Você está na página 1de 12

Aliran hermeneutik

Kelompok 2
1. MOHAMMAD IRSYAD
(120531100086)
2. IYLAF NASHRON
(120531100085)
3. SYAIFUL ARIFIN
(120531100087)
4. ABD.ROSID
(120531100088)
5. SALMAN ALFARISI
(120531100096)

Definisi
Aliran hermeneutik
Secara etimologis Hermeneutik berasal
dari kata Yunani hermeneuein yang
berarti menafsirkan,
Dalam perkembangannya Hermeneutik
diartikan sebagai proses mengubah
sesuatu atau situasi ketidaktahuan
menjadi mengerti.

Werner G. Jeanrond menyebutkan tiga kondisi


penting yang berpengaruh terhadap timbulnya
hermeneutika sebagai suatu ilmu :
1. Pertama kondisi masyarakat yang terpengaruh oleh
pemikiran Yunani.
2. Kedua kondisi masyarakat Yahudi dan Kristen yang
menghadapi masalah teks kitab suci agama mereka
dan berupaya mencari model yang cocok untuk
intepretasi untuk itu.
3. Ketiga kondisi masyarakat Eropa di zaman Pencerahan
(Enlightenment) berusaha lepas dari tradisi dan
otoritas keagamaan dan membawa hermeneutika
keluar konteks keagamaan.

Tokoh tokoh aliran


hermeneutik
1. Friedrich Daniel Ernst
Schleiermacher (1768-1834)
2. Wilhelm Dilthey (1833-1911)
3. Martin Heidegger (18891976)
4. Hans-Georg Gadamer (19001998)

1. Friedrich Daniel Ernst


Schleiermacher (1768-1834)
Schleiermacher, seorang Protestan dan
pernah menjadi Rektor di Universitas Berlin
pada tahun 1815-1816, digelar sebagai
the founder of General Hermeneutics.
Gelar tersebut diberikan karena
pemikirannya dianggap telah memberi
nuansa baru dalam teori penafsiran. Ia
dianggap sebagai filosof Jerman pertama
yang terus menerus memikirkan
persoalan-persoalan hermeneutika.

Schleiermacher menjadikan
persoalan hermeneutis sebagai
persoalan universal dan mengajukan
teori pemahaman yang filosofis
untuk mengatasinya. Ia merubah
makna hermeneutika dari sekedar
kajian teks Bibel menjadi metode
memahami dalam pengertian filsafat.

2. Wilhelm Dilthey (1833-1911)


Wilhelm adalah penulis biografi
Scleiermacher dan salah satu pemikir
filsafat besar pada akhir abad ke-19.
Dia melihat hermeneutika adalah inti
disiplin yang dapat digunakan
sebagai fondasi bagi
geisteswissenschaften (yaitu, semua
disiplin yang memfokuskan pada
pemahaman seni, aksi, dan tulisan
manusia). Wilhelm Dilthey adalah

menyebutkan bahwa proses pemahaman


yang benar harus mampu membebaskan
diri dari prasangka, dengan membiarkan
teks berbicara sendiri. Oleh sebab
itu,menafsirkan sebuah teks berarti secara
metodologis mengisolasikan teks dari
semua hal yang tidak ada hubungannya,
termasuk bias -bias subjek penafsir dan
membiarkannya mengomunikasikan
maknanya sendiri pada subjek.

3. Martin Heidegger (18891976)


pemahaman hermeneutika sebagai
sesuatu yang muncul dan sudah ada
mendahului kognisi. Oleh sebab itu,
pembacaan atau penafsiran selalu
merupakan pembacaan ulang atau
penafsiran ulang.

4. Hans-Georg Gadamer (19001998)


baginya pemahaman yang benar
adalah pema -haman yang mengarah
pada tingkat ontologis, bukan
metodologis. Artinya , kebenaran
dapat dicapai bukan melalui
metode,tetapi melalui dialektika
dengan mengajukan banyak
pertanyaan. Dengan demikian,
bahasa menjadi medium sangat
penting bagi terjadinya dialog.

Kesimpulan
Hermenetika, yang dalam bahasa Inggrisnya adalah
hermeneutics, berasal dari kata Yunani hermeneutine dan
hermeneia yang masing masing berarti menafsirkan dan
penafsiran. Istilah did dapat dari sebuah risalah yang
berjudul Peri Hermeneias (Tentang Penafsiran).
Hermeneutica juga bermuatan pandangan hidup dari
penggagasnya.
Dalam tradisi Yunani, istilah hermeneutika diasosiasikan
dengan Hermes (Hermeios), seorang utusan dewa dalam
mitologi Yunani kuno yang bertugas menyampaikan dan
menerjemahkan pesan dewa ke dalam bahasa manusia.
Menurut mitos itu, Hermes bertugas menafsirkan kehendak
dewata (Orakel) dengan bantuan kata-kata manusia

Você também pode gostar