Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DI INDONESIA
DISUSUN OLEH : DELIA NOER ADZANNI
NRP 3611100069
MATA KULIAH HUKUM ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
JURUSAN PERENCANAAN
WILAYAH DAN KOTA
Reformasi birokrasi adalah salah satu cara untuk membangun kepercayaan rakyat.
Pengertian dari reformasi birokrasi itu sendiri adalah suatu usaha perubahan pokok dalam
suatu sistem yang tujuannya mengubah struktur, tingkah laku, dan keberadaan atau
kebiasaan yang sudah lama. Ruang lingkup reformasi birokrasi tidak hanya terbatas pada
proses dan prosedur, tetapi juga mengaitkan perubahan pada tingkat struktur dan sikap
serta tingkah laku. Hal ini berhubungan dengan permasalahan yang bersinggungan dengan
wewenang dan kekuasaan.
2.
Tahap Tahap Reformasi Birokrasi yang ideal.
Mengutip definisi yang diajukan Fauziah Rasad dari Masyarakat Transparansi Indonesia
(MTI), reformasi birokrasi adalah perubahan radikal dalam bidang sistem pemerintahan.
Agar reformasi birokrasi dapat berjalan baik, perlu dilakukan langkah-langkah manajemen
perubahan.Manajemen perubahan adalah proses mendiagnosis, menginisialisasi,
mengimplementasi, dan mengintegrasi perubahan individu, kelompok, atau organisasi
dalam rangka menyesuaikan diri dan mengantisipasi perubahan lingkungannya agar tetap
tumbuh, berkembang, dan menghasilkan keuntungan. Ada tujuh langkah manajemen
perubahan yang dikutip dari Harvard Business Essentials tahun 2005 yaitu :
a. Langkah pertama, memobilisasi energi dan komitmen para anggota organisasi melalui
penentuan cita-cita, tantangan, dan solusinya oleh semua anggota organisasi. Pada tahap
ini, setiap lini dalam instansi pemerintah harus tahu apa yang dicita-citakan instansi, apa
yang mereka hadapi, dan cara menghadapi atau menyelesaikan masalah itu secara
bersama-sama. Agar mereka tergerak untuk menjalankan solusi bersama, mereka perlu
dilibatkan dalam diskusi dan pengambilan keputusan;
b. Langkah kedua, mengembangkan visi bersama, bagaimana mengatur dan
mengorganisasi diri maupun organisasi agar dapat mencapai apa yang dicita-citakan;
c. Langkah ketiga, menentukan kepemimpinan. Di dalam instansi pemerintahan,
kepemimpinan biasanya dipegang para pejabat eselon. Padahal, kepemimpinan harus ada
pada semua level agar dapat mengontrol perubahan. Pemimpin tertinggi harus memastikan
orang-orang yang kompeten dan jujurlah yang berperan sebagai pemimpin pada level-level
di bawahnya;
d. Langkah keempat, fokus pada hasil kerja. Langkah itu dilakukan dengan membuat
mekanisme asessment yang dapat mengukur hasil kerja tiap pegawai atau tiap tim yang
diberi tugas tertentu;
e. Langkah kelima, mulai mengubah unit-unit kecil di instansi kemudian dorong agar
perubahan itu menyebar ke unit-unit lain di seluruh instansi;
f. Langkah keenam, membuat peraturan formal, sistem, maupun struktur untuk
mengukuhkan perubahan, termasuk cara untuk mengukur perubahan yang terjadi;
g. Langkah ketujuh, mengawasi dan menyesuaikan strategi untuk merespons
permasalahan yang timbul selama proses perubahan berlangsung.
3.
Strategi reformasi birokrasi.
a. Pada level kebijakan, harus diciptakan berbagai kebijakan yang mendorong Birokrasi
yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak sipil warga (kepastian hukum, batas waktu,
prosedur, partisipasi, pengaduan, gugatan);
b. Pada level organisational, dilakukan melalui perbaikan proses rekrutmen berbasis
kompetensi, pendidikan dan latihan yang sensitif terhadap kepentingan masyarakat,
penciptaan Standar Kinerja Individu, Standar Kinerja Tim dan Standar Kinerja Instansi
Pemerintah;
c. Pada level operasional, dilakukan perbaikan melalui peningkatan service quality meliputi
dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty;
d. Instansi Pemerintah secara periodik melakukan pengukuran kepuasan pelanggan dan
melakukan perbaikan.
IMPLE
KEGIATAN
KELUARAN
1. Pembentukan Tim 1. Terbentuknya Tim
Manajemen
Manajemen
PerubahanBPN RI
PerubahanBPN RI
2. Penyusunan
2. Dokumen strategi
Strategi Manajemen
manajemen perubahan
Perubahan dan
dan strategi Komunikasi
Strategi Komunikasi
BPN RI
3. Sosialisasi dan
BPN RI
3. Sosialisasi dan
internalisasi
Internalisasi
manajemen perubahan
Manajemen
dalam rangka reformasi
Perubahan dalam
birokrasi
Rangka Reformasi
Birokrasi
PROGRAM PENATAAN
Penataan Berbagai
1. Identifikasi peraturan
PERATURAN
Peraturan Perundang
perundangundangan
PERUNDANG-UNDANGAN undangan yang
yang
Dikeluarkan/Dite
dikeluarkan/diterbi tkan
HASIL
Terbangunnya kesamaan
persepsi, komitmen,
keterlibatan dalam
pelaksanaan program dan
kegiatan reformasi birokrasi
pada seluruh tingkatan
pegawai pada BPN RI
Tercapainya peraturan
perundangundangan yang
harmonis dan sinkron dan
pelaksanaannya yang
PROGRAM
KEGIATAN
rbitkan oleh BPN R I
PROGRAM PENATAAN
DAN PENGUATAN
ORGANISASI
1. Re . strukturisasi/
Penataan Tugas dan
Fungsi Unit Kerja
pada BPN RI
2. Penguatan Unit
Kerja yang
Menangani Fungsi
Organisasi, Tata
Laksana, Pelayanan
Publik,
Kepegawaian, dan
Diklat
PROGRAM PENATAAN
TATA LAKSANA
1. Penyusunan SOP
Penyelenggaraan
Tugas dan Fungsi
2. Pembangunan /
Pengembangan eGovernment
PROGRAM PENATAAN
SISTEM MANAJEMEN
APATUR
1. Penataan Sistem
Rekrutmen
Pegawai
2. Analisis Jabatan
3. Evaluasi Jabatan
4. Penyusunan
Standar
Kompetensi
Jabatan
5. Asesmen Individu
Pegawai
Berdasarkan
Kompetensi
6. Penerapan Sistem
Penilaian Kinerja
Individu Pegawai
7. Pembangunan/
Pengembangan
DatabasePegawai
KELUARAN
oleh BPN RI
2. Pemetaan peraturan
perundangundangan
yang tidak harmonis
atau tidak sinkron di
lingkungan BPN RI
masing-masing serta
lainnya
3. Regulasi dan
deregulasi peraturan
perundangundangan
1. Peta tugas dan fungsi
unit kerja padaBPN
RIyang tepat fungsi
dan tepat ukuran (right
sizing)
2. Unit kerja yang
menangani fungsi
organisasi, tata
laksana, pelayanan
publik, kepegawaian,
dan diklat yang
mampu mendukung
tercapainya tujuan dan
sasaran reformasi
birokrasi
HASIL
efisien dan efektif
1. Dokumen SOP
Terwujudnya transparansi,
penyelenggaraan
akuntabilitas proses
tugas dan fungsi yang
pemerintahan
disahkan
2. Tersedianya eGovernment padaBPN
RI
1. Sistem rekrutmen yang 1. Diperolehnya para
terbuka, transparan,
pegawai baru maupun
akuntabel, dan
yang sedang berkarir
berbasis kompetensi
yang memiliki tingkat
2. Dokumen peta dan
kompetensi yang
uraian jabatan
dipersyaratkan oleh
3. Peringkat dan
jabatan
hargajabatan
2. Tercapainya
4. Dokumen kualifikasi/
pemahaman atas tugas
standar kompetensi
dan tanggung jawab
jabatan
yang diemban pegawai
5. Peta profil kompetensi
dalam pelaksanaan
individu
tugas dan fungsi
6. Indikator kinerja
3. terwujudnya profil
individu yang terukur
kompetensi untuk
7. Ketersediaan data
masing-masing jabatan
pegawai yang mutakhir
di dalam organisasi dan
dan akurat
tersedianya informasi
8. Pendidikan dan
secara komprehensif
PROGRAM
KEGIATAN
8. Pengembangan
Pendidikan dan
Pelatihan Pegawai
Berbasis
Kompetensi
KELUARAN
pelatihan pegawai
berbasis kompetensi
HASIL
dan akurat profil
kompetensi individu
4. Terwujudnya sistem
pengukuran kinerja
individu yang obyektif
dan terukur
5. Tersedianya data
pegawai yang mutakhir
dan akurat
6. Diperolehnya para
pegawai baru maupun
yang sedang berkarir
yang memiliki tingkat
kompetensi yang
dipersyaratkan oleh
jabatan