Você está na página 1de 4

Tabungan perhatian

1. Verbal
Setiap anak pasti senang di perhatikan, dan ternyata memberi perhatian
dapat mengubah prilaku seorang anak. Tabungan perhatian adalah ;
Memberikan perhatian kepada seorang anak tanpa perlu mengambil
kembali (Tanpa memberi kesempatan anak untuk merespon perhatian
yang kita berikan ). Ilustrasi berikut akan menjelasan:
Suatu hari ketika sedang beristirahat, Ibu Reni melihat Budi ,muridnya
sedang bersenda gurau dengan temannya, Ibu Reni pun menghampirinya.
Ibu Reni : Budi, ibu perhatikan kamu mirip dengan keponakan ibu,
ya. (sambil tersenyum dan berlalu. Ibu reni sedang
menabung perhatian kepada budi.)
Keesokan harinya ibu Reni melihat Budi sedang bersandau gurau dengan
temannya saat istirahat. Ibu reni pun menghampiri budi kembali.
Ibu Reni : Budi, ibu perhatikan kamu suka pakai jam casio warna
hitam, ya. (sambil tersenyum dan berlalu. Ibu reni
sedang menabung perhatian yang kedua kepda budi.)
Yang terpenting dari tabungan perhatian adalah ; tidak memberi
kesempatan anak untuk merespon perhatian yang kita berikan setelah
memuji kita tidak boleh sedikit pun terlibat pembicaraan alias
pergi dari tempat itu, jika terlibat pembicaraan, maka tabungan itu akan
sia-sia.
Beberapa contoh kalimat tabungan perhatian:
-

Ibu perhatikan, ternyata kamu suka pakai jilbab warna biru, ya...
Ustad perhatikan kamu suka warna kuning, ya...
Bapak perhatikan kamu suka pakai sepatu hitam, ya...
Ustadzah perhatikan kamu suka pakai kaus kaki warna merah,
ya...
Ustad perhatikan kamu mirip sekali dengan keponakan ustad...
Ibu perhatikan kamu selalu ceria, ya...
Bapak perhatiakn kamu selalu ngbrol bareng toni, sahabatan
ya....
Ustad selalu mendengar kamu aktif di rohis, bagus sekali...
Ustadzah memang sejak dulu yakin bahwa kamu memang anak
yang cerdas, bagus,...dipertahankan ya...
Wah ustad senang sekali kamu berhasil menghafal surah anNaba...

Jika kita lihat semua ucapan di awali dengan : Ibu selalu perhatikan,
Ustad perhatikan,... dan kalimat-kalimat sejenis yang menggambarkan
adanya Perhatian.
Kalimat-kalimat seperti itu mengikat kuat anak secara psikologis dan
secara otomatis mengubah persepsi siswa terhadap guru yang
memberikan perhatian tersebut.
2. Minta Tolong
Prinsipnya seorang anak akan mau melakukan hal-hal besar demi orang
lain, setelah dia mau melakukan hal yang kecil-kecil terlebih dahulu.
Sebuah riset yang dilakukan oleh psikolog Jonathan Freedman dan Scot
Fraser membuktikan hal ini. Mereka menggunakan 2 kelompok rumah
sebagai bahan riset. Kelompok rumah pertama di datangi oleh peneliti.
Mereka meminta bantuan kepada penghuni rumah agar bersedia di
pasangkan rambu lalu lintas besar bertuliskan Mengemudi dengan hati
hati di halaman depan rumah . ternyata. Hanya 17% dari pemilik rumah
yang memenuhi permintaan tersebut.
Di kelompok rumah yang kedua, para peneliti datang dua kali, pertama
mereka hanya meminta bantuan agar pemilik rumah menempelkan stiker
kecil di jendela rumah, stiker itu bertulisan Mengemudi dengan hati-hati
sebagai tanda berpartisipasi terhadap kampanye tersebut. Dua minggu
kemudian para peneliti datang kembali dan meminta agar pemilik rumah
bersedia di pasangi rambu lalu lintas besar bertuliskan Mengemudi
dengan hati-hati di halaman depannya. Ternyata kini, 76% pemilik rumah
menyetujuinya.
Terjadi perubahan yang luar biasa dengan proses yang sedikit berbeda.
Permintaan tolong kecil tadi membuat pemilik rumah tak menolak
permintaan tolong yang lebih besar lagi.
Ini dapat diterapkan dalam dunia pendidikan, kita gunakan cara itu untuk
mengubah persepsi siswa terhadap pendidik. Berdasarkan riset tadi, kita
harus secara berkala meminta tolong (yang kecil-kecil) secara personal
kepada anak didik, dengan tujuan agar anak didik kita mau melakukan
hal-hal yang lebih besar lagi, Misalnya ; permintaan tolong pertama (kecilkecil) :
Irwan tolong ambilkan ustad spidol ya...Terima kasih Irwan.
Dina tolong ambilkan buku untuk ustadzah ya...Terima kasih Dina.

Pada saat kita meminta tolong seperti ini, sebenarnya kita telah
menabung komitmen mereka untuk memberikan bantuan yang lebih
besar lagi kepada kita.
Maka suatu saat kita dapat meminta mereka untuk hal yang lebih besar
lagi, misalnya :
Irwan bantu ustad ya,..belajarlah lebih giat lagi.
Dina bantu ustadzah ya, kerjakan seluruh PR mu.
Jadi, jangan segan meminta tolong kepada siswa dan lakukan dengan
bahasa yang bagus, terapkan kepada seluruh siswa dan rasakan
perubahan persepsi mereka terhadap diri kita.
3. Memberi bantuan
Saling memberi bantuan termasuk salah satu kecenderungan
manusia. Hal ini menggelitik seorang peneliti bernama Francis Flynn untuk
meneliti beberapa masalah berkenaan dengan bantu-membantu ini.
Dia melakukan riset terhadap customer service 24 jam di salah satu
perusahaan penerbangan di Amerika. Karyawan disana sering bertukar
shift jika ada keperluan. Dari hasil risetnya di temukan kesimpulan bahwa
seorang karyawan yang dibantu cenderung melupakan bantuan apabila
yang membantu tidak memberikan ucapan pengikat.
Misalnya ; Maya memberikan bantuan kepada jodi untuk menukar
shiftnya, maka jodi yang mendapat bantuan cenderung melupakannya.
Lain hanya jika di beri peringatan halus, kecenderungan jodi untuk
mengingat pertolongan itu akan jauh lebih besar, sehingga besar juga
kemungkinan si jodi untuk membalas budi. Kata pengingat ini bisa
diberikan pada saat yang ditolong mengucapkan terima kasih. Misalnya ;
saat si jodi berterimakasih maya menjawab ; its oke, lain kali kalau aku
terdesak sepertimu pasti kamu tak keberatan menolongku,..iya khan?!
Misalnya seorang ustad mengambilkan pulpen salah seorang murid yang
terjatuh ditengah pelajaran, setelah si murid berterimakasih sang ustad
menjawab ; sama-sama, kita harus saling tolong khan?!
Bahkan seorang guru bisa membuat skenario tertentu, misalnya ; Anakanak hari ini kita ulangan ! karena tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
di hari yang lalu, murid-murid kaget dan terpana. Setelah mereka
menyatakan keberatannya bahwa mereka belum siap, dsb. Katakan
kepada mereka Oke deh, kali ini ustad menolong kamu untuk
mempersiapkan diri dulu..jadi ulanganya besok ya?

Membagikan permen kepada murid, memberikan hadiah, dsb adalah


upaya yang bagus untuk menabung komitmen anak didik kita agar ia mau
melakukan perintah kita yang jauh lebih penting untuk kesuksesan
mereka sendiri.

Você também pode gostar