Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Uraian
Metoda Pengukuran
Uraian
1. Memeriksa tanda 0
2. Menyetel tanda 0
Jika kesalahannya 0,02 mm atau kurang. Kunci spindle dengan lock clamp.
Kemudian putar outer sleeve sampai tanda 0 thimble lurus dengan garis,
dan periksa kembali tanda 0.
Jika kesalahannya melebihi 0,02 mm. Kunci spindle dengan lock clamp,
kendorkan stopper sam-pai thimble bebas, luruskan tanda 0 thimble dengan
garis pada outer sleeve, dan kencang-kan kembali rachet stopper, dan
periksa kembali tanda 0.
arak strip di atas garis pada outer sleeve adalah ______, dan jarak strip di bawah
garis adalah ________. Dan nilai 1 strip pada thimble adalah _________. Nilai hasil
ukur ialah______________
____________________________________________________
Uraian
Prinsip Pengukuran
Sebelum pengukuran bersihkan vernier caliper dan benda yang akan di ukur
Test Pengukuran
Uraian
Lihat angka dibelakang koma, apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5 mm
Contoh :
Replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 2 mm
Replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 3 mm
Metoda Pengukuran
1. Ukur diameter silinder deng-an vernier caliper. Pilihlah re-placement rod dan
washer yang sesuai, dan pasangkan pada silinder gauge. Bila hasil
pengukuran diameter adalah 91,00 mm, gunakan replacement rod 90 mm
dan replacement washer 1 mm
2. Set micrometer pada 91 mm (seperti hasil ukur di atas), masukkan
replacement rod dan measuring point kedalam micrometer, dan dial gauge
diset ke 0
Uraian
Metoda pengukuran
1. Ukurlah diameter dalam dengan vernier caliper. Katakanlah hasil-nya 8,40
mm, selanjutnya set micrometer ke angka yang men-dekati hasil ukur dari
vernier caliper dan kelipatan dari 0,5 mm yaitu 8,50 mm
3. Tekan tombol caliper gauge dan masukkan lug pada diameter dalam benda
yang akan diukur dan bebaskan tombol. Gerakkan caliper sampai didapat
pembacaan terkecil. Jika pembacaan menunjukkan 0,08 mm, berarti diameter
dalam adalah 8,42 mm (8,50 0,08 mm).
VI. PLASTIGAGE
Uraian
Plastigage
digunakan
untuk
mengukur ______________ dari
poros
engkol. Plastigage
mempunyai ukuran yang berbeda : warna
__________ (0,025-0,076 mm),
warna __________ (0,102- 0,229
mm), warna ___________ (0,0510,152 mm)
Metoda Pengukuran
3. Letakkan plastigage dari dalam pembungkus pada crank shaft pin seperti
pada gambar
5. Lepas bearing cap dan ukurlah lebar plastigage dengan meng-gunakan skala
yang terdapat pada amplopnya. Bila lebar tidak merata, ukurlah pada tempat
yang paling lebar
Uraian
Metoda Pengukuran
Mengukur Tegangan DC
Range
Selector
2.5
0 2.5
10
2.5 10
25
10 25
50
25 50
500
50 500
Kemudian hubungkan test lead warna merah dengan terminal positif dari
sumber arus dan test lead warna hitam dengan terminal negatif dari sumber
arus, dengan kata lain multi tester dihubungkan pararel dengan rangkaian.
Contoh :
Mengukur Tegangan AC
Daerah pengukuran tegangan adalah 0 1000 Volt. Hubungkan test lead dan
posisikan range selector pada salah satu daerah ACV dengan pilihan
Range
Selector
10
0 10
25
10 25
250
25 250
1000
250 1000
Pembacaannya adalah 100 Volt AC, sebab range selectornya diset pada 250
ACV
Mengukur Arus DC
Daerah arus yang dapat diukur adalah 0 20 A
Contoh :
Contoh :
Mengukur Tahanan
1. Kalibrasi
2. Pengukuran
Setel selektor pada salah satu posisi ohm. Ada beberapa skala untuk
mengukur tahanan. Posisi K untuk 1.000, dengan demikian 10 K berarti
10.000 dan sebagainya
Range
X1
0 1K
X10
0 10 K
X100
0 100 K
X1 K
Contoh :
Nilai pengukuran adalah 90 , sebab range selector diset pada X10
1. Persiapan
Pastikan jarum pada posisi 0 Jika tidak, set dengan memu-tar adjusting
screw
Keluarkan pick-up probe dari bagian belakang tachometer dan pasang pada
connector
Set batt/RPM selection switch pada posisi Batt Chk dan periksa apakah
jarum berge-rak ke daerah OK . Jika tidak ganti battery
2. Pengecekan RPM
Uraian
8. Vakum meter
9. Timing light
10. Kabel klip power battery
11. Kabel klip distributor
12. Pick up klip distributor
13. Adaptor vakum intake manifold
Cara Penggunaan
1. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada
(-) battery atau massa body.
2. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor
atau pada (-) ignition coil.
3. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
4. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi breaker
point.
5. Pengukuran breaker point dilakukan saat mesin mati tetapi kunci kontak pada
posisi ON.
6. Apabila breaker point pada saat ini dalam keadaan tertutup dan hubungan
point tersebut baik, maka jarum pada posisi strip hijau (OK) di kiri. Sedangkan
apabila point tidak baik, maka jarum berada di luar daerah hijau.
1. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada
(-) battery atau massa body.
2. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor
atau pada (-) ignition coil.
Mengukur Rpm
1. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada
(-) battery atau massa body.
2. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor
atau pada (-) ignition coil.
3. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
4. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
5. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi rpm,
maka jarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada skala rpm (6).
Untuk rpm rendah baca skala 01600 rpm dan lampu L menyala.
Untuk rpm lebih tinggi dari 1600 rpm maka lampu H akan menya-la dan
bacalah skala 0 8000 rpm.
1. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada
(-) battery atau massa body.
2. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor
atau pada (-) ignition coil.
3. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
4. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
5. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi volt, maka
jarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada skala volt (6).
1. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada
(-) battery atau massa body.
2. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor
atau pada (-) ignition coil.
3. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
4. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
5. Pasangkan kabel (12) pada kabel busi no. 1 dan saklar timing light (9) harus
pada posisi ON dan arahkan pada puli mesin atau penun-juk saat pengapian
Uraian
2. _
__________________
Peringatan Penting
ntuk mencegah agar kunci soc-ket tidak meleset, tahanlah de-ngan tangan
kiri sambil menarik handle, seperti pada gambar
P
Sub scale
utar skala utama (main scale / skala ratusan) dan skala sub (sub scale / skala
puluhan) se-suai dengan momen yang dibu-tuhkan.
Contoh :
Main scale : 300 kgf.cm
Sub scale : 60 kgf.cm
Momen 360 kgf.cm
XI. HIDROMETER
Dimana :
S20 = berat jenis koreksi
St = berat jenis terukur
t = suhu saat pengukuran
Valve
spring
tester
berfungsi
untuk memeriksa tegangan pegas-pegas
katup masuk dan katup buang
Side slip tester berfungsi untuk mengukur jumlah side slip (penyimpangan roda
saat kendaraan berjalan) per meter.
Suara buzzer atau lampu peringatan akan
menyala bila side slip melebihi standar
yang ditentukan
Pullers
Guide Tools
besar puller
Guide
tools
digunakan
untuk menuntun dalam pemasangan
suatu komponen, contohnya adalah
Clutch Guide Tool
Wrench
Punch
Pin
punch
digunakan
untuk
membuka atau memasang pin
Long
tappered
menggaris
Solid punch
mendorong
punch
untuk
digunakan
untuk
PENGGUNAAN ALAT
I. WRENCH
Uraian
5. Adjustable wrench
6. Pipe wrench
7. Torque wrench
sahakan dalam penggunaan open-end wrench, tarik kunci ke arah anda karena bila
pengunci tiba-tiba lepas, jari anda tidak akan terluka.
Jika anda terpaksa mendorong kunci,
doronglah dengan telapak tangan
2. Box/open-end wrench
Gunakan box wrench dengan ukuran yang sesuai dengan baut atau mur, dan
jangan gunakan palu atau alat lain untuk memberikan tenaga yang terlampau
besar. Dalam penggunaan, tarik wrench ke arah anda.
ocket
2. Extension
3. Socket handle
1. T sliding handle
2. Rachet handle
3. Hinged handle
1. Mengencangkan atau mengendor-kan baut atau mur dengan torsi yang besar
2. Memutar mur yang kendur dengan cepat
3. Menyelipkan cross bar seperti ke-gunaan pada jenis T handle
1. Head
2. Cross lever
3. Extension bar
Wrench T, X dan Y
Wrench harus disesuaikan dengan hatihati pada mur atau baut sebelum
digunakan.
III. PALU
1. Tang kombinasi
2. Tang lancip
3. Tang potong
garage jack berfungsi untuk mengangkat kendaraan. Yang perlu diperhatikan saat
menggunakan dongkrak adalah apabila mengangkat bagian depan ken-daraan
roda belakang harus diganjal.
KESELAMATAN KERJA
I. PAKAIAN KERJA
1. Pilihlah pakaian yang benar-benar cocok sehingga tidak mengganggu pekerjaan anda.
2. Jagalah kebersihan pakaian anda waktu bekerja sebab oli atau kotoran pa-da
pakaian anda akan mengotori kendaraan.
3. Pilihlah sepatu kerja yang mempunyai sol yang tidak licin dan berkulit keras.
4. Saat mengangkat benda-benda berat atau mempunyai permukaan yang
tajam dianjurkan menggunakan sarung tangan.
5. Jangan menggunakan sarung tangan saat mengebor dan menggerinda
1. Jagalah agar tempat kerja selalu bersih, dan saat pekerjaan selesai kembalikan segala sesuatunya dengan teratur
2. Suku cadang bekas harus dikumpulkan dalam kantong plastik untuk selanjutnya dibuang atau dikembalikan ke pelanggan (customer).
3. Parkirlah kendaraan yang akan diperbaiki di dalam garis stall, jangan sam-pai
keluar karena akan mengganggu kendaraan lain.
4. Jangan menempatkan sesuatu di tengah jalan atau pintu masuk walaupun
untuk sementara, karena akan mengganggu mobil keluar atau masuk.
5. Jangan meninggalkan kunci atau suku cadang di lantai, dimana dapat
menyebabkan anda atau orang lain tersandung atau terpeleset karenanya.
Biasakan menempatkan mereka pada pada caddy atau meja kerja
6. Bersihkan dengan segera setiap bahan bakar, oli atau gemuk yang
tertumpah.
7. Bersihkan alat-alat atau SST yang telah dipakai.
1. Anda harus mengetahui di mana letak alat pemadam kebakaran dan cara
menggunakannya
2. Kain yang basah karena oli atau bahan bakar gampang sekali terbakar,
karenanya harus dibuang ke dalam tempat sampah yang tertutup dan terbuat
dari logam
3. Gas yang dihasilkan saat pengisian battery dapat terbakar. Karena itu, hindari
percikan api dari tempat tersebut. Dan jangan sekali-kali melepas kabel
pengisi battery sebelum kontak dimatikan.
4. Jangan merokok kecuali di tempat yang diperbolehkan dan jangan lupa
mematikan puntung rokok sebelum membuangnya.
IV. MENANGANI KENDARAAN PELANGGAN
1. Selama bekerja, pakailah selalu fender cover, seat cover, dan floor cover agar
tidak merusak atau mengotori kendaraan.
2. Jagalah selalu kebersihan fender cover dan seat cover
3. Oli atau gemuk yang ada pada tangan atau alat-alat anda dapat mengotori
kendaraan. Karena itu tangan dan alat-alat harus dijaga agar tetap bersih.
4. Jangan sekali-kali memasukkan benda yang tajam seperti obeng ke dalam
kantong baju karena dapat merusak kendaraan dan melukai anda sendiri
misalnya anda terjatuh
5. Bersihkan selalu minyak dan oli yang tertumpah sehingga kendaraan tidak
dalam keadaan kotor. Jika oli yang tertumpah dibiarkan begitu saja,
langganan akan mengira terdapat kebocoran pada kendaraannya, lalu
membawanya kembali ke bengkel.
6. Apabila kendaraan tertumpah minyak rem, jangan mengelap tumpahan karena dapat merusak cat. Cara menanganinya adalah dengan memberi air
pada tempat yang tertumpah minyak rem.
TRAINING
Nama :
CENTRE ASTRA
MOBIL
Perusahaan :
Penyusun : Tanggal :
Wwn/Hut Peb98
37 of 37