Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam
nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik
kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua citacita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-teman sekalian
yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari sekali, didalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi
tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang
kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan
saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang kami
susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil
atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini ( khalayak dalam lingkungan
bisnis ) sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Penyusun
II.
PENGANTAR
melainkanterlebihdahulumempertanyakan
siapa
yang
akanmenjadisasaranpenyempaianpesan.
Dalam proses komunikasi massa, implikasi dari pernyataan Schramm tersebut di atas adalah,
bahwa sebelum komunikator mempengaruhi khalayak melalui pesan-pesan yang disampaikannya,
khalayak terlebih dahulu mempengaruhi komunikator.
Itulah sebabnya komunikator akan berusaha mengumpulkan data dan informasi mengenai
karakteristik dari individu atau kelompok, atau warga khalayak yang akan dijadikan sasaran. Atas
dasar hal inilah baru komunikator akan dapat menentukan apa yang akan disampaikan dan
bagaimana cara menyampaikannya.
Keberhasilan setiap presentasi bergantung kepada kemampuan pembicara dalam beradaptasi
dengan khalayak (Audiens). Tanpa memperhatikan tujuan, lingkungan, atau topik, kewajiban
pertama seorang pembicara adalah menganalisis khalayak secermat-cermatnya dan seakuratakuratnya. Pengetahuan pembicara, perhatian terhadap organisasi, masalah-masalah yang terlibat
dan dedikasi terhadap proposal (usulan) atau jalannya tindakan, tidak akan menggantikan
keberhasilan pembicara dalam beradaptasi dengan khalayak. Keberhasilan dan kegagalan dalam
presentasi (pidato) sangat dipengaruhi oleh hubungan pembicara dan khalayak, karena seluruh
bentuk peresentasi (pidato) selalu melibatkan khalayak.......Struktur hubungan antara pembicara
dan khalayak menentukan motivasi, karena struktur ini menentukan bagaimana kita mempengaruhi
dan mengarahkan satu sama lain (Pembicara dan khalayak) (Hugh Duncan, 1968).
III.
MATERI
Langkah
Prosedur
Mempertimbangkan individu
Mempertimbangkan kelompok
Menganlisis khalayak
a. Mengadakan observasi.
b. Mengajukan pertanyaan.
c. Melakukan survei khalayak.
d. Mempertimbangkan karakter insan
Memilih gaya pengambilan keputusan :
a. Optimal.
b. Kolektif.
c. Otoritatif
Mengambil keputusan
2. Pertimbangan Individu.
Dalam pengertian umum, khalayak tersusun atas individu-individu dan setiap individu bersifat
unik. Penyaji yang efektif harus berupaya mengetahui sebanyak mungkin mengenai setiap
penyimak. Meskipun tidak mungkin mengetahui seluruh variable individual, hal-hal berikut ini
merupakan faktor penting untuk mempertimbangkan kapan menganalisis penyimak individual.
mudah jika penyimak Anda adalah tipe S. Sayangnya, kebanyakan orang bukan tipe S, tetapi
melalui pemahaman mengenai ciri-ciri tipe R, mungkin akan memberikan pengetahuan tambahan
ke dalam sifat khalayak dan para anggota khalayak.
3. Pertimbangan Kelompok.
Tuntutan kepada para individu dalam organisasi bisnis saat ini sangat besar. Para manajer
semakin ditekan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan imajinatif-nya untuk
mempertahankan pekerjaan mereka. Tidak jarang individu berjuang untuk mempertahankan
identitas pribadi juga rasa memiliki kelompok. Kebutuhan untuk bergaul secara baik dan cocok
menjadi kuat, dan individu menjadi takut untuk berfikir atau bertindak sampai ia mengetahui apa
yang dipikirkan rekannya...... (Holleran & Holleran, 1976). Singkatnya, seseorang tidak
berprilaku sama dalam kelompok dan dalam keadaan terisolasi dari kelompok tersebut. Hal ini
tidak
berarti
bahwa,
prilaku
seseorang
dalam
suatu
kelompok lebih
buruk dibandingkan prilaku seseorang yang terpisah dari kelompok, itu hanya mengesankan bahwa
perbedaan-perbedaan penting itu ada.
Oleh karena itu, terdapat perbedaan antara mengambil keputusan sendiri dan mengambil
keputusan kelompok. Pada keadaan yang paling baik, upaya kelompok dapat menyatukan
pemikiran individu yang menciptakan gema gagasan dan paduan sudut pandang. Sedangkan
pada keadaan yang paling buruk, bagaikan ilmu kimia yang berbeda yang bekerja dalam sebuah
kelompok. Hal ini dapat menghentikan reaksi atau mengkontaminasi produk dengan
pertimbangan yang idak menentu atau komitmen yang rendah.
Dilihat dari sisi positif, keanggotaan dan partisipasi dalam kelompok menawarkan kelebihan
atas upaya individu. Berpartisipasi dalam kelompok memungkinkan penyatuan gagasan
pengetahuan, dan pengalaman. Tentu saja, hal ini memungkinkan suatu kelompok sebagai suatu
keseluruhan,mengetahui lebih banyak dibandingkan para anggotanya secara individual.
Penggabungan yang efektif dari orang-orang ke dalam kelompok dapat menimbulkan pembagian
perhatian, pengenalan tujuan-tujuan umum, pembagian informasi, penemuan pemecahan masalah,
dan pengembangan jalannya kegiatan. Kreatifitas dapat meningkat bila kesatuan individu yang
masing-masing memiliki latar belakang pengalaman yang luas datang bersama-sama (McGinnis
& Ackelsberg, 1983).
Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan jika bekerja bersama kelompok. Tekanan
sosial. Valensi pemecahan, dominasi individual, dan tujuan sekunder yang bertentangan dapat
mempesulit kelompok untuk berfungsi secara efektif, dan mempersulit pembicara untuk
beradaptasi dengan mereka. Merupakan suatu hal yang memungkinkan bila konflik dan
ketidakpuasan benar-benar ada pada saat beberapa anggota kelompok merasa puas sehingga semua
prosedur dan pemecahan ditanggung bersama oleh para anggota. Para penyimak, sebagai
anggota kelompok, mungkin secara pribadi merasa tidak puas, karena tidak diperlakukan sebagai
manusia atau diperlakukan seperti mesin.
Ingatlah, satu syarat yang harus dipahami pembicara pada saat berkomunkasi dengan
kelompok, terutama ketika para anggota kelompok sangat terpadu, adalah pemikiran kelompok.
Pemikiran kelompok, berarti bahwa para anggota kelompok yang terpadu cenderung menyetujui
pemikiran mayoritas. Semakin besar ancaman terhadap penghargaan diri (terhadap ndividu
anggota kelompok).... semakin besar pula kecenderngan mereka untuk mengambil jalan pencarian
persetujuan bersama dengan mengorbangkan pemikiran kritis (Janis, 1967). Harus diingat,
kelompok seperti itu memiliki kecendrungan meyakini bahwa keputusan mereka itu bebas dari
kesalahan. Orang-orang dalam kelompok menunjukkan kecenderungan untuk melakukan
rasionalisasi, keyakinan yang yang tidak terjawab dalam moralitas kelompok, dan kecenderungan
meniru pihak luar. Kelompok mengharapkan anggota individu untuk bekerjasama. Acapkali, dalam
dalam kelompok terdapat perasaan bahwa keputusan tersebut benar-benar bulat; anggota kelompok
akan akan memperingatkan orang lain untuk tidak mengacaukan keadaan.
4. Pertimbangan Iklim Komunikasi.
Satu faktor penting dalam menganalisis dan memahami khalayak (individu dan kelompok),
adalah iklim atau atmosfir kerja. Bisnis saat ini menghadapi tantangan besar, dengan perubahan
tekhnologi yang sangat cepat bergandengan dengan ketidak stabilan sosial dan ekonomi dalam
pasar, menyebabkan semua orang yang terlibat dalam bisnis (modern) saat ini, sering bekerja
dalam iklim yang penuh tekanan.
Jelaslah, kelangsungan hidup bergantung kepada pemikiran cerdas. Oleh karena itu, pembicara
yang efektif berupaya untuk memahami kondisi-kondisi tekanan, masalah, dan tuntutan yang
dihadapi para penyimak (audiens) pada saat mencoba melakukan pekerjaan mereka. Satu
pendekatan iklim adalah mempertimbangkan perbedaan antara system terbuka dan sistem tertutup.
Sistem terbuka lebih menerima dan menggunakan lebih banyak pemikiran kreatif inovatif daripada
system tertutup. Organisasi dan orang-orang yang tidak kreatif menggunakan frase
seperti prosedur pengopeasian standard, cara-cara yang ditetapkan untuk melakukan sesuatu,
dan mengikuti petunjuk. Sebaliknya, organisasi dan orang-orang yang terbuka menggunakan
metode da prosedur umpan balik untuk memantau: (1) sifat tugas; (2) jumlah dan jenis orang
yang terlibat; (3) pengembangan riset baru.....; (4) kemungkinan-kemungknan yang tidak
diharapkan; dan (5) perubahan lain dalam lingkungan (Mettal, 1977).
Analisis lain berdasarkan pada perbedaan fungsional antara dua belahan otak. Otak sebelah kiri
memproses informasi dengan cara analitik yang logis, sedang otak sebelah kanan memproses
informasi dengan cara holistic atau spasial. Dalam bisnis, kedua jenis pemikiran tersebut
merupakan hal yang sangat penting. Namun, banyak perusahaan yang tidak menghargai
(menghukum) orang yang berfikir kreatif. Para pembicara presentasi perlu menyadari bahwa, bila
mereka memahami atmosfir atau iklim dalam suatu organiasi, maka akan meningkatkan
pemahamanya terhadap individu dalam khalayak. Sikap pegawai, metode pengoperasian, serta
cara menyimak dan menanggapi dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka bekerja.
5. Menganalisis dan Beradaptasi dengan khalayak.
Terdapat beberapa prosedur khusus yang dapat diikuti untuk menganalisis khalayak atau
penyimak, adalah sebagai berikut :
Mengajukan Pertanyaan. Salah satu cara terbaik untuk memperoleh informasi adalah
mengajukan pertanyaan. Berbincaglah dengan orang-orang yang bekerjasama dan mengenal
aggota khalayak Anda. Cobalah utukmenemukan minat utama, perhatian, sikap, sesuatu yang
mengesalkan, gagasan favorit penyimak, dan seterusnya. Ajukanlah pertanyaan kepada
khalayak mengenai diri dan sikap mereka sebelum mempersiapkan presentasi Anda.
Survei Khalayak Anda. Untuk memperoleh informasi, persiapkan dan sebarkanlah kuesioner
pada calon khalayak Anda. Kuesioner formal digunakan untuk survey sejumlah orang, tapi
jika memunkinkan cobalah melakukan survey nonformal terhadap penyimak atau calon
penyimak. Melalui kuesioner dapat diketahui apa yang khalyak inginkan dan hargai.
Mempertimbangkan Karakter Insani. Semua penyimak adalah manusia, dan mereka berbagi
kebutuhan pokok dan keinginan bersama semua orang, tanpa memperhatikan keadaan sekitar.
Parnes (1977) menganjurkan kita untuk mempertimbangkan naluri, seperti rasa lapar dan
seks, sebagai data- apakah hal ini merupakan rasa sakit, gairah, rangsangan atau hal-hal lain
yang mungkin kita warisi atau pelajari. Menurutnya factor-faktor ini merupakan data yang
terhimpun dar totalitas pengalaman manusia. Bahkan, secara khusus, kebutuhan dapat
dipandang sebagai sekumpulan hasil yang dicari-cari orang. Anda sebaiknya memanfaatkan
semua cara etis untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang penyimak Anda.
Kesempatan Anda untuk berhasil dalam pidato presentasi bergantung kepada hal ini.
Setelah semua hal diatas di pahami maka langkah selanjutnya adalah beradaptasi dengan
khalayak sehingga pesan yang kita sampaikan akan dimengerti oleh khalayak.
6. Mengambil Keputusan.
Khalayak, baik individu maupun kelompok, pada akhirnya harus mengambil keputusan
berkenaan dengan beragam proposal yang dibuat untuk mereka. Sebagai seorang pembicara yang
efektif, Anda menginginkan keputusan-keputusan tersebut menguntungkan Anda dan proposal
Anda sebesar-besarnya. Untuk meningkatkan kemungkinan yang akan terjadi, factor penting
lain dalam pemahaman khalayak Anda adalah pengetahuan bagaimana keputusan-keputusan
dibuat oleh individu, kelompok, dan organisasi.
Ada tiga macam keputusan yang berbeda perlu dipertimbangkan, yaitu :
1. Keputusan Opsional. Keputusan ini memungkinkan pilihan bebas antara beragam
pilihan yang tidak terikat. Sebagaimana diterangkan oleh Littlejohn (1983), seorang
petani, misalnya, mungkin menanam setiap jenis jagung yang diinginkannya, tanpa
memperhatikan kebiasaan tetangganya.
2. Keputusan
Kolektif. Keputusan
jenis
ini
melibatkan
interaksi
pihak
dalam
IV.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pembicara dalam presentasi bisnis harus memperhatikan khalayak dimulai dari Menganalisis
penyimak individu dan kelompok serta perannya dalam organisasi, mempertimbangkan iklim lalu
beradaptasi dengan khalayak tentunya harus siap menanggapi feedback baik positif ataupun
negatif dengan bijaksana sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa tersampaikan sesuai dengan
tujuan.
B. Kritik Dan Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran
dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.