga banyak mengarang buku yang berhubungan dengan
ilmu tafsr, ilmu qirat, dan juga ilmu kalm.xv Ia meninggal di Bagdad pada hari
ahad pada tanggal 17 Rabul Awwl tahun 377H.
10 Page[Type text]

d. Ar-Rumniy (396H 384H)


Ia bernama Abu al-Hasan Ali Bin Is Bin Ali Bin Abdillah. Di
antara julukannya adalah al-Warq, al-Ikhsydiy, tapi yang paling terkenal
adalah ar-Rumny. Asalnya dari Sammaria Surra Man Ra- dan lahir di
Baghdad pada tahun 396H. Belajar gramatika kepada bin Duraid dan az-Zujj.
Yang berguru kepadanya antara lain: Abu al-Qsim at-Tanukhy dan Abu
Muhammad al-Jauhary. Adapun karyanya dalam bidang gramatika yaitu:
kitab al-Masil al-Mufradah f kitb Sibawaih, kitb al-Iijz f an-Nah wi,
kitb al-Mubtada f an-Nah wi. Ia meninggal dunia pada tahun 384H.
e. Ibn Jinniy ( 330H 392H)
Ia adalah Abu al-Fath Umn Bin Jinni al-Muali. Kemungkinan
namanya diambil dari bahasa Yunani yang ditaribkan, yaitu Gennaius karena
ayahnya merupakan petinggi Romawi. Ia lahir di daerah Mul pada tahun
330H dan belajar di Universitas Mul hingga usaianya yang ke-16.xvi Ia
belajar gramatika kepada al-Mubarrid dan alab, keduanya merupakan
ulama Barah dan Kufah. Di samping itu, ia juga belajar kepada Aly AlFrisy dan Al-Mutanabby. xvii Ia banyak menulis buku tentang gramatika, di
antaranya adalah: Taqib f al-Arbiyyah, al-Muarrab, at-Talqn, Sirr Sinati al-Irb. Ia wafat pada tahun 392H di Baghdad.
f. Ar-Rubiy ( 320H- 420H)
Namanya adalah Abu Al-Hasan Ali Bin is Bin al-Farj Bin lih arRubiy. Lahir di Syirz pada tahun 320H lalu pindah ke Baghdad untuk
belajar gramatika kepada as-Sairfy kemudian kembali lagi ke Syirz dan
belajar lagi kepada Abu Ali al-Frisiy selama 20 tahun, kemudian pulang ke
Baghdad dan mendirikan majlis ilmu yang terkenal. Ia juga belajar kepada
gramatikalis, seperti: Aly Ad-Daqqy, As-Samsamy, Ibn An-Nazaly, dan Ibn
Asyras. Beberapa karya tulisnya dalam bidang gramatika, antara lain: Syarh u
11 Page[Type text]

al-dlh li Abi Ali al-Frisiy, Syarh u Mukhtaar al-Jaramiy. Ia meninggal


dunia pada tahun 420H di Baghdad.xviii
g. Ibn Burhn ( - 453H)
Ia lahir di Akbar, bernama lengkap Abu Al-Qsim Abdul Whid
Bin Ali Bin Umar Bin Ihaq Bin Ibrhim Bin Burhn. Setelah dewasa ia
pergi ke Baghdad untuk belajar gramatika kepada ad-Daqiqiy, as-Samsamiy,
dan Bin Asyrasy. Ia tidak meninggalkan banyak karya tulis kecuali satu kitab,
yaitu: Syarh u al-Ama li bin Jinniy. Ibn Burhn wafat di Baghdad pada tahun
453H.xix

h. At-Tibrziy (421H- 452H)


Abu Zakariya Yah ya Bin Ali Bin Muhammad Bin al-Hasan Bin
Muhammad Bin Mus Bin Bust amiy asy-Syibzi nin Khatb at-Tibrziy. Lahir
di Tibriz tahun 421H.
Belajar gramatika kepada Abi al-Al al-Marriy kemudian kepada
Ubaidillah ar-Raqiy, Bin Dahn, dan Bin Burhn. Karyanya yang terkenal
adalah: Baynu Asrri as-Sunah dan Syarh u al-Lama li bin Jinniy. Ia wafat
mendadak pada hari selasa pada tahun 452H di Baghdad dan dimakamkan di
Bb Abraz.
i. Malik An-Nuh t (489H 568H)
Nama aslinya adalah Abu Nazr al-Hasan Bin fy Bin Abdillah Bin
Nazr Bin Abi Al-Hasan yang dijuluki Malik An-Nuh t. Ia lahir di Dr-Raqq
sebelah barat kota Baghdad pada tahun 489 H. Belajar gramatika kepada Abi
al-Hasan Ali Bin Abi Zaid al-Fahiy al-Istirbai yang berguru kepada
Abdul Qahir al-Jurjniy. Karya tulisnya dalam gramatika: al-Hwiy,
al-Umdah, al-Muntakhab, dan at-Takirah as-Syiriyah. Meninggal dunia di
Damaskus pada bulan Syawwal tahun 568H.

12 Page[Type text]

j. Az-Zamakhsyari ( 467H- 538H)


Nama lengkapnya ialah Jdullah Abu al-Qasim Mahmd Bin Umar
Bin Muhammad Bin Ahmad. Lahir di Zamakhsyar pada hari Rabu 27 Rajab
tahun 467H. Di antara guru gramatikanya adalah Abu Manur al-Jawliqiy,
Abu Said as-Syanniy, dan Abu Bakar Bin Talh ah al-Bbiriy al-Andalsiy
yang berguru kepada Sibawaih. Beberapa buku karangannya: al-Mufaal f
an-Nah wi, Syarh u Badli al Musykilt al-Mufaal. Ia wafat di Jurjniyah pada
tahun 538H.
k. Ibn As-Syajriy ( - 542H)
Asy- Syarf Dliy-uddin Abu Sadt Hibbatullh Bin Ali Bin
Muhammad Bin Ali Bin Abdillah Bin Hamzah Bin Muhammad Bin
Abdillah Abi al-Hasan Bin Abdillah al-Amin Bin Abdillah Bin al-Hasan
Bin Jafar Bin al-Hasan Bin Ali Bin Abi Talib karamallh wajhah- yang
dikenal dengan Bin As-Syajriy. Beberapa pendapatnya tentang julukannya:
Yqut al-Hamawiy mengatakan bahwa Asy-Syajriy merupakan nama dari
kabilah ibunya. Pendapat lain mengatakan bahwa asy-Syajriy adalah
penisbahan kepada Syajrah, yaitu sebuah desa sekitar 7 mil dari Madinah.
Ia berguru dalam gramatika kepada al-Khtib at-Tibriziy, Abi alBarkt az-Zaidiy al-Kfy, dan lain lain. Karya tulisnya antara lain: alAmliy, al-Intir, Syarh u tarf al-Mulkiy li Bini Jinniy. Wafat pada tahun
542H di Baghdad.
l. Ibn Al-Khasyb (492H 567H)
Ia adalah Abu Muhammad Abdullah Bin Ahmad Bin Ahmad Bin
Ahmad Bin Abdillah Bin Nar Bin al-Khasyb. Lahir di Baghdad tahun 492H.
Belajar gramatika kepada Abu Manur al-Jawliqiy dan Bin Syajriy, dan
lainnya. Bin al-Khasyb juga banyak meninggalkan karya tulis dalam
berbagai disiplin ilmu, baik sastra dan linguistik, di antaranya: Syarh u
Muqaddimah Bin Hubairah f an-Nah wi, Syarh u al-Lam li bin Jinniy, ar-

13 Page[Type text]

Radd al bin Syajriy f Amlihi, dan sebagainya. Ia wafat pada tahun


567H di Baghdad setelah sebelumnya sakit parah selama dua puluh hari.

m. Ibn Ad-Dahn ( 494H 569H)


Nama lengkapnya adalah Abu Muhammad Nah ad-Din Sad Bin alMubrak Bin Ali Bin Abdillah Bin Sad Bin Muhammad Bin Nar Bin
Am Bin Raja Bin Abi Bin Syibl Bin Abi al-Yasr Kaab al-Anriy, tetapi
dikenal dengan Bin Dahan.
Ia lahir di daerah sungai Tbiq di kota Baghdad pada tahun 494H. Ia
memperdalam gramatika kepada tokoh-tokoh gramatika yang terkenal pada
masa itu. Di antara karya tulisnya dalam bidang gramatika adalah: Syarh u aldlh wa at-Takmmulah li Abi Ali al-Farisiy, ar-Riydlah f an-Nakht anNah wiyyah, kitab ad-Durs f an-Nah wi, dan sebagainya. Ibn Dahan
meninggal dunia di Mosul pada hari Ahad bulan Syawwal tahun 569H dan
jenazahnya dikebumikan di pemakaman al-Maniy Bin Umran di Bab alMaidn.
n. Al-Anbriy ( 513H 577H)
Namanya adalah Abu al-Barakt Kamluddin Abdurrahman Bin Abi alWaf Muhammad Bin Abdillah Bin Muhammad Bin Ubaidillah Bin Abi Said
Muhammad Bin al-Hasan Bin Sulaiman al-Anbariy.
Ia dilahirkan di al-Anbrxx pada bulan Rabiul Akhir tahun 513H.
semenjak kecil ia mendapat pendidikan dari ayahnya sendiri di al-Anbr.
Kemudian ia pergi ke Baghdad dan belajar gramatika kepada Bin Syajriy,
lalu ilmu sastra dari Bin al-Jawliqiy. Dia belajar di madrasah an-Niamiyyah
dengan kecerdasan yang sangat menonjol.

14 Page[Type text]

Al-Anbriy sangat menguasai gramatika sebagaimana ia menguasai


sastra sehingga ia menjadi rujukan setiap orang. Banyak orang yang pergi
kepadanya untuk belajar gramatika. Karena keluasan ilmunya itulah kemudian
hari banyak murid-muridnya yang menjadi ulama. Bahkan dikatakan bahwa
sebab penamaan dirinya (Abu al-Barakt) karena ia banyak diberkati. Setiap
orang yang belajar kepadanya pasti menjadi seorang yang sukses.
Sepeninggalnya, Al-Anbriy banyak menyumbangkan karya-karya
yang diakui, monumental, dan banyak dimanfaatkan oleh para pencari ilmu.
Di antaranya adalah: al-Inf f masili al-khilf baina al-Bariyyin dan alKfyyin, Lamu al-Adillah f an-Nah wi, Asrr al-Arabiyyah, al-Ighrb f jadli
al-Irb, dan masih banyak karya lainnya. Buku-buku yang telah ditulisnya
berjumlah 65 buku. Al-Anbriy wafat pada tahun 577H di Baghdad.
o. Al-Mat rziy (538H 610H)
Nama aslinya adalah adru al-Afdll Abu al-Fath Nair Bin Abi alMakrim Abdu as-Sayyid Bin Ali atau yang lebih dikenal dengan al-Mat rziy.
Sepenggal tentang cerita penamaan itu, Bin Khilkan berkata:Namanya
dikaitkan kepada orang yang menyulamkan bajunya dan saya tidak tahu
apakah ia sendiri yang mendapatkannya atau orang tuanya yang
mendapatkannya kemudian dinisbahkan kepadanya. Akan tetapi, kemudian
diketahui bahwa kakek dari ayahnyalah yang memberikan penisbahan itu
karena as-Suyt iy menambahkan dalam nasabnya (Bin al-Mat rziy). Ia
dilahirkan pada tahun 538H di Khawarizmi. Tahun kelahirannya bertepatan
dengan wafatnya Zamakhsyari di Kota yang sama. Di masa kecilnya ia belajar
kepada ayahnya dan kepada al-Muayyad al-Muwaffaq Bin Ahmad al-Makkiy
seorang khatib di Khawarizmi, kemudian ia belajar ilmu h adi kepada Abi
Abdillah Muhammad Bin Abi Saad at-Tjir dan penganut mahab Hanafy
dalam hal fiqh. Al-Mat rziy pergi ke Baghdad dalam perjalanannya untuk
berhaji pada tahun 601H.
Ia juga banyak menulis buku yang bernilai dalam sastra dan linguistik.
Di antaranya adalah: al-Mibh f an-Nah wi, al-Muqaddimah al-

15 Page[Type text]

Mathraziyyah, al-Iqn f al-Lughah. Pada tahun 610H ia meninggal dunia dan


dimakamkan di Khawarizmi.
p. Al-Kindiy (520H 613H)
Ia adalah Tjuddn Abu al-Yamn Zaid Bin al-Hasan Bin Zaid Bin alHasan Zaid Bin al-Hasan Bin Said Bin Imah Bin Khumeir Bin Hari Zi
Raain al-Aghar. Ia lahir pada tahun 520H di Baghdad.
Al-Kindiy adalah penisbahan kepada nama kabilahnya (Kindah) salah
satu kabilah Arab yang terkenal. Ia belajar gramatika kepada al-Khiyt , Bin
Syajriy, dan Bin Khasyab.
Dalam perjalanan hidupnya ia selalu berpindah-pindah dari satu kota
ke kota lainnya. Pada tahun 563H ia pergi dari Baghdad ke Aleppo kemudian
ia melanjutkan ke Rum untuk berniaga barang-barang dan pakaian lalu pindah
ke Damaskus. Di sana ia memperoleh keberhasilan dan kemajuan dan di sana
banyak orang yang datang untuk menimba ilmu kepadanya. Di samping itu, ia
juga menjadi menteri untuk Amir Izzuddn Farahsyah. Ia penganut mahab
Hanbali, tetapi kemudian berpindah ke mahab Hanaf.
Karena kesibukannya berniaga dan menjadi pejabat pemerintahan, ia
sempat berkarya dan hanya menuliskan beberapa fatwa dan ajaran. Ia
kemudian wafat di Damaskus pada tahun 613H.

q. Al-Akbriy (538H 616H)


Nama lengkapnya adalah Muh ib ad-Dn Abu al-Baq Abdullah Bin
Husain Bin Abdullah Bin al-Husain al-Akbriy. Julukan Akbriy dikaitkan
dengan akbara.xxi Ia dilahirkan di Baghdad tahun 538H dalam keadaan buta.
Ia memperdalam linguistik kepada Yah ya Bin Najah dan Ibn Khasyab.
Karena kedalaman ilmunya itulah banyak orang yang belajar kepadanya dan
menjadi rujukan dalam berbagai disiplin ilmu seperti linguistik, faridl
waris, dan h isab matematika. Di antara karya-karyanya adalah: Lubb
16 Page[Type text]

Kitb Sibawaih, Syarh u lama li Bin Jinniy, at-Tahb f an-Nah wi dan


lainnya. Akbariy seorang penganut mahab Hanaf dan wafat di Baghdad
pada tahun 616H.
r. Ibn Al-Khabz ( - 637H)
Ia bernama Abu al-Abbas Syamsu ad-Dn Ahmad Bin al-Husain Bin
Ahmad Bin Abi al-Maaliy Bin Manur Bin Ali al-Arbaliy al-Mouliy. Sedikit
sekali data sejarah yang menyebutkan tahun kelahirannya, sejarah hidup atau
perjalanannya dalam menimba ilmu guru-gurunya secara pasti sehingga
menimbulkan pro dan kontra segala sesuatu yang berkenaan dengannya.
Dikatakan bahwa ia seorang buta sejak kecil, tetapi ia banyak meninggalkan
karya tulis, di antaranya adalah: al-Kifyah f an-Nah wi, an-Nihayah f anNah wi, Syarh u al-dlh li Abi Ali al-Farisiy, dan sebagainya.
Ada perbedaan pendapat tentang tahun meninggalnya, tetapi as-Suyt iy
berpendapat bahwa ia wafat di Mosul pada tahun 637H.

17 Page[Type text]

Ketika khalifah Al-mahdi mangkat dan digantikan dengan anaknya Harun Al-Rasyid, i
Al-Kisiy diangkat menjadi guru bagi kedua putra khalifah, Al-Amin dan Al-Makmun.
Karena telah memasuki usia lanjut dan tubuhnya sering sakit-sakitan, maka tugas AlKisiy sebagai guru kedua putra khalifah pun digantikan oleh salah seorang
sahabatnya, Ali Bin Al-Mubarak Al-Amar. Demikianlah, Al-Kisiy
mampu
mengokohkan gramatika
mahab Kufah di kota Baghdad. Beliau beruntung
mendapatkan posisi sebagai menteri pada masa kekhalifahan Harun Al-Rasyid. Posisi
ini semakin mengukuhkan beliau dalam menguasai diskusi dan dialog pada forumforum diskusi keilmuan di Baghdad, sebagaimana yang terjadi dalam diskusi Al-Kisiy
dan imam Barah Sibawaih, yang dikenal dengan diskusi Masalah Al-Zunburiyah.
Setelah Al-Kisiy dan al-Amar, Yaya Bin Ziyad Al-Farra pun pergi ke Baghdad.
Beliau diundang sebagai guru putra khalifah Al-Makmun. Di sana dia mendapatkan
penyambutan dan penghormatan yang besar. Para khalifah di Baghdad sangat
menghormati para ulama. Di sini pemerintah berusaha merangkul para ulama untuk
mengubah paradigma rakyat Baghdad pada umumnya yang pada saat itu rakyat
Baghdad lebih menyukai hal-hal yang bersifat konyol, mendengarkan kisah-kisah aneh
dan lelucon, mengabaikan hal-hal prinsipiil dalam ilmu maupun agama, dan lebih
mempertahankan hal-hal furu cabang daripada yang uul pokok. Misi utama
pemerintah adalah menjadikan Baghdad sebagai kota ilmu, untuk mengukuhkan
negara dan menguatkan pemerintahan. Pemerintah melihat para ulama Kufah sejalan
.dengan misi ini dan terbukti para ulama Kufah mampu mempengaruhi Baghdad
Pertentangan tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak awal bertemunya Sibaweih ii
.dengan Kisiy yang dikenal dengan peristiwa az-zunburiyah
iii

Keadaan ini berlangsung hingga pertengahan abad ke-3H. Terlepas dari semua itu,

kita menghormati mereka semua, karena ulama adalah pewaris para nabi. Yang terpenting bagi
kita adalah mengambil manfaat dari keilmuan mereka, pendapat-pendapat positifnya, dan
bukan memperkeruh keadaan dengan membuat perdebatan itu menjadi perseteruan.

Kefanatikannya yang kontras terhadap ahli gramatika


dari Barah telah iv
menghilangkan akalnya , terlebih lagi kepada Sibawaih. Ibn Kisn berkata: Aku telah
melihat dalam mimpi sekelompok Jin dimana mereka sedang berdiskusi tentang
berbagai macam ilmu, maka akupun bertanya kepada mereka: Kepada siapakah
kalian berpegang dalam gramatika? Merekapun menjawab: Kepada Sibawaih. Aku
memberitahukan hal itu kepada alab dan ketika itu Abu Mus al-Hmi ada
bersamanya, mendengar hal yang demikian, marahlah al-Hmi dan berkata:
Benarlah, bahwa sesungguhnya Sibawaih adalah syetan dajjal, karena itu para jin
condong dan berpegang padanya. Mendengar itu Abu al-Abbas alab hanya
.terdiam
alah Rawway , hlm: 449 v
Ibn Kisn meninggalkan beberapa karya tulis yang bermanfaat berbagai disiplin vi
linguistik Arab yang berbeda-beda, diantaranya: Mukhtasar f An-Nawi, Asy-Syd f
An-Nawi, Al-Muakkar wa al Muanna, Kitab Al-Fil wa al-Mafl Bih, Kitab Al-Maqr
wa al-Manq, Kitab Al-Hiji , Al-Muhaab, Al-Mukhtr f Ilali an-Nawi, Al-Almt, dan
Al-Masil Al Mahabi an-Nawiyyn min m Ikhtalafa fhi al-Bariyyn wa al Kfyyn.

Dalam ilmu arf: Kitab At-Tarf. Dalam ilmu al-Quran: al-Burhn, Mani al-Qurn,
kitab al-Qirat, al-Waqf wa al-Ibtid. Dalam ilmu adi: Gharbul adi dan Haqiq.
.Dalam ilmu sastra: Ghalu adabil ktib, dan Mabh al-kitb
alah Rawway, hlm: 449 vii
viii Diriwayatkan dari Ibn Hayan al-Andalusy bahwa yang diberi sebutan seperti siqhah
(bentuk) ini di antara tokoh gramatika ada enam orang saja yaitu: Sibawaih, Nufuwaih,
Nuzruwaih, Bin Duruuwaih, Bin Khaluwaih, dan Bin Syahuwaih.

Karangannya dalam gramatika di antaranya adalah: adl-Dld, az-Zhir, al-Kf, al- ix


.Maqr wa al-Mamdd, al-Wdlih, al-Muwdlih, dan al-Muakkar wal-Muanna
x alah Rawwaay, hlm: 466

Ibid, hlm: 472 xi


Dikatakan juga bahwa ia meninggal pada tahun 338H dan juga 339H. Ibid, hlm: xii
475
Ibid, hlm: 472 xiii
sehingga ia dikatakan sebagai ulama yang memiliki kemampuan khusus dalam xiv
memahami dan mencerna karangan saif ad-daulah dengan baik. Ibid, hlm: 496
Bukunya yang berhubungan dengan ilmu tafsir di antaranya adalah: kitb tafsr xv
y ayyuh al-lana man i qumtum il a-alti. Dalam ilmu qirat adalah kitb
al-hujjah f al qirat, kemudian dalam ilmu kalam adalah kitb at-tatabbu likalmi
kitb aby aly aj-jubiy. Dalam gramatika ia juga banyak mengarang buku di samping
yang sudah disebutkan, yaitu: at-takmilah, at-takirah, al-maqr wa al-mamdd,
al-awmil al-miat, naqdlu al-hdr, syarkhu al-abyt al-muskilah al-Irb (al-dlh assiry), mukhtaar awmil al-Irb, at-tarjamah, dan abytu al-many. Lihat: alah
Rawwaay, hlm: 503-504
alah Rawwaay, hlm: 508 xvi
Pertemuannya dengan Aly Al-Farsy berlangsung di dalam kelas universitas Mul, xvii
di mana ketika itu Al-Frisy sedang berkunjung ke Mul untuk mengajar. Pada saat
( )masuk ke dalam kelas ia mendapatkan Ibn Jinni belajar tentang qalb al-ww alifan
dan mengungkapkan argumentasinya mengenai kaedah tersebut kemudian ditolak
oleh Al-Farisy. Pada saat itu Ibn Jinni masih muda dan menentang apa yang dikatakan
oleh Al-Frisy tetapi ketika ia mengetahui bahwasannya orang yang ia tentang adalah
al-frisy an-nahwi, ia meinta maaf dan belajar dan bersahabat dengannya sampai
akhir hayat Al-Frisy. Sedangkan pertemuannya dengan Al-Mutanabby berlangsung di
.negara Saif Ad-Daulah Ibn Hamdn Khalb
Ibid, hlm: 516 xviii

xix Ibid, hlm: 518

Al-Anbr adalah sebuah daerah lama di sekitar sungai Eufrat. Jaraknya dengan xx
Baghdad sekitar 10 Mil. Dinamakan al-Anbr karena dahulu seorang Kisra pernah
menjadikan daerah ini sebagai gudang atau lumbung benih padi. Dari asal katanya
sendiri, anbar merupakan bentuk jamak dari nibr yang artinya adalah tempat
.penyimpanan benih tanaman
Akbara ialah sebuah daerah kecil di tepi sungai Dajlah. Di sebelah utara Baghdad xxi
.sekitar 10 mil. Dari daerah ini banyak muncul ulama-ulama masyhur

Você também pode gostar