Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
KONSEP MEDIS
A. Definisi
Kolelitiatis (kalkulus/kalkuli, batu empedu) biasanya terbentuk dalam
kantung empedu dari unsur-unsur padat yang membentuk cairan empedu, batu
empedu memilki ukuran, bentuk dan komposisi yang sangat bervariasi. Batu
empedu tidak lazim dijumpai pada anak-anak dan dewasa muda tetapi
insidensnya semakin sering pada individu berusia diatas 40 tahun. Sesudah
itu, insidens kolelitiasis semakin meningkat hingga suatu tingkat yang
diperkirakan bahwa pada usia 75 tahun satu dari 3 orang akan memiliki batu
empedu.
Kolelitiasis adalah batu empedu yang terletak pada saluran empedu
yang disebabkan oleh faktor metabolik antara lain terdapat garam-garam
empedu, pigmen empedu dan kolestrol, serta timbulnya peradangan pada
kandung empedu.
B. Etiologi
Etiologi batu empedu masih belum diketahui secara pasti, adapun
faktor
predisposisi
terpenting,
yaitu:
gangguan
metabolisme
yang
kandung empedu
atau
spasme
3. Defisiensi Vitamin.
Obstruksi aliran empedu juga mengganggu absorpsi vitamin A, D,
E, dan K yang larut lemak.Defisiensi vitamin K dapat mengganggu
pembekuan darah yang normal.
E. Komplikasi
1. Kolisistitis akut
2. Kolisistitis kronik
3. Koledokolitiasis
4. Pankreatitis
F. Pemeriksaan Penunjang
1. USG
2. Tomografi komputer
G. Penatalaksanaan
1. Konservatif
a. Diet rendah lemak
b. Obat-obat antikolinergik-antispasmodik
c. Analgesik
d. Antibiotik bila disertai kolesistitis
e. Asam empedu (asam kenodeoksikolat) 6,75-4,5 g/hari, diberikan
dalam waktu lama. Dikatakan dapat menghilangkan batu empedu,
terutama batu kolestrol. Asam ini mengubah empedu yang
mengandung banyak kolestrol. Asam ini mengubah empedu yang
mengandung banyak kolestrol (lithogenic bile) menjadi empedu
dengan komposisi normal. Dapat juga untuk pencegahan, namun efek
toksiknya banyak, kadang-kadang diare
2. Kolesistektomi
Dengan kolesistektomi, pasien dapat hidup normal, makan seperti biasa.
Umumnya dilakukan pada pasien dengan kolik bilier atau diabetes.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah fase pertama proses keperawatan .
Data yang dikumpulkan meliputi :
1. Identitas
a. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku/bangsa, agama,
pendidikan, pekerjaan, tanggal masuk, tanggal pengkajian, nomor register,
diagnosa medik, alamat, semua data mengenai identitaas klien tersebut
untuk menentukan tindakan selanjutnya.
b. Identitas penanggung jawab
Identitas penanggung jawab ini sangat perlu untuk memudahkan
dan jadi penanggung jawab klien selama perawatan, data yang terkumpul
meliputi nama, umur, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan klien dan
alamat.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Merupakan keluhan yang paling utama yang dirasakan oleh klien
saat pengkajian. Biasanya keluhan utama yang klien rasakan adalah nyeri
abdomen pada kuadran kanan atas.
b. Riwayat kesehatan sekarang
b. Aktivitas
Dikaji tentang aktivitas sehari-hari, kesulitan melakukan
aktivitas dan anjuran bedrest
c. Aspek Psikologis
Kaji tentang emosi, Pengetahuan terhadap penyakit, dan
suasana hati
d. Aspek penunjang
1) Hasil pemeriksaan Laboratorium (bilirubin,amylase serum
meningkat)
2) Obat-obatan terapi sesuai dengan anjuran dokter.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologis: obstruksi/spasme duktus,
proses inflamasi, iskemia jaringan/nekrosis.
2. Kekurangan volume cairan,
Observasi dan catat lokasi, beratnya (skala 0-10) dan karakter nyeri
(menetap, hilang timbul, kolik).
Rasional: Membantu membedakan penyebab nyeri dan memberikan
informasi
tentang
kemajuan/perbaikan
penyakit,
terjadinya
tekanan intraabdomen.
Berikan obat sesuai indikasi; antikolinergik
Rasional: Menghilangkan reflex spasme/kontraksi otot halus dan
klorida.
Berikan antimetik.
Rasional: Menurunkan mual dan mencegah muntah
Berikan cairan IV, elektrolit, dan vitamin K.
Rasional: Mempertahankan volume sirkulasi dan memperbaiki
ketidakseimbangan.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan mual/muntah
Berikan suasana menyenangkan pada saat makan, hilangkan
rangsangan berbau.
Rasional: Untuk meningkatkan napsu makan/menurunkan mual.
lemak.
Rasional:Memenuhi
kebutuhan
nutrisi
dan
meminimalkan
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, dkk., (2000). Rencana asuhan keperawatan. Edisi 3. EGC: Jakarta
Mansjoer,A., (2000). Kapita selekta kedokteram. Edisi 3. Jilid 2. Media
Aesclulapius:Jakarta
Price, S.A. dan Wilson, L.M., (2006). Patofisiologi konsep klinis proses-proses
penyakit. Volume 1. EGC: Jakarta
Smeltzer,S.C. dan Bare, B.G, (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Vol.
2.EGC: Jakarta
Presipitasi / pengendapan
Berbentuk batu empedu
Batu tersebut tidak dapat dilarutkan
Obstruksi saluran empedu
Alir balik cairan empedu ke hepar
(bilirubin, garam empedu, kolesterol)
rangsangan dithalamus
Perasaan jenuh terhadap makanan tertentu
Nyeri
Terjadi perubahan
status kesehatan
Ketidakmampuan
koping individu
Ansietas