Você está na página 1de 2

Teori Pengelolaan Kecemasan/Ketidakpastian

Pengantar
Teori ini dikemukakan oleh William B. Gudykunst seorang profesor komunikasi dari California
State University pada tahun 1985. Teori ini berfokus pada pertemuan budaya dalam suatu kelompok
dengan orang asing. Gudykunst memperjelas bahwa teori inimemang adalah sebuah teori yang
sedang dalam keadaan konstruksi. Teori ini bermaksud menjembatani batas budaya melalui
komunikasi yang efektif. Konteks teori ini adalah ketika dua orang atau lebih yang memiliki
perbedaan kebudayaan bertemu maka akan terjadi keadaan asing, dan muncul rasa kecemasan dan
ketidakpastian.Ia berniat bahwa teorinya dapat digunakan pada segala situasi dimana terdapat
perbedaandiantara keraguan dan ketakutan.Ia menggunakan istilah komunikasi efektif kepada
proses-proses meminimalisir ketidakmengertian . Teori ini berkaitan dengan teori pelanggaran
harapan yangv dikemukakan oleh Judee Burgoon.
Teori Pengelolaan Kecemasan/Ketidakpastian
Gudykunst menyakini bahwa kecemasan dan ketidakpastian adalah dasar penyebab dari kegagalan
komunikasi pada situasi antar kelompok. Terdapat dua penyebab dari mis- interpretasi yang
berhubungan erat, kemudian melihat itu sebagai perbedaan pada ketidakpastian yang bersifat
kognitif dan kecemasanyang bersifat afeksi- suatu emosi. Ia menganggap suatu komunikasi itu
efektif jika seseorang dapat memprediksi dan menjelaskan perilaku pihak yang lain. Komunikasi
yang mindfulness adalah komunikasi yang mengurangi anxiety dan uncertainty.
William Howel menawarkan 4 level kompetensi komunikasi, yaitu:
1. Unconscious incompetence, kita salah menginterpretasikan perilaku orang lain dan bahkan
tidak sadar bahwa kita melakukannya. Pengabain adalah kebahagiaan.
2. Conscious incompetence, kita tahu bahwa kita salah menginterpretasikan sikap orang lain,
tetapi kita tidak melakukan apapun untuk itu.
3. Conscious competence. Kita memikirkan komunikasi kita dan secara terus-menerus
berusaha mengubah hal yang kita lakukan agar komunikasi kita lebih efektif. Inilah yang
disebut mindfulness communication.
4. Unconscious competence, kita telah membangun keterampilan berkomunikasi pada
tingkatan ketika kita tidak pelu lagi harus berpikir tentang bagaimana kita berbicara atau
mendengarkan. Menurut Howel, hal tersebut adalah sangat berbahaya.
Menurut Gudykunst, komunikasi yang efektif adalah
a. Konsep diri dan diri.
Meningkatnya harga diri ketika berinteraksi dengan orang asing akan menghasilkan peningkatan
kemampuan mengelola kecemasan.
b. Motivasi untuk berinteraksi dengan orang asing.
Meningkatnya kebutuhan diri untuk masuk di dalam kelompok ketika kita berinteraksi dengan
orang asing akan menghasilkan sebuah peningkatan kecemasan.
c. Reaksi terhadap orang asing

Sebuah peningkatan dalam kemampuan kita untuk memproses informasi yang kompleks tentang
orang asing akan menghasilkan sebuah peningkatan kemampuan kita untuk memprediksi secara
tepat perilaku mereka.
d. Kategori sosial dari orang asing.
Sebuah peningkatan kesamaan personal yang kita persepsi antara diri kita dan orang asing akan
menghasilkan peningkatan kemampuan mengelola kecemasan kita dan kemampuan memprediksi
perilaku mereka secara akurat. Pembatas kondisi: pemahaman perbedaan-perbedaan kelompok
kritis hanya ketika orang orang asing mengidentifikasikan secara kuat dengan kelompok.Sebuah
peningkatan kesadaran terhadap pelanggaran orang asing dari harapan positif kita dan atau harapan
negatif akan menghasilkan peningkatan kecemasan kita dan akan menghasilkan penurunan di dalam
rasa percaya diri dalam memperkirakan perilaku mereka.
e. Proses situasional.
Sebuah peningkatan di dalam situasi informal di mana kita sedang berkomunikasi dengan orang
asing akan menghasilkan sebuah penurunan kecemasan kita dan sebuah peningkatan rasa percaya
diri kita terhadap perilaku mereka.
f. Koneksi dengan orang asing,
Sebuah peningkatan di dalam rasa ketertarikan kita pada orang asing akan menghasilkan penurunan
kecemasan kita dan peningkatan rasa percaya diri dalam memperkirakan perilaku mereka.
Penerapan
Teori ini dapat diterapkan ketika seseorang masuk ke dalam sebuah lingkungan yang baru, dimana
lingkungan tersebut terasa asing baginya. Teori ini dapat digunakan untuk mengurangi rasa
kecemasan/ketidakpastiaan yang pasti dialami oleh seseorang dalam lingkungan yang baru. Setiap
lingkungan pasti mempunyai kultur sendiri-sendiri yang berbeda. Untuk mengatasi rasa
kecemasan/ketidakpastian kita harus mampu berada pada koneksi dengan orang asing yaitu dimana
meningkatnya rasa ketertarikan kita pada orang asing akan menghasilkan penurunan kecemasan kita
dan peningkatan rasa percaya diri dalam memperkirakan perilaku mereka.
Kritik:
Sulit merangkul hubungan anxiety, uncertainty, mindfulness, dan effective communication
dalam teori uncertainty reduction dari Berger menampilkan 7 aksioma yang diperluas menjadi
21 teorema, Gudykunst dalam AUM malah menawarkan 47 aksioma yang bisa diperluas lagi.
Contoh Kasus

Você também pode gostar