Você está na página 1de 15

TUGAS NUTRIENT ANALYSIS

PENILAIAN MUTU PROTEIN

Oleh :
Kelompok 3 / A1
Nama Anggota :
Nur Arina Shifrina

(135070300111020)

Jyen Ardhiana

(135070301111034)

Lions Artha Wahana Laos

(135070301111039)

Margareta Fitria Sari

(135070301111055)

Elok Duwita Pratiwi

(135070301111061)

Jurusan Gizi Kesehatan


Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
Tahun Ajaran 2014 2015

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos, yang berarti yang utama atau yang
didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder,
karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap
organisme. Protein merupakan molekul makro yang terdiri dari rantai rantai panjang
asam amino yang terikat satu sama lain dengan ikatan peptida.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada di dalam otot,
seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di bagian kulit, dan selebihnya
di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat
zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein. Disamping itu
asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagaian besar
koenzim, hormon, asam nukleat dan molekul molekul esensial bagi kehidupan. Protein
mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun
serta memelihara sel sel dan jaringan tubuh.
Mengingat pentingnya fungsi protein di dalam tubuh manusia makan perlu
diprhatikan asupan protein dalam tubuh, karena kekurangan protein dapat menyebabkan
terganggunya pertumbuhan bahkan menimbulkan penyakit yang sangat berbahaya
terlebih jika diiringi dengan defisiensi energi. Sayangnya, hanya memilih sumber
makanan yang tinggi protein tidaklah cukup, karena kandungan protein suatu bahan
makanan yang tinggi belum menjamin mutunya tinggi pula. Oleh karena itu perlu dilihat
mutu proteinnya melalui percobaan dan perhitungan teoritis yang akan dibahas pada

makalah ini.
Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan mutu protein ?
1.2.2 Bagaimana cara menghitung mutu protein ?
1.3.
Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui lebih dalam mengenai mutu protein.
1.3.2 Untuk mengetahui cara menghitung mutu protein.
1.2.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Mutu Protein


Asam amino adalah penyusun dari protein yang terdiri dari unsur-unsur karbon,
hidrogen, oksigen dan nitrogen, beberapa asam amino disamping itu mengandung unsurunsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Pada dasarnya asam amino dibagi menjadi
dua golongan, yaitu asam amino esensial dan asam amino tidak esensial. Asam amino
esensial adalah asam amino yang tidak bisa disintesa sendiri oleh tubuh, sedangkan asam
amino tidak esensial adalah asam amino yang dapat disintesa sendiri oleh tubuh. Yang
termasuk dalam asam amino esensial adalah isoleusin, leusin,valin, triptofan, treonin,
fenilalanin, lisin, metionin, histidin.
Mutu protein bahan makanan ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang di
kandungnya. Protein komplit atau protein dengan nilai biologi tinggi atau bermutu tinggi
adalah protein yang mengandung semua jenis asam amino esensial dalam proporsi yang
sesuai untuk keperluan pertumbuhan. Protein tidak komplit atau protein bermutu rendah
adalah protein yang tidak mengandung atau mengandung dalam jumlah yang kurang satu
atau lebih asam amino esensial.
Asam-asam amino yang biasanya sangat kurang dalam bahan makanan disebut
dengan asam amino pembatas (limiting amino acid). Dua jenis protein yang terbatas
dalam asam amino yang berbeda, bila dimakan secara bersamaan dalam tubuh dapat
menjadi susunan protein yang komplet. Misalnya, bila nasi yang terbatas dengan lisin
dicampur dengan tempe yang terbatas dalam metionin, didapatkan campuran dengan
mutu protein yang lebih tinggi. Sehingga, makanan yang beraneka ragam sangat
membantu meningkatkan mutu protein.
2.2 Penilaian Mutu Protein
Secara garis besar, metode evaluasi mutu gizi protein antara lain metode secara in
vitro (secara kimia, mikrobiologis, atau enzimatis), metode secara in vivo (secara
biologis menggunakan hewan percobaan secara utuh, termasuk manusia) dan
perhitungan teoritis. Secara umum metode in vivo akan dilengkapi dengan perhitungan
teoritis.
Mutu protein dapat diukur dengan berbagai cara yaitu menggunakan Nilai Kimia,
Protein Efficiency Ratio (PER),Net Protein Ratio (NPR), Skor Asam Amino (SAA), Nilai
Cerna, Nilai Biologis dan Net Protein Utilization (NPU) Teoritis. Perhitungan yang

paling mendekati nilai kebenarannya adalah dengan SAA. Sehingga dalam makalah ini
akan menjelaskan perhitungan SAA, nilai cerna dan NPU teoritis.
Dalam perhitungan SAA, asam amino yang digunakan adalah lisin, treonin, triptofan,
metionin + sistein karena kelima asam amino inilah yang banyak defisitnya. Langkah
pertama adalah mengetahui kandungan protein yang ada dalam bahan makanan, setelah
itu menghitung kandungan kelima asam amino tersebut dan menghitung asam amino per
gram proteinnya. Selanjutnya dibandingkan dengan Pola Kecukupan Asam Amino
Esensial (PKAE) yang sudah tertera dalam tabel, terakhir adalah menghitung Total
Kecukupan Asam Amino Esensial (TKAE). Hasil TKAE yang paling terkecil adalah
hasil SAA yang digunakan sebagai pembatas.
Rumus perhitungan TKAE :
TKAE=

mg per g protein yan g dikonsumsi


mg per g protein dalam PKAE

x 100

Tabel 1. Pola Kecukupan Asam Amino Esensial menurut Umur FAO 1985
Metionin+Sistei

Kelompok umur

Lisin

Bayi (0-1 th)


Anak pra sekolah

66

n
42

58

(2-5 th)
Anak usia sekolah
(6-12 th)
Orang dewasa
Wanita Menyusui

Treonin

Sistein

43

17

25

34

11

44

22

28

16
31

17
21

9
19

5
9

Cara menilai mutu cerna adalah menghitung protein yang dikonsumsi, kemudian
mengkalikan protein tersebut sesuai dengan MC bioassay dari masing-masing bahan
makanan kemudian menghitung mutu cernanya.
Rumus perhitungan MC :
MC=

Konsumsi Protein MC bioassay


Total Konsumsi Protein

Untuk menghitung NPU teoritis, syarat awalnya adalah telah menghitung SAA dan
MC nya. NPU dapat dihitung menggunakan rumus :
NPU =

SAA MC
100

2.3 Contoh Penilain Mutu Protein


Kasus yang ada pada contoh ini merupakan hasil recall 24 jam selama 3 kali dengan
rincian 1 kali pada weekend dan 2 kali pada weekdays, pada 3 subjek yang berbeda antara
lain anak usia 2-5 tahun (prasekolah), usia 6 12 tahun (sekolah), dan 18 50 tahun
(dewasa) di wiayah Tasikmadu.
2.3.1
Anak usia 2 - 5 tahun
Tabel 2. Perhitungan SAA dan MC Aisyah 5 thn tanggal 15 Maret 2015
BAHAN
MAKANAN

BERA
T (g)

PROTE
IN (g)

1 sawi putih
2 Taoge

5
20

0,04
0,6

25
137,
5

5,2
10,5

20

5,7

200

51,6

50

6,1

25

4,5

100
50

20,0
0,8

NO

3 Tempe
4 Beras
kacang
5 tanah
susu
6 bubuk
7 Telur
8 Ayam
ikan salem
9 (bawal)
10 Kentang

Jumlah
Konsumsi
AA per
gram
protein
PKAE
TKAE
MC

104,9

TINGKAT KONSUMSI
TREON TRIPTOF METIONI SISTE
LYSIN IN
AN
N
IN
1,3
1,3
0,8
0,3
0,3
37,7
23,8
7,0
7,0
0,0
224,
1
162,2
49,4
78,5
38,5
412,
8
409,6
112,9
188,1 142,1
227,
2
159,0
68,7
46,6
63,6
4019
,6 2383,9
727,6
1259,0 464,4
372,
1
261,7
75,0
142,1 117,1
351,
1
213,1
43,0
124,0
38,5
1760
,0
832,0
236,0
544,0 224,0
29,5
26,0
8,8
7,5
6,0
1094,
0,0
0,0
0,0
2397,1
5
7435
,5 4472,8
1329,1
3491,6

70,9
75,0
94,5

42,6
44,0
96,9

12,7
5,0
253,3

MC
BIO
ASSAY

MC
TEORIT
IS

67
67

2,68
38,86

90

468

90

940,5

82

465,76

100

5160

100
97

610
438,92
5

97
76

1940
57

10121,
73

33,3
35,0
95,1

96,5

Tabel 3. Perhitungan SAA dan MC Aisyah 5 thn tanggal 17 Maret 2015


N
O

BAHAN
MAKANAN

BERA
T (g)

PROTE
IN (g)

TINGKAT KONSUMSI
LYSIN

TREON
IN

TRIPTOF
AN

METIONI
N

SISTE
IN

MC
BIO
ASSAY

MC
TEORI
TIS

1 Beras
nugget
2 (ayam)
susu
3 (bubuk)

137,
5

10,5

60

4,9

400

12,8

25

5,2

15

0,3

100

33,2

10

0,3

150
25
75
100

4 Tempe
kerupuk
nasi
(kerupuk
5 biasa)
daun
6 singkong
kacang
7 hijau
9 ikan bawal
10 anggur
es krim
(susu
11 bubuk)
12 sirsak

412,
8
377,
1
997,
1
224,
1

8,3
1872
,5

409,6

112,9

188,1

142,1

90,0

940,5

228,9

46,2

133,2

41,3

97,0

471,4

591,4

180,5

312,3

115,2

100,0

1280,0

162,2

49,4

78,5

38,5

90,0

468,0

5,9

0,0

0,0

0,0

96,0

24,5

986,0

687,2

468,1

209,2

67,0

2224,4

9,5

3,7

3,2

1,9

82,0

23,8

30,0
0,1

19,0
2640
,0
2,8

1248,0
3,5

354,0
0,5

816,0
4,3

336,0
2,0

97,0
88,0

2910,0
11,0

19,4
1,0

1507
,4
60,0

894,0
0,0

272,8
11,0

472,1
70,0

174,2
0,0
1060,
3

100,0
88,0

1935,0
88,0

2545,8
Jumlah
Konsumsi
AA per gram
protein
PKAE
TKAE
MC

117,5

8121
,1

4539,1

1718,1

3606,1

69,1
75,0
92,1

38,6
44,0
87,8

14,6
5,0
292,4

30,7
35,0
87,7

10376,
6

88,3

Tabel 4. Perhitungan SAA dan MC Aisyah 5 thn tanggal 19 Maret 2015


N
O

BAHAN
MAKANA
N

BER
AT
(g)

PROTEI
N (g)

TINGKAT KONSUMSI
LYSIN

1 beras
2 telur
3 ayam
susu
4 bubuk
5 apel
6 pisang
7 wortel

137,
5
50
75

10,5
6,1
6,1

400
75
50
20

103,2
0,3
0,6
0,2

412,8
372,1
471,4
8039,
3
16,5
22,0
5,4

TREONI
N

MC
BIO
ASSAY

MC
TEORITI
S

TRIPTOFA
N

METION
IN

SISTE
IN

409,6
261,7
286,1

112,9
75,0
57,7

188,1
142,1
166,5

142,1
117,1
51,6

90,0
100,0
97,0

940,5
610,0
589,3

4767,8
10,5
15,0
7,4

1455,1
2,3
7,0
1,4

2518,1
2,3
3,5
1,6

928,8
3,8
4,0
1,6

100,0
88,0
88,0
67,0

10320,0
26,4
52,8
12,1

8 buncis
9 kentang
rambuta
10 n

20
20

0,4
0,3

14,1
11,8

13,2
10,4

4,6
3,5

3,1
3,0

4,0
2,4

67,0
76,0

28,1
22,8

75

0,7

25,5

51,0

9,0

9,0

5,3
1260,
7

88,0

59,4

128,3

9390,
9

5832,8

1728,5

4297,9

73,2
75,0
97,6

45,5
44,0
103,3

13,5
5,0
269,4

33,5
35,0
95,7

3037,1
Jumlah
Konsums
i AA per
gram
protein
PKAE
TKAE
MC

12661,4

98,7

Dari hasil perhitungan tiap harinya diperoleh rata rata sebagai berikut :
= 9 4,7

TKAE Lysin

TKAE Metionin + Sistein = 92,8


TKAE Treonin
= 95,9
TKAE Triptofan
= 271,7

Sehingga, hasil akhir dari SAA yang merupakan nilai pembatas adalah TKAE Metionin
+ Sistein sebesar 92,8. Yang artinya protein yang dikonsumsi akan diserap hingga 92,8%.
Sedangkan rata rata mutu cernanya adalah :
MC Teoritis =

96, 5+88,3+ 98,7


3

= 94,5

Sehingga perhitungan NPU sebagai berikut :


NPU

2.3.2

92,8 x 94,5
100

= 87,7

Anak usia 6 12 tahun

Tabel 5. Perhitungan SAA dan MC Syanin 8 thn tanggal 15 Maret 2015


No

Bahan
Makanan

Bera
t (g)

Konsu
msi
Protei
n

Konsumsi Asam Amino


Lysin

Treon
in

Triptof
an

Metioni
n+

MC

MC

Bioassay

Teori
tis

Sistein
1

Nasi

400

Tepung
terigu

50

Kentang

150

Tempe

25

Tahu

50

Telur

75

Bumbu
kacang

80

Sawi

Kecambah

30

10

Timun

10

11

Tomat

12

Seledri

10

13

Jeruk

200

32,0

985,6

1
.129,6

4,6

111,8

132,9

56,6

169,3

96 441,6

2,3

88,4

78,0

26,3

40,5

76 171,0

5,2

224,1

162,2

49,4

117,0

90 468,0

3,9

329,0

159,9

60,1

107,3

82 319,8

9,2

558,2

392,5

112,5

388,9

100 915,0

22,7

908,8

636,2

274,9

440,8

1.863
82 ,0

0,0

1,3

1,3

0,8

0,6

0,9

56,6

35,7

10,4

10,4

0,1

3,1

1,9

0,5

1,1

67 4,7

0,1

2,1

1,7

0,5

0,5

67 3,4

0,1

2,1

1,2

2,1

67 8,7

1,8

48,1

31,5

6,5

21,8

82,8

3.31
9,1

2.763
,4

881,2

2.288,8

40,1

33,4

10,6

27,6

28
119,2

9
118,3

JUMLAH
Konsumsi AA
per gram
protein
PKAE

44
91,1

TKAE

281,6

988,8

2.880
90 ,0

67 2,7
67 58,3

88 158,4
7.294
,6

13
212,7

88,1

Tabel 6. Perhitungan SAA dan MC Syanin 8 thn tanggal 17 Maret 2015


No

Bahan
Makanan

Bera
t (g)

Nasi

200

Tempe

25

Nugget

75

Konsu
msi

Konsumsi Asam Amino

Protei
n

Lysin

Treoni
n

Triptof
an

Metioni
n+
Sistein

16

492,8

564,8

140,8

494,4

5,2

224,1

162,2

49,4

117

12,5

901,8

481

140,3

410,8

MC

MC

Bioassay

Teorit
is

90 1.440
90 468
97 1.215

Kacang
hijau

40

Ikan
Kembung

150

18

Daun
singkong

50

19

Jeruk

20

Anggur

21

Sirsak

24

Kerupuk
nasi

25

Ice cream

10

100
40
100
20
150

9,6

628,8

313

121

167

26,6

2.633
,8

1.
359,4

260,2

1.231,9

97 2.575

16,6

936,2

737

343,6

338,6

67 1.112

0,9

24,0

15,8

3,2

10,9

88 79

0,2

4,4

5,6

0,8

10

88 18

60

11

70

88 88

74,1

46,1

23,3

10,6

90 90

4,8

408

73,4

176,6

100 480

94,4

6.38
8,1

241,4
3
.926,
3

1.
167,0

3.038

67,7

41,6

12,4

32,2

28

13

JUMLAH
Konsumsi AA
per gram
protein
PKAE

44
153,
8

TKAE

148,6

137,4

82 787

8.352

247,6

88,5

Tabel 7. Perhitungan SAA dan MC Syanin 8 thn tanggal 19 Maret 2015


N
o

Bahan
Makanan

Ber
at
(g)

Nasi

Tempe

25

Tahu

10

Telur

50

Nugget

40

1
1
1
2
1
9
2
2

Ayam
goreng

50

Bakso

40

Jeruk

100

Pisang

200

50

Konsu
msi

Konsumsi Asam Amino

MC

MC

Bioassay

Teorit
is

Protei
n

Lysin

Treon
in

Triptof
an

Metioni
n+
Sistein

16

492,8

568

140,8

494,4

5,2

224,1

162,2

49,4

117

90 468

0,8

54,6

32

12

21,5

82 64

6,1

372,1

261,7

75

259,3

100 610

6,7

481

256,5

74,8

219,1

97 648

689,4

423,9

85,5

323,1

97 873

6,8

531,3

315,7

58,8

290,7

97 656

0,9

24

15,8

3,2

10,9

88 79

0,6

22

15

7,5

88 53

90 1.440

2
3
2
5

Rambutan

75

Ice cream

75

0,7

25,5

51

14,2

88 59

2,4

204

120,7

36,7

88,3

100 240

55,1

3.12
0,9

2.222
,5

552,3

1.845,9

56,6

40,3

10,0

33,5

28

13

JUMLAH
Konsumsi AA
per gram
protein
PKAE

44
128,
7

TAKE

144,1

111,4

5.190

257,7

94,2

Dari hasil perhitungan tiap harinya diperoleh rata rata sebagai berikut :

TKAE Lysin
TKAE Metionin + Sistein
TKAE Treonin
TKAE Triptofan

= 124,5
= 239,3
= 137,3
= 122,4

Sehingga, hasil akhir dari SAA yang merupakan nilai pembatas adalah TKAE Triptofan
Sistein sebesar 122,4. Yang artinya protein yang dikonsumsi akan diserap hingga 100%.
Sedangkan rata rata mutu cernanya adalah :
MC Teoritis =

88,1+ 88,5+94,2
3

= 90,3

Sehingga perhitungan NPU sebagai berikut :


NPU

2.3.3

122,4 x 90,3
100

= 110,5

Orang dewasa 18 50 tahun

Tabel 8. Perhitungan SAA dan MC Tn Hari 31 thn tanggal 15 Maret 2015

No.

Nama
Bahan
Makanan

1 beras

Jumla
h

Konsu
msi
protein

200

16,0

Kandungan Asam Amino


Metion
Treoni Triptof
Lisin
in +
n
an
sistein
492,8

494,4

564,8

140,8

MC
Bioass
ay

90

MC

1440

2 sawi
3 kecambah
4 tempe
kacang
5 tanah
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

ayam
tomat
terasi
selada
timun
mi kuning
Kerupuk
Tahu
ikan tengiri
tepung
terigu
tepung
tapioka
susu bubuk
Telur
susu cair
Kentang
Kopi

20
20
50

0,2
0,6
10,4

5,2
37,7
448,2

2,2
0,0
165,4

5,2
23,8
324,5

3,0
7,0
98,8

67
67
90

10,7
38,9
936,0

15

4,3

82,6

119,3

51,5

82

75
12
3
5
5
30
5
25
5

13,6
0,1
0,7
0,1
0,0
3,8
0,1
2,0
1,2

170,4
1039,
8
5,0
51,8
1,1
1,6
123,2
3,0
136,5
110,8

487,3
1,1
18,5
1,0
0,5
136,8
0,0
53,6
49,4

639,4
4,0
19,1
0,0
0,9
159,9
2,0
80,0
55,1

129,0
1,1
6,0
0,6
0,2
40,1
0,0
30,0
14,5

97
67
97
67
67
96
96
82
97

349,3
1316,
8
8,0
64,9
4,4
2,3
362,9
8,2
159,9
112,5

52

4,8

116,3

176,1

138,3

58,8

96

459,3

18
3
7
30
100
20

0,6
0,8
0,9
1,0
1,5
0,0

27,4
60,3
52,1
81,6
59,0
0,0
3023,
7
48,5
16
303,2

9,2
25,9
36,3
35,1
27,0
0,0

17,7
35,8
36,6
48,3
52,1
0,0
2326,
6
37,3
9
414,8

7,5
10,9
10,5
14,7
17,6
0,0

86
100
100
100
76
0

52,6
77,4
85,4
96
114
0
5699,
5

Total

62,3

Konsumsi AA / g protein
PKAE
TKAE
MC Teoritis

1802,5
28,9
17
170,1

642,6
10,3
5
206,2

91,5

Tabel 9. Perhitungan SAA dan MC Tn Hari 31 thn tanggal 17 Maret 2015

No.

Nama
Bahan
Makanan

1 beras
2 mendoan
tepung
3 terigu
tepung
4 tapioka
5 ayam
6 kerupuk

MC
Bioass
ay

MC

Jumla
h

Konsu
msi
protein

250
50

20,0
10,4

616,0
448,2

618,0
165,4

706,0
324,5

176,0
98,8

90,0
90,0

1800,
0
936,0

20

1,8

44,7

67,7

53,2

22,6

96,0

176,6

10

0,3

15,2

5,1

9,8

4,2

86,0

70
5

12,7
0,1

970,5
3,0

454,9
0,0

596,8
2,0

120,4
0,0

97,0
96,0

29,2
1229,
0
8,2

Kandungan Asam Amino


Metion
Treoni Triptof
Lisin in +
n
an
sistein

daun
7 singkong
kacang
8 hijau
9 santan
10 tomat
11 terasi
ikan
12 gembung
13 jeruk
14 gula pasir
15 anggur
16 sirsak
17 kopi

100

33,2

50
100
14
6

12,0
3,4
0,1
1,3

150
100
20
50
50
10

26,6
0,9
0,0
0,3
0,5
0,0

Total

123,6

Konsumsi AAE per g


protein
PKAE
TKAE
MC Teoritis

1872,
5
786,0
152,0
5,9
103,6
2633,
8
24,0
0,0
5,5
30,0
0,0
7710,
9
62,4
16
389,9

677,3
208,8
132,6
1,3
37,1

1474,
1

687,2

67,0

151,2
33,0
1,3
12,0

67,0
67,0
67,0
97,0

260,2
3,2
0,0
1,0
5,5
0,0

97,0
88,0
0,0
88,0
88,0
0,0

3623,4

391,2
128,9
4,6
38,3
1359,
4
15,8
0,0
7,0
0,0
0,0
5111,
4

1576,6

29,3
17
172,4

41,3
9
459,4

12,8
5
255,1

1231,9
11,0
0,0
12,5
0,0
0,0

2224,
4
804,0
227,8
9,4
129,8
2575,
4
79,2
0,0
22,0
44,0
0,0
10294
,9

83,3

Tabel 10. Perhitungan SAA dan MC Tn Hari 31 thn tanggal 19 Maret 2015

No.

Nama
Bahan
Makanan

1 beras
2 kangkung
ikan
3 gembung
4 pisang
tepung
5 terigu
6 ayam
7 tempe
8 tomat
9 terasi
10 jeruk
11 gula pasir
12 tahu
13 telur
14 kecambah
kacang
15 tanah

MC
Bioass
ay

MC

Jumla
h

Konsu
msi
protein

175

14,0

431,2

432,6

494,2

123,2

90,0

50

18,7

383,4

895,7

383,4

67,0

75
100

13,3
1,2

551,7
1316,
9
44,0

616,0
15,0

679,7
30,0

130,1
14,0

97,0
88,0

1260,
0
1252,
9
1287,
7
105,6

20
50
25
7
3
100
20
50
50
10

1,8
9,1
5,2
0,1
0,7
0,9
0,0
3,9
6,1
0,3

44,7
693,2
224,1
2,9
51,8
24,0
0,0
273,0
372,1
18,9

67,7
324,9
82,7
0,6
18,5
11,0
0,0
107,3
259,3
0,0

53,2
426,3
162,2
2,3
19,1
15,8
0,0
159,9
261,7
11,9

22,6
86,0
49,4
0,6
6,0
3,2
0,0
60,1
75,0
3,5

96,0
97,0
90,0
67,0
97,0
88,0
0,0
82,0
100,0
67,0

176,6
877,9
468,0
4,7
64,9
79,2
0,0
319,8
610,0
19,4

30

8,5

340,8

165,3

238,6

103,1

82,0

698,6

Kandungan Asam Amino


Metion
Treoni Triptof
Lisin in +
n
an
sistein

16 rambutan
17 Kopi

75
0

Total

0,7
0,0
84,4

Konsumsi AAE per g


protein
PKAE
TKAE
MC Teoritis

25,5
0,0
4414,
8
52,3
16,0
327,0

14,2
0,0
2498,4

51,0
0,0
3501,
5

9,0
0,0
1069,2

29,6
17,0
174,1

41,5
9,0
461,0

12,7
5,0
253,4

88,0
0,0

59,4
0,0
7284,
7

86,3

Dari hasil perhitungan tiap harinya diperoleh rata rata sebagai berikut :

TKAE Lysin

303,2+389,9+327
3

TKAE Metionin + Sistein =

170,1+172,4+ 174,1
3

TKAE Treonin

414,8+459,4 +461
3

206,2+255,1+253,4
3

TKAE Triptofan

= 340,03
= 172,2
= 445,07
= 238,2

Sehingga, hasil akhir dari SAA yang merupakan nilai pembatas adalah TKAE Metionin
+ Sistein sebesar 172,2. Yang artinya protein yang dikonsumsi akan diserap hingga 100%.
Sedangkan rata rata mutu cernanya adalah :
MC Teoritis =

91,5+83,3+86,3
3

= 87,03

Sehingga perhitungan NPU sebagai berikut :


NPU

172,2 x 87,03
100

= 149,9

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mutu protein sangatlah penting karena penyerapan protein sangat bergantung pada
mutu protein tersebut. Hendaknya mengkonsumsi protein bermutu tinggi atau protein
komplit. Beberapa cara untuk mengetahui mutu protein adalah menggunakan
perhitungan yaitu SAA, MC dan NPU.
Dari kasus yang kami peroleh, setiap harinya SAA dan MC sangat fluktuatif
tergantung pada bahan makanan apa saja yang dikonsumsi dan semakin bertambahnya
umur SAA semakin baik.
3.2 Saran
Dalam membuat diet sebaiknya diperhatikan pula mutu proteinnya, sehingga tubuh
tidak akan kekurangan protein, khususnya untuk anak-anak yang masih dalam masa
pertumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Você também pode gostar