Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
(APD)
(APD)
I. LATAR BELAKANG
Pelindung
pembatas
sekarang
umumnya
diacu
sebagai
peralatan
dapat
menembus
kain
yang
kemudian
dapat
pelayanan
kesehatan
harus
menyadari
bukan
hanya
melindungi
seseorang
dalam
pekerjaan
yang
fungsinya
GAMBAR
3. SARUNG TANGAN
merupakan
pembatas
fisik
terpenting
untuk
mencegah
Sarung tangan bedah yang baik terbuat dari bahan lateks, karena
elastis, sensitive dan tahan lama, dan dapat disesuaikan dengan
ukuran tangan. Karena meningkatnya masalah alergi lateks, sedang
dikembangkan bahan serupa, yang disebut nitril yang merupakan
bahan sintetik seperti lateks.
Bahan ini tidak menimbulkan reaksi alergi. Di beberapa negara jenis
sarung tangan pemeriksaan yang tersedia adalah dari vinil, suatu
bahan sintetik yang lebih murah daripada lateks. Namun, vinil tidak
elastis, sehingga kurang pas dan mudah robek. Sarung tangan
pemeriksaan yang berkualitas baik yang terbuat dari kabel tebal,
kurang fleksibel dan sensitive, dan dapat memberi perlindungan
maksimum sebagai pelindung pembatas.
KAPAN PEMAKAIAN SARUNG TANGAN DIPERLUKAN
Meskipun efektifitas pemakaian sarung tangan dalam mencegah
kontaminasi dari petugas kesehatan telah terbukti berulang kali
( Tenorio et al. 2001 ) tetapi pemakaian sarung tangan tidak
menggantikan kebutuhan untuk mencuci tangan. Sebab sarung
tangan bedah lateks dengan kualitas terbaik sekalipun, mungkin
mengalami kerusakan kecil yang tidak terlihat, sarung tangan mungkin
robek pada saat digunakan atau tangan terkontaminasi pada saat
melepas sarung tangan ( Bagg. Jenkins dan Barker 1990; Davis 2001 )
INGATLAH UNTUK : Mencuci tangan atau menggunakan antiseptik
cair yang digosokkan di tangan sebelum memakai sarung tangan dan
setelah melepas sarung tangan.
Tergantung keadaan, sarung tangan periksa atau serbaguna bersih
harus digunakan oleh semua petugas ketika :
invasive
misalnya
perebusan
telah
direkomendasikan
sebagai
cara
untuk
Bila sarung tangan rumah tangga tidak tersedia, gunakan dua lapis
sarung tangan periksa atau sarung tangan bedah yang telah diproses
untuk memberikan perlindungan yang cukup bagi petugas kebersihan,
petugas laundry, pekarya serta petugas yang menangani dan membuang
limbah medis.
4. MASKER
Masker harus cukup besar untuk menutupi hidung, mulut, bagian
bawah dagu, dan rambut pada wajah ( jenggot ). Masker dipakai untuk
menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan atau
petugas bedah berbicara, batuk atau bersin serta untuk mencegah
percikan darah atau cairan tubuh lainnya memasuki hidung atau mulut
petugas kesehatan. Bila masker tidak terbuat dari bahan tahan cairan,
maka masker tersebut tidak efektif untuk mencegah kedua hal
tersebut.
Masker yang ada, terbuat dari berbagai bahan seperti katun ringan,
kain kassa, kertas dan bahan sintetik yang beberapa di antaranya
tahan cairan. Masker yang di buat dari katun atau kertas sangat
nyaman tetapi tidak dapat menahan cairan atau efektif sebagai filter.
Masker
yang
dibuat
dari
bahan
sintetik
dapat
memberikan
GAMBAR
masker
pemakaiannya.
N95
perlu
diadakan
fit
test
pada
setiap
flu
burung
atau
SARS,
petugas
kesehatan
harus
GAMBAR
Mirip kacamata, tetapi lebih protektif dan lebih kuat terikat karena
memakai ikat
kepala. Dipakai untuk pekerjaan yang amat membahayakan bagi
mata.
GAMBAR
dengan
supply
udara
Pemeliharaan
penyakit
dan
pencegahan
terhadap
penularan
GAMBAR
7. TOPI
Topi digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala sehingga
serpihan kulit dan rambut tidak masuk ke dalam luka selam
pembedahan. Topi harus cukup besar untuk menutup semua
rambut. Meskipun topi dapat memberikan sejumlah perlindungan
pada pasien, tetapi tujuan utamanya adalah untuk melindungi
pemakainya dari darah atau cairan tubuh yang terpercik atau
menyemprot.
8. GAUN PELINDUNG
Gaun
pelindung
digunakan
untuk
menutupi
atau
mengganti
pakaian biasa atau seragam lain, pada saat merawat pasien yang
lengan
gaun
sepenuhnya.
Lepaskan
gaun
sebelum
9. APRON
Apron yang terbuat dari karet atau plastik, merupakan penghalang
tahan air untuk sepanjang bagian depan tubuh petugas kesehatan.
Petugas kesehatan harus mengenakan apron di bawah gaun
penutup ketika melakukan perawatan langsung pada pasien,
membersihkan pasien, atau melakukan prosedur dimana ada resiko
tumpahan darah, cairan tubuh atau sekresi. Hal ini penting jika
gaun pelindung tidak tahan air. Apron akan mencegah cairan tubuh
pasien mengenai baju dan kulit petugas kesehatan.
GAMBAR
10.
PELINDUNG KAKI
Sepatu
boot
karet
atau
sepatu
kulit
tertutup
tanpa
sarung
tangan
sehingga
GAMBAR
terjadi
pencemaran.
PERANAN DUK
Di banyak negara duk biasanya dibuat dari linen persegi yang dijahit dari
berbagai ukuran. Dipakai untuk menciptakan medan operasi di seputar
suatu sayatan, membungkus instrumen dan barang barang lainnya
untuk sterilisasi, penutup meja di ruang operasi dan membuat hangat
pasien selama prosedur bedah ( OR Manager 1990a ). Jenis utama duk
ialah :
DUK KECIL / LAP
Dipakai untuk mengeringkan tangan, membuat medan operasi segi
empat ( untuk ini diperlukan beberapa duk kecil ), dan membungkus
instrumen kecil serta semprit. Biasanya dibuat dari kain katun lebih
tebal dari pada linen lainnya, yang menjadikannya lebih tahan air.
DUK SEPRAI
Dipakai untuk membatasi medan operasi dan menciptakan ruang
kerja, maupun untuk membungkus perangkat instrumen. Biasanya
dibuat dari katun ringan dan hanya memberikan sedikit perlindungan.
DUK BOLONG
Mempunyai lobang yang bundar di tengahnya yang ditempatkan pada
medan operasi yang dipersiapkan. Duk ini terutama digunakan untuk
prosedur prosedur bedah minor ( sayatan kecil ).
GAMBAR
DUK PEMBUNGKUS
Duk luas yang menjadi penutup meja sewaktu bungkus instrumen
dibuka. Duk penutup ini harus cukup luas untuk menampung isi suatu
bungkusan sewaktu di buka, dan dapat menutupi seluruh permukaan
meja.
memasang
duk
untuk
menghindari
pemborosan
duk
steril
dan
di
sekeliling
sayatan.
Kalau
tidak
ada
duk
steril,
GAMBAR
Tempatkan lubang duk di atas bidang insisi yang telah disiapkan dan
jangan pindahkan duk steril, setelah menyentuh kulit.
Jika duk bolong tidak steril, pakai sarung tangan steril atau DTT setelah
menempatkan duk pada pasien untuk menghindari sarung tangan
terkontaminasi.
GAMBAR
duk yang sudah basah. Cara ini tidak terbukti efektif untuk menciptakan
pembatas ( OR Manager 1990b )
Kalau duk menjadi using dan diperlukan duk baru, usahakan duk
pengganti yang memiliki benang yang rapat.
MENGENAKAN APD
Urutan mengenakan APD :
1. Pelindung kaki
2. Apron, gaun pelindung dan topi
3. Masker
4. Kacamata atau pelindung wajah
5. Sarung tangan
GAUN PELINDUNG
Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga
bagian pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang punggung.
Ikat di bagian belakang leher dan pinggang.
GAMBAR
MASKER
Eratkan tali atau karet elastic pada bagian tengah kepala dan leher
Pastikan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung
Pastikan dengan erat pada wajah dan di bawah dagu sehingga
melekat dengan baik
Periksa ulang pengepasan masker
GAMBAR
SARUNG TANGAN
Tarik hingga menutupi bagian pergelangan tangan gaun isolasi
SARUNG TANGAN
Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah terkontaminasi
Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan lainnya,
lepaskan
Pegang sarung tangan yang telah dilepas dengan menggunakan
tangan yang masih memakai sarung tangan
Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung tangan di
bawah sarung tangan yang belum di lepas di pergelangan tangan
Lepaskan sarung tangan di atas sarung tangan pertama
Buang sarung tangan di tempat sampah infeksius
GAMBAR
GAMBAR
GAUN PELINDUNG
Ingatlah bahwa bagian depan gaun dan lengan gaun pelindung telah
terkontaminasi
Lepas tali
Tarik dari leher dan bahu dengan memegang bagian dalam gaun
pelindung saja
GAMBAR
MASKER
Ingatlah bahwa bagian depan masker telah terkontaminasi JANGAN
SENTUH !
Lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali atau karet bagian atas
Buang ke tempat sampah infeksius
GAMBAR
pemeriksaan
rutin,
pembangunan
perbaikan
dan