Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TESIS
Oleh
SRI JULI HANDAYANI
067004015/PSL
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Judul Tesis
Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi
:
:
:
ANALISIS
REDUKSI EMISI GAS METAN
MELALUI
PROYEK
MEKANISME
PEMBANGUNAN BERSIH (CDM) PADA PABRIK
PENGOLAHAN
KELAPA
SAWIT
DALAM
RANGKA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sri Juli Handayani
067004015
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Direktur
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Telah diuji
Pada Tanggal : 19 Juni 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
ABSTRAK
Kata Kunci: Emisi Gas Metan, Mekanisme Pembangunan Bersih, Pabrik Kelapa
Sawit
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
ABSTRACT
Key words: Methane Gas Emission, Clean Development Mechanism, Palm Oil Mill
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridhoNya
tesis yang berjudul Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme
Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka
Pengelolaan Lingkungan Hidup ini dapat selesai. Tesis ini merupakan syarat untuk
memperoleh gelar Magister Sains pada Jurusan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan.
Dengan selesainya penulisan tesis ini penulis sampaikan hormat dan
terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc.,PhD
sebagai Ketua Pembimbing, Ibu Prof.Dr. Retno Widhiastuti, MS serta Bapak
Dr.Ir.Zahari Zen, M.Sc.,PhD masing-masing sebagai anggota pembimbing yang
penuh ketulusan dan kesabaran memberikan bimbingan dan arahan. Serta kepada
Bapak Prof.Dr. Erman Munir, M.Sc dan Drs. Chairuddin, M.Sc masing-masing
sebagai penguji yang telah memberikan saran guna kesempurnaan tesis ini.
Penulis ucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Ir. T.Chairun Nisa B, M.Sc
selaku Direktur Program Pascasarjana USU dan Prof. Dr. Alvi Syahrin,SH,MS selaku
Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan yang telah
memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk
menyelesaikan
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan, pada tanggal 31 Juli 1971, dari ayah bernama
(Alm) T.Tjoek Haryanto dan ibu Soemiati, sebagai anak kedelapan dari sembilan
bersaudara.
Medan tahun 1978, SMP Negeri 9 Medan tahun 1984, SMA Negeri 3 Medan tahun
1987 dan pada tahun 1991 penulis melanjutkan pendidikan sarjana pada Jurusan
Budidaya Pertanian Program Studi Teknologi Benih di Fakultas Pertanian Universitas
Andalas, Padang Sumatera Barat. Kemudian pada tahun 2006 penulis mengikuti
Program S2 pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan,
Universitas Sumatera Utara, Medan Sumatera Utara
Penulis menikah pada tanggal 29 Juli 1999 dengan Ir. Djoko Hidajat dan
dikaruniai 1 orang putri bernama Diva Lathifa Maharani yang lahir di Pangkalan Bun
pada tanggal 2 September 2001.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
iii
KATA PENGANTAR ..
iv
vi
vii
DAFTAR TABEL...................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................
xi
xii
PENDAHULUAN .................................................................................
1
5
5
6
6
7
7
14
24
28
30
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
37
37
37
38
38
44
45
45
46
46
50
52
54
59
62
62
63
65
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
DAFTAR TABEL
No
Judul
Halaman
1.
18
2.
45
3.
48
4.
54
5.
55
6.
56
7.
57
8.
57
58
9.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
DAFTAR GAMBAR
No
Judul
Halaman
1.
19
2.
21
3.
22
4.
23
5.
29
6.
31
7.
33
8.
36
9.
51
10.
53
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
DAFTAR LAMPIRAN
No
Judul
Halaman
69
70
71
72
73
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
DAFTAR SINGKATAN
AMDAL
AMS
:
:
BOD5
CDM
CER
CH4
CO2
COD
DNA
pemerintah
negara
ESDM
ET
:
:
GHG
GRK
:
:
GWP
Greenhouse Gas
Gas Rumah Kaca
Gas-gas di atmosfer yang memiliki kemampuan menyerap
radiasi gelombang panjang yang dipancarkan Bumi sehingga
menimbulkan peningkatan suhu bumi
Global Warming Potential
HDPE
HFC
:
:
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
IGES
INC
IPCC
ISO
:
:
:
:
JI
Joint Implementation
KEPMEN
:
KEPRES
:
KKPI
:
KLH
:
KomNas MPB:
KTT
:
Keputusan Menteri
Keputusan Presiden
Kerangka Konvensi Perubahan Iklim
Kementerian Lingkungan Hidup
Komisi Nasional Mekanisme Pembangunan Bersih
Konferensi Tingkat Tinggi
MENLH
MoE
MPB
:
:
:
N2O
Nitrous oksida
PDD
PKS
PP
:
:
:
TBS
UKL
UPL
UNEP
UNFCCC
UU
:
:
:
:
:
WMO
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
I. PENDAHULUAN
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Change (IPCC), sebuah lembaga yang terdiri dari para ilmuwan seluruh dunia yang
bertugas meneliti fenomena perubahan iklim serta solusi yang harus dilakukan.
Mekanisme Pembangunan Bersih (MPB) yang lebih dikenal dengan Clean
Development Mechanism (CDM) adalah salah satu mekanisme pada Kyoto Protokol
yang mengatur negara maju (Annex I) dalam upayanya menurunkan emisi gas rumah
kaca. Mekanisme ini merupakan satu-satunya mekanisme yang terdapat pada
Protokol Kyoto yang mengikutsertakan negara berkembang. Melalui mekanisme
CDM ini, diharapkan akan adanya transfer teknologi dari negara maju ke negara
berkembang untuk melakukan pembangunan yang berkelanjutan.
Indonesia sebagai negara berkembang telah meratifikasi Konvensi Perubahan
Iklim dan Protokol Kyoto melalui Undang-Undang (UU) No. 6/1994 dan UU
No.17/2004. Setiap konvensi internasional yang diratifikasi suatu negara harus
dipahami bahwa konvensi atau perjanjian tersebut adalah hasil pemikiran dan
komitmen global negara yang selanjutnya diimplementasikan secara nasional.
Pengertian nasional tentu saja memiliki implikasi hukum secara lintas sektoral dan
multi-stakeholder, artinya perlu diimplementasikan secara bersama-sama dengan
melibatkan berbagai kelompok dalam lapisan masyarakat yang terkait sehingga
banyak pihak dapat mengambil manfaat perjanjian tersebut (Murdiyarso, 2003a).
Dalam rangka implementasi proyek CDM di Indonesia, pengembang proyek
perlu mempertimbangkan UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Salah satu wujud pengelolaan lingkungan hidup tersebut yang bertujuan
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
bertujuan untuk
memperbaiki sistem pengolahan air limbah PKS PT Perkebunan Milano dengan cara
menutup kolam anaerobik yang ada sehingga dapat menangkap gas metan yang
dihasilkan dari pembusukan bahan organik yang terkandung dari limbah cair PKS.
PKS ini yang baru pertamakali melaksanakan proyek CDM
di Sumatera Utara
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
di
Sumatera Utara
2. Seberapa besar pengurangan emisi gas metan pada pabrik pengolahan kelapa
sawit setelah melaksanakan proyek Mekanisme Pembangunan Bersih
3. Sejauhmana proyek Mekanisme Pembangunan Bersih berperan sebagai salah
satu alternatif instrument dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengurangan emisi gas metan pada pabrik
pengolahan kelapa sawit
Pembangunan Bersih.
1.4. Hipotesis
1. Perkembangan proyek Mekanisme Pembangunan Bersih
belum berjalan
dapat mengurangi
merupakan sarana dan insentif bagi perusahaan dalam menjaga dan melestarikan
lingkungan sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Undang-Undang No. 23
tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Pelaksanaannya
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
berkelanjutan;
kedua,
penerapan
internalized
external
cost,
menginternalisasikan biaya sosial yang selama ini ditanggung oleh masyarakat berupa
penurunan kualitas lingkungan ke dalam biaya perusahaan; ketiga, pengembangan
sumberdaya manusia pelaku agribisnis agar mampu melaksanakan pembangunan
pertanian berwawasan lingkungan; dan keempat, ialah pengembangan dan
pemanfaatan teknologi akrab lingkungan.
Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah
upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk
sumberdaya alam ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan
kesejahteraan dan mutu generasi kini dan generasi masa depan (pasal 1 butir 3 UU
No. 23 Tahun 1997). Unsur penting yang terkandung dalam pembangunan yang
berwawasan lingkungan adalah penggunaan/pengelolaan sumberdaya alam secara
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
bijaksana
yang
menunjang
pembangunan
yang
berkesinambungan
serta
Indonesia
(sustainable
mencanangkan
development),
yaitu
pelaksanaan
pemerintah
pembangunan
berupaya
untuk
dampak negatif berupa limbah. Di pihak lain, kemajuan pola berpikir semakin
menyadarkan orang akan arti pentingnya kelestarian lingkungan hidup, dengan cara
mencari alternatif guna mengendalikan limbah buangan industri.
Konsep pembangunan berkelanjutan
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Artinya, perusahaan
lingkungan hidup, baik lingkungan hidup fisik maupun lingkungan hidup sosialbudaya dan ekonomi. Ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan manusia
terhadap lingkungan hidup, yaitu dengan instrumen pengaturan dan pengawasan ;
instrumen ekonomi; dan instrumen suasif.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Isu lingkungan yang utama dalam setiap penyusunan studi Analisis AMDAL
perkebunan dan pabrik pengolahannya adalah terjadinya penurunan kualitas air, tanah
dan udara akibat limbah yang dihasilkan pabrik kelapa sawit. Diatur dalam Peraturan
Pemerintah RI Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL) serta Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
RI No.17/MENLH/5/2000 tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan AMDAL.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.Kep-86/MENLH/10/2002
tentang pedoman umum Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) memutuskan kegiatan yang tidak ada dampak
pentingnya, dan atau secara teknologi dapat dikelola dampak pentingnya, diharuskan
melakukan UKL dan UPL sesuai dengan yang ditetapkan di dalam syarat-syarat
perizinannya menurut peraturan berlaku (Kementerian Lingkungan Hidup, 2004).
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
GRK
1. Karbondioksida (CO2)
2. Metan (CH4)
21
3. Nitrogenoksida (N2O)
310
4. Hidroflorokarbon (HFCs)
140 - 11.700
5. Perflorokarbon (PFCs)
6.500 - 9.200
23.900
berkelanjutan
yang
telah
ditetapkan
oleh
negara
tersebut
(UNFCCC,2001b).
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
b.
c.
d.
e.
Pembangunan masyarakat
Soemarwoto (2004) mengemukakan bahwa CDM tertera dalam Artikel 112
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
sedang berkembang (negara non Annex I). Tujuan CDM adalah untuk membantu
negara sedang berkembang untuk memberi kontribusi pada tercapainya stabilisasi
kadar GRK dalam atmosfer berupa pemindahan teknologi dan dana dari negara maju
ke negara sedang berkembang untuk melakukan pembangunan berkelanjutan.
Menurut Witoelar (2006) bahwa CDM merupakan satu peluang peningkatan
upaya alih teknologi bersih, pemasukan dana segar dari luar negeri serta sebagai
pembuktian akan komitmen Indonesia atas lingkungan global. CDM juga dapat
membantu pencapaian pembangunan berkelanjutan negara berkembang, seperti
Indonesia. Selain itu dapat mencegah, menekan, dan mengurangi emisi gas rumah
kaca.
Selanjutnya
Melisa
(2007)
menambahkan
bahwa
mekanisme
ini
menawarkan win-win solution antara negara maju dengan negara berkembang dalam
rangka pengurangan emisi GHGs, dimana negara maju menanamkan modalnya di
negara berkembang dalam proyek-proyek yang dapat menghasilkan pengurangan
emisi GHGs dengan imbalan CERs. Adapun pengurangan emisi tersebut sebesar
minimal 5 % dari tingkat emisi tahun 1990, selama tahun 2008 sampai tahun 2012.
Proyek CDM dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian utama: (1) Reduksi
Emisi GRK dan (2) Sekuestrasi (sink, penyerapan karbon). Di bawah 2 kategori
utama tersebut terdapat beberapa sub kategori yang digolongkan berdasarkan dari
besar/kecilnya proyek tersebut (dapat dilihat pada Gambar 2)
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Pada bulan Desember 2001 modaliti dan prosedur mekanisme fleksibel Protokol
Kyoto termasuk CDM diputuskan yang terangkum dalam Marrakesh Accords. Badan
Eksekutif CDM dibentuk untuk mengendalikan proses CDM. Untuk itu pengembang
proyek harus melalui tahapan seperti digambarkan pada bagan 3.
Penetapan baseline merupakan bagian krusial dalam merancang kegiatan
proyek CDM. Baseline sebagai dasar menentukan jumlah total pengurangan emisi
GRK dan CERs. Skenario baseline menggambarkan tingkat emisi GRK sebelum
adanya proyek CDM.
pengurangan emisi atau GRK yang diserap dalam batas proyek selama periode
penghitungan kredit akan dihitung sebagai pengurangan emisi yang merupakan hasil
aktivitas manusia dalam hal ini proyek CDM (IGES, 2006).
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
CDM memiliki sifat unik yang membedakannya dengan proyek yang umum
ditemui, karena proyek CDM dapat mengurangi emisi GRK. Tingkat reduksi emisi
yang dihasilkan oleh sebuah proyek CDM diukur dengan menggunakan CO2eq,ton
(CO2 ekiuvalen). Suatu proyek CDM akan dapat memperoleh pemasukan tambahan
dari hasil penjualan CER. Proyek CDM dapat menguntungkan negara berkembang
karena kontribusi CER-nya diperkirakan dapat memberikan sekitar 7 - 40 %,
tergantung dari tipe proyek dan sektornya.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
kacanya (misal: mengganti minyak bumi dengan gas), kehutanan, dan pemanfaatan
gas metan dari pengelolaan sampah. Ada 13 proyek potensial untuk dijadikan CDM,
diantaranya Bali Biomass Power, Darajat Unit III Geothermal Project, Lampung
Rice Husk Power Project, Methane Extraction from Palm Oil Mill Effluent in
Sumatera.
Selanjutnya Arifin (2007) menambahkan potensi proyek CDM di Sumatera
Utara sangatlah besar. Daerah ini memiliki potensi besar di sektor energi yang cukup
diminati oleh negara-negara maju. Potensi energi yang dapat didesain dengan
teknologi rendah emisi adalah hydropower, panas bumi, biomasa, gas dan angin.
Sumut memiliki potensi signifikan untuk proyek CDM yang diperkirakan ada di
bidang energi hydropower sebesar 13 megawatt, panas bumi 2,5 megawatt, biomasa
2,3 megawatt, biogass mencapai 47 megawatt serta potensi energi angin dan lahan
gambut yang cukup memadai. Sumatera Utara juga memiliki lebih dari 80 pabrik
kelapa sawit yang mengkontribusi gas metan ke udara dengan basis setiap produksi
8,8 juta ton tandan buah segar (TBS) dihasilkan dari 680.000 Ha kebun sawit. Jadi
dengan luas perkebunan sawit 1,7 juta Ha akan berpotensi sebesar 8,7 milyar ton
setara CO2/thn untuk dijadikan proyek CDM. Satu unit pabrik dengan kapasitas 45
ton TBS dapat menghasilkan 18.000 ton setara CO2 per tahun.
Sumber utama emisi GRK di sektor energi adalah pembakaran bahan bakar
minyak dalam proses produksi dan prosesing sumber energi primer terutama minyak
dan gas, pembangkit tenaga, dan proses pembakaran di industri-industri lainnya.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
bau dan vektor penyakit, serta reduksi GRK lainnya (gas nitrous oxide); 3) Ekonomi,
yaitu pembiayaan internasional (PMA), transfer teknologi bersih (Clean Technology).
Menurut Murdiyarso (2003b) bahwa Indonesia
nasional atau Designated National Authority (DNA). Otoritas nasional adalah sebuah
lembaga pada tingkat nasional yang ditunjuk pemerintah
untuk mewakili
Indonesia untuk MPB. Komnas MPB didukung oleh sektretariat dan tim teknis, yang
akan melakukan kegiatan harian KomNas MPB (Melisa, 2007). Struktur DNA di
Indonesia dapat dilihat pada gambar 5.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
tentang Agraria, Undang-Undang No.41/1999 tentang Kehutanan, dan UndangUndang No. 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing.
Sekretariat
Team Ahli
Stakeholder Forum
Komite Teknis
peran masyarakat,
otoritas manajemen
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Limbah segar (raw effluen) PKS mengandung bahan organik majemuk dan
mineral dengan nilai BOD5 (Biological Oxigen Demand) berkisar antara 20.000
60.000 mg/l dan pH antara 4,0 4,6. Limbah PKS tidak beracun karena pengolahan
TBS menjadi minyak sawit segar secara mekanis tidak menggunakan bahan kimia
atau bahan beracun berbahaya (B3)(Widhiastuti, 2001).
Pengelolaan limbah merupakan salah satu proses perombakan bahan organik
majemuk menjadi bahan organik sederhana secara mikrobiologi dalam suasana
anaerobik dan aerobik. Pada tahap pertama, bahan organik majemuk diubah oleh
bakteri menjadi asam-asam organik yang mudah menguap, dan pada tahap kedua
asam organik diubah menjadi gas metan dan karbondioksida (Subagyo, 1989).
CO2, CH4
Bahan
Asam
Organik
Organik
Bakteri Fakultatif
CO2, CH4
Perombakan anaerob dari limbah PKS merupakan proses yang sangat kompleks
yang pada dasarnya dapat dianggap sebagai dua fase yang dilakukan oleh kelompok-
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Bakteri yang berperan pada tahap ini adalah bakteri anaerob obligat
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Intermediat
lainnya
65 %
35 %
Bahan
organik
Asam asetat
15 %
72 %
CH
4
20 %
17 %
Asam propionat
13%
15 %
Hidrolisis
Asetogenesis
Metanogenesis
Pada Gambar 7 ditunjukkan bahwa asam asetat dan asam propionat merupakan
sumber utama pembentukan gas metana. Angka dalam persen menunjukkan
penurunan COD dan perubahan bahan organik. Reaksi-reaksi pembentukan metan
dapat dirinci sebagai berikut:
1. 4H2 + CO2
CH4 + 2H2O
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
: CH3COOH
3.
Asam asetat
CH4 + CO2
4.
5.
Etanol
Limbah PKS berupa gas CH4 dan CO2 dapat memberikan kontribusi GRK yang
dapat menimbulkan perubahan iklim global. Konstribusi gas CH4 terhadap GRK
sebesar 24%. Dimana nilai potensi pemanasan global dari 1 ton gas metan setara
dengan 21 ton CO2. Murdiyarso (2003a) mengemukakan bahwa konsentrasi CH4 dan
N2O relatif rendah, tapi kemampuan memperkuat radiasi (radiative forcing)
gelombang pendek menjadi gelombang panjang yang bersifat panas jauh lebih besar
dibanding CO2 yang konsentrasi dan pertumbuhannya jauh lebih besar. Kedua GRK
tersebut masing-masing mampu memperkuat radiasi sekitar 20 dan 200 kali
kemampuan CO2. Hal ini berarti bahwa kenaikan yang sekecil apapun dari kedua
GRK tersebut harus tetap dikendalikan.
Aktivitas proyek CDM yang dilakukan PKS bertujuan untuk menangkap gas
metan dari pembusukan bahan organik pada sistem pengolahan air limbah pabrik
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
sistem pengadukan dan sensor kemudian biogas disalurkan lewat pipa dan
dihancurkan (flare).
Skema proyek gabungan dideskripsi dalam AMS III H, yang meliputi (1) dua
kolam anerobik (ditutup dengan HDPE), (2) dilengkapi sistem meteran (flowmeter)
dan peralatan pembakaran (flaring serta peralatan energi yang terbaharu untuk masa
datang) dan (3) pemantauan untuk pengaturan de sludge dan sludge (UNFCCC,
2007).
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
PT.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
MEP y,s,pengolahan
GWP_CH4
MEPy,ww,pengolahan =
Dimana :
MEPy,ww,pengolahan
Qy,ww
CODy,ww,belum diolah
Bo,ww
MCFww,pengolahan
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Dimana :
MEP y,s,pengolahan
Sy,belum diolah
DOCy,s,belum diolah
DOCF
16/12
MCFs, pengolahan =
PEy,power
PEy,ww, diolah
PEy,s,akhir
PEy,hilang
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
PEy,larut
Langkah 1. Perhitungan Emisi dari Limbah Cair yang diolah untuk Proyek
Qy,ww
CODy,ww,diolah
Bo,ww
MCFww,akhir
`=
GWP_CH4
Dimana:
PEy,s,terakhir
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sy,terakhir
DOCy,s,terakhir =
MCFs,terakhir = Faktor koreksi gas metan dari lahan yang menerima sludge terakhir
diestimasikan dengan menunjukkan pada kategori AMS III G.
DOCF
16/12
GWP_CH4
Dimana:
PEy,hilang,ww
CFEww
MEP y,ww,pengolahan
GWP_CH4
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
CFEs
MEP y,s,pengolahan
GWP_CH4
PEy,hilang,ww
PEy,hilang,s
Dimana:
PEy,hilang
PEy,hilang,ww
PEy,hilang,s
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Langkah 6. Perhitungan emisi dari gas metan yang terlarut dalam limbahcair.
PEy,terlarut
Dimana:
PEy,terlarut
Emisi melalui gas metan yang terlarut dalam limbah cair yang
diolah pada tahun y (ton CO2e/thn)
Qy,ww
[CH4]y,ww,diolah=
..3)
Dimana :
ERy
BEy
PEy
Leakagey
3.5.
Pelaksanaan Penelitian
a.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
para konsultan CDM seperti PT Cerindo, PT Mitra Hijau dan PT AES AgriVerde
serta pimpinan perusahaan yang telah melaksanakan proyek CDM yaitu PT Milano
dan PT Multimas Nabati serta perusahaan yang belum berminat CDM yaitu PTPN
III dan PTPN IV.
b.
3.6.
Satuan
kg (ton)
Laporan PKS
m/ton
Laporan PKS
Data Primer
Keterangan
CODy,ww,belum diolah
Mg/L (ton/m)
CODy,ww diolah
Mg/L (ton/m)
3.7.
Analisis Data
Data yang diperoleh untuk pengurangan emisi dianalisis secara kuantitatif
dengan menggunakan metodologi yang disetujui oleh UNFCCC yaitu: AMS III H.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
b.
c.
d.
e.
Perlindungan
Lapisan Ozon di
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
f.
swasta dan pemerintah daerah sebagai calon pengembang proyek CDM dengan
membuka kesempatan berkonsultasi dan membahas secara mendalam gagasangagasan dan proposal ide proyek CDM. Namun respon sebagian besar perusahaan/
industri untuk menindaklanjuti mekanisme CDM ini masih relatif rendah. Menurut
Bapedaldasu (2007) hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1. Peserta (sumberdaya manusia) yang mewakili perusahaan/industri
dalam menghadiri sosialisasi tersebut bukan merupakan pengambil
keputusan (decision marker).
2. Latarbelakang pendidikan (keahlian) para peserta yang bukan dari
bidang sains dan teknologi sehingga sulit untuk memahami konsepkonsep CDM.
3. CDM merupakan sesuatu hal yang baru dan kompleks bagi mereka
sehingga rumit untuk dipahami.
4. Adanya
keraguan
dari
pimpinan
perusahaan/industri
terhadap
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
2. Birokrasi
2. Birokrasi
memiliki birokrasi yang baik/fleksibel memiliki birokrasi yang sangat kaku/
sehingga sosialisasi yang dilakukan oleh bergantung kepada pimpinan sehingga
Bapedaldasu dapat direspon dengan baik. sosialisasi yang dilakukan kurang efektif
dan menimbulkan pemikiran yang salah
(negatif thinking) terhadap CDM.
3. Kompetensi
3. Kompetensi
Pengambil kebijakan (decision marker) pengambil kebijakan (decision marker)
telah
memiliki
kesadaran
akan kurang memahami sepenuhnya CDM
pentingnya
pelestarian
lingkungan dan pemahaman masih pada tingkat
sehingga dapat memahami sepenuhnya staf/karyawan pimpinan, dan orang yang
CDM dan secara sukarela berminat mengikuti sosialisasi CDM
tidak
terhadap proyek CDM. Apalagi dengan memiliki kompeten untuk mengambil
adanya insentif ekonomi dari kredit keputusan.
karbon.
Dari Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa perkembangan CDM di Sumut masih
belum optimal sehingga masih sedikitnya pihak perusahaan/industri yg menerapkan
proyek CDM. Hal ini disebabkan karena 1) masih banyak yang tidak tahu dan
memahami mekanisme CDM; 2) ada perusahaan yang tidak mau ambil resiko karena
harus memberikan data produksi, ijin dan sebagainya serta ada juga yang mau tapi
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
yang mau
mengeluarkan dana besar untuk air limbah apabila tidak ada yang mau membiayai
seperti yang dilakukan AES AgriVerde; dan 4) adanya kesan bahwa proyek CDM
lama dan kompleks.
Menurut Zen (2007) bahwa kepedulian tentang pentingnya mitigasi
perubahan iklim dengan proyek-proyek CDM sangat rendah di Sumatera Utara. Hal
ini disebabkan pertama, terlihat dari jumlah peserta yang hadir dalam sosialisasi
CDM, dari posisi jabatan struktural peserta d iperusahaan sehingga tidak mampu
meyakinkan top management. Kedua, para pengambil kebijakan perusahaan tidak
memiliki inisiatif untuk mempelajari dan memanfaatkan peluang bisnis baru. Ketiga,
sifat sosialisasi CDM hanya imbauan, tidak merupakan instruksi dari pemda,sehingga
perusahaan mengirim staf yang tidak kompeten.
Hal ini sesuai dengan pendapat Salim (2007) bahwa perkembangan CDM di
Indonesia masih belum optimal. Tertinggalnya Indonesia dalam perdagangan karbon
atau CDM ini karena
metodologi CDM. Selain itu mekanisme CDM diakui sangat rumit dan kompleks
sekali sehingga masyarakat luas maupun kalangan pebisnis belum banyak yang
memahami keuntungan yang dapat diperoleh dari CDM. Olehkarena itu aktivitas
CDM Indonesia perlu terus digalakkan dan
terutama kepada para pengembang proyek pada sektor-sektor yang potensial, seperti
energi dan kehutanan. Sosialisasi juga perlu bagi lembaga-lembaga finansial sebab
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
proyek CDM memerlukan investasi awal yang lumayan besar sebelum menghasilkan
keuntungan.
sekitar
298.145 ton TBS per tahun dengan kapasitas olah 60 ton/jam dengan waktu
operasional 20 jam/hari, 300 hari per tahun dan dari 1 ton TBS akan menghasilkan
limbah sebesar 65%. Dengan demikian dalam satu hari akan dihasilkan limbah
sebanyak 780 ton/hari (Skema proses TBS PT Perkebunan Milano dapat dilihat pada
lampiran 2).
Air limbah PKS diolah melalui sistem kolam limbah yang terdiri dari kolam
pendingin (cooling pond), kolam lumpur, kolam netral, 2 kolam anaerobik, kolam
fakultatif serta kolam sedimentasi dan kolam aerob (Lay Out kolam dapat dilihat pada
lampiran 3). Keseluruhan air buangan akhir digunakan untuk land aplikasi. Kolam
anaerobik yang
pertama yaitu secara visual terlihat gelembung-gelembung udara kecil yang muncul
dari dasar kolam ke permukaan air yang menandakan banyaknya bakteri yang
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
hidrologis.
khususnya kualitas udara mikro akan diperbaiki melalui reduksi emisi gas metan
yang dihasilkan dari kolam anaerobik serta mengurangi bau.
Aktivitas proyek CDM ini menggunakan teknologi sederhana, efektif dan
tersedia untuk menangkap gas metan yang diproduksi dengan menginstalasi penutup
di atas kolam limbah anaerobik untuk menciptakan sistem anaerobic digester. Dalam
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
hal ini kolam anaerobik PKS PT Perkebunan Milano yang ditutup berukuran 140m x
60m x 4 m.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Air limbah PKS PT Perkebunan Milano akan terus mengalir dari kolam
limbah anaerobik ke kolam lainnya setelah dilakukan penutupan pada kolam anerobik
dan langsung dimanfaatkan untuk land aplikasi ke lahan perkebunan PT Perkebunan
Milano Kebun Sei Daun.
perkebunan kelapa sawit mengacu pada pemanfaatan limbah PKS sebagai pupuk di
Malaysia yaitu dengan nilai BOD5 <5000 ppm dan nilai COD sebesar 350 mg/l yang
dialirkan ke lahan perkebunan sebagai pupuk.
4.4.
Nilai
Satuan
298.145
Ton
Laporan PKS
0,65
m/ton
Laporan PKS
193.794
CODy,ww,blm diolah
0,05265
ton/ m
0,0001115
ton/ m
CODy,ww
Keterangan
Data primer
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Dengan demikian dari Tabel 4 di atas maka dapat dihitung emisi gas metan
pada kondisi awal, emisi aktivitas proyek serta total pengurangan emisi setelah
dilaksanakan proyek CDM ini dengan menggunakan persamaan 1) , persamaan 2)
dan persamaan 3).
a.
pembakaran gas metan atau potensial emisi gas metan sebelum proyek dengan
menggunakan persamaan 1) adalah dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Emisi Awal
Simbol
MEPy,ww,pengolahan
Nilai
1.714,14
MEPy,s,pengolahan
ton CH4/thn
0
21
GWP_CH4
Total Emisi Awal (BEy)
Satuan
35.996,94
tonCO2e/thn
Dari Tabel 5 maka diperoleh hasil perhitungan total emisi pada kondisi awal
(sebelum proyek) tanpa metode menangkap dan membakar gas metan adalah sebesar
BEy = 35.996,94 = 35.997 ton CO2e/thn.
Satu ciri utama kegiatan proyek CDM adalah dihasilkannya kredit
pengurangan emisi (CERs).
dengan opsi 2 kali pembaruan (total = 20 tahun) dan 10 tahun tanpa pembaruan
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
(UNFCCC, 2003). Dalam hal ini PKS PT Perkebunan Milano memilih opsi periode
pengkreditan dalam proyek CDM ini selama 7 tahun. Adapun estimasi emisi awal
selama periode pengkreditan dapat dilihat pada Tabel 6.
0
0
0
0
0
0
0
0
35.997
35.997
35.997
35.997
35.997
35.997
35.997
251.979
Dari Tabel 6 maka dapat dilihat bahwa estimasi total emisi metan pada
kondisi awal selama periode pengkreditan 7 tahun adalah sebesar
251.979
tonCO2e/thn.
b.
2) dan estimasi perhitungan total emisi setelah aktivitas proyek selama periode
pengkreditan 7 tahun dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8 di bawah ini.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Nilai
PEy,power
PEy,ww,diolah
95,29
PEy,s,akhir
PEy,hilang
3599,69
PEy,terlarut
406,96
4.101,94
0
0
0
0
0
0
0
0
4.102
4.102
4.102
4.102
4.102
4.102
4.102
28.714
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa estimasi total emisi metan aktivitas proyek
selama periode pengkreditan 7 tahun adalah sebesar 28.714 ton CO2e.
1
2
3
4
5
6
7
Total (tCO2e)
Emisi
Kegiatan
Proyek
4.102
4.102
4.102
4.102
4.102
4.102
4.102
28.714
Emisi Awal
Kebocoran
35.997
35.997
35.997
35.997
35.997
35.997
35.997
251.980
0
0
0
0
0
0
0
0
Total
pengurangan
Emisi
31.895
31.895
31.895
31.895
31.895
31.895
31.895
223.265
Dari Tabel 9 maka dapat dilihat bahwa total pengurangan emisi gas metan
yang dihasilkan sebesar 31.895 ton CO2e/thn. Jadi total pengurangan emisi selama
periode pengkreditan 7 tahun yang
diperkirakan sebesar 223.265 ton CO2e. Hal ini berarti bahwa PKS PT Perkebunan
Milano setelah melaksanakan proyek MPB dapat mengurangi emisi gas metan
sebesar 31.895 ton CO2e per tahun.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Menurut Zen (2007) bahwa pabrik kelapa sawit dengan kapasitas olah 45 ton
TBS dapat menghasilkan 18.000 ton setara CO2 per tahun. Selanjutnya Buron (2008)
mengemukakan bahwa pabrik kelapa sawit di Guatemala dengan kapasitas olah 30
ton TBS dan mengolah 116.000 ton TBS per tahun diperkirakan dapat menghasilkan
pengurangan emisi gas metan sebesar 13.084 ton CO2e per tahun.
tersebut, dengan asumsi harga jual US$ 20 per ton CO2 maka perusahaan akan
memperoleh dana atau pendapatan kotor diperkirakan sebesar US$637.900. Dengan
demikian industri yang bersifat ramah lingkungan akan memperoleh insentif
ekonomi. Soemarwoto (2004) mengemukakan bahwa sistem pengelolaan lingkungan
hidup baru harus bersifat memberi insentif untuk bersikap dan berkelakukan prolingkungan hidup serta disisentif untuk sikap dan kelakuan anti-lingkungan hidup.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Dengan kata lain industri akan memperoleh insentif ekonomi untuk berkelakuan prolingkungan atau melestarikan lingkungan.
Setelah mengimplementasikan proyek CDM PKS PT Perkebunan Milano juga
mendapatkan manfaat
yang lain
bersih (clean technology); 2) kondisi lingkungan sekitar kolam limbah lebih bersih
dan tidak berbau atau dengan kata lain tercapainya keberlanjutan lingkungan dimana
terjaganya keberlanjutan fungsi-fungsi ekologis lokal, tidak melewati ambang batas
baku mutu lingkungan yang berlaku, dipatuhinya tata guna lahan serta tidak
terganggunya kesehatan ; 3) memperbaiki citra perusahaan baik masyarakat lokal,
nasional maupun masyarakat internasional dan 4) peningkatan sumber daya manusia
dalam meningkatkan pengetahuan dan keahlian bagi para karyawan perusahaan.
PKS PT Perkebunan Milano akan memperoleh penambahan insentif ekonomi
atau CERs dari proyek CDM apabila gas metan yang dihasilkan kolam anaerobik
tersebut dapat dimanfaatkan lagi sebagai substitusi energi (renewable energy) untuk
genset serta penggunaan energi seperti memasak, kantor, sludge dryer, kernel oil
extraction dan sebagainya. Padahal limbah padat berupa tandan kosong dan cangkang
sawit dari PKS ini berpotensi juga untuk mendapatkan dana yang cukup besar dari
proyek CDM.
Menurut Tjia (2007) bahwa PT MNA telah berhasil mendapatkan CERs
melalui penggunaan biomassa berupa cangkang sawit menggantikan bahan bakar
solar sebagai bahan bakar mesin pemanasan uap (steam). Total penurunan emisi
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
yang dihasilkan sebesar 612 ribu ton CO2 dengan asumsi harga rata-rata jual US$5
per ton CO2, maka perusahaan tersebut berpotensi mendapatkan penghasilan US$
3,06 juta (sekitar Rp 29 miliar). PT MNA selain memperoleh pendapatan tambahan
dari penjualan CERs, kebijakan untuk mengikuti CDM juga membawa banyak
dampak positif bagi perusahaan dalam jangka panjang. Predikat perusahaan dengan
proses produksi ramah lingkungan menjadi salah satu nilai tambah untuk meyakinkan
konsumen bagi produk minyak goreng yang dihasilkan perusahaan tersebut, baik di
pasar lokal maupun pasar internasional sehingga dapat membantu dari segi
pemasaran (marketing).
Hal ini sesuai dengan pendapat Marispatin (2006) bahwa proyek CDM
merupakan peluang memperoleh dana luar negeri untuk mendukung programprogram prioritas, penciptaan lapangan kerja dengan adanya investasi baru. Adapun
manfaat tidak langsung yang dapat diperoleh berupa technology transfer, capasity
building, peningkatan kualitas lingkungan, serta peningkatan daya saing.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.
2.
Sosialisasi mengenai proyek MPB dari pemerintah daerah belum optimal. Hal
ini disebabkan masih terbatasnya (minimnya) dana untuk kegiatan sosialisasi
tersebut.
3.
PKS PT Perkebunan Milano dapat mengurangi emisi gas metan sebesar 31.895
ton CO2e per tahun dengan opsi jangka waktu penghitungan kredit selama 7
tahun. Jadi total pengurangan emisi selama periode pengkreditan diperkirakan
sebesar 223.265 ton CO2e. Hal ini berarti dengan melaksanakan proyek CDM
dapat mengurangi emisi pada pabrik pengolahan kelapa sawit.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
5.
dimanfaatkan lagi sebagai renewable energy. Manfaat lain yang diperoleh dari
segi sosial maupun lingkungan.
6.
5.2. Saran
Kegiatan pengendalian
dampak
perlu terus
pemerintah
melalui
instansi
terkait
terutama
BAPEDAL
dan
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
DAFTAR PUSTAKA
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
E.
2007.
CDM
Perlu
Disederhanakan.
http://akarfoundation
wordpress.com/2007/emil-salim-cdm-perlu-disederhanakan.[5 April 2008].
Said, E.G. 1994. Penanganan dan Pemanfaatan Limbah Industri Kelapa Sawit.
Badan Kerjasama Pusat Studi Lingkungan. Institut Pertanian Bogor. 124 hal.
Shrestha,R.M., Sharma,S.,Timilsina,G.R., and Kumar. 2005. Baseline Methodologies
for Clean Development Mechanism Projects. A Guide Book UNEP Ris
Center. Denmark. 256:60 78.
Shirai,Y.,Wakisaka,M.,Yacob,S.,Hassan,M.A, and Suzuki,S.,2003. Reduction of
Methane Released from Palm Oil Mill Lagoon in Malaysia and its
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Countermaesures. Mitigation
Change,8:237-252,2003.
and
Adaptation
Strategies
for
Global
E.
2007.
CDM
Berpotensi
menjadi
http://www.bisnis.com/selvet/page.id. [5 April 2008].
Mesin
Uang.
Tobing, P.L., C. Utomo dan P.M. Naibaho. 1990. Pengendalian Limbah Pabrik
Kelapa Sawit (LPKS) secara Biologis dengan Bakteri Anaerob BetagenRispa. Bull BPP, Medan.
Tobing, P.L. dan Poeloengan, Z. 2000. Pengendalian Limbah Cair Pabrik Kelapa
Sawit secara Biologis di Indonesia. Warta PPKS 2000 Vol.8.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup.Vovindo Pustaka Utama, Jakarta.
United Nations on Enviromental Programme-Finance Initiative (UNEP FI). 2005.
CEO briefing, January 2005.
United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). 1997.
Kyoto Protocol to the United Nations Framework Convention on Climate
Change.
--------.2001a. Report of the Conference of the Parties on its seventh session, held at
Marrakesh from 29 October to 10 November 2001. Addendum part two:
Action taken by the Conference of the Parties. Vol. 1. Land Use, land-use
change and forestry. Draft decision -/CMP.1. FCCC/CP/2001/13/Add.1.
--------.2001b. Report of the Conference of the Parties on its seventh session, held at
Marrakesh from 29 October to 10 November 2001. Addendum part two:
Action taken by the Conference of the Parties. Vol. II. Modalities and
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
84
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sludge Pit
Kolam yg
dipakai
CDM
C ooling P ond
1
10
Anaerobic #1
5
Anaerobic #2
6
to
Land Aplikasi
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
d. Kolam Anaerobik
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
h.Flare system.
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008
Sri Juli Handayani: Analisis Reduksi Emisi Gas Metan Melalui Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) Pada Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Dalam Rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2008.
USU e-Repository 2008