Você está na página 1de 6

REVIEW JURNAL ANALISIS VITAMIN :

KOMPOSISI

KIMIA DAN ORGANOLEPTIK FORMULA NUGGET

BERBASIS TEPUNG TEMPE DAN TEPUNG RICEBRAN

DEWI KEMALA SENJA


G 701 13 151

PROGRAM STUDI FARMASI


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
2015

Vitamin E murni tidak berbau dan tidak berwarna, sedangkan Vitamin E sintetik yang
dijual secara komersial biasanya berwarna kuning muda hingga kecoklatan. Vitamin E larut
dalam lemak dan dalam sebagian besar pelarut organik, tetapi tidak larut dalam air.
Ada 4 jenis Tokoferol yang penting dalam makanan alfa-,beta-,gamma-,delta-toko-ferol dan
tokotrienol. Karakteristik kimnia utamanya adalah bertindak sebagai antioksidan. Tokoferol
terdiri atas struktur cincin 6-kromanol dengan rantai samping jenuh panjang 16 karbon fitol.
Perbedaan antar jenis Tokoferol terletak pada jumlah dan posisi gugus metil pada struktur
cincin.
Tokotrienol mempunyai tiga ikatan rangkap pada rantai samping. Perbedaan struktur
ini mempengaruhi tingkat aktivitas Vitamin E secara biologik. Tokotrienol tidak banyak
terdapat di alam dan kurang aktif secara biologik. Alfa-tokoferol adalah bentuk Vitamin E
paling aktif, yang digunakan pula sebagai standar pengukuran Vitamin E dalam makanan.
Jumlah Vitamin E dalam bentuk lain dinyatakan dalam bentuk tokoferol ekivalen (TE).
Bentuk sintetik Vitamin E mempunyai aktivitas biologik 50% daripada alfa-tokoferol yang
terdapat di alam.

Penetapan kadar Vitamin E (Alfa-Tokoferol)


a. Persiapan sampel
Sampel ditimbang 10 g, kemudian dihancurkan dengan mortar, ditambahkan 50
ml etanol 40 % dan 2,5 g asam askorbat, direfluks sampai terkondensasi, ditambahkan
20 ml KOH 60 %, dilanjutkan refluks 5 menit. Sampel didinginkan dengan air
mengalir dan disaring dengan pompa vakum. Residu diekstrak dengan aseton (2 kali)
dan saring kembali. Filtrat yang dihasilkan, diekstrak dengan 30 ml heksan (2 kali),
gunakan labu pemisah. Fase organik dicuci dengan 25 ml NaCl jenuh (2 kali).

Disaring dengan Na2SO4 anhidrat, diambil 10 ml kemudian uapkan dengan rotavapor


pada suhu 40C selama 1 jam.
b. Persiapan standar
Larutan kerja: dilarutkan 10 mg standar tokoferol ke dalam 100 ml etanol absolut.
Larutan standar: dibuat seri larutan standar dengan mengencerkan larutan kerja
menggunakan etanol absolut. Larutan standar dengan konsentrasi 5mg/l dibuat dengan
melarutkan larutan kerja 0,5ml dengan 9,5ml etanol absolut. Larutan standar dengan
konsentrasi 10mg/l dibuat dengan melarutkan larutan kerja 1 ml dengan 9ml etanol
absolut. Larutan standar dengan konsentrasi 15mg/l dibuat dengan melarutkan larutan
kerja 1,5ml dengan 8,5ml etanol absolut. Larutan standar dengan konsentrasi 20mg/l
dibuat dengan melarutkan larutan kerja 2ml dengan 8ml etanol absolut.
Prosedur : sampel maupun standar diambil 200 l, ditambahkan 200 l asam
askorbat 20 % lalu divorteks selama 30 detik. Ditambahkan 1 ml etanol 95 %, vorteks
kembali selama 30 detik, ditambahkan heksan, vorteks kembali 30 detik. Dibiarkan
beberapa detik, kemudian ambil fase atas. Sentrifuse pada 2000 rpm selama 10 menit.
Ukur dengan spektroflurometer pada panjang gelombang eksitasi 295 nm dan panjang
gelombang emisi 340 nm.
Metode spektrofluorometri adalah suatu metode pengukuran berdasarkan sinar
yang berfluoresensi. Fluoresensi adalah gejala dari suatu molekul setelah radiasi
cahaya, melepas kembali radiasi tadi dengan panjang gelombang yang lebih panjang.
Fluroresensi akan nampak jelas apabila penyerapan sinar pada daerah ultraviolet dan
melepaskannya dalam daerah gelombang nampak.
Pada suhu kamar, kebanyakan bahan organik ada dalam keadaan dasar (S0 V0).
Penyerapan energy sinar (photon) meningkatkan electron dalam molekul organik ke
tingkat yang lebih tinggi (S1 V1 dan seterusnya) dalamwaktu kurang dari 10-15 detik.

Setelah penyerapan, tenaga berkurang karena benturan (sebagai panas) menyebabkan


tenaga pada molekul yang terangsang turun lagi dengan cepat pada getaran terendah
dalam keadaan masih terstimulus (S1 V0). Tenaga yang dilepaskan dari molekul yang
kembali ke tingkat dasar dalam waktu cepat, kurang dari 10-8 detik akan meningkat
intensitas fluoresensi, sebagai petunjuk adanya pergeseran stokes. Meskipun banyak
senyawa organik menyerap pada daerah gelombang ultra violet dan nampak, hanya
beberapa saja yang berfluoresensi.
Apabila struktur molekul bahan organik dapat dipakaiuntuk memperkirakan
spectrum serapannya, hal yang sama tidak dipakai untuk memperkirakan senyawa apa
yang berfluorosensi. Tetapi ada sedikit petunjuk bahwa senyawa alifatis cenderung
memecah sinar dan tidak berfluoresensi, senyawa aromatis yang berisi electron
tertentu

yang

tidak

ditempat

normalnya

akan

berfluoresensi.

Radiasi yang dilepaskan dapat berkisar pada beberapa panjang gelombang, maka
spectrum fluoresensi berupa kumpulan atau pita spectrum. Spektrum fluoresensi
biasanya tidak tergantung panjang gelombang radiasi yang terserap. Spectrum
fluoresensi hanya dapat memberikan informasi pada saat kurang dari 10-8 detik.
Intensitas dapat berkurang antara 10 15 % apabila suhu sampel menurun dari 30oC
menjadi 20oC, maka diperlukan pengatur suhu agar pengukuran dapat lebih tepat.
Peralatan pokok spektrofluorometer adalah :

Sumber spectrum yang kontinyu misalnya dari jenis lampu merkuri atau xenon.
Monokromator (M1) untuk menyinari sampel dengan panjang gelombang

tertentu.
Monokromator kedua (M2) yang pada iradiasi konstan dapat dipakai menentukan

panjang gelombang spectrum fluoresensi sampel.


Detector berupa fotosel yang sangat peka misalnya fotomultiplier merah untuk

panjang gelombang lebih besar dari pada 500 nm.


Amplifier untuk mengandakan radiasi dan meneruskan ke pembacaan.

Penggunaan mikrosel dapat dikurangi efek prafilter dan pascafilter pada larutan
yang pekat. Absorpsi prafilter mengurangi radiasi yang sampai pada sampel yang
terjauh dari sumber sinar dan pasca filter terjadi karena pengurangan radiasi
fluoresensi yang lepas dari kuvet. Selain penyinaran dengan arah 90oC dapat
dilakukan front-face illumination dengan arah 45o sehingga efek filtrasi dapat
dicegah, namun biasanya kurang peka dibanding penyinaran 90o.
Keuntungan menggunakan spektrofluorometer dapat untuk mengukur konsentrasi
sampel yang rendah (pikogram). Kepekaan fluorimetri dapat diatur dengan penguatan
aliran listrik yang terbentuk dari jalinan fotosel. Spektroflurorimetri sangat mungkin
menggunakan spectrum pilihan yang lebih luas karena geseran Stokes dan adanya dua
monokhromator yang dapat dipakai, atau untuk spectrum yang mengenai sampel dan
yang lain untuk spectrum fluroresensi yang timbul. Untuk fluorimetri tidak diperlukan
kuvet

pembanding

(referensi)

tapi

kurva

kalibrasi

tetap

harus

dibuat.

Kelemahan spektrofluorimetri adalah ketergantungan pada keadaan lingkungan dan


tidak ada pegangan senyawa apa yang akan berfluoresensi. Masalah lain dalam
fluorimetri adalah penghapusan (quenching) yaitu energi yang seharusnya dilepas
sebagai sinar fluoresensi terserap oleh molekul lain. Atau sebaliknya bahan-bahan
diluar sampel seperti bahan pencuci (detergent), minyak pelumas, kertas saring atau
kertas lap dapat mempengaruhi pengukuran fluorimeter karena dapat melepas sinar
fluoresensi sendiri.
Teknik flurometri dapat diperluas untuk mendeteksi adanya perubahan kimiawi
(chemical modification) seperti oksidasi, reduksi, hidrolisa, polimerisasi dan
pembekuan. Misalnya morfin dapat diukur dengan mengoksidasinya menjadi
pseudomorfin yang berfluoresensi, tertrasiklin kalau bergabung dengan kalsium
berfluoresensi. Spektroflurometri dapat digunakan untuk :

Analisa kualitatif
Perbandingan spectrum fluoresensi dapat membantu pengenalan senyawa
Analisa kuantitatif
Pengukuran dapat dilakukan pada kadar yang sangat rendah dengan ketepatan,
keterulangan, dan kepekaan tinggi. Misalnya pengukuran kadar vitamin E. Bila
panjang gelombang emisi dan eksitasi telah dipilih, makandapat dibuat hubungan
antara intensitas fluoresensi dengan konsentrasi senyawa. Intensitas fluoresensi
tergantung dari tingkat konsentrasi senyawa. Hubungan tersebut berupa garis
lurus (linier) pada konsentrasi sangat rendah. Apabila kadarnya terlalu tinggi,
larutan tersebut tidak linier lagi karena akan menyerap sebagian sinar eksitasi.

Você também pode gostar