Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan berupa bertambahnya tinggi
badan dan juga diameter tubuh. Manusia juga mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Tubuh bayi yang baru lahir tentu sangat berbeda dengan tubuh
orang dewasa. Sejalan dengan waktu, bukan hanya ukuran tubuh saja yang
menjadi lebih besar namun begitu pula dengan mental atau psikologinya juga
menjadi semakin matang. Tidak seperti pada makhluk hidup lain, manusia
berkembang bukan hanya menyangkut masalah kemampuan berkembang biak,
tetapi banyak aspek lainnya. Seperti kemampuan berpikir dan emosional.
Hormon pertumbuhan pada manusia atau yang disebut dengan hGH
(Human Growth Hormone) adalah suatu hormon anabolik yang berperan sangat
besar dan penting dalam pertumbuhan dan pembentukan tubuh, terutama pada
masa kanak- kanak hingga masa pubertas. Growth Hormone berperan
meningkatkan ukuran dan volume dari otak, rambut, otot dan organ-organ di
dalam tubuh. GH juga bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari
kecil sampai dia tumbuh besar. Bertambahnya tinggi dan berat badan merupakan
peran dari hormon ini. Kelebihan dan kekurangan hormon ini akan diikuti juga
dengan kelainan pada tubuh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a.
Hipotalamus
Hipotalamus adalah bagian dari otak besar, ujung depan bawah
(diencefalon), terletak di bawah ulkus hipotalamus dan merupakan
lantai dari ruang ventrikel ke III. Hipotalamus menjalankan
pengaruhnya melalui kelenjar hipofisis anterior dengan neurosekresi
dari sel neurosekresi yang akson-aksonnya menjulur ke dalam
eminensia mediana. Badan sel neuron secara individu dan akson yang
mengandung hormon hipofisiotropik khusus atau hormon pelepas
(releasing hormon- RH), pengangkutan lokalnya lewat pembuluh
darah porta hipofisis memungkinkan adanya pengendalian aktivitas
sintesis dan sekresi kelenjar hipofisis anterior. Hormon hipofisis yang
b. Kelenjar Pituitari
Kelenjar pituitari yang juga disebut sebagai hipofisis, merupakan
kelenjar kecil dengan diameternya kira-kira 1cm dan beratnya 0,5-1 g
yang terletak di sela tursika, rongga tulang pada basis otak, dan
dihubungkan dengan Hypothalamus oleh tangkai pituitari (atau
hipofisis). Secara fisiologis, kelejar hipofisis dapat dibagi menjadi dua
bagian yang berbeda: hipofisis anterior, yang juga di kenal sebagai
adenohipofisis, dan hipofisis posterior, yang juga dikenal sebagai
neurohipofisis. Di antara kedua bagian ini terdapat daerah kecil, yang
relatif avaskular yang disebut sebagai pars intermedia, yang pada
manusia hampir tidak ada tapi pada jenis hewan tingkat rendah
ukurannya jauh lebih besar dan lebih berfungsi.
ini
berasal
dari
berbagai
bagian
hipothalamus
dan
hipofisis
anterior.
Perangsangan
listrik
didaerah
ini
8
Gambar 6, Fungsi Metabolik Hormon-hormon Kelenjar Hipofisis
Anterior
hormone
(tirotropin)
mengatur
gonadotropin,
follicle-stimulating
dan
testis,
serta
aktivitas
hormonal
dan
ke
kemungkinan
outing
susu
membantu
selama
pelahiran
pengisapan,
bayi
pada
dan
akhir
kehamilan.
b. Sel-sel di Kelenjar Hipofisis
Kelenjar Hipofisis Anterior Mengandung Beberapa Jenis Sel
Berbeda yang Mensintesis dan Menyekresi Hormon. Biasanya,
terdapat satu jenis sel untuk setiap hormon utama yang dibentuk datam
kelenjar hipofisis anterior. Dengan menggunakan metode pulasan
khusus yang terikat pada antibodi dengan afinitas tinggi, yang
berikatan dengan jenis hormon berbeda, setidaknya ada lima jenis sel
yang dapat dibedakan.
Hormon yang diproduksi sell setiap jenis sel, dan kerja fisiologis sel.
Kelima jenis sel ini adalah:
1. Somatotropikhormon pertumbuhan manusia (GH)
10
2. KortikotropikAdrenokortikotropin (ACTH)
3. Tirotropikthyroid-stimulating hormone (TSH)
4. Gonadotropikhormon gonadotropin, termasuk luteinizing
hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH)
5. Laktotropikprolaktin (PRL)
Kira-kira 30 sampai 40 persen sel kelenjar hipofisis anterior
merupakan sel jenis somatotropik yang menyekresi hormon
pertumbuhan, dan kira-kira 20 persen merupakan jenis kortikotropik
yang menyekresi ACTH. Set jenis lain masing-masing hanya 3 sampai
5 persen dari seluruh sel kelenjar ini; namun, sel-sel ini menyekresi
hormon yang sangat kuat untuk mengatur fungsi tiroid, fungsi seksual,
dan sekresi air susu dari payudara.
Sel jenis somatotropik sangat kuat dipulas dengan pulasan asam
dan oleh karenanya disebut asidofilik. Jadi, tumor kelenjar hipofisis
yang menyekresi banyak sekali hormon pertumbuhan manusia disebut
sebagai tumor asidofilik.
c. Hormon Hipofisis Posterior
Hormon Hipofisis Posterior Disintesis oleh Badan Sel di dalam
Hipotalamus. Badan sel yang menyekresi hormon hipofisis posterior
tidak terletak di dalam kelenjar hipofisis posterior itu sendiri tetapi
dalam neuron besar, disebut neuron magnoselular, yang terletak di
nukleus supraoptik dan paraventrikular hipotalmus. Hormon tersebut
kemudian diangkut di dalam aksoplasma serabut saraf neuron yang
berjalan dari hipotalamus ke kelenjar hipofisis posterior.
Hipotalamus Mengatur Sekresi Kelenjar Hipofisis. Hampir semua
sekresi kelenjar hipofisis diatur baik oleh hormon atau sinyal saraf
yang berasal dari hipotalamus. Bila kelenjar hipofisis ini diangkat dari
letak normalnya di bawah hipotalamus dan ditransplantasikan ke
11
12
13
14
Pars distalis
Bagian utama dari kelenjar hypofisis krn meliputi 75% dari seluruh
kelenjar
Dengan sedian yang diberi pewarnaan HE dapat dibedakan menjadi 2
macam sel :
1. Sel chromophobe (Sel utama)
Sitoplasma tidak menyerap bahan warna sehingga tampak intinya
saja, ukuran selnya kecil. Sel ini biasanya berkelompok dibagian
tengah dari lempengan sel chromofil sehingga ada dugaan bahwa sel
ini merupakan sel yang sedang tidak aktif dan nantinya dapat berubah
menjadi sel acidofil atau sel basofil pada saat diperlukan.
2. Sel Acidophil
Ukuranya lebih besar dengan batas yang jelas dan dengan
pewarnaan
HE
rutin
sitoplasmanya
berwarna
merah
muda.
15
manusia
sel ini
membentuk
(A)
(B)
(C)
Gambar 10, Pars Distalis : Asidofil, basofil, krofomob. (a,b): Sebagian besar metode penulisan
umum hanya memungkinkan penggolongan sel parenkim pars distalis menjadi pars asidofil (A),
basofil (B) dan kromofob (C) dan sitoplasmanya terpulas lemah, 400x.
Pars Tuberalis
Merupakan
daerah
berbentuk
corong
yang
mengelilingi
16
Gambar 11, Pars Intermedia. Pars intermedia (PI) berada diantara pars distalis (PD) dan pars
nervosa (PN) dengan sejumlah sel basofilik (B) yang biasanya menginvasi pars nervosa. Sisa lumen
kantong hipofisis embrionik biasa
posterior
atau
neurohipofisis
berkembang
dari
17
Pars Nervosa
Tampak
sel
akson
akson
tak
bermielin
dari
traktus
18
Gambar 12, Pars Nevrosa. Badan neurosekretoris dan pituisit. Pars nervosa
hipofisis posterior terdiri atas jaringan saraf termodifikasi yang
mengandung akson tak bermielin yang disangga dan diselubungi oleh sel
glia yang disebut pituisit (P).
dari
traktus
BAB III
20
PEMBAHASAN
A. Skenario
LBM 1
Anakku Kurang Tinggi
Anak laki-laki berusia 13 tahun dibawa ke dokter spesialis anak
oleh ibunya karena mengalami masalah pertumbuhan. Pasien memiliki
tinggi yang sangat kurang disbanding anak seusianya. Melalui anamnesa
diperoleh informasi bahwa anak tersebut lahir cukup bulan, tidak ada
riwayat gangguan medis yang serius, dan perkembangan anak tampak
normal sesuai tahap-tahap perkembangan anak normal lainnya. Selain
perawakan yang pendek untuk anak seusia itu tidak ada abnormalitas
lainnya yang ditemukan pada pemeriksaan fisik.
Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui gangguan pertumbuhan
pada pasien disebabkan oleh defisiensi hormon pertumbuhan namun masih
diperlukan pemeriksaan lanjutan apakah defisiensi ini disebabkan oleh
gangguan pada hipofisis atau sebab lainnya, sehingga dapat ditentukan
apakah pasien memerlukan terapi injeksi hormone pertumbuhan dari luar.
Ibu pasien bertanya apakah anaknya harus mengkonsumsi obat seumur
hidup, dan apakah ada perbedaan jika obat diberikan secara injeksi
ataupun pil yang diminum. Ibu pasien juga bertanya bagaimana suatu
hormon bentuk injeksi atau pil bias bekerja mempengaruhi tubuh
anaknya?
B. Terminologi
C. Permasalahan
1. Bagaimana proses sintesis hormon?
2. Apa saja yang dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan?
3. Apa saja yang mempengaruhi sekresi hormon pertumbuhan?
4. Apa perbedaan dari pemberian hormon pertumbuhan secara injeksi
dan pil?
21
D. Pembahasan
1. Struktur Kimia dan Sintesis Hormon
Terdapat tiga golongan umum hormon :
ovarium
(estrogen
dan
progesteron),
testis
22
Gambar 13, Sintesis dan sekresi hormone peptide.
Stimulus untuk sekresi hormone seringkali melibatkan
perubahan kalsium intrasel atau perubahan siklik
adenosine monofosfat (cAMP) di sel.
23
banyak vesikel tersebut yang terikat pada membrane sel sampai sekresi
hormone tersebut di butuhkan. Sekresi hormone ( dan fragmen-fragmen
inaktif ) terjadi ketika vesikel sekretoris menyatu dengan membrane sel
dan kandungan granularnya di keluarkan ke dalam cairan interstsisial
atau secara langsung ke dalam aliran darah dengan cara eksositosis.
Pada banyak keadaan, stimulus eksositoris adalah peningkatan
konsentrasi kalsium sitosol akibat depolarisasi membrane plasma. Pada
keadaan yang lain, stimulasi reseptor permukaan sel endokrin
menimbulkan peningkatan siklik adenosine monofosfat (cAMP) dan
aktivasi protein kinase yang memulai terjadinya sekresi hormon.
Hormone peptide bersifat larut air, yang memungkinkan hormonehormon tersebut memasuki system sirkulasi dengan mudah, tempat
hormone tesebut dibawa ke jaringan targetnya.
24
Pertumbuhan
Meningkatkan
Pertumuhan
Banyak
25
hormone
pertumbuhan
tetap
menigkatkan
translasi
RNA,
26
Katabolisme
Protein
dan
Asam
Amino.
Selain
yang
menyebabkan
pertumbuhan
tulang,
(2)
juga
27
dalam
mengubah
kondrosit
menjadi
sel
osteogenik,
sehingga
28
orang
dewasa,
konsenterasi
normal
hormon
hormon
pertumbuhan
sela
kelaparan
sangat
kadar
erat
hormon
kolom
kedua
menunjukan
kadar
hormon
29
memperbaiki
produksi
hormon
pertumbuhan
yang
30
31
ketika
memberikan
obat,
memilih
rute
adalah
absorpsi,
distribusi,
metabolisme
34
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi, hormon pertumbuhan atau hGH (Human Growth Hormone) adalah
hormon yang bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil
sampai dia tumbuh besar. Ketika manusia sudah bertumbuh besar, bukan berarti
fungsi hormon ini hilang, walaupun menurun tetapi hormon ini tetap bertugas
untuk menjaga agar organ tubuh manusia tetap pada kondisi yang prima. Kelenjar
yang bertanggung jawab untuk memproduksi hGH adalah kelenjar pituitary atau
kelenjar hipofisis.
Kelenjar pituitary terletak di bawah otak manusia atau lebih tepatnya di
bawah hipotalamus. Ukuran dari kelenjar ini adalah sebesar kacang kedelai.
Walaupun dengan ukuran yang kecil, kelenjar ini merupakan raja dari seluruh
kelenjar yang memproduksi hormone di tubuh manusia. Produksi dari hGH sangat
mempengaruhi produksi hormon-hormon lain di dalam tubuh. Oleh karena itu,
gangguan pada kelenjar hipofisis dapat berdampak besar bagi keseimbangan
hormon pada manusia.
35
DAFTAR PUSTAKA
36