Você está na página 1de 18

BIOLOGI SEL

OLEH:
Sri Wahyuni (A 202 14 002)
Amalia Buntu (A 202 14 024)
Pahriadi ( A 202 14 030)

PENDAHULUAN
Sejarah & Perkembangan Biologi Sel, Teori Sel & Protoplasma

SEJARAH PERKEMBANGAN BIOLOGI SEL

Sel merupakan massa protoplasma berbatas


membran dengan sistem organisasi yang
sangat kompleks. Sel bukan merupakan
suatu bangunan statis, melainkan sebuah
struktur yang sangat dinamis. Berbagai jenis
aktivitas hidup yang berlangsung di dalam
tubuh
organisme
pada
dasarnya
berlangsung
di
dalam
sel
dengan
mekanisme sistem yang sangat harmonis.
Aktivitas satu sel menunjang aktivitas sel
yang lain membentuk suatu sistem yang
sangat harmonis untukmenunjang sebuah
kehidupan yang fungsional.

Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723), seorang


yang berkebangsaan Belanda merupakan orang
pertama yang menemukan mikroskop dan meneliti
organisme mikroskopis seperti berbagai Protozoa
dan Rotifera yang oleh Beliau diberi nama
animanculus. Beliau telah mengamati berbagai
jenis bakteri, sperma pada manusia, katak, anjing,
kelinci, dan ikan serta pergerakan sel-sel darah di
dalam kapiler kaki katak dan daun telinga pada
kelinci.

Marcello
Malphigi
(1628-1694),
seorang
berkebangsaan Italia merupakan orang pertama
yang menggunakan mikroskop dalam mengamati
sayatan jaringan pada organ-organ tertentu, seperti
otak, hati, ginjal, limfa, dan paru-paru. Selain itu,
dia juga mengamati perkembangan embrio ayam.

Robert Hooke (1663) merupakan orang pertama


yang memperkenalkan istilah sel berdasarkan hasil
pengamatannya pada sayatan sumbat gabus. Ia
melaporkan bahwa sumbat gabus terdiri atas
ruang-ruang kecil yang diberi nama sel (bahasa
Yunani: Cellula yang bermakna ruang-ruang kecil).

Rene Dutrochet (1776-1847), seorang yang


berkebangsaan Perancis, melaporkan bahwa semua
hewan dan tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel
globular.
Pada tahun 1831, Robert Brown (1773-1858),
seorang yang berkebangsaan Inggris, melaporkan
bahwa sel-sel epidermis tumbuhan, serbuk sari, dan
kepala putik mengandung suatu struktur yang
konstan yang disebut inti.

Pada tahun 1840, Johannes E. Purkinye (17871869), seorang yang berkebangsaan Cekoslovakia,
memperkenalkan istilah protoplasma. Pada tahun
1861, W. Schultze menyatakan bahwa protoplasma
merupakan dasar fisik dari kehidupan. Protoplasma
adalah substansi hidup yang berbatas membran
dimana di dalamnya terdapat inti atau nukleus.
Pada tahun 1938, Mathias J.Schleiden (1804-1882), seorang ahli
pengetahuan berkebangsaan Jerman, melaporkan bahwa tubuh
tumbuhan tersusun atas sel. Secara terpisah, pada tahun 1839
Theodore Schwann (1810-1882) yang juga seorang ahli
pengetahuan berkebangsaan Jerman, melaporkan bahwa tubuh
hewan tersusun atas sel. Schwann kemudian mengusulkan dua
azas yang dikenal dengan teori sel, yaitu: Semua organisme
terdiri atas sel, dan sel merupakan unit dasar organisasi
kehidupan. Sepuluh tahun kemudian R. Virchow (1821-1902)
mengusulkan azas ketiga teori sel yang berbunyi: Semua sel
berasal dari sel yang telah ada sebelumnya (Omnis cellula e
cellulaI) (Sheeler & Bianchi, 1983). Kemudian Louis Pasteur
(1908-1895) mengemukakan teori biogenesis yang menyatakan
bahwa setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya (Omne vivum e vivo).

Berdasarkan penelitian-penelitian yang


dilakukan para ilmuwan tersebut diambil
suatu kesimpulan, yaitu: sel merupakan
kesatuan struktural makhluk hidup, sel
merupakan kesatuan fungsional makhluk
hidup, dan sel merupakan kesatuan
hereditas makhluk hidup. Namun, dalam
lingkup yang lebih kompleks, teori sel
mengandung makna (Villee et al., 1985),
yaitu:
1. Semua makhluk hidup terdiri atas sel;
2. Sel yang baru dibentuk, berasal dari
pembelahan
sel sebelumnya;
3. Semua sel memiliki kemiripan yang
mendasar
dalam hal komposisi kimia dan aktivitas
metabolismenya;

HUBUNGAN SITOLOGI DENGAN ILMU


PENGETAHUAN LAIN
Saat ini, biologi mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Biologi berkembang menjadi
cabang-cabang ilmu yang khusus mempelajari
sesuatu yang khas. Berdasarkan tingkat
organisasi, terbagi atas beberapa macam, yaitu
sitologi, histologi, dan organologi. Sitologi
merupakan ilmu yang mengkaji tentang susunan
dan fungsi bagian-bagian sel, baik hewan
maupun tumbuhan. Sitologi memiliki hubungan
dengan ilmu pengetahuan lainnya atau cabang
ilmu lainnya. Salah satunya adalah mikrobiologi
yang
menjelaskan
hubungan
antara
mikroorganisme dengan mikroorganisme lain .

BATASAN

DAN

DIMENSI

DALAM

BIOLOGI

Sel memiliki ukuran yang sangat bervariasi,


tergantung pada tipe sel. Pada umumnya, sel
hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop
dengan
sedikit
pengecualian
seperti sel telur pada burung unta yang
memiliki diameter hingga beberapa cm. Pada
umumnya, mata manusia tidak mampu
memisahkan dua titik yang dipisahkan kurang
dari 0,1 mm atau 100 mm. Sementara itu,
umumnya sel memiliki ukuran yang lebih kecil
dari 0,1 mm. Kisaran ukuran sel ditunjukkan
pada
gambar
berikut.

Tabel 1.1 Besaran-besaran yang biasa


digunakan dalam mempelajari sel
(Sheeler & Bianchi, 1983).

Tabel 1.1 Batas-batas pengamatan sistem biologi pada


berbagai tingkat dimensi (De Robertis et al., 1975).

PENERAPAN KONSEP FISIKA-KIMIA


A) Penerapan Hukum-hukum Fisika untuk Memahami Proses
Hidup dalam Sel

1. Bila protoplasma yang merupakan sistem koloid ini disinari dengan


sinar lampu listrik pada suatu ruang yang gelap akan memberi efek Tyndall.
2. Molekul-molekul (partikel) pada sistem koloid protoplasma bergerak
secara zig-zag (gerak Brown (1872)). Gerak Brown pada protoplasma
kecepatannya tergantung pada besarnya partikel dan suhu protoplasma.
3. Gerak siklosis (cyclosis) dan amoeboid. Oleh karena matrik sitoplasma
dapat bersifat agak kental maka pada matrik sitoplasma ada gerakan.
Gerakan di dalam matrik sitoplasma ini disebut gerakan siklosis (terjadi
pada saat matrik dalam fase sol dan terjadinya gerakan ini karena
pengaruh tekanan hidrostatik, suhu, pH dan viskositas. Bergeraknya
kromosom, sentriol, mitokondria, lisosom, dsb disebabkan gerakan sikolsis.
Gerakan amoeboid terbentuk pada gerak siklosis. Gerak amoeboid terjadi
pada protozoa, leukosit, dsb. Pada gerakan amoeboid, terjadi perubahan
bentuk sel. Penonjolan sitoplasma ini disebut pseudopodia.
4. Matriks sitoplasma yang cair memiliki tegangan permukaaan. Matriks
protein dan lemak memiliki ketegangan permukaan yang kurang karenanya
membentuk membran plasma, sedangkan bahan-bahan kimia misalnya
garam NaCl tegangan permukaannya tinggi akibatnya NaCl menempati
bagian yang lebih dalam pada matrik sitoplasma.

b) Penerapan Hukum-hukum Kimia untuk Memahami


Proses Hidup dalam Sel
Sel
Sel disusun
disusun oleh
oleh berbagai
berbagai senyawa
senyawa kimia,
kimia, seperti
seperti karbohidrat,
karbohidrat, protein,lemak
protein,lemak ,,
asam
asam nukleat
nukleat dan
dan berbagai
berbagai senyawa
senyawa atau
atau unsur
unsur anorganik.
anorganik. Berikut
Berikut akan
akan diuraikan
diuraikan
tentang
komposisi
kimia
sel
.
tentang komposisi kimia sel .
1.
1. Karbohidrat
Karbohidrat

Karbohidrat
Karbohidrat disusun
disusun oleh
oleh unsur
unsur C
C (( karbon
karbon ),
), H
H (( hidrogen
hidrogen )) dan
dan O
O
(( oksigen
oksigen ).
). Karbohidrat
Karbohidrat merpakan
merpakan senyawa
senyawa yang
yang terdapa
terdapa dalam
dalam tubuh
tubuh dalam
dalam
jumlahbesar
jumlahbesar di
di dalam
dalam tubuh.
tubuh. Karbohidra
Karbohidra dibagi
dibagi ke
ke dalam
dalam tiga
tiga kelompok
kelompok ,, yaitu
yaitu
sebagai
berikut
:
sebagai berikut :
a.
a. Monosakarida
Monosakarida

Monosakarida
Monosakarida merupakan
merupakan gula
gula sederhana
sederhana .. Sifat
Sifat dan
dan cirinya
cirinya adalah
adalah
rasanya
rasanya manis,
manis, dapat
dapat larut
larut dalam
dalam air
air dan
dan dapat
dapat dikristalkan.
dikristalkan. Monosakarida
Monosakarida terdiri
terdiri
dari
dari pentosa
pentosa dan
dan heksosa.
heksosa. Contoh
Contoh pentosa
pentosa antara
antara lain
lain adalah
adalah ribosa,
ribosa, deoksiribosa
deoksiribosa
dan
ribulosa.
Adapun
heksosa
contohnya
glukosa,
galaktosa
dan
fruktosa
dan ribulosa. Adapun heksosa contohnya glukosa, galaktosa dan fruktosa ..
b.
b. Disakarida
Disakarida

Disakarida
Disakarida merupakan
merupakan gabungan
gabungan dua
dua gula
gula dari
dari gugus
gugus monosakarida.
monosakarida.
Memiliki
Memiliki sifat
sifat rasanya
rasanya manis,
manis, larut
larut dalam
dalam air
air dan
dan dapat
dapat dikristalkan.
dikristalkan. Contoh
Contoh
disakarida
disakarida adalah:
adalah: maltosa,
maltosa, sukrosa
sukrosa dan
dan laktosa
laktosa ..
c.
c. Polisakarida
Polisakarida ..

Polisakarida
Polisakarida merupakan
merupakan karbohidrat
karbohidrat kompleks
kompleks dengan
dengan rantai
rantai molekul
molekul
yang
panjang
.
Rasanya
tidak
manis
,
tidak
dapat
dikristalkan
dan
tidak
yang panjang . Rasanya tidak manis , tidak dapat dikristalkan dan tidak larut
larut
dalam
dalam air.
air. jika
jika larut
larut maka
maka akan
akan membentuk
membentuk suspensi
suspensi karena
karena ukuran
ukuran molekulnya
molekulnya
besar.
besar.

2.
2. Protein
Protein
Protein
Protein tersusun
tersusun atas
atas unsur
unsur :: C
C (karbon),
(karbon), H
H (hidrogen)
(hidrogen) dan
dan O
O (oksigen)
(oksigen) dan
dan N
N
(nitrogen)..
(nitrogen).. Protein
Protein berperan
berperan sebagai
sebagai penyusun
penyusun membran
membran sel
sel dengan
dengan bergbung
bergbung
bersama
bersama lemak
lemak membentuk
membentuk senyawa
senyawa lipoprotein,
lipoprotein, protein
protein seperti
seperti itu
itu dinamakan
dinamakan
protein
protein struktural.
struktural. Selain
Selain itu
itu protein
protein memiliki
memiliki fungsi
fungsi yang
yang lain
lain misalnya
misalnya membentuk
membentuk
enzim
enzim dan
dan ini
ini disebut
disebut protein
protein fungsional
fungsional ..
3.
3. Lemak
Lemak (( lipida
lipida ))

Merupakan
Merupakan senyawa
senyawa yang
yang tersusun
tersusun atas
atas unsur
unsur C
C (karbon),
(karbon), H
H (hidrogen)
(hidrogen) dan
dan
O
O (oksigen.
(oksigen. Fungsi
Fungsi lemak
lemak antara
antara lain
lain penyusun
penyusun membran
membran sel
sel bersama-sama
bersama-sama dengan
dengan
protein,
penyusun
hormon
kelamin
pria
seperti
testosteron
.
protein, penyusun hormon kelamin pria seperti testosteron .
4.
4. Asam
Asam Nukleat
Nukleat

Asam
Asam nukleat
nukleat merupakan
merupakan polinukleotida
polinukleotida (terdiri
(terdiri atas
atas nukleotida-nukleotida)
nukleotida-nukleotida)
yang
yang terdiri
terdiri atas
atas DNA
DNA (Deoksiribonucleic
(Deoksiribonucleic acid)
acid) dan
dan RNA
RNA (Ribonucleic
(Ribonucleic acid).
acid). Asam
Asam
nukleat
bertindak
sebagai
penyipan
informasi
genetik
pada
sel
nukleat bertindak sebagai penyipan informasi genetik pada sel
5.
5. Air
Air
Air
Air merupakan
merupakan senyawa
senyawa utama
utama dan
dan merupakan
merupakan senyawa
senyawa dalam
dalam jumlah
jumlah
terbesar
terbesar penyusun
penyusun sel
sel (50
(50 60
60 %
% berat
berat sel).
sel).
6.
Vitamin
dan
mineral
6. Vitamin dan mineral

Vitamin
Vitamin dibutuhkan
dibutuhkan dibutuhkan
dibutuhkan dalam
dalam jumlah
jumlah kecil,
kecil, tetapi
tetapi harus
harus ada
ada .. Peran
Peran
vitamin
adalah
mempertahankan
fungsi
metabolisme,
pertumbuhandan
penghancur
vitamin adalah mempertahankan fungsi metabolisme, pertumbuhandan penghancur
radikal
radikal bebas
bebas .. Contoh
Contoh vitamin
vitamin :: A,
A, B1,
B1, B2,
B2, B3,
B3, B5,
B5, B6,
B6, B12,
B12, C,
C, D,
D, E,
E, K
K dan
dan H
H ).
).

7.
7. Mineral
Mineral
Mineral
Mineral merupakan
merupakan unsur-unsur
unsur-unsur kimia
kimia selain
selain karbon,
karbon, hidrogen
hidrogen dan
dan oksigen
oksigen
Mineral
Mineral berfungsi
berfungsi sebagai
sebagai komponen
komponen struktural
struktural sel,
sel, pemeliharaan
pemeliharaan fungsi
fungsi
metabolisme
,
pengaturan
kerja
enzim,
menjaga
keseimbangan
asam
metabolisme , pengaturan kerja enzim, menjaga keseimbangan asam dan
dan basa.
basa.

SEKIAN

Você também pode gostar