Você está na página 1de 23

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

M
KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
DI POLI HAMIL RSU PROVINSI NTB
TANGGAL 05 JANUARI 2010

OLEH
Nama : Irna Yuniarti
NIM : 014 STYE/BID O7

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
MATARAM
2010

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kematian maternal adalah kematian dari setiap wanita waktu hamil, persalinan,
dan dalam 90 hari sesudah berakhirnya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk
mengakhiri kehamilan. Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa usia
aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada
wanita hamil dan melahirkan meningkat pada usia 30-35 keatas.(Prawirohardjo.
2006) Penurunan angka kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup masih terlalu
lamban untuk mencapai target tujuan pembangunan millenium dalam rangka
mengurangi tiga per empat jumlah perempuan yang meninggal selama hamil dan
melahirkan pada 2015, demikianlah pernyataan resmi organisasi kesehatan dunia
(WHO). Itu dijelaskan untuk mencapai target pembangunan millenium penurunan
angka kematian ibu antara 1990 dan 2015 seharusnya 5,5 persen/tahun.
Kesehatan menunjukan bahwa AKI di Indonesia mencapai 290,8/100 ribu
kelahiran hidup. Meski sudah menunjukkan penurunan dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya angka tersebut masih jauh dari memuaskan. Indonesia masih menjadi
negara dengan angka kematian ibu tertinggi di Asia Tenggara.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu hamil dengan
pre eklampsi ringan di RSUP NTB.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mampu melaksanakan pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny M
dengan pre eklampsi ringan.
2. Mampu menegakkan diagnosa pada NyM setelah dilakukan pengkajian
data.
3. Memberikan perencanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil.
4. Mengevaluasi hasil dari asuhan kebidanan pada NyM dengan pre eklampsi
ringan.

1.3 Manfaat

Bagi Rumah Sakit


Hasil makalah ini dapat digunakan sebagai pemberian informasi atau bahan
pertimbangan dalam meningkatkan standar pelayanan di RSUP NTB.

Bagi Institusi Pendidikan


Merupakan umpan balik terhadap penerapan teori secara terpadu oleh mahasiswa
dilahan praktek dan bermanfaat untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.

Bagi Mahasiswa
Makalah ini dapat menambah wawasan mahasiswa tentang gambaran pelayanan
kesehatan ibu hamil dengan Pre Eklampsi Ringan.

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Teori

2.1.1 Pengertian
Pre Eklampsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan
proteinuria yang timbul Karena kehamilan (Prawirihardjo, 2006) Pre Eklampsi
adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga
merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri
perut, muka yang membengkak, kurang nafsu makan (www.google.com) Pre
Eklampsi Ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema
setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
2.1.2 Etiologi
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak
teori-teori

dikemukakan

oleh para ahli yang

mencoba

menerangkan

penyebabnya, oleh karena itu disebut penyakit teori; namun belum ada
memberikan jawaban yang memuaskan. Teori yang sekarang dipakai sebagai
penyebab pre-eklamsi adalah teori iskemia plasenta. Namun teori ini belum
dapat menerangkan semua hal yang bertalian dengan.penyakit ini.
Teori yang dapat diterima haruslah dapat menerangkan (a) mengapa
frekuensi menjadi tinggi pada: primigravida, kehamilan ganda, hidramnion, dan
molahidatidosa; (b) mengapa frekuensi bertambah seiring dengan tuanya
kehamilan, umumnya pada triwulan III; (c) mengapa terjadi perbaikan keadaan
penyakit, bila terjadi kematian janin dalam kandungan; (d) mengapa frekuensi
menjadi iebih rendah pada kehamilan berikutnya; dan (e) penyebab timbulnya
hipertensi, proteinuria, edema, dan konvulsi sampai koma. Dan hal-hal tersebut
di atas, jelaslah bahwa bukan hanya satu faktor, melainkan banyak faktor yang
menyebabkan pre-eklamsi dan eklamsi.

Sebab pre eklampsi predisposisi :


1. Primugravida atau Multipara terutama pada umur reproduksi eksterm yaitu
teneger atau umur 35 tahun ke atas belum di ketahui dengan pasti.
2. Multigravida dengan kondisi klinis
a. Kehamilan ganda dan hidrop fetalis

b. Penyakit vaskuler termasuk hipertensi esensial kronik dan diabetes


mellitus
c. Penyakit-penyakit ginjal
3. Hiperplasentorik Mola hidatidosa, kehamilan ganda, hidrop fetalis, bayi
besar.
4. Riwayat keluarga pernah pre eklampsi dan eklampsi
2.1.3 Patofisiologi
Pada pre-eklamsi terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi
garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus.
Pada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya
dapat dilalui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh
mengalmai spasme, maka tekanan darah dengan akan naik, sebagai usaha untuk
mengatasi kenaikan tekanan perifer agar oksigenisasi jaringan dapat dicukupi.
Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh
penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstisial belum diketahui
sebabnya, mungkin karena retensi ari dan garam. proteinuria dapat disebabkan
oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus.

2.1.4 Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berbasarkan:
1) Gambaran klinik : pertambahan berat badan yang berlebihan, edema,
hipertensi, dan timbul proteinuria.
Gejala subjektif: sedikit kepala di daerah frontal, nyeri episgastrium;
gangguan visus; pengelihatan kabur, skotoma, diplobia, mual dan muntah.
Ganggua serebral lainnya: oyong, refleks meningkat, dan tidak tenang.

2) Pemeriksaan, tekanan darah tinggi, refleks meningkat, dan proteinuria pada


pemeriksaan laboratorium.
2.1.5 Klasifikasi Pre-eklampsi digolongkan ke dalam pre-eklampsi ringan dan
preeklampsi berat dengan tanda dan gejala sebagai berikut :
a. Pre-eklampsi Ringan
Pengobatan hanya bersifat simtomatis dan selain rawat inap, maka
penderita dapat dirawat jalan dengan skema periksa ulang yang lebih sering,
misalnya 2 kali seminggu.
Penanganan pada penderita rawat jalan atau rawat inap adalah dengan
istirahat di tempat tidur. diit rendah garam, dan berikan obat-obatan seperti
Valium tablet 5 mg dosis 3 kali sehari atau fenobarbital tablet 30 mg dengan
dosis 3 kali 1 sehari.
Diuretika dan obat antihipertensi tidak dianjurkan, karena obat ini tidak
begitu bermanfaat, bahkan bisa menutupi tanda dan gejala pre-elamsi berat.
Dengan cara di atas biasanya pre-eklamsi ringan jadi tenang dan hilang,
ibu hamil dapat dipulangkan dan diperiksa ulang lebih sering dari biasa.
Bila gejala masih menetap, penderita tetap dirawat inap. Monitor keadaan
janin: kadar estriol urin, lakukan amnioskopi, dan ultrasografi, dan
sebagainya. Bila keadaan mengizinkan, barulah dilakukan induksi partus
pada usia kehamilan minggu 37 keatas.
Tanda dan gejala:
1. Kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih, diastole 15 mmHg
atau lebih dari tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu
atau lebih, atau systole 140 mmHg sampai kurang 160 mmHg, diastole
90 mmHg sampai kurang 110 mmHg.
2. Proteinuria : secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara
kualitatif positif 2 (+2).
3. Edema pretibia, dinding abdomen, lumbosakral, wajah atau tangan.
Penanganan preeklampsia ringan
Istirahat ditempat tidur masih merupakan terapi utama untuk penanganan
preeklampsia. Istirahat dengan berbaring pada sisi tubuh menyebabkan

pengaliran darah ke plasenta meningkat, aliran darah ke ginjal juga lebih


banyak, tekanan vena pada ekstremitas bawah turun dan resorbsi cairan dari
daerah tersebut bertambah. Selain itu, juga mengurangi kebutuhan volume
darah yang beredar. Oleh sebab itu dengan istirahat, biasanya dengan
istirahat biasanya tekanan darah turun dan edema berkurang. Pemberian
fenobarbital 3 x 30 mg sehari akan menenangkan penderita dan dapat juga
menurunkan tekanan darah.
Apakah retraksi garam berpengaruh nyata terhadap preeklampsia, masih
belum ada persesuaian faham. Ada yang menyatakan bahwa jumlah garam
pada makanan sehari-hari tidak berpengaruh banyak terhadap keadaan
preeklampsia, penulis lain sebaiknya menganjurkan garam dalam diet
penderita.
Pada

umumnya

pemberian

deuretik

dan

antihipertensiva

pada

preeklampsia ringan tidak dianjurkan karena obat-obat tersebut tidak


menghentikan proses penyakit dan juga tidak memperbaiki prognosis janin.
Selain itu pemakaian obat-obat tersebut dapat menutupi tanda dan gejala
preeklampsia berat.
Biasanya dengan tindakan yang sederhana ini tekanan darah turun, berat
badan dan edema turun, proteinurine tidak timbul atau mengurang. Setelah
keadaan menjadi normal kembali, penderita dibolehkan pulang, akan tetapi
harus diperiksa lebih sering daripada biasa. Karena biasanya hamil sudah
tua, persalinan tidak lama lagi berlangsung. Bila hipertensi menetap biarpun
tidak tinggi, penderita tetap tinggal di rumah sakit. Dalam hal ini perlu
diamati keadaan janin dengan pemeriksaan kadar estriol dalam air kencing
berulang kali, pemeriksaan ultrasonik, amnioskopi dan lain-lain. Perlu
diperhatikan bahwa induksi persalinan yang dilakukan terlalu dini akn
merugikan karena bahaya prematuritas, tetapi sebaliknya induksi yang
terlambat dengan adanya insufisiensi plasenta akan menyebabkan kematian
intra uterin janin. Bila keadaan janin mengijinkan, ditunggu dengan
melakukan induksi persalinan sampai kehamilan cukup bulan atau lebih dari
37 minggu. Beberapa kasus preeklampsia ringan tidak membaik dengan
penanganan konsevatif. Tekanan darah meningkat retensi cairan dan protein
urine bertambah, walaupun penderrita istrahat dengan pengobatan medik.

Dalam hal ini pengakhiran kehamilan dilakukan walaupun janin masih


prematur.
b. Pre-Eklamsi Berat
Tanda dan gejala:
1. Tekanan darah 160/110 mmHg
2. Oliguria, urin kurang dari 400 cc/24 jam
3. Proteinuria lebih dari 3 gr/liter
4. Keluhan Subjektif seperti nyeri epigastrium, gangguan penglihatan, nyeri
kepala, edema paru, sianosis, dan gangguan kesadaran.
5. Pemeriksaan kadar enzim hati meningkat disertai ikterus, perdarahaan
pada retina, dan trombosit kurang dari 100.000/mm
Penanganan Pre-Eklamsi Berat dan Eklampsia:
A. Dosis Awal : Berikan MgSo4 IV(bolus)
Caranya:

Masukkan MgSo4 4% 10 cc ke dalam spuit 200 cc

Tambahkan aquades 10 cc

Berikan secara IV perlahan (5-10 menit)

Bila tidak tersedia spuit 20cc, dapat menggunkan spuit 10cc: mula-mula
masukkan MgSo4 4% 5 cc kedalam spuit 10cc lalu tambahkan aquades
5 cc kemudian suntikkan lalu masukkan lagi MgSo4 40% 5cc
tambahkan lagi aquades 5 cc dan suntikkan kembali.

B. Dosis pemeliharaan : MgSo4 1gr/jam


Melalui infus caranya:

Siapkan larutan infus Ringer laktak/Ringar asetat 500cc

Masukkan MgSo4 40% 15cc kedalam larutan infus tersebut

Atur tetesan infus 28 tetes/menit

Monitor jumlah tetesan dan tanda vital pasien.

C. Bila terjadi kejang ulangan setelah 15 menit berikan MgSo4 2 gr IV.


Caranya:
Msukkan MgSo4 40% 5cc kedalam spuit 10cc

Tambahkan aquadest 5cc


Berikan secara IV perlahan (5-10 menit)
D. Setelah tindakan (pervaginam atau SC) pasien segera minum 1 sampai
dengan 2 gelas.
E. Setelah bayi lahir monitor : keluhan subyektif, TD, dan diuresis dalam 2 jam
(100 cc/jam).
F. Bila tidak ada keluhan subyektif, TD sesuai kriteria preeklampsia ringan dan
diuresis 100cc/jam maka pemberian MgSo4 dihentikkan.
Syarat pemberian ulangan MgSo4:

Refleks patella normal

Respirasi > 16x/menit

Produksi urine 4 jam sebelumnya > 100cc

Tersedia antidotumnya = kalsium glikonas 10 % dalam 10 cc.

2.1.6 Penatalaksaan
a) Pencegahan

Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti,


mengenali tanda-tanda sedini mungkin (pre-eklamsi ringan), lalu
diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih
berat.

Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklamsi kalau ada faktor-faktor predisposisi.

Berikan

penerangan

tentang

manfaat

istirahat

dan

tidur,

ketenangan, serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta


karbohidrat dan tinggi ptortein juga menjaga kenaikan berat badan yang
berlebihan.
b) Penanganan
Tujuan utama penanganan adalah

Untuk mencegah terjadinya pre-eklamsi dan eklamsi

Hendaknya janin lahir hidup

Trauma pada janin seminimal mungkin.

2.1 KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN


Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai
metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan yang logis untuk
pengambilan keputusan yang berfokus pada klien (Varney, 1997).
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang dimulai
dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-langkah
tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua
situasi. Akan tetapi tiap-tiap langkah tersebut bisa dipecah-pecah ke dalam tugastugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien.
Proses manajemen kebidanan merupakan langkah sistematis yang merupakan pola
pikir bidan dalam melaksanakan asuhan kepada klien yang diharapkan dengan
pendekatan pemecahan masalah yang sistematis dan nasional, maka seluruh

aktivitas/ tindakan yang diberikan oleh bidan kepada klien akan efektif serta
terhindar dari tindakan yang bersifat coba-coba yang akan berdampak kurang baik
untuk klien. Untuk kejelasan langkah-langkah diatas maka dalam pembahasan ini
akan dijelaskan tentang penjelasan secara detail dan setiap step yang dirumuskan
oleh Varney.
Langkah I : Pengumpulan Data
Pada langkah pertama ini dikomunikasikan semua informasi yang akurat dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan mengumpulkan data dasar awal
dengan lengkap. Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara:
1. Anamnese
Identitas
Keluhan utama
Riwayat perjalanan penyakit
Riwayat kebidanan
Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat kesehatan yang lalu
Riwayat psikososial spiritual
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
Bidan mengumpulkan data dasar awal dengan lengkap. Bila klien mengalami
komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada dokter dalam manajemen
kolaborasi bidan akan melakukan konsultasi.

Langkah II: Interpretasi Data Dasar dan Identifikasi Diagnosis/ Masalah


Menginterpretasikan data dengan tepat untuk mengidentifikasikan diagnosa atau
masalah. Diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek kebidanan
dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan.

Langkah III: Identifikasi Diagnosa/ Masalah Potensial


Langkah ini bidan mengidentifikasikan masalah. Diagnosa potensial berdasarkan
diagnosa masalah yang sudah teridentifikasi.

Langkah IV: Identifikasi Kebutuhan Segera

Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera sehingga segera dapat


direncanakan untuk melakukan tindakan, konsultasi, atau kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien. Dalam rumusan ini termasuk
tindakan segera yang dilakukan secara mandiri, secara kolaborasi atau bersifat
rujukan.
Langkah V: Rencana Asuhan Menyeluruh

Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional sesuai
langkah-langkah sebelumnya.
Langkah VI: Pelaksanaan Asuhan Menyeluruh

Pelaksanaan asuhan yang telah direncanakan dengan memperhatikan efisiensi dan


keamanan tindakan.
Langkah VII: Evaluasi

Melakukan evaluasi efektivitas pelaksanaan rencana asuhan.

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY M
KEHAMILAN TRIMESTER III
DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
DI POLI HAMIL RSUP NTB
PADA TANGGAL 5 JANUARI 2010
I. PENGUMPULAN DATA DASAR
DATA SUBYEKTIF
Tanggal pengkajian : 5 Januari 2010, Pukul 10.00 wita
1.
Biodata

Istri

Suami

Nama
Umur
Agama
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

Ny. M
31 tahun
Islam
Sasak
SMA
Tidak Bekerja
Babakan, Sandubaya,

Tn. I
35 tahun
Islam
Sasak
Perguruan Tinggi
Swasta
Babakan,Sandubaya,

Mataram

Mataram

2. Keluhan Utama
Mengaku hamil 9 bulan anak ke 3. Mengeluh pusing, penglihatan sedikit kabur
sejak tanggal 4 januari 2010.

3. Riwayat perjalanan penyakit


Ibu mengeluh pusing, mengalami penglihatan sedikit kabur sejak tanggal 4
januari 2010. Ibu mengatakan pada kehamilan dan pemeriksaan sebelumnya tidak
pernah memiliki tekanan darah tinggi.
4. Riwayat Menstruasi

Menarche

Lama haid

Siklus haid

: 30 hari

Jumlah darah

: 2 kali ganti pembalut per hari

Fluor albus

: ada sebelum haid, berwarna bening, tidak berbau, tidak

: 13 tahun
: 7 hari

gatal.
5. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Hamil ke

: 3 ( tiga )

b. HPHT

: 13 - 05 - 2009

c. HTP

: 20 - 02 - 2010

d. Umur Kehamilan

: 9 bulan

e. ANC

: 6 kali di Rumah Sakit

f. TT

: 2 kali (lengkap). TT I (20-06-2009),


TT II (21-07-2009)

g. Obat yang pernah dikonsumsi

: Ibu mengkonsumsi tablet tambah darah dan

vitamin yang diberikan bidan


h. Pergerakan janin dirasakan partama kali pada usia kehamilan 4 bulan.
Pergerakan janin dalam 12 jam terakhir >10 kali
i. Keluhan Umum

: Sering kencing

j. Kekhawatiran khusus

: Ibu mengatakan cemas dengan keadaan

dirinya dan janinnya.

6. Riwayat Kesehatan yang Lalu/ Penyakit yang Pernah Diderita

Penyakit Kardiovaskuler

: Tidak pernah

Penyakit Hipertensi

: Tidak pernah

Penyakit Diabetes

: Tidak pernah

Penyakit Hepatitis

: Tidak Pernah

Penyakit Kelamin/ HIV/ AIDS

: Tidak pernah dilakukan

Penyakit Malaria

: Tidak pernah

Penyakit Campak

: Tidak pernah

Penyakit TBC

: Tidak pernah

Anemia berat

: Tidak pernah

Penyakit Ginjal

: Tidak pernah

Gangguan Mental

: Tidak pernah

Penyakit asma

: Tidak pernah

Riwayat kembar

: Tidak ada

pemeriksaan

7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu


Persalinan

Riwayat penyulit

Hamil

Umur

ke

kehamilan

Tempat

Penolong

Cukup

Puskes

Bidan

Persalinan
Spontan

II

bulan
Cukup

mas
Puskes

Bidan

Brach
Spontan

bulan
Hamil Ini

mas

III

Jenis

Anak

Hamil

Bersalin

Nifas

JK

BBL

Ket

Taa

Taa

Taa

3200

Hidup 4

3500

thn
Hidup 2

Taa

Taa

Taa

Brach

thn

8. Riwayat kebutuhan biologis


a.

Makan :
Sebelum hamil
Selama hamil
Komposisi : nasi, sayur, Komposisi : nasi, sayur, tempe,
tempe, tahu, ikan, buah,telur.
Frekuensi : 3 x sehari
Porsi : 1 piring
Kesulitan
: tidak ada
Pantangan
: tidak ada

tahu, ikan, telur, buah,


Frekuensi : 2 x sehari
Porsi :1 piring
Kesulitan : tidak ada
Pantangan : tidak ada

Minum :

b.

Sebelum hamil
Komposisi : air putih, teh.

Selama hamil
Komposisi : Air putih, kadang-

Frekuensi : 7 x sehari
Jumlah : 1 gelas
Pantangan
: tidak ada

kadang jus.
Frekuensi : 8 x sehari
Jumlah : 1 gelas
Pantangan : tidak ada

Pola eliminasi
Hal yang

Sebelum hamil
BAK
BAB

dibandingkan
Frekuensi
3-4 x sehari
Konsistensi
Cair
Kesulitan
tidak ada

1 x sehari
Lembek
tidak ada

Selama hamil
BAK
BAB
>6 x sehari
cair
tidak ada

1 x sehari
Lembek
tidak ada

c.

Pola istirahat dan tidur

Istirahat siang

: 1 jam

Istirahat malam

: 8 jam

d.

Kebersihan diri

Mandi

: 2 x sehari

Cuci rambut

: 2 x seminggu

Gosok gigi : 2 x sehari

Pakaian :
Ibu mengganti pakaian 2x sehari, dan ibu tidak pernah memakai
baju/celana yang ketat.

9. Riwayat Sosial Ekonomi


-

Status perkawinan

: Nikah 1 kali, syah selama 6 tahun

Dukungan keluarga

: Keluarga sangat mendukung kehamilan ini

Respon ibu dan keluarga

: Ibu dan keluarga cemas dengan kondisi ibu dan


janin dalam kandungannya

Riwayat KB

: Suntik 3 bulan sejak bulan mei 2008 sampai


februari 2009

Rencana KB

: Suntik 3 bulan

Pengambilan keputusan

: Suami

Beban kerja

: Pekerjaan rumah tangga

Kebiasaan Hidup Sehat

: Ibu tidak merokok ataupun minum minuman


keras suami merokok tetapi ibu mengatakan
apabila suami sedang merokok ibu berada di
ruangan lain.

Rencana persalinan

: Ibu sebelumnya merencanakan melahirkan di


Puskesmas ditolong oleh bidan

Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan : tidak ada.

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a.

Keadaan umum

: Baik

b.

Kesadaran

: Composmentis

c.

Tinggi badan

d.

BB sebelum hamil

: 45 kg

e.

BB selama hamil

: 55 kg

f.

LILA

: 24 cm

g.

Kenaikan berat badan selama hamil

: 10 kg

h.

Tanda-tanda vital

: 150 cm

Tekanan darah

: 150/100 mmHg

Nadi

: 88 x/mnt

Respirasi

: 22 x/mnt

Suhu axilla

: 36,7C

2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala: bersih tidak ada ketombe, warna rambut hitam, distribusi merata
tidak ada lesi/benjolan, tidak ada tanda tanda malnutrisi.
b. Muka: tidak pucat, tidak ada edema

Konjungtiva

: tidak pucat

Sklera

: tidak ikterus

Cloasma gravidarum

: tidak ada

.c Mulut dan gigi: bersih, gusi tidak pucat, gigi tidak ada karies
.d Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe, dan tidak ada bendungan vena jugularis

.e Payudara : bentuk simetris, adanya pembesaran, puting susunya menonjol,


areola mengalami hiperpigmentasi,tidak ada retraksi dimpling, benjolan
atau tumor tidak ada, pengeluaran kolostrum (+/+).
.f Abdomen : nampak ada pembesaran sesuai usia kehamilan, tidak ada luka
bekas operasi, ada linea nigera, adanya striae albican
Palpasi:Leopold I

: TFU 30 cm (2 jari bawah Px), teraba bokong pada

fundus, (PBBJ:2945 gram)


Leopold II

: teraba punggung kanan

Leopold III

: presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP

Leopold IV

: masuk 4/5 bagian

Auskultasi djj : (+), irama 12 -12-11, teratur, frekuensi 140 x/menit


Kontraksi uterus baik.
g. Ektremitas atas dan bawah

Pada tangan: edema, kuku tidak pucat

Pada tungkai: edema, kuku tidak pucat, tidak ada varises, refleks
patella +/+

h. Pemerikasan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
a. Hemoglobin

: 11,5 gr %

b. Protein Urine

: +2

c. HbsAg

: (-) Negatif

II. INTERPRETASI DATA DASAR


1. Diagnosa : G3 P2 A0 H2, hamil 33-34 minggu, tunggal, hidup, intrauterine,
keadaan umum ibu dan janin baik dengan preeklamsi ringan.
Dasar :
Data Subyektif:

Ibu mengatakan hamil ketiga, dan tidak pernah keguguran

Ibu mengatakan

HPHT

: 13 05 2009

HTP

: 20 02 2010

Ibu mengatakan gerakan janinnya masih aktif

Ibu mengatakan cemas dengan kondisinya dan janin dalam kandungannya

Data Obyektif:

Tanda tanda vital


o TD : 150/100 mmHg,
o Nadi : 88x/menit,
o Suhu : 36,7C,
o Respirasi 22x/menit.

Abdomen
Palpasi;

:
Leopold I

: TFU 30 cm (2 jari bawah Px), teraba

bokong pada fundus (PBBJ: 2945 gram)


Leopold II

: teraba punggung kanan

Leopold III

: presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP

Leopold IV

: masuk 4/5 bagian

Auskultasi djj : (+), irama 12 -12-11, teratur, frekuensi 140 x/menit


Kontraksi uterus baik.

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Laboratorium
a. Hemoglobin

: 11,5 gr %

b. Protein Urine

: +2

c. HbsAg

: (-) Negatif

2. Masalah
Dasar

: Ketidaknyamanan dan kecemasan


:

Ibu mengatakan cemas dan takut dengan keadaan dirinya saat ini akan
berpengaruh terhadap kehamilannya.

Ibu mengeluh sering kencing.

Kebutuhan

Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan

Menjelaskan fisiologi kehamilan trimester III

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL


Masalah Potensial : Eklamsi, keterbatasan pertumbuhan janin dan hipoksia.
IV. MENETAPKAN RENCANA DAN TINDAKAN SEGERA
-

Mandiri

: Menganjurkan ibu untuk istirahat dan observasi k/u ibu

Kolaborasi

: Dengan dokter dalam pemberian terapi

Rujukan

: Tidak ada

V.

MENYUSUN

RENCANA

TINDAKAN

SEGERA
1.

Jelaskan tentang hasil pemeriksaan

2.

Jelaskan fisiologi kehamilan trimester III

3.

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi

4.

Jelaskan tanda-tanda bahaya preeklampsia

5.

Anjurkan ibu untuk istirahat

6.

Anjurkan ibu makan dan minum yang cukup

7.

Anjurkan ibu untuk minum obat yang telah diresepkan

8.

Jadwalkan kunjungan ulang

VI.

PELAKSANAAN RENCANA TINDAKAN


1.

Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan


umum ibu kurang baik, umur kehamilan ibu sudah 9 bulan, TD: 150/100 mmHg,
Nadi : 88x/menit, Suhu : 36,7C, Respirasi 22x/menit, berdasarkan hasil Lab dan
tekanan darah ibu yang cukup tinggi ibu dapat dinyatakan sedang menderita
preeklamsi ringan. Menjelaskan tentang keadaan bayinya bahwa keadaan bayinya
masih baik.

2.

Menjelaskan fisiologi trimester

III pada ibu

bahwa ibu sering kencing merupakan hal yang fisilogis/wajar pada kehamilan tua.
Hal ini disebabkan karena kepala janin ibu yang menekan kandung
kemih/kandung kencing ibu sehingga ibu sering kencing.Oleh sebab itu ibu
diharapkan mengosongkan kandung kemih pada saat ada dorongan untuk

kencing,perbanyak minum pada siang hari dan mengurangi pada malam hari serta
membatasi minuman yang bersoda,mengandung kafein dan teh.
3.

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian


terapy seperti valium tablet 5 mg dosis 3 kali sehari atau fenobarbital tablet 30 mg
dengan dosis 3 kali sehari akan menenangkan penderita dan dapat juga
menurunkan tekanan darah.

4.

Menjelaskan tanda-tanda bahaya preeklampsia


yaitu Tekanan darah 160/110 mmHg, nyeri epigastrium (ulu hati), gangguan
penglihatan, nyeri kepala, edema (bengkak pada wajahntangan,dan kaki), dan
gangguan kesadaran.

5.

Menganjurkan

ibu

untuk

istirahat

yang

cukup,minimal 1-2 jam pada siang hari dam 8-9 jam pada malam hari serta tidak
melakukan pekerjaan yang berat.
6.

Menganjurkan ibu untuk makan dan minum


yang cukup agar kondisi ibu membaik. Sebaiknya ibu menghindari makanan yang
banyak mengandung garam, tinggi lemak seperdi daging kambing dan lemaklemak lainnya, dan harus banyak mengkonsumsi banyak makanan yang tinggi
protein seperti tahu, tempe, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.

7.

Anjurkan ibu untuk minum obat dengan teratur


yang telah diresepkan.

8.

Meminta ibu untuk datang dua kali seminggu


dan sewaktu-waktu bila ada keluhan atau tanda bahaya.

VII.

EVALUASI
-

Ibu sudah mengetahui keadaan dirinya dan janinnya

Ibu sudah mengetahui fisiologi kehamilan trimester III dan cara


menangani ketidaknyamanan ibu karena sering kencing

Ibu sudah mengetahui tanda-tanda bahaya preeklampsia

Ibu sudah istirahat sehingga pusingnya agak berkurang

Ibu mengatakan akan memakan makanan dan minuman yang sudah


dijelaskan

Ibu bersedia untuk minum obat sesuai dengan yang dianjurkan

Ibu bersedia kunjungan ulang 2 kali seminggu dan sewaktu-waktu bila ada
keluhan atau tanda bahaya.

DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin AB. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. JNPKKR-POGI-YBPSP. Jakarta.
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. EGC. Jakarta.
Wiknjosastro H, 1999. Ilmu Kebidanan. YBPSP. Jakarta.

Você também pode gostar

  • ASKEB
    ASKEB
    Documento34 páginas
    ASKEB
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • ASKEB
    ASKEB
    Documento14 páginas
    ASKEB
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Laporan
    Laporan
    Documento37 páginas
    Laporan
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • SAP
    SAP
    Documento7 páginas
    SAP
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Lampir 3
    Lampir 3
    Documento1 página
    Lampir 3
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Bides
    Leaflet Bides
    Documento2 páginas
    Leaflet Bides
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • KB
    KB
    Documento27 páginas
    KB
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • ASKEB
    ASKEB
    Documento34 páginas
    ASKEB
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Lampir 4
    Lampir 4
    Documento1 página
    Lampir 4
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang
    Documento8 páginas
    Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Pengesahan
    Pengesahan
    Documento3 páginas
    Pengesahan
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Daftar
    Daftar
    Documento1 página
    Daftar
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • No PKM
    No PKM
    Documento2 páginas
    No PKM
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento5 páginas
    Cover
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Visi
    Visi
    Documento1 página
    Visi
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • MCritical Thinking
    MCritical Thinking
    Documento14 páginas
    MCritical Thinking
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • KBB
    KBB
    Documento14 páginas
    KBB
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Askeb
    Makalah Askeb
    Documento40 páginas
    Makalah Askeb
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Simon
    Simon
    Documento13 páginas
    Simon
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Definisi Hormon: Hormon Yang Berperan Dalam Reproduksi Pada Wanita Hormon Yang Berperan Dalam Reproduksi Pada Wanita
    Definisi Hormon: Hormon Yang Berperan Dalam Reproduksi Pada Wanita Hormon Yang Berperan Dalam Reproduksi Pada Wanita
    Documento14 páginas
    Definisi Hormon: Hormon Yang Berperan Dalam Reproduksi Pada Wanita Hormon Yang Berperan Dalam Reproduksi Pada Wanita
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Midwifery Club
    Midwifery Club
    Documento2 páginas
    Midwifery Club
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Adaptasi
    Adaptasi
    Documento14 páginas
    Adaptasi
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Bagan
    Bagan
    Documento3 páginas
    Bagan
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Definisi Hormon: Hormon Adalah Substansi Kimia Yang Dihasilkan Oleh Kelenjar Endokrin
    Definisi Hormon: Hormon Adalah Substansi Kimia Yang Dihasilkan Oleh Kelenjar Endokrin
    Documento20 páginas
    Definisi Hormon: Hormon Adalah Substansi Kimia Yang Dihasilkan Oleh Kelenjar Endokrin
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Bagan
    Bagan
    Documento3 páginas
    Bagan
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Gizi
    Gizi
    Documento5 páginas
    Gizi
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Kek Lila Anemi Hiperemesis
    Kek Lila Anemi Hiperemesis
    Documento19 páginas
    Kek Lila Anemi Hiperemesis
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Makanan
    Makanan
    Documento2 páginas
    Makanan
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações
  • Gizi
    Gizi
    Documento5 páginas
    Gizi
    Hoshi Miara
    Ainda não há avaliações