Você está na página 1de 25

SKRIPSI

ANALISIS BIAYA MUTU PADA PENERAPAN HACCP


DI INDUSTRI FILLET KAKAP MERAH
DI PT. INTI LUHUR FUJA ABADI

Oleh:

Andik Setiawan (07/253652/PN/11153)


Dosen Pembimbing :
Nurfitri Ekantari, S.Pi., M.P.
Suadi, S.Pi., M.Agr.Sc., Ph.D.
JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Daftar Isi
1.
2.
3.
4.
5.

Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Metodologi Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran

Latar Belakang
Sikap selektif dan kritis dari pelanggan dalam
memilih produk.
HACCP sebagai upaya menjaga dan
meningkatkan mutu produk.
Analisis Biaya Mutu sebagai dasar untuk
mengevaluasi biaya yang di invetasikan pada
penerapan HACCP .
Kakap Merah memiliki nilai ekonomis penting.

Tujuan
Mengidentifikasi dan menganalisis biaya mutu
yang diinvestasikan pada penerapan HACCP di
industri fillet kakap merah PT. Inti Luhur Fuja
Abadi.
Mengetahui struktur biaya mutu pada
penerapan HACCP pada industri fillet kakap
merah PT. Inti Luhur Fuja Abadi.

Biaya Mutu
Dasar untuk mengevaluasi investasi dalam
program mutu yang dinyatakan dalam
pengertian perbaikan biaya, peningkatan laba
dan manfaat-manfaat lain untuk perusahaan.
Unsur-unsur biaya mutu meliputi :
Biaya pencegahan
Biaya penilaian
Biaya kegagalan internal
Biaya ke gagalan eksternal.

Biaya Pengendalian
Biaya Pencegahan

Biaya Penilaian

untuk mencegah terjadinya


cacat kualitas.
1. Biaya pelatihan kualitas
baik internal maupun
eksternal.
2. Biaya perencanaan
kualitas.
3. Biaya pemeliharaan
kualitas.
4. Biaya penjaminan
supplier.

menentukan produk telah


sesuai dengan
spesifikasinya
1. Biaya pengujian
secara laboratorium.
2. Inspeksi Mutu.
3. Peralatan pengujian.
4. Audit kualitas.

Biaya Kerusakan
Biaya kegagalan
internal

Biaya kegagalan
eksternal

di temukan sebelum
produk di kirim
1. Biaya tindakan
koreksi.
2. Biaya pengerjaan
kembali (rework).
3. Biaya pengujian
ulang.

di temukan setelah produk


di kirim
1. Biaya untuk keluhan
dan pengembalian dari
pelanggan.
2. Biaya penarikan
kembali.
3. Biaya untuk
memperbaiki reputasi.

Metodologi Penelitian
Studi kasus merupakan studi yang memberikan
perhatian pada satu unit atau satu kesatuan unit
yang dipandang sebagai kasus secara lebih intensif
dan mendetail (Nugroho dan Prasetyo, 1996).
Pengambilan data dengan wawancara dan
mendokumentasikan data biaya mutu dan
produksi bulanan dari tahun 2009-2013.

Analisis Data
Identifikasi unsur-unsur biaya mutu.
Menganalisis biaya mutu dengan mencari
presentase rata-rata unsur-unsur biaya mutu
terhadap biaya total bisnis perusahaan dari
tahun 2009-2013.
Di analisis dengan statistik deskriptif.

Profil PT. Inti Luhur Fuja Abadi


PT. Bumi Mas Indah tahun 1988, Berganti nama
tahun 1995 menjadi PT. Inti Luhur Fuja Abadi.
Begerak dalam bidang pengolahan hasil
perikanan khususnya proses pembekuan ikan.
Pemasaran seluruhnya untuk Ekspor.
Menerapkan HACCP sejak tahun 1997

Identifikasi Unsur-Unsur Biaya Mutu


PT. Inti Luhur Fuja Abadi
1. Biaya pencegahan
a. Penyeleksian dan pembinaan supplier
b. Pemeliharaan bahan baku
c. Pelatihan kualitas internal dan eksternal
d. Perawatan dan perbaikan mesin serta peralatan
produksi
e. Perencanaan kualitas, produksi dan mutu
f. Packing
g. Freon
h. Seragam produksi.

Lanjutan
2. Biaya penilaian
a. Kalibrasi alat
b. Pengujian laborat internal dan eksternal
c. Pengujian lapangan / surveilan
3. Biaya Kegagalan Internal
a. Pekerjaan ulang
b. Pengujian kembali
c. Master Carton (MC) yang terbuang/rusak.
4. Biaya Kegagalan Eksternal

Contoh Perhitungan
Biaya Pencegahan
Pemeliharaan Bahan Baku (Es Balok + Es Tube)
Produksi Bulan Januari 2009
Es Balok = Produksi Ikan Perbulan x 1,5 x Harga Es
20
Es Balok = 16.429,50 x 1,5 x 5.500 = 6.777.168,75
20
Es Tube = Produksi Ikan Perbulan x 1,5 x Harga Es
Es Tube = 16.429,50 x 1,5 x 320 = 7.886.160
Pemeliharaan Bahan Baku = Es Balok + Es Tube
Pemeliharaan Bahan Baku = 6.777.168,75 + 7.886.160 = 14.663.329

Lanjutan
Biaya Penilaian
Pengujian Lab. Internal dan Eksternal
Ekspor Bulan Mei 2009
Lab. Internal = Jumlah Ekspor x Harga Pengujian Internal
Lab. Internal = 1 x 300.000 = 300.000
Lab. Eksternal = Jumlah Ekspor x Harga Pengujian Eksternal
Lab. Eksternal = 1 x 1.176.200 = 1.176.200
Pengujian Lab = Internal + Eksternal
Pengujian Lab = 300.000 + 1.176.200 = 1.476.200

Lanjutan
Biaya Kegagalan Internal
Pekerjaan Ulang
Ekspor Bulan Januari 2009
Pekerjaan Ulang = 450.000

Analisis Biaya Mutu


Biaya Mutu
Biaya
Pencegahan
Biaya
Penilaian
Biaya
Kegagalan
Internal
Biaya
Kegagalan
Eksternal
Total Biaya
Mutu
Pertumbuhan
Biaya Mutu
Pendapatan
Pertumbuhan
Pendapatan

2009

2010

2011

2012

2013

%
Rerata

Rerata

791.338.407

1.321.946.834

1.482.218.764

2.439.972.862

24.433.400

34.766.800

56.909.800

59.862.200

56.909.800

46.576.400

2,67

9.577.400

11.382.400

15.187.400

16.837.400

17.247.400

14.046.400

0,81

825.349.207

1.368.096.034

1.554.315.964

2.516.672.462

8.939.787.485

65,76
14.768.553.075

13,61
28.714.929.806

61,92
43.250.167.550

-2,77
44.736.784.000

65,20

94,43

50,62

3,44

Jenis Biaya Mutu Tahunan PT. Inti Luhur Fuja Abadi Tahun 2009-2013

2.372.721.271 1.681.639.628

2.446.878.471 1.742.262.428

96,52

Produksi Ikan
PT. Inti Luhur Fuja Abadi
Ikan/Thn
Kakap
Anggoli

2009 (Kg)
72.136,30
183.651,00

2010 (Kg)
152.890,23
88.980,12

2011 (Kg)
204.098,18
203.482,09

2012 (Kg)
618.109,18
126.413,97

2013 (kg)
516.096,47
150.638,92

Total
1.563.330,36
753.166,10

Kerapu

54.753,90

249.911,85

121.005,29

56.016,88

97.488,73

579.176,65

Campuran

12.008,50

439,00

123.312,85

82.589,63

108.493,13

326.843,11

322.549,70

492.221,20

651.898,41

883.129,66

872.717,25

3.222.516,22

Total

Produksi Jenis Ikan PT. Inti Luhur Fuja Abadi Tahun 2009-2013

% Total
48,51
23,37
17,97
10,14

Produk Olahan Kakap Merah


PT. Inti Luhur Fuja Abadi
Produk Olahan
Fillet

2009 (Kg)
72.136

2010 (Kg)
152.890

2011 (Kg)
204.098

Whole Round (WR)


Whole Gutted (WG)
Whole Gutted Gill
Removed Scalled
(WGGS)
Total

72.136

152.890

204.098

2012 (Kg)
488.690
126.097

2013 (Kg)
482.398
5.898
6.611

3.322

21.189

618.109

516.096

Grafik Produk Fillet Kakap Merah

2009

2010

2011

2012

2013

Analisis Biaya Mutu Fillet Kakap Merah


2009
Biaya
Pencegahan
Biaya
Penilaian
Biaya
Kegagalan
Internal
Biaya
Kegagalan
Eksternal
Total Biaya
Mutu Fillet
Pertumbuhan
Biaya Mutu
Fillet
Pendapatan
Fillet
Pertumbuhan
Pendapatan

2010

2011

2012

2013

%
Rerata

Rerata

176.943.268

410.596.687

464.082.695

1.350.280.982

1.311.640.319

742.708.790

96,67

5.463.308

10.798.568

17.818.458

33.127.741

31.459.737

19.733.562

2,57

2.141.507

3.535.373

4.755.175

9.317.817

9.534.363

5.856.847

0,76

184.548.083

424.930.628

486.656.328

1.392.726.540

1.352.634.419

768.299.200

100

130,25

14,53

186,18

-2,88

1.999.319.516

4.587.297.331

8.990.148.372

23.932.970.661

24.728.445.909

129,44

95,98

166,21

3,32

Trend produksi, biaya mutu dan pendapatan


fillet kakap merah

2009
2009

2010

2011
Produksi (Kg)
Gambar A

2012

2013

2010

2011

Biaya Mutu (Rp)

2012
Pendapatan (Rp)

Gambar B

2013

Kesimpulan
1. Biaya mutu di PT. ILUFA
a. Biaya pecegahan
1) penyeleksian dan pembinaan
supplier
2) pemeliharaan bahan baku
3) pelatihan kualitas internal dan
eksternal
4) perawatan dan perbaikan mesin
serta peralatan produksi
5) perencanaan kualitas, produksi dan
mutu
6) Packing
7) freon

8)
b.
1)
2)
3)
c.
1)
2)
3)
d.

seragam produksi.
Biaya penilaian
kalibrasi alat
pengujian laboratorium internal
dan eksternal
pengujian lapangan / surveilan.
Biaya kegegalan internal
pekerjaan ulang
pengujian kembali
master carton (MC) yang
terbuang/rusak.
Biaya kegagalan eksternal

Lanjutan

2. Biaya pencegahan membentuk rerata proporsi


terbesar dari unsur-unsur biaya mutu fillet kakap
merah.
3. Pertumbuhan biaya mutu fillet kakap merah
mengalami peningkatan di setiap tahunnya tetapi di
tahun 2013 mengalami penurunan, dari tahun 2012
Rp. 1.392.726.540 (186,18%) menjadi Rp.
1.352.634.419 (-2,88%) di tahun 2013.
4. Data biaya mutu menunjukkan tidak ada biaya
kegagalan eksternal selama kurun waktu 2009-2013.

Saran
1. Perusahaan perlu melakukan pembukuan biaya mutu
secara keseluruhan, agar perusahaan dapat menganalisis
biaya mutu sendiri selain itu juga perusahaan dapat
merencanakan biaya mutu setiap tahunnya.
2. Jika perusahaan tetap mempertahankan manajemen mutu
pada saat penelitian terlebih lagi dapat ditingkatkan, maka
perusahaan tidak perlu ragu lagi untuk melakukan
promosi guna meningkatkan jumlah produksi sehingga
pada akhirnya perusahaan mendapatkan laba lebih.

Sekian Terimakasih

Você também pode gostar