Você está na página 1de 8

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

HALUSINASI PENDENGAR PERTEMUAN PERTAMA


HARI II (12 February 2013 )
A.

Proses Keperawatan
1. Kondisi klien.
Klien tampak menyendiri, tenang, keadaan baik, komunikasi baik tapi minimal.
2. Diagnosa keperawatan.
Resiko perilaku kekerasan perubahan persepsi sensori: halusinasi dengar.
3. Tujuan khusus.
Klien dapat membina hubungan saling percaya.
4. Tindakan keperawatan.
Membantu klien membina hubungan saling percaya.

B.

a.

Menyapa klien dengan ramah.

b.

Memperkenalkan diri.

c.

Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan.

d.

Menjelaskan tujuan pertemuan.

e.

Menciptakan lingkungan yang tenang.

f.

Membuat kontrak.

g.

Memberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.

Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi.
a.

Salam terapiutik.
Selamat pagi ibu?

b.

Evaluasi validasi.
Apa yang terjadi pada ibu? Kenapa dibawa kesini?

c.

Kontrak.
Ibubagaimana kalau setelah berkenalan, kita berbincang-bincang sebentar kirakira hanya 15 menit saja. Mbak ingin kita mengobrol dimana? Bagaimana kalau
disini saja?

2. Fase kerja.
Saya perawat Nama saya AGUSTIAWAN biasa dipanggil agus, Saya mahasiswa S1
Keperawatan STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR yang sementara praktek di sini
selama 1 minggu. Kalau iBu siapa namanya ? senangnya dipanggil siapa?.
3. Terminasi.
a.

Evaluasi respon klien.


S: Bagaimana perasaan mbak setelah berkenalan dengan saya?
O: Klien tersenyum, terlihat malu, kontak mata kurang.

b.

Rencana lanjut klien.


ibu, tadikan kita sudah berkenalan. Saya harap ibu masih ingat nama saya. Jadi saat
kita bertemu nanti di jalan bisa saling menyapa. Coba ibu sebutkan tadi nama saya
siapa?

c.

Kontrak yang akan datang.


Besok saya akan menemui ibu lagi ya? Mungkin setelah kegiatan besok selesai. Kita
mengobrol lagi hanya 15 menit saja ditempat ini lagi. Besok kita akan membicarakan
mengenai masalah ibu yang sering mengganggu mbak.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


HALUSINASI PENDENGARAN PERTEMUAN KEDUA
HARI III (13 february 2013)

A.

Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien tampak tenang, tersenyum saat disapa, bicara koheren, kontak mata kurang.
2. Diagnosa keperawatan
Resiko perilaku kekerasan persepsi sensori: halusinasi dengar.
3. Tujuan khusus
Klien dapat mengenal halusinasinya.
4. Tindakan keperawatan
a.

Menyapa kabar klien dengan ramah.

b.

Menanyakan kabar klien.

c.

Mendiskusikan masalah halusinasi yang timbul (waktu, isi, frekuensi).

d.

Mengungkap perasaan terhadap halusinasi.

B.

Strategi Pelaksanaan
1. Fase orientasi
a.

Salam terapiutik.
Siang ibu? Bagaimana kabarnya hari ini?

b.

Evaluasi validasi.
ibu masih ingat saya? Masih ingat dengan janji saya kemarin?

c.

Kontrak.
Sesuai perjanjian kemarin, kita akan membicarakan masalah yang dihadapi ibu yang
mengganggu ibu Cuma 15 menit saja, disini saja ya?

2. Fase kerja
Selamat siang ibu? Kalau boleh saya tahu, apa yang mengganggu ibu sampai ibu dibawa
ke tempat ini? Apa ibu mendengar suara-suara aneh yang mengganggu ibu ? Seberapa
sering munculnya? Kapan biasanya muncul? Apakah saat mbak sendirian atau setiap
saat?
3. Terminasi
a.

Evaluasi respon klien.


S: Bagaimana perasaan ibu setelah mengobrol tadi? Apakah masih mendengar suara
aneh!
O: Klien kooperatif, menjawab pertanyaan dengan singkat.

b.

Rencana lanjut klien.


ibucoba untuk selalu kenali halusinasi ibu!

c.

Kontrak.
ibusepertinya sudah 15 menit. Bagaimana kalau besok kita lanjutkan lagi selama
15 menit juga. Tapi besok kita bicara mengenai hal lain saja. Kita bicara mengenai
bagaimana cara ibu mengontrol halusinasinya. Besok saya akan menemui ibu di
tempat ini lagi saja ya?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


HALUSINASI DENGAR PERTEMUAN KETIGA
HARI IV (14 february 2013)

A.

Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Baik, komunikasi minimal, tersenyum bila disapa.
2. Diagnosa keperawatan
Resiko perilaku kekerasan perubahan persepsi sensori: halusinasi dengar.
3. Tujuan khusus
Klien dapat mengontrol halusinasinya.
4. Tindakan keperawatan
a.

Klien dapat menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan


halusinasinya.

b.

Klien dapat menyebutkan cara baru.

c.

Mendiskusikan cara mengatasi halusinasi.

d.

Mengikuti TAK.

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase orientasi
a.

Salam terapiutik.
Siang ibu? Apa kabar?

b.

Evaluasi validasi.
ibu masih bisa mengontrol halusinasinya? Tahu caranya bagaimana?

c.

Kontrak.
Sesuai janji saya, hari ini kita akan melanjutkan pembicaraan yang kemarin hanya
15 menit saja. ibu ingin mengobrol dimana?

2. Fase kerja
Selamat siang ibu? Apa ibu sudah paham dan mengenal suara-suara yang mengganggu
ibu? Kalau mbak mendengar suara itu, apa yang ibu perbuat? Bagus ibu, dengan aktifitas
suara itubisa hilang. Bagaimana kalau saya memberi tahu cara lain untuk memutus
halusinasinya! Caranya, mbak menemui orang lain atau menolak suara yang mbak dengar
seperti, Saya tidak mau dengar kamu! ibu bisa coba kalau ibu mendengar suara yang
mengganggu itu!
3. Terminasi
a.

Evaluasi respon klien.


S: Bagaimana ibu, senang tidak dengan cara baru yang saya sarankan?
O: Klien kooperatif, menjawab pertanyaan dengan singkat, terlihat mengangguk
tanda setuju.

b.

Rencana lanjut klien.


ibu, kalau suara yang mengganggu ibu masih muncul, mbak bisa coba cara yang
saya ajarkan tadi!

c.

Kontrak.
ibu, karena waktu sudah habis kita lanjut besok lagi ya? Seperti biasa hanya 15
menit saja, saya akan menemui ibu di tempat ini. Besok kita akan membicarakan
tentang obat yang biasa ibu minum.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


HALUSINASI DENGAR PERTEMUAN KEEMPAT
HARI V (15 February 2013)

A.

Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien tampak menyendiri, keadaan baik, kontak mata kurang.
2. Diagnosa keperawatan
Resiko perilaku kekerasan perubahan persepsi sensori: halusinasi dengar.
3. Tujuan khusus
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
4. Tindakan keperawatan
a.

Mendiskusikan dengan klien tentang obat, dosis, frekuensi dan efek bila berhenti.

b.

Mendiskusiakn dengan klien reaksi setelah pemberian obat.

c.

Beri reinforcement jika menjawab dengan benar.

B.

Strategi Pelaksanaan
1. Fase orientasi
a.

Salam terapiutik.
Selamat siang, ibu? apa kabar?

b.

Evaluasi validasi.
Bagaimana perasaannya hari ini? Apa masih ada suara yang mengganggu?

c.

Kontrak.
Sesuai perjanjian kemarin, hari ini saya akan membicarakan mengenai obat terutama
yang diminum oleh ibu, Cuma 15 menit saja. ibu lebih senang kita mengobrol
dimana?

2. Fase kerja
Selamat siang ibu? Bagaimana perasaannya hari ini? ibu, saya ingin tahu apakah ibu
tahu jenis obat yang ibu minum? Berapa kali ibu diberi obat? Bagaimana efek obat yang
ibu rasakan setelah minum obat itu? Ibu hebat!
3. Fase terminasi
a.

Evaluasi respon klien.


S: Bagaimana ibu, diskusi kita hari ini mengenai obat?
O: Klien menjawab pertanyaan, bicaranya cepat.

b.

Tindak lanjut klien.


ibu, kalau butuh apa-apa bisa panggil saya atau petugas-petugas yang ada di kantor
ini.

c.

Kontrak.
ibukarena kontrak awal kita sudah habis, mungkin sampai disini saja obrolan kita
ibu! Besok saya tidak bisa meneruskan pembicaraan kita karena besok adalah hari
terakhir saya praktek disini. Jadi, besok adalah hari terakhir kita bertemu. Kalau
butuh bantuan, ibu bisa minta tolong ke petugas-petugas yang ada disini. Saya minta
maaf jika ada salah dan terima kasih atas kerja samanya. Selamat siang ibu?

Você também pode gostar