Você está na página 1de 8

J.Alchemy, Vol. 5, No.

1 (Maret 2006), 60-67


ISSN 1412-4092

EKSTRAKSI Zn (II) DAN Cu (II) DENGAN EKSTRAKTAN


DI-2-ETHYLHEXYL PHOSPHATE ACID-TRI BUTHYL PHOSPHATE
M. Cholid Djunaidi1, Gunawan1
1

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Diponegoro, Semarang


ABTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang ekstraksi pelarut logam Cu (II) dan Zn (II) menggunakan ekstraktan
campuran D2EHPA:TBP. Campuran ekstraktan ini terbukti sinergi untuk logam lantanida. Oleh karena itu, perlu
dilakukan ekstraksi pelarut dengan larutan ekstraktan campuran D2EHPA:TBP dalam minyak tanah untuk logam
transisi ( Cu (II) dan Zn (II) ) dengan perbandingan komposisi 0,1 M:0 M; 0,08 M:0,02 M; 0,06 M:0,04 M; 0,04
M:0,06 M; 0,02 M:0,08 M dan 0 M:0,1 M. Ekstraksi dilakukan pada pH 3 dan 5 dengan waktu pengadukan
selama 20 menit dan kecepatan dibuat konstan, pada suhu 25 oC. Analisis konsentrasi logam Cu (II) dan Zn (II)
pada fasa air menggunakan metoda AAS.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya % ekstraksi logam Zn (II) dan Cu (II) pada
campuran senyawa D2EHPA:TBP, menentukan komposisi sinergis campuran senyawa D2EHPA:TBP,
mengetahui selektivitas senyawa ekstraktan tersebut terhadap salah satu logam pada pH yang berbeda sehingga
dapat digunakan untuk pemisahan campuran logam Zn (II) dan Cu (II).
Hasil yang didapatkan berupa efek sinergi untuk ekstraksi logam Zn (II) pada komposisi D2EHPA:TBP 0,08
M:0,02 M dan 0,06 M: 0,02 M, sedangkan untuk logam Cu (II) menunjukkan efek antisinergi. Ekstraksi pada pH
3 diperoleh % ekstraksi yang tinggi (>90 % untuk logam Zn (II) dan >40 % untuk logam Cu (II)), sedangkan
ekstraksi pada pH 5 dapat digunakan untuk pemisahan antara logam Zn (II) dan Cu (II). Pada ekstraksi pH 5 ini
menunjukkan senyawa D2EHPA-TBP lebih selektif terhadap logam Zn (II).
Kata kunci : Triterpenoid, Asolasi, Artocarpus Communis.

I. PENDAHULUAN

Dampak negatif ini antara lain menyebabkan

Faktor dominan penyebab pencemaran

kerusakan pada otak, menurunkan kerja ginjal

lingkungan adalah adanya buangan sisa produksi

(Darmono, 1995) dan mengakibatkan penyakit paru-

pabrik berupa limbah logam berat, diantaranya

paru apabila terhisap (Winter, 2003).

logam seng (Zn) dan tembaga (Cu). Limbah logam

Logam-logam dalam limbah dapat kembali

ini diantaranya berasal dari industri hidrometalurgi,

bernilai ekonomis apabila dapat diambil kembali dan

industri pelapisan logam, elektrolisis (Prakorn,

dipisahkan dari logam lain yang ada dalam limbah

2004), farmasi (Sing and Dhadke, 2002) dan limbah

tersebut.

fotografi. Logam Zn (II) dan Cu (II) yang dibiarkan

Untuk mengambil kembali logam-logam

di perairan akan terakumulasi dan menyebabkan

yang diinginkan, diperlukan adanya suatu teknik

konsentrasinya melebihi ambang batas sehingga

pemisahan yang cukup efektif. Ekstraksi pelarut

memberikan dampak negatif pada lingkungan.

merupakan

Korespondensi :
M. Cholid Djunaidi
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Diponegoro
Semarang

salah

satu

pilihan

yang

banyak

digunakan, seperti dilakukan Rajeev Singh dan


Purshottam Dhadke (2002) yang menggunakan
ekstraktan berupa Di-2-EthylHexyl Phosphat Acid

J.Alchemy, Vol. 5, No. 1 (Maret 2006), 60-67


60

(D2EHPA) dan 2-EthylHexyl Phosphoric Acid

istilah yang menggambarkan efek kerjasama antara

Mono-2-EthylHexyl Ester (PC-88A) untuk ekstraksi

dua atau lebih ekstraktan dengan ratio distrtibusi

logam seng (II) dan tembaga (II). Melnick dan

untuk kombinasi tersebut lebih besar dibandingkan

Frieser (1955) menggunakan ekstraktan Tri Bhutyl

ratio distribusi masing-masing ekstraktan (Anonim,

Phosphat (TBP) untuk ekstraksi logam tembaga

1997).

sedangkan Forest et al., (1969) dan Singh et al.,

Efek sinergis ini mempunyai efek saling

(1980) menggunakan TBP untuk ekstraksi logam

memperkuat yang mengakibatkan peningkatan hasil

seng

ekstraktan

ekstraksi dengan memanfaatkan senyawa pembawa

khususnya D2EHPA-TBP untuk ekstraksi logam Zn

sebagai ekstraktan. Ekstraktan yang kemungkinan

(II) dan Cu (II) maupun campuran logam Zn (II)-Cu

digunakan berupa ligan khelat dan pelarut solvasi

(II) belum dilakukan.

atau semuanya ligan khelat ataupun semuanya

(II).

Sedangkan

Campuran

campuran

ekstraktan

D2EHPA-TBP

pelarut solvasi (Anil et al., 1970).

terbukti sinergi untuk logam Lantanum (Djunaidi,

Kebalikan dari ekstraksi sinergis adalah

MC dan Buchari (2001), Rumhayati (2000)), dan

ekstraksi antisinergis, yaitu kombinasi dari dua

untuk logam Uranium (Kurniasih , Y (2001)).

elemen atau lebih menghasilkam efek yang kecil

Pemisahan logam Zn (II) dan Cu (II) pada


penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik
ekstraksi

cair-cair

Mekanisme reaksi pada ekstraksi sinergis

D2EHPA dan TBP. Penambahan senyawa tersebut

adalah ligan khelat (HX) harus menetralisir muatan

pada

mampu

logam dengan cara pembentukan khelat, pelarut

meningkatkan keefektifan pemisahan logam Zn (II)

harus dapat mengusir air sisa lingkungan koordinasi

dan Cu (II) (sinergi)

ion logam dan agen pengkhelat harus lebih kuat

Pada

organik

campuran

(Klaassen, 2001).

senyawa

fasa

dengan

dibandingkan efek individu masing-masing elemen

ini

penelitian

diharapkan

ini

dilakukan

pada

dibanding pelarutnya. Khopkar (1990) menjelaskan

perbandingan konsentrasi D2EHPA:TBP 0,1 M:0 M;

mekanisme reaksi pada ekstraksi sinergis dengan

0,08 M:0,02 M; 0,06 M:0,04 M; 0,04 M:0,06 M;

persamaan (3) dan (4) berikut ini:

0,02 M:0,08 M dan 0 M:0,1 M, pada pH 3 dan 5. pH

Mn+aq + n HRorg

MRn org + nH+

ini dipilih karena pH 3 optimal untuk pemisahan

MRn org + nBorg

MRnBn org

logam Lantanum Djunaidi, MC dan Buchari (2001),


dan

logam

Uranium

(Kurniasih,

(2001)),

sedangkan pH 5 digunakan sebagai pembanding.


Pada penelitian ini digunakan minyak tanah
sebagai pelarut D2EHPA-TBP, karena selain murah,

(3)
(4)

Ekstraksi sinergi dapat diketahui dengan


membandingkan ekstraksi dengan ekstraktan tunggal
dan ekstraktan campuran, selain itu dapat juga
dengan

memvariasikan

konsentrasi

ekstraktan

campuran dengan perbandingan yang meningkat.

pelarut ini cukup baik mentranspor logam transisi Pb


(II) (Bakti, K Danang, 2005) dan campuran logam
berat Cu (II), Zn (II) dan Ni (II) (Djunaidi, M. C.,
2003).

II. METODE PENELITIAN


Bahan. Garam CuSO4.5H2O p.a., garam
ZnSO4.7H2O p.a., D2EHPA Sigma 2,89 M, TBP

Klasifikasi

sistem

ekstraksi

yang

didasarkan pada proses ekstraksi diantaranya adalah

Sigma 3,68 M, kerosen (minyak tanah), H2SO4 p.a.


98% dan akuades.

Ekstraksi sinergis. Ekstraksi sinergis adalah suatu

Alat. Seperangkat alat stirrer, corong pisah,

61

J.Alchemy, Vol. 5, No. 1 (Maret 2006), 60-67

pH meter (HACH EC20), spektrofotometer serapan

perubahan pH fa (tabel 1).

atom (Perkin Elmer 3110 PC) dan peralatan gelas.

Tabel 1 Perubahan pH fa larutan Zn (II) sebelum dan


setelah ekstraksi

Pengukuran kadar logam dalam fasa air hasil


ekstraksi dengan AAS dan pengukuran pH sebelum
dan setelah ekstraksi menggunakan pH meter.
Komposisi

ekstraksi

sinergis

D2EHPA:TBP
dengan

campuran senyawa D2EHPA:TBP dalam ekstraksi

0,10 : 0
0,08 : 0,02
0,06 : 0,04
0,04 : 0,06
0,02 : 0,08
0,00 : 0,1

logam Cu (II), Zn (II), dan campuran Cu (II)-Zn (II)


dapat

diketahui

dengan

Ekstraksi
pada pH 3

melakukan

variasi

konsentrasi ekstraktan dan variasi pH. Variasi


konsentrasi dari senyawa D2EHPA:TBP digunakan
untuk memperoleh ekstraksi sinergis dan variasi pH

Data

Ekstraksi
pada pH 5

awal

akhir

awal

akhir

3,29
3,29
3,29
3,29
3,29
3,29

2,56
2,51
2,60
2,62
2,72
3,24

5,27
5,27
5,27
5,27
5,27
5,27

2,99
2,97
2,98
3,00
3,12
5,26

tabel

menunjukkan

adanya

digunakan untuk menentukan selektifitas ekstraktan

penurunan pH fa (fa menjadi lebih asam). Perubahan

terhadap logam pada temperatur, konsentrasi logam

ini

(50 ppm), volume larutan (10 ml larutan ekstraktan,

D2EHPA yang dominan. Hal ini diakibatkan oleh

25 ml larutan logam), serta waktu (20 menit) dan

mekanisme kerja dari D2EHPA yang menukarkan

kecepatan pengadukan yang dibuat konstan. Secara

ion H+ untuk berikatan dengan logam Zn (II)

kuantitatif, logam pada fasa air yang terambil ke fasa

membentuk ikatan khelat-logam (Djunaidi, 2003).

organik (kerosen) dapat diketahui dengan AAS dan

Penurunan

pH akhir pada fasa air dapat diukur dengan pH

konsentrasi logam Zn (II). Berkurangnya logam Zn

meter. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia

(II) di fa disajikan dalam persen ekstraksi (% E)

Analitik Jurusan Kimia FMIPA UNDIP.

seperti yang ditunjukkan oleh pada gambar 3.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian

ini

bertujuan

terjadi

untuk

40

yang umumnya berupa senyawa-senyawa organik

20

dan meningkatkan distribusinya dengan penambahan

sehingga

dihasilkan

efek

diikuti

96,55

97,46

94,92

dengan

dengan

komponen

berkurangnya

90,96
77,66

94,02
81,17

60

pembentukan khelat logam oleh senyawa khelat

pensolvasi

95,51

80
%E

dari fasa air (fa) ke fasa organik (fo) dengan

93,76

100

ekstraksi

pH

120

mendistribusikan kation logam sebanyak mungkin

senyawa

pada

76,16
% E pH 3

63,87

% E pH 5

15,22
0

Ekstraksi

sinergi.
Ekstraksi logam Zn (II)
Ekstraksi logam Zn (II) dilakukan pada
dua variasi pH yaitu pH 3 dan 5 (gambar 3). Analisis

Gambar 3: Ekstraksi logam Zn (II) pada pH 3 dan 5


dengan
ekstraktan
campuran
D2EHPA:TBP.

yang digunakan adalah pengukuran jumlah sisa

Sumbu x pada gambar 3, nilai absis 1

logam di fa dengan AAS dan perubahan pH fasa air

sampai 6 berturut-turut mewakili D2EHPA : TBP

(fa) dengan pH meter. Data analisis yang dihasilkan

0,1 M : 0 M; D2EHPA : TBP 0,08M : 0,02 M;

menunjukkan adanya perubahan jumlah logam dan

D2EHPA : TBP 0,06 M : 0,04 M; D2EHPA : TBP

Ekstraksi Zn (II) dan(M. Cholid Djunaidi)

62

0,04 M : 0,06 M; D2EHPA : TBP 0,02 M : 0,08 M;

dan D2EHPA : TBP 0 M : 0,1M;

D2EHPA:TBP 0,08 M:0,02 M dan 0,06 M:0,04 M

Gambar 3 menunjukkan ekstraksi logam Zn


(II) dengan % E yang paling besar (97,46) terjadi

yang

diperoleh

campuran

ekstraktan

dengan masing-masing ekstraktan tunggal (tabel 2


dan 3).

pada ekstraksi pH 5, sedangkan ekstraksi pada pH 3,

Tabel 2 dan 3 menunjukkan % E logam Zn

% E yang paling besar adalah 96,55. Kedua

(II) dengan D2EHPA

distribusi maksimal ekstraksi ini berada pada

adalah 48,82% (46,28%+2,54%) sedangkan pada

komposisi D2EHPA:TBP 0,08 M:0,02 M. Selain itu,

komposisi campuran D2EHPA:TBP 0,08 M:0,02 M

pada pH 3 komposisi 0,06 M:0,04 M juga

lebih besar yaitu 96,55%, begitu juga pada

menunjukkan % E yang lebih besar dari D2EHPA

konsentrasi D2EHPA 0,06 M

0,1

adalah

M.

Komposisi

campuran

ini

merupakan

komposisi ekstrasi dengan efek sinergi.

56,84%

0,08 M dan TBP 0,02 M

dan TBP 0,04 M

(41,85%+14,99%)

dan

pada

komposisi campuran D2EHPA:TBP 0,06 M:0,04 M

Distribusi logam akan lebih banyak ketika

lebih besar yaitu 94,92%, sehingga komposisi

kedua ekstraktan digunakan secara bersamaan, hal

D2EHPA:TBP 0,08 M:0,02 M dan 0,06 M:0,04 M

inilah yang disebut dengan efek sinergi. Efek sinergi

adalah komposisi ekstraktan dengan efek sinergi.

pada ekstraksi logam Zn (II) disebabkan adanya

Ekstraksi logam Cu (II)

peranan TBP dalam mendistribusikan logam ke fasa

Ekstraksi logam Cu (II) pada dua variasi

organik (fo), adanya senyawa TBP ini dapat

pH yaitu pH 3 dan 5 ditunjukkan gambar 4. Analisis

meningkatkan kelarutan dari khelat logam yang

logam Cu (II) dilakukan dengan pengukuran jumlah

telah terbentuk antara logam dengan D2EHPA dalam

sisa logam di fa dengan AAS dan perubahan pH f a

pelarut organik (Ritcey dan Ashbrook, 1984). Efek

diukur dengan pH meter. Data analisis yang

Tabel 2. Ekstraksi logam Zn (II) dengan D2EHPA 0,08 M, TBP 0,02 M dan campuran D2EHPA:TBP 0,08
M:0,02 M pada pH 3

[Zn2+]awal
[Zn2+]fa
[Zn2+]fo
Kd
%E

D2EHPA 0,08 M

TBP 0,02 M

D2EHPA:TBP
0,08 M : 0,02 M

47,29 ppm
25,40 ppm
21,89 ppm
0,86
46,28%

47,29 ppm
46,09 ppm
1,20 ppm
0,03
2,54%

42,97 ppm
1,53 ppm
41,44 ppm
27,08
96,55%

Tabel 3: Ekstraksi logam Zn (II) dengan D2EHPA 0,06 M, TBP 0,04 M dan campuran D2EHPA:TBP 0,06
M:0,04 M pada pH 3

[Zn2+]awal
[Zn2+]fa
[Zn2+]fo
Kd
%E

D2EHPA 0,06 M

TBP 0,04 M

D2EHPA:TBP
0,06 M : 0,04 M

27,50 ppm
19,79 ppm
0,18
0,48
41,85%

40,20 ppm
7,09 ppm
0,18
0,30
14,99%

42,92 ppm
2,23 ppm
40,74 ppm
18,26
94,92%

sinergi ini dapat dibuktikan dengan membandingkan

63

dihasilkan menunjukkan adanya perubahan jumlah

J.Alchemy, Vol. 5, No. 1 (Maret 2006), 60-67

logam dan perubahan pH fa (tabel 4).

konsentrasi D2EHPA yang semakin besar, dengan

Tabel 4: Perubahan pH fa larutan Cu (II)


sebelum dan setelah ekstraksi

adanya konsentrasi TBP yang semakin besar akan


memperkecil distribusinya (tabel 4). Hal ini disebut

D2EHPA:TBP

Ekstraksi pada
pH 3
awal
akhir

Ekstraksi pada
pH 5
awal
akhir

0,1: 0
0,08 : 0,02
0,06 : 0,04
0,04 : 0,06
0,02 : 0,08
0: 0,1

3,34
3,34
3,34
3,34
3,34
3,34

5,12
5,12
5,12
5,12
5,12
5,12

sebagai ekstraksi antisinergi (Klaassen, 2001). Hal


ini bisa dibuktikan dengan membandingkan % E
campuran dengan % E ekstraktan tunggal.

2,71
2,72
2,85
3,08
2,95
3,32

3,29
3,32
3,16
3,49
3,70
5,10

Penurunan pH fa terjadi juga pada ekstraksi


logam Cu (II) baik pada ekstraksi pH 3 maupun 5.
Penyebab utama terjadinya perubahan pH ini sama
halnya seperti pada ekstraksi logam Cu (II) yaitu
adanya mekanisme kerja dari senyawa D2EHPA
yang menukarkan ion H+ untuk berikatan dengan

Tabel 5. Ekstraksi logam Cu (II) dengan D2EHPA


0,04 M , TBP 0,06 M dan campuran
D2EHPA:TBP 0,04 M:0,06 M pada pH 3

[Cu2+]awal
[Cu2+]fa
[Cu2+]fo
Kd
%E

gambar 4.

24,9

25

[Cu2+]awal
[Cu2+]fa
[Cu2+]fo
Kd
%E

22,45

%E

20
11,84

10

49,00 ppm
45,00 ppm
4,00 ppm
0,09
8,16%

D2EHPA
0,06 M

TBP
0,04 M

D2EHPA:TBP
0,06 M:0,04 M

40,49 ppm
15,31 ppm
0,37
0,02
27,44%

50,00 ppm
5,80 ppm
0,12
0,02
10,39%

49,00 ppm
42,40 ppm
6,60 ppm
0,16
13,47%

Tabel 5 dan 6 menunjukkan bahwa, %

5
3,03 3,71

54,62 ppm
1,18 ppm
0,02
0,02
2,11%

% E pH 5

8,16

41,30 ppm
14,50 ppm
0,35
0,02
25,99%

D2EHPA:TBP
0,04 : 0,06 (M)

% E pH 3

13,47

15

TBP
0,06 M

Tabel 6. Ekstraksi logam Cu (II) dengan D2EHPA


0,06 M, TBP 0,04 M dan campuran
D2EHPA:TBP 0,06 M:0,04 M pada pH 3

logam Cu (II). Ekstraksi logam Cu (II) ditunjukkan

30

D2EHPA
0,04 M

4,19
2,85

2,1

ekstraksi logam Cu (II) ke fasa organik dengan

0,45
0

Ekstraksi

ekstraktan tunggal D2EHPA 0,04 M dan TBP 0,06


M yaitu 28,10% (25,99%+2,11%) lebih besar
dibandingkan

Gambar 4. Ekstraksi logam Cu (II) pada pH 3 dan 5


dengan ekstraktan campuran
Sumbu x pada gambar 3, nilai absis 1

dengan

komposisi

campuran

D2EHPA:TBP 0,04 M:0,06 M (8,16%) serta pada


komposisi D2EHPA 0,06 M dan TBP 0,04 M yaitu
37,83%

(27,44%+10,39%)

juga

lebih

besar

sampai 6 berturut-turut mewakili D2EHPA : TBP

dibandingkan dengan campuran D2EHPA:TBP 0,06

0,1 M : 0 M; D2EHPA : TBP 0,08M : 0,02 M;

M:0,04 M yaitu 13,47%, sehingga komposisi

D2EHPA : TBP 0,06 M : 0,04 M; D2EHPA : TBP

campuran D2EHPA:TBP 0,04 M:0,06 M dan 0,06

0,04 M : 0,06 M; D2EHPA : TBP 0,02 M : 0,08 M;

M:0,04 M menunjukkan efek antisinergi.


Konsentrasi senyawa TBP yang berlebihan

D2EHPA : TBP 0 M : 0,1 M


Distribusi logam pada fo maksimal pada

Ekstraksi Zn (II) dan(M. Cholid Djunaidi)

akan

mengakibatkan

penurunan

konsentrasi

64

D2EHPA karena adanya kenaikan interaksi antara

Ekstraksi campuran logam Zn (II)-Cu (II)

D2EHPA dengan TBP melalui ikatan hidrogen.

Logam Zn (II) dan Cu (II) dalam limbah

Interaksi ini terjadi antara ligan netral dengan ligan

selalu ditemukan bersama-sama (seperti pada limbah

bermuatan (Anil et al., 1970).

industri hidrometalurgi, pelapisan logam dan limbah

Selain itu, efek antisinergi ini berhubungan

fotografi) sehingga diperlukan suatu ekstraktan yang

dengan adanya air pada fo yang dapat merusak

selektif terhadap salah satu logam tersebut. Ekstraksi

spesies sinergi anhidrat (Djunaidi, 2000). Adanya

dilakukan pada pH 3 dan 5 seperti yang ditunjukkan

suasana asam dalam larutan dapat menghidrolisis

pada gambar 5 dan 6.

spesies sinergi di fa sehingga ekstraksi berikutnya

120

hanya komponen air yang terbawa ke fo, perkiraan

100

48,1

60

Cu(X)2. 2HX (TBP)y + yH2O Cu(X)2.2HX.

20

Cu(X)2. 2HX. yH2O Cu2+ + 4 HX + y H2O (9)

Ekstraksi berikutnya:

HX + y H2O + z TBPexcess HX. yH2O (TBP)z (10)


Ekstraksi logam Cu (II) pada pH 5
menunjukkan efek sinergi (gambar 4), walaupun
distribusinya masih tetap kecil , hal ini dapat

100

[Cu2+]awal
[Cu2+]fa
[Cu2+]fo
Kd
%E

40,90 ppm
39,40 ppm
1,50 ppm
0,04
3,67%

TBP
0,04 M

D2EHPA:TBP
0,06 : 0,04 (M)

40,90 ppm
40,50 ppm
0,40 ppm
0,01
0,10%

53,40 ppm
51,16 ppm
2,24 ppm
0,04
4,19%

Data tabel 7 memperlihatkan % E logam


Cu (II) dengan D2EHPA

0,06 M dan TBP 0,04 M

%E

antara ekstraksi dengan ekstraktan tunggal dan

D2EHPA
0,06 M

Gambar 5. Ekstraksi campuran logam Zn (II)-Cu (II)


pada pH 3 dengan ekstaktan campuran
D2EHPA:TBP.
120

Tabel 7. Ekstraksi logam Cu (II) dengan D2EHPA


0,06 M, TBP 0,04 M dan campuran
D2EHPA:TBP 0,06 M:0,04 M pada pH 5

Ekstraksi

ditunjukkan pada tabel 7 yaitu membandingkan


ekstraktan campuran .

70,26

44,85 44,38
46,71 46,24
40,42
% E logam [Zn2+]

40

yH2O + xTBP . ...(8)

94,04 93,62

% E logam [Cu2+]

80

%E

mekanisme yang terjadi menurut Stewart and Siddall


(1971) adalah sebagai berikut:

96,65 98,05 98,02

98,45

80

99,51 97,67

94,2

83,33

% E logam [Cu2+]

60
40

% E logam [Zn2+]

20

1,44

8,63

5,4

0
0

2,52

7,85
6,83

1,08

Ekstraksi

Gambar 6. Ekstraksi logam campuran Zn (II)-Cu (II)


pada pH 5 dengan ekstraktan campuran
D2EHPA:TBP.
Sumbu x pada gambar , nilai absis 1 sampai
6 berturut-turut mewakili D2EHPA : TBP 0,1 M : 0

sedangkan pada

M; D2EHPA : TBP 0,08M : 0,02 M; D2EHPA : TBP

komposisi campuran D2EHPA:TBP 0,06 M:0,04 M

0,06 M : 0,04 M; D2EHPA : TBP 0,04 M : 0,06 M;

lebih besar yaitu 4,19%, sehingga komposisi

D2EHPA : TBP 0,02 M : 0,08 M; D2EHPA : TBP 0

D2EHPA:TBP 0,06 M:0,04 M adalah komposisi

M : 0,1 M

adalah 3,77% (3,67%+0,10%)

sinergi.

Data analisis AAS pada larutan campuran

65

J.Alchemy, Vol. 5, No. 1 (Maret 2006), 60-67

logam Zn (II)-Cu (II) menunjukkan kecenderungan

dan >40 % untuk logam Cu (II)) sedangkan

yang sama dengan logam tunggalnya yaitu distribusi

pada pH 5 dapat digunakan untuk pemisahan

logam Zn ke fo jauh lebih besar dibandingkan logam

antara logam Zn (II) dan Cu (II).

Cu (II) dan terjadinya efek sinergi, sedangkan efek


antisinergi juga terjadi pada logam Cu (II), akan

VI. UCAPAN TERIMAKASIH

tetapi persen ekstraksi (% E) logam Zn (II) dan Cu

1.

(II) meningkat. Persen E logam Zn (II) pada pH 3


sekitar

98,05%

pada

komposisi

sinergis

Rektor Universitas Diponegoro atas hibah DIK


Rutin

2.

Yeni S Rosana, SSi

D2EHPA:TBP ,08 M:0,02 M sedangkan pada logam


Cu (II) hanya 48,1% pada komposisi D2EHPA:TBP

DAFTAR PUSTAKA

0,1 M:0 M.

Anonim, 1997, Iupac Compendium of Chemical


Terminology, 2nd edition, http://www.iupac.
com

Ekstraksi pada pH 5 terjadi pemisahan yang


sangat berarti antara Zn (II) dan Cu (II). Hal tersebut
ditunjukkan dengan % E pada logam Zn (II) yang
sangat besar yaitu 99,51% pada komposisi sinergis
D2EHPA-TBP (0,08 M:0,02 M) (gambar 6),
sedangkan % E logam Cu (II) hanya 8,63% pada
komposisi D2EHPA:TBP 0,08 M:0,02 M. Logam Zn

Anil, K. D., Khopkar S.M. dan Chalmers R.A.,


1970, Solvent extraction of Metal, Van
Nostrand Reinhold, London, pp.164-174.
Bakti, K, Danang, 2005, Pemisahan Logam Timbal
Dalam Limbah Cair Simulasi Menggunakan
Membran Cair Berpendukung Dengan
Senyawa Pembawa D2EHPA, Skripsi

(II) dan Cu (II) pada campuran ini menunjukkan


kenaikan % E yang disebabkan oleh adanya efek
garam, walaupun untuk logam Cu (II) tidak sebesar
pengaruhnya seperti pada pH 3 (Djunaidi, 2000).
V. KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan

bahwa

campuran

ekstraktan

D2EHPA:TBP:
1.

Dapat digunakan untuk ekstraksi logam Zn (II)


dan Cu (II).

2.

Ekstraksi logam Zn (II) menunjukkan efek


sinergi dengan komposisi D2EHPA:TBP 0,08
M:0,02 M dan 0,06 M: 0,04 M, sedangkan
ekstraksi logam Cu (II) menunjukkan efek
antisinergi.

3.

Lebih

selektif

terhadap

logam

Zn

(II)

dibandingkan logam Cu (II).


4.

Ekstraksi pada pH 3 menunjukkan distribusi


logam yang tinggi (>90 % untuk logam Zn (II)

Ekstraksi Zn (II) dan(M. Cholid Djunaidi)

Djunaidi, M. C., 2003, Pemulihan (Recovery) dan


Pemisahan Selektif Logam berat (Zn, Cu, dan
Ni) dengan Pengemban Sinergi Menggunakan
teknik SLM, Jurnal Sains dan Aplikasi Vol
VI, No. 3 Desember 2003.
Djunaidi, MC dan Buchari, 2000. Mekanisme
Transport Lantanum Melalui Membran cair
Berpendukung (SLM) dengan Senyawa
Pengemban Campuran TBP dan D2EHPA. J.
Kimia Sains dan Aplikasi Vol. III No. 1
(Februari 2000) hal. 163-170.
Forrest, V. M. R., Scargill, D. R. dan Spikernell,
1969, J. Inorg. Nucl. Chem. 31, pp 187.
Khopkar, S.M., 1990, Konsep Dasar Kimia
Analitik, a. b. Saptoraharjo, A., UI Press,
Jakarta, Hal.85-106.
Klaassen, C., 2001, Casarett and Doull's
Toxicology: The Basic Science of Poisons,
6th Edition, http://www.ccohs.ca/oshanswers/
chemicals.
Kurniasih, Y, 2001. Transpor Uranium Melalui
Membran Cair Berpendukung, Tesis.
Melnick, M. dan Frieser, H., 1955, Anal. Chem.,

66

H2C CH3
H3C (CH2)3 HC H2C O

O
P

H3C (CH2)3 CH CH2 O

OH

H2C CH3

27, pp 462.
Prakorn, R., Nakararueng K. dan Pancharoen U.,
2004, Korean Journal Chem. Eng., 21 (6),
pp 1212-1217.
Ritcey, G..M. dan Ashbrook, A.W., 1984, Solvent
Extraction: Principle and Application to
Process Metalurgy, Elsevier Science
Publisher, Netherlands.
Rydberg, J., Claude M. dan Gregory R. C., 1992,
Principles and Practices of Solvent
Extraction, Marcel Dekker Inc., New York.

Chem. Soc., 67 (1), pp 4151.


Singh, O. V. , Singh, S. N. dan Tandon, 1980, Anal.
Chim. Acta., 115, pp 369.
Stewart W. dan T. H. Siddall, 1971, NMR Studies
of Organophosphorus Extractant, Louisana
State University, New Orleans, Louisana.
Winter, Mark, 2003, Zinc, The University of
Sheffield and WebElements Ltd, UK.
Winter, Mark, 2003, Copper, The University of
Sheffield and Web Elements Ltd, UK.

Singh, R.K. dan Dhadke, P.M., 2002, Journal Serb.

67

J.Alchemy, Vol. 5, No. 1 (Maret 2006), 60-67

Você também pode gostar