Você está na página 1de 49

Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol

As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga
bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai
pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy.

Daftar isi

1 Sifat-sifat Arsenik

2 Arsen dalam peradaban

3 Arsen dan lingkungan

4 Manfaat

5 Berbagai macam senyawa

6 Peringatan

7 Beberapa tokoh yang pernah keracunan arsen

8 Referensi

9 Pranala luar

10 Catatan kaki

Sifat-sifat Arsenik
Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat
digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika
dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau
bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah
dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam
dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.

Arsen dalam peradaban


Kata arsenik dipinjam dari bahasa Persia Zarnik yang berarti "orpimen kuning". Zarnik
dipinjam dalam bahasa Yunani sebagai arsenikon. Arsenik dikenal dan digunakan di Persia dan
di banyak tempat lainnya sejak zaman dahulu. Bahan ini sering digunakan untuk membunuh, dan
gejala keracunan arsenik sulit dijelaskan, sampai ditemukannya tes Marsh, tes kimia sensitif
untuk mengetes keberadaan arsenik. Karena sering digunakan oleh para penguasa untuk

menyingkirkan lawan-lawannya dan karena daya bunuhnya yang luar biasa serta sulit dideteksi,
arsenik disebut Racun para raja, dan Raja dari semua racun.
Dalam zaman Perunggu, arsenik sering digunakan di perunggu, yang membuat campuran
tersebut lebih keras.
Warangan, yang sering digunakan sebagai bahan pelapis permukaan keris, mengandung bahan
utama arsen. Arsen membangkitkan penampilan pamor keris dengan mempertegas kontras pada
pamor. Selain itu, arsen juga meningkatkan daya bunuh senjata tikam itu.
Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan bagaimana mengisolasi
elemen ini pada tahun 1250. Pada tahun 1649 Johan Schroeder mempublikasi 2 cara menyiapkan
arsenik.

Lambang alkimia untuk arsenik tampak di sebelah.


Pada zaman Ratu Victoria di Britania Raya, arsenik dicampurkan dengan cuka dan kapur dan
dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan wajah mereka, membuat kulit
mereka lebih putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja di ladang. Arsenik juga
digosokkan di muka dan di lengan kaum perempuan untuk memutihkan kulit mereka. Namun ini
sangat tidak dianjurkan sekarang.

Arsen dan lingkungan


Beberapa tempat di bumi mengandung arsen yang cukup tinggi sehingga dapat merembes ke air
tanah. WHO menetapkan ambang aman tertinggi arsen di air tanah sebesar 50 ppb (bagian per
miliar). Kebanyakan wilayah dengan kandungan arsen tertinggi adalah daerah aluvial yang
merupakan endapan lumpur sungai dan tanah dengan kaya bahan organik. Diperkirakan sekitar
57 juta orang meminum air tanah yang terkontaminasi arsen berlebih, sehingga berpotensi
meracun. Arsenik dalam air tanah bersifat alami, dan dilepaskan dari sedimen ke dalam air tanah
karena tidak adanya oksigen pada lapisan di bawah permukaan tanah. Air tanah ini mulai
dipergunakan setelah sejumlah LSM dari barat meneliti program air sumur besar-besaran pada
akhir abad ke-20, namun gagal menemukan keberadaan arsenik dalam air tanah. Diperkirakan
sebagai keracunan masal terburuk dalam sejarah dan mungkin musibah lingkungan terparah
dalam sejarah. Di Banglades terjadi epidemik keracunan masal disebabkan oleh arsenik.
Banyak negara lain di Asia, seperti Vietnam, Kamboja, Indonesia, dan Tibet[4], diduga memiliki
lingkungan geologi yang serupa dan kondusif untuk menghasilkan air tanah yang mengandung
arsenik dalam kadar yang tinggi. Tanaman yang ditanam di atas tanah yang mengandung arsenik
dapat diserap oleh tanaman dan meninggalkan residu pada hasil pertanian.[5]

Manfaat
Timbal biarsenat telah digunakan di abad ke-20 sebagai insektisida untuk buah namun
mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya. Selama abad ke-19, senyawa
arsen telah digunakan dalam bidang obat-obatan tetapi kebanyakan sekarang telah digantikan
dengan obat-obatan modern.
Kegunaan lain:

Berbagai macam insektisida dan racun

Galium arsenida adalah material semikonduktor penting dalam sirkuit terpadu. Sirkuit
dibuat menggunakan komponen ini lebih cepat tapi juga lebih mahal daripada terbuat dari
silikon.

Berbagai macam senyawa

Asam arsenat (H3AsO4)

Asam arsenit (H3AsO3)

Arsen trioksida (As2O3)

Arsin (Arsen Trihidrida AsH3)

Kadmium arsenida (Cd3As2)

Galium arsenida (GaAs)

Timbal biarsenat (PbHAsO4)

Peringatan
Arsenik dan sebagian besar senyawa arsenik adalah racun yang kuat. Arsenik membunuh dengan
cara merusak sistem pencernaan, yang menyebabkan kematian oleh karena shock. Lihat artikel
keracunan arsenik.

Beberapa tokoh yang pernah keracunan arsen

Napoleon Bonaparte

Munir, SH

Huo Yuanjia

Referensi
1.

^ Gokcen, N. A (1989). "The As (arsenic) system". Bull. Alloy Phase Diagrams


10: 1122. doi:10.1007/BF02882166.

2.

^ Ellis, Bobby D. (2004). "Stabilized Arsenic(I) Iodide: A Ready Source of


Arsenic Iodide Fragments and a Useful Reagent for the Generation of Clusters".
Inorganic Chemistry 43: 5981. doi:10.1021/ic049281s.

3.

^ editor-in-chief, David R. Lide. (2000). "Magnetic susceptibility of the elements


and inorganic compounds". Handbook of Chemistry and Physics (ed. 81). CRC press.
ISBN 0849304814.

4.

^ Arsenic confirmed in groundwater supply The Jakarta Post, diakses 10 Oktober


2008

5.

^ "FDA Ukur Arsenik Dalam Beras". VOA Indonesia. 7 September 2013.

Pranala luar

WebElements.com Arsenicum

EnvironmentalChemistry.com Arsenicum

Warangan pada keris

Catatan kaki
1.

^ Gokcen, N. A (1989). "The As (arsenic) system". Bull. Alloy Phase Diagrams


10: 1122. doi:10.1007/BF02882166.

2.

^ Ellis, Bobby D. (2004). "Stabilized Arsenic(I) Iodide: A Ready Source of


Arsenic Iodide Fragments and a Useful Reagent for the Generation of Clusters".
Inorganic Chemistry 43: 5981. doi:10.1021/ic049281s.

3.

^ editor-in-chief, David R. Lide. (2000). "Magnetic susceptibility of the elements


and inorganic compounds". Handbook of Chemistry and Physics (ed. 81). CRC press.
ISBN 0849304814.

4.

^ Arsenic confirmed in groundwater supply The Jakarta Post, diakses 10 Oktober


2008

5.

^ "FDA Ukur Arsenik Dalam Beras". VOA Indonesia. 7 September 2013.

[sembunyikan]

Tabel periodik unsur kimia


H
Li Be
N M
a g

He
B C N O F Ne
Al Si P S Cl Ar

K Ca
R
Sr
b
L
a
A
Fr Ra
c

C
e
T
h

Alkali

Alkali
tanah

Cs Ba

P N P S
G
Eu
r d m m
d
P
N
A C
U
Pu
a
p
m m

T D H
T
Er
b y o
m
B
F M
Cf Es
k
m d

Lantanid
Logam
Aktinida
a
transisi

Y
b
N
o

S
MF
Ti V Cr
c
n e
Z N M
R
Y
Tc
r b o
u
L H
O
Ta W Re
u f
s
RD
B H
Lr
Sg
f b
h s

Unsur kimia

germanium arsen selenium


P

A
s

S
b 33As

N
i
P
d

C
u
A
g
A
Ir Pt
u
MD R
t s g

Z
n
C
d
H
g
C
n

G
S
As Br Kr
e
e
S
T
In
Sb
I Xe
n
e
P
P
Tl
Bi
At Rn
b
o
Uu Uu L Uu Uu
Fl
t
p v s o
Ga

Logam
Nonloga
Gas
Pasca- Metaloid
Halogen
m lainnya
mulia
Transisi

Kategori:

C
o
R
h

Tabel periodik

Belum
diketahui sifat
kimianya

Penampilan
abu-abu metalik

Ciri-ciri umum
Nama, lambang, Nomor
arsen, As, 33
atom
/rsnk/ AR-s-nik,
Dibaca
also /rsnk/ ar-SEN-ik
when attributive
Jenis unsur
metaloid
Golongan, periode, blok 15, 4, p
Massa atom standar
74.92160(2)
[Ar] 4s2 3d10 4p3
Konfigurasi elektron
2, 8, 18, 5
Sifat fisika
Fase
solid
Massa jenis (mendekati
5.727 gcm3
suhu kamar)
Massa jenis cairan pada t.l. 5.22 gcm3
Titik sublimasi
1137 F615 C,887 K,
Titik tripel
1090 K (817C), 3628[1] kPa
Titik kritis
1673 K, ? MPa
Kalor peleburan
(grey) 24.44 kJmol1
Kalor penguapan
? 34.76 kJmol1
Kapasitas kalor
24.64 Jmol1K1
Tekanan uap

P (Pa)
at T (K)

1
553

10
596

100
646

1k
706

10 k
781

100 k
874

Sifat atom
5, 3, 2, 1,[2] -3
Bilangan oksidasi
(sedikit oksida asam)
Elektronegativitas
2.18 (skala Pauling)
Energi ionisasi
pertama: 947.0 kJmol1
(lebih lanjut)
ke-2: 1798 kJmol1
ke-3: 2735 kJmol1
Jari-jari atom
119 pm
Jari-jari kovalen
1194 pm

Jari-jari van der Waals


185 pm
Lain-lain
Struktur kristal
simple trigonal
Pembenahan magnetik
diamagnetik[3]
Keterhambatan elektris (20 C) 333 nm
Konduktivitas termal
50.2 Wm1K1
Modulus Young
8 GPa
Bulk modulus
22 GPa
Kekerasan Mohs
3.5
Kekerasan Brinell
1440 MPa
Nomor CAS
7440-38-2
Isotop paling stabil
Artikel utama: Isotop dari arsen

iso

NA Waktu paruh DM
DE (MeV)

73
As syn
80.3 hari
0.05D, 0.01D, e

0.941
74
As syn
17.78 d

0.595, 0.634

1.35, 0.717
75
As 100%
As stabil dengan 42 neutron

Arsenik

DP
Ge
74
Ge
74
Ge
74
Se
73

Arsenik adalah suatu unsur kimia metaloid (semilogam) golongan VA, berwujud bubuk
putih, tanpa warna dan bau (karena itulah arsenik sangat dikenal dalam urusan racunmeracun makanan!). Nama arsenik sendiri pertama kali berasal dari bahasa Persia
zarnig dan bahasa Yunani arsenikon yang artinya kuning. Arsenik dalam kehidupan
sehari-hari (di luar racun-meracun) digunakan untuk bahan pestisida di buah-buahan.
Galium arsenid dapat dipakai sebagai bahan semikonduktor rangkaian listrik. Dalam
pengobatan, arsen juga mendapat tempat khusus. Di zaman dahulu arsenik pernah
digunakan sebagai obat sifilis, yaitu Salvarsan. Sampai sekarang arsenik masih
menjadi salah satu alternatif pengobatan tripanosomiasis Afrika (dalam bentuk
melarsoprol). Arsenik juga dipakai dalam industri pewarna dan cat.
Arsenik di air minum

Dalam kehidupan sehari-hari, makanan kita pun mungkin mengandung arsenik dalam
jumlah kecil. Konsentrasi arsenik yang dianggap tidak berbahaya dalam air minum oleh
WHO adalah kurang dari 10 ppb (part per billion). Selain karena arsenik menjadi bahan
pestisida yang dipakai untuk menyemprot sayur dan buah, arsenik juga berpotensi
mencemari perairan. Hal ini pernah menjadi masalah serius di Cina dan Bangladesh,
dan sekitarnya pada tahun 2005. Arsenik yang ditemukan di air adalah arsenik bentuk
arsenat V (HAsO42-) dan arsenit III (H3AsO3). Di alam bebas arsenat dan arsenit dapat
mengalami reaksi redoks bolak balik. Konsentrasi yang ditemukan dapat mencapai 2004400 ppb, atau 0.2-4.4 ppm (part per million).
Arsenik sebagai racun

Bentuk arsenik yang terkenal adalah As2O3, alias arsen trioksida atau warangan.
Warangan ini bentuknya berupa bubuk berwarna putih yang larut dalam air. Bentuk
lainnya adalah bubuk kuning As2S3 dan bubuk merah realgar As4S4. Keduanya
sempat populer sebagai bahan cat, namun karena toksik akhirnya mereka tidak dipakai
lagi. Adapun bentuk gasnya, yang juga beracun; adalah arsin (As2H3).
Mengapa
arsenik
beracun?
Arsenik beracun karena : mampu menghambat produksi ATP, sumber energi bagi selsel hidup, melalui berbagai mekanisme. Di siklus Krebs arsenik menghambat enzim
piruvat dehidrogenase, sehingga sintesis ATP menjadi berkurang dan malah
meningkatkan produksi hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida ini merupakan
oksidator yang sangat reaktif terhadap sel hidup, maka justru sel hidup itulah yang
diserang. Sel yang diserang arsenik akan mengalami nekrosis dan kematian dengan
segera.
Keracunan
arsenik
dapat
terjadi
dalam
2
cara,
yaitu
:
1. Cara Akut, berarti arsenik diberikan dalam satu dosis tunggal yang sangat besar dan
langsung mematikan. Dosis ini kira-kira sebesar 120-200 mg pada orang dewasa atau 2
mg/kgBB pada orang dengan berat badan kurang dari 60 kg. Untuk urusan peracunan,
biasanya pelaku mencampurkan arsenik dalam makanan dalam dosis beberapa kali
lipat, untuk mengantisipasi korbannya muntah-muntah akibat keracunan akut ini. Gejala
keracunan akut terdiri atas mual muntah hebat yang disertai sakit perut. Napas
penderita berbau seperti bawang putih. Kadang ia langsung kejang-kejang dan koma.
Tekanan darah korban langsung turun dan ia tampak seperti orang dehidrasi berat.
2. cara kronik, merupakan cara yang cocok dilakukan oleh koki atau juru masak yang
punya urusan atau dendam pribadi dengan majikannya. Di sini si pelaku memasukkan
arsenik dalam jumlah nonletal berkali-kali dalam makanan korbannya, untuk
membuatnya sakit-sakitan. Suatu saat si korban diberi arsenik dalam jumlah sangat
besar. Penderita keracunan kronik mula-mula mengalami gejala keracunan seperti
keracunan
akut,
tapi
lama-kelamaan
datang
gejala
tambahannya.
Ia akan mengalami perubahan warna kulit menjadi kelabu atau kehitaman, gangguan
fungsi hati, fungsi jantung, fungsi paru-paru, dan fungsi ginjal. Fungsi saraf tepi juga
terganggu secara simetris. Tapi yang paling jelas adalah kukunya, di mana terlihat

garis-garis horizontal bersusun-susun. Garis ini disebut Mees lines. Garis ini berguna
dalam penyelidikan ahli forensik karena dengan mengukur panjang kuku dan jarak
antara garis, ahli dapat menentukan berapa lama sekali si korban diracun arsenik.
Akibat Terkena Arsenik

Mengatasi
keracunan
arsenik
Cara mengatasi keracunan arsenik berbeda antara keracunan akut dan kronik. Untuk
keracunan akut yang belum berlangsung 4 jam, korban diberi ipekak untuk
merangsangnya muntah. Dapat juga dilakukan bilas lambung apabila ia tidak dapat
minum. Pemberian katartik atau karboaktif dapat bermanfaat. Sedangkan untuk
keracunan yang sudah berlangsung lebih lama daripada itu (termasuk juga keracunan
kronik), sebaiknya diberi antidotumnya, yaitu suntikan intramuskuler dimerkaprol 3-5
mg/kgBB 4-6 kali sehari selama 2 hari. Pengobatan dilanjutkan 2-3 kali sehari selama 8
hari.
http://unikboss.blogspot.com/2010/11/mengenal-bahaya-arsenik-dan-cara.html

arsen selenium bromin

S
e

T
e
34Se
Tabel periodik

Penampilan
alotrop merah dan coklat

Ciri-ciri umum
Nama, lambang, Nomor
selenium, Se, 34
atom
Dibaca
/slinim/ si-LEE-nee-m
Jenis unsur
nonlogam
kadang dianggap sebagai
Catatan jenis
metaloid
Golongan, periode, blok 16, 4, p
Massa atom standar
78.96
Konfigurasi elektron
[Ar] 3d10 4s2 4p4
2, 8, 18, 6

Sifat fisika
Fase
solid
Massa jenis (mendekati
(gray) 4.81 gcm3
suhu kamar)
Massa jenis (mendekati
(alpha) 4.39 gcm3
suhu kamar)
Massa jenis (mendekati
(vitreous) 4.28 gcm3
suhu kamar)
Massa jenis cairan pada t.l. 3.99 gcm3
Titik lebur
494 K430 F221 C,,
Titik didih
1265 F685 C,958 K,
Titik kritis
1766 K, 27.2 MPa
Kalor peleburan
(gray) 6.69 kJmol1
Kalor penguapan
95.48 kJmol1
Kapasitas kalor
25.363 Jmol1K1
Tekanan uap

P (Pa)
at T (K)

1
500

10
552

100
617

1k
704

10 k
813

100 k
958

Sifat atom
6, 4, 2, 1,[1] -2
Bilangan oksidasi
(strongly acidic oxide)
Elektronegativitas
2.55 (skala Pauling)
Energi ionisasi
pertama: 941.0 kJmol1
ke-2: 2045 kJmol1
ke-3: 2973.7 kJmol1
Jari-jari atom
120 pm
Jari-jari kovalen
1204 pm
Jari-jari van der Waals 190 pm
Lain-lain
Struktur kristal
hexagonal
Pembenahan magnetik diamagnetik[2]
Konduktivitas termal
(amorphous) 0.519 Wm1K1
(25 C) (amorphous) 37
Ekspansi termal
mm1K1
Kecepatan suara (batang (20 C) 3350 ms1

ringan)
Modulus Young
10 GPa
Modulus Shear
3.7 GPa
Bulk modulus
8.3 GPa
Rasio Poisson
0.33
Kekerasan Mohs
2.0
Kekerasan Brinell
736 MPa
Nomor CAS
7782-49-2
Isotop paling stabil
Artikel utama: Isotop dari selenium

iso
72

Se

NA
syn

74

Se 0.87%

75

Se

76

syn

Se 9.36%
Se 7.63%
78
Se 23.78%
79
Se sisa
80
Se 49.61%
82
Se 8.73%
77

Waktu paruh DM DE (MeV)

8.4 d

0.046
Se stabil dengan 40 neutron

119.779 hr
0.264, 0.136,

0.279
Se stabil dengan 42 neutron
Se stabil dengan 43 neutron
Se stabil dengan 44 neutron
3.27105 thn
0.151
Se stabil dengan 46 neutron
1.081020 tahun
2.995

DP
As
-

72

75

As
-

79

Br

82

Kr

Selenium Mineral Kecil Jutaan Manfaat Bagi Tubuh Manusia


REP | 22 April 2012 | 11:50 Dibaca: 6845

Komentar: 23

Masih seperti malam sebelumnya, melewati akhir pekan bersama bunda dan keluarga tercinta.
Menikmati hujan di beranda ditemani secangkir teh tubruk, diskusi tentang hidup dan kebutuhan
hidup. Obrolan terhenti oleh panggilan masuk di ponsel saya.
..
Mbak Yeni, begitulah nama yang tertulis di layar mini ponsel saya. Mbak Yeni adalah salah satu
sahabat yang sudah seperti keluarga yang saat ini bekerja di Dinkes Papua bagian gizi.
Perbincangan kami menggerimis, dan topik malam itu adalah tentang manfaat selenium. Tanpa
terasa waktu bergulir, cerita tentang kesehatan pastinyahingga pagi menghampiri dan saya pun
terlupa janji saya untuk menelpon salah seorang sahabat.
..
Selenium dalam bahasa latin nya adalah Saa-lee-nee-am adalah unsur kimia dengan nomor 34
dan memiliki symbol [Se]. Selenium merupakan mineral yang penting untuk kesehatan yang
baik tetapi hanya diperlukan dalam jumlah kecil.

..
Selenium yang lazim disebut [Se] adalam mineral yang termasuk dalam kelompok zat gizi
mikro, artinya adalah jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh kita sangatlah sedikit, tetapi memiliki
peranan besar dalam sistem biologis tubuh kita. Namun meskipun di konsumsi dalam jumlah
kecil, selenium dapat memberikan jutaan manfaat.
..
Bila di konsumsi dengan vitamin E, selenium dapat menghasilkan efek sinergis sebagai
antioksidan yang fungsinya adalam untuk memperlambat oksidasi asam lemak tak jenuh
sehingga dapat meredam bahaya radikal bebas (terutama yang disebabkan oleh sinar matahari
dan asap rokok).
..
Radikal bebas adalah merupakan gugusan atom apa saja yang memiliki satu atau lebih elektron
tak berpasangan. Karena jumlahnya ganjil, maka tidak semua elektron dapat berpasangan
sehingga besifat sangat reaktif. Jika jumlahnya sedikit, radikal bebas dapat dinetralkan dengan
sistem enzimatik tubuh. Selain itu radikal bebas merupakan agen pengoksidasikuat yang dapat
merusak system kekebalan tubuh akibat kerusakan sel.

Selenium juga dibutuhkan untuk proses reproduksi, menjaga kesehatan otak, memelihara
kekebalan tubuh dan fungsi kelenjar tiroid serta memperbaiki mood. Lalu apa hubungannya
antara mineral mikro tersebut dengan mood kita?. Seperti yang telah diketahui bahwa yang
namanya mood diatur oleh otak, dimana hormon dan zat besi berperan dalam katifitasnya. Dan
selenium adalah salah satu mineral yang berperan mengatur kondisi otak. Hal tersebut dibuktikan
melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wayne Chris Hawkesa dalam sebuah laporannya
yang di publish pada bulan Januari 1996, dimana dalam laporan penelitian tersebut menunjukkan
bahwa kekurangan selenium dapat mengaibatkan munculnya perilaku bte. Kemudian
penelitian kedua dilakukan pada tahun 1998, penelitian saat itu di lakukan terhadap dua

kelompok orang dengan lamanya waktu adalah 15 minggu. Kelompok pertama diberi diet kaya
selenium sedangkan kelompok kedua diberi diet rendah selenium.
..
Pada akhir percobaan terlihat bahwa orang-orang di kelompok pertama menunjukkan mood yang
baik. Dimana mereka lebih ceria, pikiran lebih cemerlang, mudah menerima, lebih percaya diri
dan lebih bersemangat. Sebaliknya, orang-orang yang ada di kelompok kedua menunjukkan
perilaku depresi, uring-uringan, lebih suka marah, pikiran bingung, tidak bergairah dan bahkan
orang yang kandungan seleniumnya paling rendah dalam darah menunjukkan mood yang paling
buruk diantara sampel lainnya, sampai mengarah pada tingkat depresi. Hal ersebut jelas
membuktikan bahwa selenium memiliki perana yang penting dalam menentukan kondisi mood
kita.
..
Ternyata tak hanya itu saja kehebatan selenium, seorang peneliti bernama Margaret Karagas dari
Cancer Preventation Research yang pernah dimuat dalam jurnal American Assosoation for
Cancer Research (2008) menunjukkan bahwa selenium juga dapat mencegah penyakit jantung
dan kanker (terutama kinder kulit dan kanker kantung kemih)
..
Selain itu selenium hebatnya selenium juga terbukti mampu mencegah penuaan dini, yaitu proses
kerusakan sel tubuh sebelum waktunya. Bersama vitamin E, selenium dapat mempertahankan
elastisitas jaringan yang penting untuk mencegah penuaan dini, dimana penuaan dini sering
menjadi problem bagi hampir sebagian kaum wanita.
.
Permasalahannya adalah selenium tidak di produksi sendiri oleh tubuh, melainkan harus
diperoleh dari konsumsi sehari-hari. Idealnya kebutuhan selenium per hari berkisar 60 mcg pada
orang dewasa. Mcg adalah (micro gram), 1 mcg sama dengan seper seribu mg. Usia dewasa
disini maksudnya adalah usia antara 25-50 tahun. Kebutuhan tersebut akan meningkat bagi

seorang ibu saat masa menyusui, pada saat itu seorang ibu membutuhkan konsumsi selenium
sampai 70 mcg per hari.
..
Pertanyaannya adalah :
1. Bahan makanan apa saja yang memiliki kaya akan selenium?

Makanan sumber selenium biasanya adalah bahan makanan yang tinggi kadar
proteinnya seperti telur, ikan laut (terutama ikan tuna), kerang, dan daging. Sementara
bahan makanan nabati bisa di peroleh dari bawang putih, brokoli, kembang kol,
almond, hazelnut, sereal, jagung, tomat serta makanan fermentasi seperti tempe, tahu
dan yoghurt.

2. Bagaimana kita dapat memperoleh selenium dalam konsumsi makanan sehari-hari?


Sebenarnya tidak sulit karena hampir semua kebutuhan selenium telah terukupi. Namun
kadang diantara kita tidak atau kurang menyukai dengan makanan sumber selenium yang
telah disebutkan tadi. Jika hal itu terjadi maka kita bisa mengkonsumsi nutrsisi yang
memiliki kandungan vitamin E.

Meskipun selenium memiliki kaya manfaat bagi tubuh dalam kehidupan kita, namun demikian
juga tidak boleh di konsumsi secara berlebihan (overdosis), karena terlalu berlebihan
mengkonsumsi selenium juga ada dampak (efek samping). Mengkonsumsi selenium berlebihan
bisa mengakibatkan selenosis. Selenosis adalah gejala yang terjadi karena kelebihan selenium,
dimana gejala yang muncul adalah kerontokan rambut yang disebabkan oleh kelainan struktur
protein dalam keratin (bahan penyusun rambut). Selain itu juga bisa menyebabkan mual, muntah,
lemas, juga kesemutan.

.
Untuk menghindari efek samping tersebut, maka semua perlu keseimbangan. Tidak boleh lebih
dan jangan sampai kurang, kira-kira begitulah kalimat bijaknya. Karena sesuatu yang lebih juga
tidak baik, begitupun sesuatu yang kurang pasti akan kurang baik. Seperti yang tertulis dalam
Firman Allah SWT, Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan ( QS Al-Araf : 31 ).
..
Dalam hidup perlu keseimbangan (Balance) agar semua berjalan sesuai alurnya. Dengan
membiasakan diri mengkonsumsi makanan yang seimbang maka hidup akan berkualitas, hidup
yang berkualitas dimulai dari tubuh yang sehat serta suasan hati yang gembira. Mulailah
mengkonsumsi makanan secara bijaksana.. Kapan? Mulailah dari sekarang.
.
Tulisan ini sekedar berbagi cerita dan pengalaman kepada sahabat disini, tulisan yang terinspirasi
dari diskusi saya dengan mbak Yeni yang juga sahabat dan seperti keluarga saya. Dari
perbincangan melalui ponsel akhirnya saya jadikan bahan referensi, lalu meminjam buku Kimia
dasar milik Danang, putra Bu Sundari yang tak lain adalah tetangga sebelah rumah bunda saya.
Tujuan meminjam buku Kimia dasar hanya ingin memastikan bahwa unsur lambang selenium
adalah [Se]. Karena ragu sudah lama tak lagi belajar kimia. Semoga bermanfaat, dan salam
kompasiana

Selenium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Se dan nomor
atom 34. Ditemukan oleh Berzellius pada tahun 1817, yang menemukannya bergabung bersama
tellurium (namanya diartikan sebagai bumi). Selenium adalah trace mineral yang sangat penting
bagi kesehatan yang baik tetapi diperlukan hanya dalam jumlah kecil. Selenium adalah
dimasukkan ke dalam protein untuk membuat selenoproteins, yang enzim antioksidan penting.
Sifat antioksidan dari selenoproteins membantu mencegah kerusakan sel dari radikal bebas.
Radikal bebas yang alami dengan produk dari metabolisme oksigen yang dapat berkontribusi
terhadap perkembangan penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung. selenoproteins
lainnya membantu mengatur fungsi tiroid dan berperan dalam sistem kekebalan.
Selenium adalah mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai antioksidan
untuk meredam aktivitas radikal bebas. Selenium tidak diproduksi oleh tubuh, tetapi diperoleh
dari konsumsi makanan sehari-hari. Selenium merupakan mineral penting yang berfungsi untuk
mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit. Sebagai bagian dari enzim anti oksidan,
Selenium berperan dalam sistem pertahanan tubuh. Dalam kapasitas anti oksidannya, selenium
bekerja sama dengan vitamin E untuk mencegah terjadinya kerusakan sel tubuh.
Orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi, 55 mikrogram (mcg) selenium setiap hari.
Namun perempuan dewasa yang sedang hamil dianjurkan meningkatkan asupan selenium
menjadi 60 mcg per hari. Kebutuhan tersebut akan meningkat saat seorang ibu harus menyusui,
menjadi sebesar 70 mcg per hari.
Bayi dan balita membutuhkan lebih banyak Selenium pada masa pertumbuhan
Kebutuhan akan Selenium bagi bayi usia 06 bulan adalah 10 mcg per hari dan 15 mcg per hari
untuk anak usia 612 bulan. ASI adalah sumber selenium terbaik. X Selenium yang terdapat
dalam ASI tergantung pada asupan makan ibu dan tahap menyusuinya. Bahan makanan sumber
Selenium antara lain: daging, ikan, dan sereal. Kebutuhan akan selenium bayi dan anak terus
meningkat seiring cepatnya pertumbuhan mereka.

1. Sumber Selenium
Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan
klausthalit. Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu cerobong asap yang tersisa
dari proses bijih tembaga sulfida. Sekarang selenium di seluruh dunia dihasilkan dari pemurnian
kembali logam anoda dari proses elektrolisis tembaga.
Selenium terjadi secara alami dalam beberapa bentuk anorganik, termasuk selenide,
selenate, dan Selenite. Dalam tanah, selenium paling sering terjadi dalam bentuk larut seperti
selenate (analog dengan sulfat), yang tercuci ke sungai sangat mudah oleh limpasan.
Selenium memiliki peran biologis, dan ini ditemukan dalam senyawa organik seperti
dimetil selenide, selenomethionine, selenocysteine, dan methylselenocysteine. Dalam senyawa
selenium memainkan peran analog dengan belerang.
Selenium ini paling sering dihasilkan dari bijih sulfida selenide di banyak, seperti
tembaga, perak, atau timah. Hal ini diperoleh sebagai hasil sampingan dari pengolahan bijih ini,
dari lumpur anoda kilang tembaga dan lumpur dari ruang utama tanaman asam sulfat. Lumpur
tersebut dapat diproses oleh sejumlah sarana untuk memperoleh selenium gratis.
Alam sumber selenium termasuk tanah kaya selenium tertentu, dan selenium yang telah
bioconcentrated oleh tanaman tertentu. sumber antropogenik selenium termasuk pembakaran
batubara dan pertambangan dan peleburan bijih sulfida.
Selenium juga dapat ditemukan di beberapa daging dan makanan laut. Hewan yang
memakan biji-bijian atau tanaman yang tumbuh di tanah kaya selenium memiliki tingkat yang
lebih tinggi selenium dalam otot mereka. Di AS, daging dan roti merupakan sumber selenium
yang umum diet. Beberapa kacang-kacangan juga sumber selenium.
2. Cara memperoleh selenium
Selenium diperoleh dari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam
sulfat, atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral yang
mengandung kalium nitrat).
3. Sifat umum selenium

Selenium berada dalam beberapa bentuk allotrop, walaupun hanya dikenal tiga bentuk.
Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun kristal. Selenium amorf bisa
berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk seperti kaca). Selenium kristal
monoklinik berwarna merah tua. Sedangkan selenium kristal heksagonal, yang merupakan jenis
paling stabil, berwarna abu-abu metalik.
Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik, dan
sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan meningkatnya
cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terpapar cahaya dengan energi yang cukup).
Sifat-sifat ini membuat selenium sangat berguna dalam produksi fotosel dan exposuremeter
untuk tujuan fotografi, seperti sel matahari. Di bawah titik cairnya, selenium adalah
semikonduktor tipe p dan memiliki banyak kegunaan dalam penerapan elektronik .
Selenium telah dikatakan non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur yang penting dalam
jumlah sedikit. Namun asam selenida dan senyawa selenium lainnya adalah racun, dan reaksi
fisiologisnya menyerupai arsen.
4. Sifat Fisik Selenium

Fase

Massa jenis (sekitar suhu kamar)

: (gray) 4.81 g/cm

Massa jenis (sekitar suhu kamar)

: (alpha) 4.39 g/cm

Massa jenis (sekitar suhu kamar)

: (vitreous) 4.28 g/cm

Massa jenis cair pada titik lebur

: 3.99 g/cm

Titik lebur

: 494 K (221 C, 430 F)

Titik didih

: 958 K (685 C, 1265 F)

Titik kritis

: 1766 K, 27.2 MPa

Kalor peleburan

: (gray) 6.69 kJ/mol

Kalor penguapan

: 95.48 kJ/mol

Kapasitas kalor (25 C)

: 25.363 J/(molK)

5. Sifat Mekanik Selenium

: solid

Modulus Young 10 GPa

Modulus geser 3.7 GPa

Modulus ruah 8.3 GPa

Skala kekerasan Mohs 2.0

Kekerasan Brinell 736 Mpa

6. Kegunaan Selenium
Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat
dan lain-lain. Juga digunakan oleh industri kaca untuk mengawawarnakan kaca dan untuk
membuat kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan sebagai tinta fotografi
dan sebagai bahan tambahan baja tahan karat.
Manfaatnya bagi tubuh

Menangkal radikal bebas


Tubuh setiap orang memiliki kemampuan untuk melawan radikal bebas yang bisa
menghancurkan sel dan menimbulkan berbagai penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung
dan penuaan dini. Di dalam tubuh, selenium bekerja sama dengan vitamin E sebagai zat
antioksidan untuk memperlambat oksidasi asam lemak tak jenuh.

Meningkatkan kekebalan tubuh


Selenium diketahui memperbaiki sistem imunitas (kekebalan tubuh) dan fungsi kelenjar
tiroid. Hasil penelitian belakangan ini yang memastikan bahwa selenium dapat mencegah kanker
(termasuk kanker kulit akibat paparan matahari) menambah pamornya sebagai mineral yang
bermanfaat besar untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh manusia.

Mempertahankan elastisitas

Bersama vitamin E, selenium berfungsi mempertahankan elastisitas jaringan dan bila kadar
selenium berkurang maka tubuh akan mengalami penuaan dini, yaitu kondisi sel yang rusak
sebelum waktunya.

7. Dosis dan bahaya selenium


Dewasa (18 tahun ke atas):
U.S. Recommended Dietary Allowance (RDA)
untuk dewasa: 80-200mcg. Spesifikasi : 55mcg untuk wanita dewasa; 70mcg untuk laki laki
dewasa; 40-70mcg untuk remaja laki - laki, 45-55mcg untuk remaja perempuan; 65mcg untuk
wanita hamil; 75mcg untuk ibu menyusui
Pencegahan kanker prostat : Dosis selenium berkaitan dengan penurunan risiko kanker prostat
adalah 200 mcg setiap hari.
Dosis harian maksimum : 400mcg per hari
Anak-anak (berusia di bawah 18 tahun):

US Recommended Dietary Allowance (RDA) untuk bayi dan anak-anak : 10mcg selama
0-6 bulan; 15mcg setiap hari selama 6-12 bulan; 20mcg selama 1-6 tahun; 30mcg selama
7-10 tahun; 45 mcg untuk 11-14 tahun; 50mcg selama 5-18 tahun. Asupan untuk bayi
sampai 6 bulan mungkin 2.1mcg/kg/day, dan untuk bayi 7-12 bulan dapat 2.2mcg/kg/day.

Dosis harian maksimum : 45mcg selama 0-6 bulan; 60mcg untuk 7-12 bulan; 90mcg selama 1-3
tahun; 150mcg selama 4-8 tahun; 280mcg selama 9-13 tahun.
Bahaya Selenium
Toksisitas Kronis : toksisitas Selenium dapat menyebabkan gejala gastrointestinal, gangguan
neuromuskuler-psikiatri, perubahan dermatologi , disfungsi hati, disfungsi ginjal,
trombositopenia, dll.
Endokrin: efek awal keracunan selenium adalah gangguan fungsi endokrin, termasuk sintesis
hormon tiroid. Kekurangan Selenium juga dapat memperburuk gangguan tiroid yang berkaitan
dengan yodiumkekurangan.

Genitourinari : kadar selenium yang tinggi dapat menurunkan motilitas sperma.


Psikiatri: peneliti telah melaporkan selenium dengan kadar tinggi menyebabkan masalah perilaku
seperti lekas marah atau kelelahan pada anak.
8. Penanganan
Asam selenida pada konsentrasi 1.5 ppm tidak boleh ada dalam tubuh manusia. Selenium
dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup dalam tanah, dapat memberikan dampak yang
fatal pada tanaman pakan hewan. Terpapar dengan senyawa selenium di udara tidak boleh
melebihi kadar 0.2 mg/m3 (selama 8 jam kerja perhari-40 jam seminggu)

BAB III
SELENIUM (Se)
3.1 Selenium

Selenium adalah suatu unsur kimia

yang memiliki lambing Se dan nomor atom 34. Dalam tabel periodik terletak pada golongan VI
A. Selenium bersifat nonlogam. Kata selenium berasal dari nama Dewi Bulan, Selene.

Selenium ditemukan pada 1817 oleh Jns Jakob Berzelius, yang menemukan unsur yang
terkait dengan telurium (dinamai Bumi). Hal ini ditemukan sebagai produk sampingan dari
produksi asam sulfat. Ini datang untuk melihat medis kemudian karena toksisitas pada manusia
yang bekerja di industri. Hal ini juga diakui sebagai racun hewan penting.

Pada tahun 1954, petunjuk pertama dari fungsi biologis tertentu selenium ditemukan
dalam mikroorganisme. Esensialitas terhadap kehidupan mamalia ditemukan pada tahun 1957.
Pada 1970-an, ditunjukkan untuk hadir dalam dua set independen enzim. Hal ini diikuti oleh
penemuan selenocysteine dalam protein.
Selama tahun 1980-an, itu menunjukkan bahwa selenocysteine dikodekan oleh TGA
kodon. Mekanisme recoding telah dikerjakan pertama di bakteri dan kemudian pada mamalia
(lihat unsur SECIS). Pertumbuhan konsumsi selenium secara historis didorong oleh
pengembangan mantap menggunakan baru, termasuk aplikasi dalam peracikan karet, baja
paduan, dan selenium rectifier. Selenium juga merupakan bahan penting dalam drum printer laser
dan mesin fotokopi.
Pada tahun 1970, selenium dalam rectifier itu sebagian besar telah digantikan oleh
silikon, namun penggunaannya sebagai fotokonduktor di dataran-kertas mesin fotokopi telah
menjadi aplikasi terkemuka. Selama tahun 1980, aplikasi fotokonduktor menurun (meskipun
masih penggunaan akhir-besar) sebagai mesin fotokopi lebih dan lebih menggunakan
photoconductors organik yang diproduksi.
Pada waktu saat ini, penggunaan terbesar selenium di seluruh dunia dalam pembuatan
kaca, diikuti oleh bahan kimia dan menggunakan dalam pigmen. Menggunakan elektronik,
meskipun sejumlah aplikasi terus, terus menurun. Pada akhir 1990-an, penggunaan selenium
(biasanya dengan bismut) sebagai aditif untuk pipa kuningan untuk memenuhi tidak ada standar
lingkungan memimpin menjadi penting. Saat ini, total produksi dunia selenium terus meningkat
sederhana.
Keterangan umum unsur
Deret kimia
Nonmetals
Golongan, periode, blok
16, 4, p
penampilan
Gray, metallic luster
Massa atom
78.96(3) g/mol
Konfigurasi elektron
10 2 4
[Ar] 3d 4s 4p
Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 18, 6

3.2 Sifat fisik, kimia, mekanik selenium


Ciri ciri fisik

Fase
Massa jenis (sekitar suhu kamar)

Solid
(gray) 4.81 g/cm3
(alpha) 4.39 g/cm3

Massa jenis cair pada titik lebur


Titik lebur

(vitreous) 4.28 g/cm3


3.99 g/cm3
494 K

Titik didih

(221 C, 430 F)
958 K

Titik kritis
Kalor peleburan
Kalor penguapan
Kapasitas kalor

(685 C, 1265 F)
1766 K 27.2 MPa
(gray) 6.69 kJ/mol
95.48 kJ/mol
95.48 kJ/mol

Strukturkristal
Bilanganoksidasi

Sifat kimia
Hexagonal
2, 4, 6
(strongly acidic oxide)
2.55 (skala Pauling)
ke-1: 941.0 kJ/mol
ke-2: 2045 kJ/mol
ke-3: 2973.7 kJ/mol
115pm
103pm

Elektronegativitas
Energi ionisasi
Beberapa sifat
kimia lainnya:
a) Reaktif
(detil)
b) Mudah
bereaksi dengan
H2, F2, Cl2, dan
Br2
Jari-jari atom
c) Bereaksi
dengan asam
Jari-jari atom
nitrat dan asam
sulfat
(terhitung)
d) Bereaksi
dengan logam
Jari-jarikovalen
116pm
lainnya
membentuk
190pm
senyawa selenida, Jari-jari Van der Waals
contoh: MgSe
e) Bereaksi dengan O membentuk api berwarna biru atau disebut SeO (selenium dioksida) yang
2
2
berbau busuk.
Konduktivitas termal

Sifat mekanik
(300 K) (amorphous)

Ekspansi termal

0.519 W/(mK)
(25 C) (amorphous)

Kecepatan suara (kawat tipis)


Modulus Young
Modulus geser
Modulus ruah
Nisbah Poisson

37 m/(mK)
(20 C) 3350 m/s
10 Gpa
3.7 Gpa
8.3 Gpa
0.33

Skala kekerasan Mohs


Kekerasan Brinell

2.0
736 Mpa

3.3 Pembuatan
Selenium jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Selenium ditemukan dalam
beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan klausthalit. Beberapa tahun yang lalu,
selenium didapatkan dari debu cerobong asap yang tersisa dari proses bijih tembaga sulfida.
Sekarang selenium di seluruh dunia dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda dari proses
elektrolisis tembaga. Selenium diperoleh dari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan
soda atau asam sulfat, atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral
yang mengandung kalium nitrat).
3.4 Paduan Selenium
Beberapa mineral selenium adalah:

Berzelianite (Copper Selenide)

Clausthalite (Lead Selenide)

Eucairite (Silver Copper Selenide)

Hakite (Copper Mercury Silver Antimony Selenium Sulfide)

Klockmannite (Copper Selenide)

Palladseite (Palladium Selenide)

Penroseite (Nickel Selenide)

Selen-tellurium (Selenium Tellurium)

Tiemannite (Mercury Selenide)

Umangite (Copper Selenide)


3.5 Kegunaan selenium
3.5.1 Kegunaan selenium di industri

Digunakan sebagai tinta fotografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat dan lain-lain

di bawah titik cairnya, selenium adalah semi konduktor tipe p dan memiliki banyak kegunaan
dalam penerapan elektronik
digunakan dalam industri kaca untuk mewarnai kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi
digunakan sebagai bahan tambahan pembutan baja tahan karat.

Karena sifat-sifatnya fotovoltaik dan fotokonduktif, selenium digunakan dalam fotokopi,


photocells, meter cahaya dan sel surya.

Lembar selenium amorf mengkonversi gambar x-ray, dalam xeroadiography dan solid-state, xray kamera panel datar
3.5.2 Kegunaan selenium bagi manusia
Selenium adalah mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai antioksidan untuk
meredam aktivitas radikal bebas. Selenium bekerja sebagai kofaktor untuk enzim yang terlibat
dalam oksidasi asam lemak dan penghancuran asam amino.
Manfaat Selenium bagi tubuh:

Menangkal radikal bebas


Di dalam tubuh setiap orang terdapat kemampuan untuk melawan radikal bebas yang bias
menghancurkan sel dan menimbulkan berbagai penyakit berbahaya seperti kanker, penyakit
jantung, dan penuaan dini. Di dalam tubuh, selenium bekerjasama dengan vitamin E sebagai zat
antioksidan.

Meningkatkan kekebalan tubuh


Selenium dapat memperbaiki system imunitas (kekebalan tubuh) dan berperan dalam fungsi
kelenjar tiroid dan dalam setiap sel yang menggunakan hormone tiroid, dengan berpartisipasi
sebagai kofaktor untuk tiga deiodinases diketahui hormon tiroid, yang mengaktifkan dan
kemudian menonaktifkan berbagai hormon tiroid metabolitnya. Ini mungkin menghambat
penyakit Hashimotos, di mana sel-sel tubuh sendiri tiroid diserang sebagai asing.

Mencegah HIV
Selenium banyak terdapat pada ikan, telur, daging, sereal, kacang. diketahui dapat menghambat
replikasi HIV. Selenium bergabung dengan protein dalam bentuk asam amino, yang disebut
selenoprotein, Zat ini mengurangi tekanan tyang disebabkan oleh infeksi, dan memperlambat
penyebaran

infeksi.

Pada tahap pertama infeksi, HIV memproduksi berbagai protein yang memicu pengeluaran gen

lain yang dibutuhkan virus untuk menopang dirinya. Salah satunya tat, yang juga membantu
replikasi virus. Diyakini, tat mengincar dan menurunkan selenoprotein saat virus mulai
menginfeksi. Untuk itu dilakukan penelitian yang meningkatkan selenoprotein di tubuh. Peneliti
mengisolasi sel darah dari individu tanpa HIV, lalu menginfeksinya dengan HIV. Kemudian
ditambahkan sejumlah kecil selenium ke kultur (biakan) sel. Hasilnya menunjukkan,
penambahan selenium menghambat replikasi HIV sampai setidaknya 10x lipat, dibandingkan
kultur sel yang tidak ditambahkan selenium. Ketika mereka mengurangi produksi selenoproein,
ditemukan terjadi peningkatan replikasi virus 3,5x lipat. Kemungkinan, selenoprotein bekerja
dengan merusak struktur kimia tat, yang pada akhirnya mengurangi kemampuan virus
bereplikasi. Jika fungsi selenium telah dimengerti sepenuhnya, obat yang lebih efektif untuk HIV
bisa diciptakan.

Mempertahankan elastisitas tubuh


Bersama vitamin E, selenium berfungsi mempertahankan elastisitas jaringan dan bila kadar
selenium berkurang maka tubuh akan mengalami penuaan dini, yaitu kondisi sel yang rusak
sebelum waktunya.

Mineral selenium merupakan zat yang mempunyai efek sebagai anti kanker dengan mengatasi
kerusakan gen dan sistem kekebalan tubuh

Mengeluarkan logam berat dari dalam tubuh

Mineral selenium merupakan zat yang dapat melindungi kerusakan jantung dan pembuluh darah
melalui kerja enzim glutathione peroxidase yang mencegah oksidasi lemak dan mengurangi
perlengketan zat-zat pembeku darah (trombosit).

Dapat membantu menghambat oksidasi kolesterol sebagai pemicu terjadinya kekakuan dinding
pembuluh darah dan penyumbatan aliran darah.
Orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi, 55 mikrogram (mcg) selenium setiap hari.
Namun perempuan dewasa yang sedang hamil dianjurkan meningkatkan asupan selenium
menjadi 60 mcg per hari. Kebutuhan tersebut akan meningkat saat seorang ibu harus menyusui,
menjadi sebesar 70 mcg per hari.
Selenium berasal dari kacang-kacangan, sereal, daging, ikan, dan telur. Dalam urutan
konsentrasi, tingkat tinggi juga ditemukan di ginjal, tuna, kepiting, dan lobster.
3.6 Tingkat bahaya selenium

3.6.1 Kekurangan selenium


Gejala-gejala yang timbul akibat kekurangan selenium, bias dijelaskan dengan berkurangnya
antioksidan dalam jantung, hati dan otot, yang mengakibatkan kematian jaringan dan kegagalan
organ
Kekurangan selen dapat menurunkan daya kerja vitamin E hingga 50%. Penurunan daya kerja
vitamin E dapat memicu penyakit yang lainnya seperti, myoglobinuria, atau kencing berwarna
merah darah akibat mioglobin dalam otot melebur dalam darah.
Ada beberapa jenis penyakit yang terkait dengan kekurangan selen yaitu:
1. Penyakit Keshan.
Penyakit Keshan adalah sejenis penyakit kardiomiopati yang terutama memengaruhi anak usia 210 tahun. Kardiomiopati adalah penyakit melemahnya fungsi otot jantung yang dapat beresiko
menimbulkan gangguan irama detak jantung (bias terlalu cepat, terlalu lambat, kadang teratur,
kadang tidak teratur) dan juga beresiko menimbulkan kematian akibat serangan jantung
mendadak.
2. Penyakit Kashin Beck
Penyakit Kashin-Beck merupakan penyakit osteoarthritis yang biasanya terjadi terutama pada
remaja. Osteoarthritis yaitu penyakit yang timbul akibat terjadinya kemunduran fungsi sendi
3. Myxedematous Endemic Cretinism, yang menyebabkan retardasi mental
3.6.2 Kelebihan selenium
Kelebihan selenium dapat menimbulkan efek yang sangat berbahaya, yaitu karena mengonsumsi
selenium melebihi dosis
Gejalanya terdiri dari
-

mual dan muntah


rambut dan kuku rontok
kerusakan saraf
Akibatnya:

menyebabkan gejala gastrointestinal, perubahan dermatologi, gangguan neuromuskuler-

psikiatri, disfungsihati dan ginjal, trombositopenia, dll.


Gangguan fungsi endokrin, termasuk sintesis hormon tiroid.
Dapat menurunkan motilitas sperma.
Menyebabkan masalah perilaku seperti lekas marah atau kelelahan pada anak.
3.6.3 Bahaya selenium di lingkungan

Selenium dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup dalam tanah, dapat memberikan
dampak fatal pada tanaman pakan hewan. Terpapar dengan senyawa selenium di udara tidak
boleh melebihi kadar 0.2 mg/m3 (selama 8 jam kerja perhari-40 jam seminggu)
Beberapa jenis tanaman dianggap indicator kadar selenium tinggi tanah, karena mereka
membutuhkan tingkat tinggi selenium untuk tumbuh subur. Hal ini dimanfaatkan juga untuk
mempertahankan diri dari herbivora. Beberapa tanaman yang bias digunakan sebagai indikator
selenium yaitu genus Astragalus (termasuk beberapa locoweeds), (Stanleya sp.), Aster kayu
(Xylorhiza sp.), Dan goldenweed palsu (Oonopsis sp.)

Timah dan paduannya

BAB II
TIMAH (Sn)
2.1

Pendahuluan
Timah merupakan logam dasar terkecil yang diproduksi, yaitu kurang dari 300.000 ton

per tahun, apabila dibandingkan dengan produksi aluminium sebesar 20 juta ton per tahun
(www.timah.com). Timah putih merupakan unsur langka, kelimpahan rata-rata pada kerak bumi
sekitar 2 ppm, dibandingkan dengan seng yang mempunyai kadar rata-rata 94 ppm, tembaga 63
ppm dan timah hitam 12 ppm. Sebagian besar (80%) timah putih dunia dihasilkan dari cebakan
letakan (aluvial), sekitar setengah produksi dunia berasal dari Asia Tenggara.
2.2

Pengertian Timah
Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Sn (bahasa

Latin: stannum) dan nomor atom 50. Unsur ini merupakan logam miskin keperakan, dapat
ditempa ("malleable"), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat, ditemukan
dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat. Timah
diperoleh terutama dari mineral cassiterite yang terbentuk sebagai oksida.

Rumus kimia
Warna
Skala Mohs
Bobot
Indeks bias

: SnO2
: ungu, anggur, hitam, cokelat kemerahan atau kuning
: 6-7
: 6,4-7,1
: tinggi sekitar 2,0

2.3

Sifat-Sifat Timah

2.3.1

Sifat Fisik

Berat Molekul

: 134,69

Spesifik Gravitasi

: 6,3

Titik Lebur (600 mm Hg)

: 1080oC (1976oF) terurai

Kelarutan

: tidak larut dalam air, larut dalam asam dan alkali,

sedikit larut dalam ammonium khlorida

Massa Atom Rata-rata

Titik Didih

: 118,71
: 2543 K (2270oC)(4118oF)

Koefisien Muai Panjang

: -1K N/A

Konduktivitas Listrik

: 0,0917x106/ cm

Konduktivitas Termal

: 0,666 W/cm K

Kerapatan

: 7,31 g/cc @ 300K

Kekilapan

: Sangat mudah dibentuk logam perak putih membentuk

film pelindung pada permukaannya yang mencegah


oksigen

Entalpi atomisasi

: 01,3 kJ/mol oC

Entalpi Fusion

: 7,03 kJ/mol

Panas Penguapan

: 290,4 kJ/mol

Flamebilitas Kelas

: terbakar pada rokok (kecuali sebagai debu)

Titik Beku

: 1080oC (1976oF)

Volume Molar

: 16,31 cm3/mol

Refleksivitas Optik

: 54%

Kondisi Fisik

: Solid

Tekanan uap

: 5,78x10-21 Pa(232,06oC)

Struktur Kristal

: Tetragonal

2.3.2

Sifat Kimia

Elektrokimia Setara

: 1,1071 g/amp-jam

Elektron Fungsi Kerja

: 4,42 eV

Elektronegativitas

: 1,96 (Pauling) ; 1,72 (Rochow Allrod)

Panas Fusion

: 7.029 kJ/mol

Potensional Ionisasi

Pertama : 7.344
Kedua

: 14.632

Ketiga

: 30.502

Elektron valensi Potensi (-eV) : 83,5

2.3.3

Sifat Mekanik

Modulus Elastisitas

Massal

: 58,2/GPa

Kekakuan : 18,4/GPa
Youngs

: 49,9/GPa

Skala Kekerasan

Brinell

: 51 MN m-2

Mohs

: 1,5

2.4

Sumber Timah
Mineral ekonomis penghasil timah putih adalah kasiterit (SnO 2), meskipun sebagian kecil

dihasilkan juga dari sulfida seperti stanit, silindrit, frankeit, kanfieldit dan tealit (Carlin, 2008).
Mulajadi timah di daerah jalur timah yang membentang dari Pulau Kundur sampai Pulau
Belitung dan sekitarnya diawali dengan adanya intrusi granit yang berumur 222 juta tahun
pada Trias Atas. Magma bersifat asam mengandung gas SnF 4, melalui proses pneumatolitik
hidrotermal menerobos dan mengisi celah retakan, dimana terbentuk reaksi: SnF 4 + H2O -> SnO2
+ HF2 (Pamungkas, 2006). Cebakan bijih timah merupakan asosiasi mineralisasi Cu, W, Mo, U,
Nb, Ag, Pb, Zn, dan Sn. Busur metalogenik terbentuknya timah 100 - 1000 km. Terdapat tiga tipe
kelompok asosiasi mineralisasi timah putih, yaitu stanniferous pegmatites, kuarsa-kasiterit dan
sulfida-kasiterit (Taylor, 1979).
Urat kuarsa-kasiterit, stockworks dan greisen terbentuk pada batuan beku granitik
plutonik, secara gradual terbentuk stanniferous pegmatites yang ke arah dangkal terbentuk urat
kuarsa-kasiterit dan greisen (Taylor, 1979). Urat berbentuk tabular atau tubuh bijih berbentuk
lembaran mengisi rekahan atau celah (Strong, 1990). Tipe kuarsa-kasiterit dan greisen
merupakan tipe mineralisasi utama yang membentuk sumber daya timah putih pada jalur timah
yang menempati Kepulauan Riau hingga Bangka-Belitung. Jalur ini dapat dikorelasikan dengan
Central Belt di Malaysia dan Thailand (Mitchel, 1979).
Mineral utama yang terkandung di dalam bijih timah berupa kasiterit, sedangkan pirit,
kuarsa, zirkon, ilmenit, galena, bismut, arsenik, stibnit, kalkopirit, xenotim, dan monasit
merupakan mineral ikutan (http://www.tekmira.esdm.go.id). Timah putih dalam bentuk cebakan

dijumpai dalam dua tipe, yaitu cebakan bijih timah primer dan sekunder. Pada tubuh bijih primer,
kandungan kasiterit terdapat pada urat maupun dalam bentuk tersebar. Proses oksidasi dan
pengaruh sirkulasi air yang terjadi pada cebakan timah primer pada atau dekat permukaan
menyebabkan terurainya penyusun bijih timah primer. Proses tersebut menyebabkan juga
terlepas dan terdispersinya timah putih, baik dalam bentuk mineral kasiterit maupun berupa
unsur Sn. Proses pelapukan, erosi, transportasi dan sedimentasi yang terjadi terhadap cebakan
bijih timah putih pimer menghasilkan cebakan timah sekunder, yang dapat berada pada tanah
residu maupun letakan sebagai endapan koluvial, kipas aluvial, aluvial sungai maupun aluvial
lepas pantai. Tubuh bijih primer yang berpotensi menghasilkan sumber daya cebakan timah
letakan ekonomis adalah yang mempunyai dimensi sebaran permukaan erosi luas sebagai sumber
dispersi.
Cassiterite
Cassiterite adalah mineral timah oksida dengan rumus SnO 2. Berbentuk kristal dengan
banyak permukaan mengkilap sehingga tampak seperti batu perhiasan. Kristal tipis Cassiterite
tampak translusen. Cassiterite adalah sumber mineral untuk menghasilkan logam timah yang
utama dan biasanya terdapat dialam di alluvial atau aluvium.

Stannite
Stannite adalah mineral sulfida dari tembaga, besi dan timah. Rumus kimianya adalah
Cu2FeSnS4 dan merupakan salah satu mineral yang dipakai untuk memproduksi timah. Stannite
mengandung sekitar 28% timah, 13% besi, 30% tembaga, dan 30% belerang. Stannite berwarna
biru hingga abu-abu.

Cylindrite
Cylindrite merupakan mineral sulfonat yang mengandung timah, timbal, antimon, dan
besi. Rumus mineral ini adalah Pb2Sn4FeSb2S14. Cylindrite membentuk kristal pinakoidal
triklinik dimana biasanya berbentuk silinder atau tube dimana bentuk nyatanya adalah gulungan
dari lembaran kristal ini. Warna cylindrite adalah abu-abu metalik dengan spesifik gravity 5,4.
Pertama kali ditemukan di Bolivia pada tahun 1893.

2.5

Pengolahan Timah

2.5.1

Penambangan
Penambangan timah putih dilakukan dengan beberapa cara, yaitu semprot, penggalian

dengan menggunakan excavator, atau menggunakan kapal keruk untuk penambangan endapan
aluvial darat yang luas dan dalam serta endapan timah lepas pantai. Kapal keruk dapat beroperasi
untuk penambangan cebakan timah aluvial lepas pantai yang berada pada kedalaman sekitar 15
meter sampai dengan 50. Penambangan menggunakan cara semprot dilakukan terutama pada
endapan timah aluvial darat dengan sebaran tidak luas dan relatif dangkal. Penambangan dengan
menggunakan shovel/excavator dilakukan untuk menggali cebakan timah putih tipe residu, yang
merupakan tanah lapukan bijih primer, umumnya berada pada lereng daerah perbukitan.

Penambangan oleh masyarakat umumnya dilakukan dengan cara semprot. Banyak juga
penambangan dalam sekala kecil terdiri dari satu atau dua orang, menggunakan peralatan sangat
sederhana berupa sekop, saringan dan dulang, seperti penambangan oleh masyarakat di lepas
pantai menggunakan sekop dengan panjang sekitar 2,5 meter, dan dilakukan pada saat air laut
surut. Penambangan banyak dilakukan pada wilayah bekas tambang dan sekitarnya. Bahkan
tailing yang semula dianggap sudah tidak ekonomis, kembali diolah untuk dimanfaatkan
kandungan timah putihnya. Penambangan oleh masyarakat di lepas pantai selain menggunakan
peralatan manual sederhana, menggunakan juga pompa hisap dan perahu.
2.5.2

Pengolahan
Untuk menghasilkan pasir timah kadar tinggi melalui beberapa tahapan proses

pengolahan. Pasir timah di alam masih tercampur dengan butiran mineral-mineral lain. Timah
dalam bentuk mineral kasiterit dipisahkan dari pengotor berupa mineral ringan dengan
pemisahan fisik secara gravitasi. Pemisahan dilakukan dengan menggunakan sluice box, spiral,
dan meja goyang. Pemisahan mineral bersifat magnetik dan bukan magnetik menggunakan
separator magnetik. Pemisahan mineral bersifat konduktor dan bukan konduktor menggunakan
separator tegangan tinggi. Proses untuk meningkatkan kadar bijih timah atau konsentrat yang
berkadar rendah, dilakukan di Pusat Pencucian Bijih Timah (Washing Plant). Melalui proses
tersebut bijih timah dapat ditingkatkan kadar (grade) Sn-nya dari 20 - 30% Sn menjadi 72% Sn
untuk memenuhi persyaratan peleburan. Proses peningkatan kadar bijih timah yang berasal dari
penambangan di lepas pantai maupun di darat diperlukan untuk mendapatkan produk akhir
berupa logam timah berkualitas dengan kadar Sn yang tinggi dengan kandungan pengotor
(impurities) yang rendah. Hasil pemisahan konsentrat, selain diperoleh kasiterit untuk dilebur,
diperoleh juga mineral-mineral ikutan. Mineral-mineral terutama zirkon, monasit, ilmenit dan
xenotim merupakan produk sampingan dari hasil pemisahan secara fisik yang mempunyai
prospek ekonomi untuk dimanfaatkan. Pemisahan kasiterit dari pengotor, meningkatkan nilai
ekonomi mineral ikutan tersebut, meskipun belum semua mineral ikutan, ekonomis untuk
dimanfaatkan.
Konsentrat hasil dari proses pemisahan mempunyai kadar Sn 72%, selanjutnya dilebur
pada smelter timah putih. Bijih timah setelah dipekatkan lalu dipanggang sehingga arsen dan
belerang dipisahkan dalam bentuk oksida-oksida yang mudah menguap. Kemudian bijih timah

yang sudah dimurnikan itu direduksi dengan karbon. Timah cair yang terkumpul di dasar tanur
kemudian dialirkan ke dalam cetakan untuk memperoleh timah batangan. Proses peleburan
merupakan proses melebur bijih timah menjadi logam Timah. Untuk mendapatkan logam timah
dengan kualitas yang lebih tinggi, maka harus dilakukan proses pemurnian terlebih dahulu
dengan menggunakan suatu alat pemurnian yang disebut crystallizer. Produk yang dihasilkan
berupa logam timah dalam bentuk balok atau batangan. Produk yang dihasilkan juga dapat
dibentuk sesuai permintaan.
2. 6

Senyawa-Senyawa Timah
Senyawaan timah yang penting adalah organotin, SnO2, Stanat, timah klorida, timah

hidrida, dan timah sulfide.


2.6.1

Senyawaan Organotin
Seperti yang telah dijelaskan diatas senyawa organotin adalah senyawa yang dibangun

dari timah dan substituen hidrokarbon sehingga terdapat ikatan C-Sn. Contoh beberapa senyawa
organotin ini adalah:

Tetrabutiltimah, dipakai sebagai material dasar untuk sintesis senyawaan di- dan tributil.

Dialkil atau monoalkil-timah, dipakai sebagai stabilisator panas dalam pembuatan PVC.

Tributil-Timah oksida, dipakai untuk pengawetan kayu.

Trifenil-Timah asetat, merupakan kristal putih yang dipakai untuk insektisida dan fungisida.

Trifenil-timah klorida dipakai sebagai biosida

Trimetil-timah klorida, dipakai sebagai biosida dan sintesis senyawa organic.

Trifenil-timah hidroksida, untuk fungisida dan engontrol serangga.

dll
Senyawa organotin dibuat dari reagen Grignard dengan timahtetraklorida. Metode yang
lain adalah dengan menggunakan reaksi Wurtz seperti senyawaan alkil natrium dengan tmah
halide ataupun dengan menggunakan reaksi pertukaran antara timah halide dengan senyawaan
organo-aluminium.
2.6.2

Timah Oksida

Merupakan senyawa anorganik dengan rumus kimia SnO2. Oksida timah ini merupakan
oksida timah yang paling penting dalam pebuatan logam timah. SnO 2 memiliki struktur kristal
rutile dimana setiap 1 atom Sn berkoordinasi dengan 6 atom oksigen. SnO 2 tidak larut dalam air
akan tetapi larut dalam asam dan basa kuat. SnO 2 larut dalam asam halide membentuk
heksahalostanat seperti:
SnO2 + 6 HI -> H2SnI6 + 2 H2O
Atau jika dilarutkan dalam asam maka:
SnO2 + 6 H2SO4 -> Sn(SO4)2 + 2 H2O
SnO2 larut dalam basa membentuk stanat dengan rumus umum Na 2SnO3. SnO2 digunakan
bersama dengan vanadium oksida sebagai katalis untuk oksidasi senyawa aromatic, dipakai
sebagai pelapis, ataupun sebagai bahan pembuatan organotin.
2.6.3

Timah(II) Klorida
SnCl2 berupa padatan kristal berwarna putih, dapat membentuk dihidrat yang stabil.

SnCl2 dipakai sebagai reduktor dalam larutan asam, dan juga dalam cairan electroplating. SnCl 2
dibuat dengan cara reaksi gas HCl kering dengan logam Sn.
Sn + 2 HCl -> SnCl2 + H2
SnCl2 memiliki satu pasangan electron bebas. Dalam bentuk fasa gas maka molekul SnCl 2
berbentuk bengkok, sedangkan pada bentuk padatan SnCl2 membentuk rantai yang saling
terhubung dengan jembatan klorida. Selain dipakai sebagai reduktor SnCl2 juga dipakai sebagai
katalis, reagen analisis untuk raksa, dan juga dipakai sebagai aditif makanan untuk
mempertahankan warna dan sebagai antioksidan.
2.6.4

Timah(IV) Klorida
Disebut juga stani klorida atau timah tetraklorida merupakan senyawaan kimia dengan

rumus SnCl4. Pada suhu kamar SnCl4 ini merupakan cairan yang tidak berwarna dan akan
membentuk kabut jika terjadi kontak dengan udara. SnCl 4 dipergunakan sebagai senjata kimia
dalam perang dunia ke-1, dipakai untuk memperkuat gelas, dan sebagai bahan dasar pembuatan
organotin.
2.6.5

Timah Sulfida

Senyawaan timah dengan belerang terdapat sebagai SnS yaitu timah (II) sulfide dan ada
dialam sebagai mineral herzenbergite. Pebuatan SnS adalah dibuat dengan mereaksikan belerang,
SnCl2 dan H2S.
Sn + S -> SnS
SnCl2 + H2S -> SnS + 2 HCl
Sedangkan timah (IV) sulfide memiliki rumus SnS 2 dan terdapat dialam sebagai mineral
berndtite. Senyawa ini mengendap sebagai padatan berwarna coklat dengan penambahan H 2S
pada larutan senyawa timah (IV) dan banyak dipakai sebagai ornament dekoratif karena
warnanya mirip emas.
2.6.6

Timah Hidrida
Hidrida dari timah disebut sebagai stannan dan rumus formulanya adalah SnH 4. Hidrida

timah ini dapat dibuat dengan cara mereaksikan antara SnCl 4 dengan LiAlH4. Stannan
terdekomposisi secara lambat menghasilkan loga timah dan gas hydrogen. Hidrida timah ini
sangat analog dengan gas metana CH4.
2.6.7

Stanat
Dalam ilmu kimia stanat berkoporasi dengan senyawaan:

Ortostanat yang memiliki rumus kimia SnO44- contoh senyawaannya adalah K4SnO4 atau
Mg2SnO4.

Metastanat yaitu MSnO3 atau M2SnO3 yaitu campuran oksida atau polimerik anoin.

Perlu dicatat bahwa asam stanit yang merupakan precursor stanat sebenarnya tidak terdapat
dialam dan ini sebenarnya merupakan hidrat dari SnO 2. Istilah stanat juga dipakai untuk sufiks
penamaan senyawa misalnya SnCl62- hesaklorostanat.
2.7

Logam Paduan atau Alloy dari Timah

2.7.1

Timah Solder
Karakteristik timah solder ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu komposisi campuran

logam dan jenis flux yang terkandung didalam timah solder. Timah solder terbuat dari campuran
lebih dari satu jenis logam, atau dikenal dengan istilah alloy. Dua jenis logam yang lazim
digunakan dibidang elektronika adalah timah (Sn) dan timbal (Pb), dengan berbagai macam

perbandingan campuran. Perbandingan campuran ini dinyatakan melalui angka persentase


perbandingan timah/timbal (Sn/Pb), sebagai contoh 60/40 dan 63/37. Jenis logam lain, seperti
perak (Ag) dan tembaga (Cu), juga dapat ditambahkan dalam jumlah kecil (dikisaran 1% - 2%)
untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu.
Perbandingan campuran timah dan timbal mempengaruhi karakteristik timah solder,
antara lain kekuatan sambungan solder, kelancaran aliran timah solder cair, titik lebur timah
solder dan mekanisme perubahan wujud timah solder dari padat menjadi cair dan sebaliknya.
Kekuatan Sambungan Solder
Kekuatan sambungan solder dinyatakan melalui dua parameter, yaitu kekuatan tarik
(tensile strength) dan kekuatan robek (shear strength). Kekuatan tarik dan robek timah solder
dengan perbandingan campuran 60/40 adalah 52MPa dan 39MPa, sedangkan untuk
perbandingan campuran 63/37 adalah 54MPa dan 37MPa.
Dapat dilihat bahwa perbedaan kekuatan sambungan solder antara timah solder dengan
perbandingan campuran 60/40 dan 63/37 tidaklah signifikan. Kedua perbandingan campuran ini,
dari sudut kekuatan sambungan solder yang dihasilkan, cocok untuk digunakan dibidang
elektronika. Perlu ditambahkan bahwa kekuatan dan kualitas sambungan solder dapat
ditingkatkan dengan menambahkan campuran logam perak dalam jumlah kecil (berkisar diantara
1% - 2%).
Flux
Flux merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses penyolderan. Flux adalah
senyawa yang bersifat korosif dan berfungsi untuk menghilangkan lapisan oksidasi dari
permukaan benda yang disolder, mencegah pembentukan lapisan oksidasi baru saat disolder dan
menurunkan ketegangan permukaan (surface tension) timah solder cair.
Lapisan oksidasi menghalangi timah solder membasahi permukaan benda yang disolder,
akibatnya adalah sambungan solder tidak menempel, atau dikenal dengan istilah cold joint.
Sedangkan ketegangan permukaan yang lebih rendah akan memudahkan timah solder cair untuk
mengalir membasahi permukaan benda yang disolder. Akibat lain dari kesalahan penggunaan
flux adalah timah solder cair lengket dan tertarik oleh ujung alat solder, sehingga sambungan
solder tidak rata dan berujung runcing.

Jenis-Jenis Flux
Flux, berdasarkan jenisnya, dapat digolongkan kedalam dua kategori, yaitu rosin dan
senyawa asam (acid). Rosin terbuat dari getah pohon pinus atau konifer yang telah dibersihkan
dan diolah. Flux senyawa asam haruslah dicuci bersih setelah proses penyolderan. Jika tidak,
sisa flux yang tertinggal dan bersifat korosif akan merusak sambungan solder, kaki komponen
dan permukaan papan cetak. Flux jenis ini juga bersifat menarik uap air dari udara sekitar
(hygroscopic) dan jika dibiarkan akan menyebabkan arus pendek pada rangkaian elektronika.
Rosin, disisi lain, hanya aktif bekerja saat dipanaskan dengan alat solder. Setelah proses
penyolderan selesai, flux rosin yang telah dingin kembali menjadi tidak aktif, tidak konduktif dan
tidak korosif, sehingga dapat dibiarkan tinggal dipermukaan sambungan solder dan papan cetak
tanpa perlu dicuci (no-clean flux). Selain flux rosin alami yang berasal dari getah pohon pinus,
juga terdapat flux rosin buatan (synthetic rosin) dengan karakteristik menyerupai flux rosin alami.
Flux juga dapat dikategorikan berdasarkan tingkat keaktifannya, yaitu tidak aktif
(inactive), aktif ringan (mildly active), aktif (active) dan sangat aktif (highly active). Flux tidak
aktif hanya mencegah terbentuknya lapisan oksidasi baru saat sedang disolder. Sedangkan flux
lainnya, selain mencegah, juga dapat membersihkan lapisan oksidasi yang telah terbentuk. Flux
yang lebih aktif mampu membersihkan lapisan oksidasi yang lebih tebal dan noda-noda lain.
Akan tetapi karena bersifat lebih korosif, flux jenis ini harus dibersihkan setelah proses
penyolderan.
Kaki-kaki komponen elektronika yang baru lazimnya telah dilapisi dengan timah solder
(tinned) dan dalam keadaan bersih. Oleh sebab itu, tidak diperlukan flux yang terlalu aktif. Flux
yang tepat untuk digunakan dibidang elektronika adalah jenis rosin atau rosin sintetik aktif
ringan yang tidak perlu dibersihkan (no-clean flux).
Flux Tambahan
Timah solder, terutama yang digunakan dibidang elektronika, sudah mengandung flux
yang diisikan kedalam sejumlah saluran ditengah-tengah kawat timah solder (multi-core). Jumlah
flux yang terkandung di dalam timah solder jenis ini biasanya berkisar diantara 1% - 4%,
tergantung kepada jenis flux-nya. Jumlah saluran yang lebih dari satu ditujukan untuk
memperbaiki dan meratakan penyebaran flux keseluruh permukaan benda yang disolder.

Flux tambahan juga tersedia dipasaran dan dapat dipakai jika benda yang disolder terlalu
kotor dan timah solder cair gagal menempel. Akan tetapi, sebelum memutuskan untuk
menggunakan flux tambahan, usahakan terlebih dahulu untuk membersihkan permukaan benda
yang kotor dengan menggunakan sabut nilon atau ampelas yang sangat halus. Jika penggunaan
flux tambahan tidak bisa dihindarkan, pastikan sisa-sisa flux dibersihkan setelah proses
penyolderan.
2.7.2

Perunggu (Brons)
Paduan ini dikenal oleh manusia sejak lama sekali. Perunggu merupakan paduan antara

Cu dan Sn dalam arti yang sempit. Tetapi dalam arti yang luas perunggu berarti paduan Cu
dengan unsure logam lainnya selain dari Zn. Dibandingkan dengan tembaga murni dan kuningan
perunggu merupakan paduan yang mudah dicor dan mempunyai kekuatan yang lebih tinggi,
demikian juga ketahanan ausnya dan ketahanan korosinya oleh karena itu banyak dipergunakan
untuk berbagai komponen mesin, bantalan, pegas, corak artistic,dsb.
2.7.2.1 Perunggu timah putih
Sn adalah lebih mahal dari kuningan. Oleh karena itu kuningan dipergunakan sebagai
bahan baku dan selanjutnya bahan yang dicampur 4-5% Sn dipergunakan untuk keperluan
khusus sedangkan hampir semua paduan perunggu ini dalam industry dipakai dalam bentuk
coran. Brons timah putih mempunyai sejarah yang lama sehingga dari penggunaannya paduan
dasar dengan 8-12 % Sn dinamakan Gun Metal, paduan dengan 10% Sn dan 23 % Sn dinamakan
Admiralty Gun Metal, sedangkan yang mengandung 18-23% Sn disebut Brons Bell dan
paduan yang mengandung 30-32% disebut Brons kaca.
2.7.2.2 Perunggu Posfor (brons posfor)
Pada paduan tembaga posfor berguna sebagai penghilang oksida, oleh karena itu
penambahan posfor 0,05-0,5% pada paduan memberikan kecairan logam yang lebih baik. Brons
posfor mempunyai sifat-sifat lebih baik dalam keelastisannya, kekuatan dan ketahanan terhadap
aus. Ada tiga macam brons posfor yang dipergunakan dalam industry yaitu brons biasa yang
tidak mempunyai kelebihan P yang tidak dipakai dalam proses menghilangkan oksida, brons
posfor untuk pegas dengan kadar 0,05-0,15% yang ditambahkan kepada brons yang mengandung

Sn kurang dari 10% dan brons posfor untuk bantalan yang mengandung 0,3-1,5% P ditambahkan
kepada brons yang mengandung lebih dari 10% Sn.

2.7.2.3 Brons Aluminium


Paduan yang dipergunakan dalam industry mengandung 6-7% Al dipergunakan untuk
pabrikasi dan paduan dengan 9-10% Al dipergunakan untuk coran. Paduan ini mempunyai
kekuatan yang baik dari pada brons timah putih dengan sifat mampu bentuk yang lebih dan
ketahanan korosi yang baik, sehingga pengunaannya lebih luas. Tetapi mampu cornya kurang
baik sehingga memerlukan teknik yang khusus pada pengecorannya.
2.7.2.4 Perunggu Bebas Seng
Perunggu bebas seng dinamakan juga perunggu tulen atau perunggu timah, yaitu
perunggu tuang dari Cu ditambah 10%, 14%, atau 20% Sn tanpa campuran tambahan lain. Bahan
itu digunakan untuk pentil yang harus mempunyai syarat tinggi terhadap korosi dan ketangguhan
(10% Sn). Selain itu juga untuk bantalan-bantalan yang harus mempunyai syarat-syarat tinggi
untuk sifat luncur (14% Sn) dan untuk bantalan-bantalan tekan dengan syarat tinggi untuk
kekerasan (20% Sn).
2.7.2.5 Perunggu Bebas Seng Paduan Kepal
Mempunyai 1,5% sampai setinggi-tingginya 10% timah putih dan selain itu fosfor
dalam persentase yang sangat kecil, yaitu setinggi-tingginya 0,35. Campuran ini dahulu
dinamakan perunggu fosfor. Dipakai untuk profil-profil, batang-batang, kawat, pelat, dan pipapipa yang dicanai dan ditarik.
2.7.2.6 Perunggu Seng
Perunggu seng ialah perunggu tembaga timah dengan tambahan seng 2% sampai 7%.
Bahan itu dipakai terutama untuk bantalan-bantalan (campuran tuang).
2.7.2.7 Perunggu silicon

Perunggu silicon baik sebagai paduan tuang maupun paduan kepal mempunyai kadar Si
0,5% samapai 4,5%. Selain dari itu ada bahan-bahan tambahan dari timah, nikel, mangan, besi,
dan seng dalam bermacam-macam persenyawaan. Sebagian dapat dijadikan misalnya cupoder
yang mempunyai tahan tarik dan kekerasan yang tinggi.
2.7.2.8 Perunggu Timbel
Perunggu timbel mempunyai kadar timbel (Pb) 5-35%. Jika perlu dengan tambahan Sn
dan Ni sebagai blok-blok bantalan yang berupa lapisan tipis dalam bus bantalan.
2.8

Kegunaan Timah
Data pada tahun 2006 menunjukkan bahwa logam timah banyak dipergunakan untuk

solder (52%), industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu
(5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi lain (11%).
2.8.1

Logam Timah dan Paduannya


Logam timah banyak manfaatnya baik digunakan secara tunggal maupun sebagai paduan

logam (alloy) dengan logam yang lain terutama dengan logam tembaga. Logam timah juga
sering dipakai sebagai container dalam berbagai macam industri. Contoh-contoh paduan antara
tembaga dan timah adalah:

Pewter, merupakan paduan antara 85-99% timah dan sisanya tembaga, antimony, bismuth, dan
timbale. Banyak dipakai untuk vas, peralatan ornament rumah, atau peralatan rumah tangga.

Bronze adalah paduan logam timah dengan tembaga dengan kandungan timah sekitar 12%.

Fosfor Bronze adalah paduan bronze yang ditambahkan unsur fosfor.


2.8.2

Plating
Logam timah banyak dipergunakan untuk melapisi logam lain seperti seng, timbale dan

baja dengan tujuan agar tahan terhadap korosi. Aplikasi ini banyak dipergunakan untuk melapisi
kaleng kemasan makanan dan pelapisan pipa yang terbuat dari logam.
2.8.3

Superkonduktor
Timah memiliki sifat konduktor dibawah suhu 3,72 K. Superkonduktor dari timah

merupakan superkonduktor pertama yang banyak diteliti oleh para ilmuwan contoh
superkonduktor timah yang banyak dipakai adalah Nb3Sn.

2.8.4

Solder
Solder sudah banyak dipakai sejak dahulu kala. Timah dipakai dalam bentuk solder

merupakan campuran antara 5-70% timah dengan timbale akan tetapi campuran 63% timah dan
37% timbale merupakan komposisi yang umum untuk solder. Solder banyak digunakan untuk
menyambung pipa atau alat elektronik

2.8.5

Pembuatan Senyawa Organotin


Senyawa organoti merupakan senyawa kimia yang terdiri dari timah (Sn) dengan

hidrokarbon membentuk ikatan C-Sn. Senyawa ini merupakan bagian dari golongan senyawa
organometalik. Senyawa ini banyak dipakai untuk sintesis senyawa organic, sebagai biosida,
sebagai pengawet kayu, sebagai stabilisator panas, dan lain sebagainya.
2.8.6

Pembuatan Senyawaan Kimia Untuk Berbagai Keperluan


Logam timah juga dipakai untuk membuat berbagai maca senyawaan kimia. Salah satu

senyawa kimia yang sangat penting adalah SnO 2 dimana dipakai untuk resistor dan dielektrik,
dan digunakan untuk membuat berbagai macam garam timah. Senyawa SnF 2 merupakan aditif
yang banyak ditambahkan pada pasta gigi. Senyaan timah, tembaga, barium, kalsium dipakai
untuk pembuatan kapasitor. Dan tentu saja senyawaan kimia juga sering dipakai untuk
pembuatan katalis.
2.8.7

Kegunaan Timah di Industri

Timah klorida (SnCl2) : digunakan dalam pembuatan zat warna, polimer, dan tekstil; di silvering
satu mirror; sebagai pengawet makanan; sebagai aditif dalam parfum digunakan dalam sabun,
dan sebagai agen anti-Cumming dalam minyak pelumas

Timah oksida (SnO 2): digunakan dalam pembuatan kaca jenis khusus, glasir keramik dan
warna, parfum dan kosmetik, dan tekstil, dan sebagai bahan polishing untuk baja, kaca, dan
bahan lainnya

Timah kromat (SnCrO4 atau Sn (CrO4) 2 ): kekuning-kuningan-coklat senyawa cokelat digunakan


sebagai zat pewarna untuk porselen dan porselen

2.8.8

Kegunaan Timah bagi Manusia

Melapisi logam lain

Kemasan makanan

Pelindung kayu

Casing telepon genggam

Konstruksi bangunan

Pelat Timah

Campuran Tambal Gigi

Lapisan timah pada stik golf & peningkatan penyedia amunisi untuk senjata olah raga

Tutup Botol Anggur

Logam Hijau

Industri farmasi
2.9

Bahaya Timah

2.9.1

Bahaya pada Kesehatan

Efek akut adalah:


Mata dan kulit iritasi
Headaches
Sakit perut
Penyakit dan pusing
Berat berkeringat
Sesak napas
Masalah buang air kecil
Efek jangka panjang adalah:
Depresi
Kerusakan hati
Gangguan fungsi sistem kekebalan
Kerusakan kromosom
Kekurangan sel darah merah

Kerusakan otak (menyebabkan kemarahan, gangguan tidur, pelupa dan sakit kepala)
2.9.2

Bahaya pada Lingkungan

Kaleng sebagai atom tunggal atau molekul tidak sangat beracun terhadap beberapa jenis
organisme, bentuk racun adalah bentuk organik
Ada berbagai jenis timah organik yang dapat sangat bervariasi di toksisitas. Tributyltins
merupakan komponen timah paling beracun untuk ikan dan jamur, sedangkan trifenyltin jauh
lebih beracun bagi fitoplankton.

2.10

Penanggulangan dari Bahaya Timah


Jumlah timah yang sedikit dalam makanan tidak berbahaya. Limit dalam makanan di

Amerika Serikat adalah 300 mg/kg. Senyawa timah triakil dan triaril digunakan sebagai racun
biologi (biocides) dan perlu ditangani secara hati-hati.
Jumlah kecil timah dalam makanan kaleng tidak berbahaya bagi manusia. Senyawa timah
trialkil
dan triaril berbahaya bagi makhluk hidup dan harus ditangani secara hati-hati. Timah juga
digunakan dalam pembuatan grenjeng rokok (timah putih), pada longsongan peluru (timah
hitam).

Você também pode gostar