Você está na página 1de 19

PENGATURAN SEKRESI HORMON

BAGIAN MEDULA DAN KORTEKS


GINJAL
SEKRET KORTEKS GINJAL DAN
BIOSINTESANYA

KELOMPOK 4 :
1. Resti Amalia 1211011011
2. Nanda Putri Utami 1211012013
3. Siti Rukmana 1211012019
4. Agnes Simbolon 1211012034
5. Vella Sri Oktavia 1211012044
6. A. Radhya Dionanda 1211012046
7. Zelvi Afiza 0911011012

PENGATURAN SEKRESI HORMON


BAGIAN MEDULA DAN KORTEKS GINJAL

Kelenjar Adrenal (Superenalis)


Merupakan dua masa triangular pipih yang
berwarna kuning.
Terletak di sebelah atas di setiap ginjal.
Ada dua kelenjar adrenal, pada masing-masing
puncak ginjal.
Pada mamalia, masing-masing kelenjar
mengandung dua bagian yaitu lapisan luar
(Korteks) dan lapisan dalam (medula)

MEDULA (DALAM)
Sel-sel medulla berfungsi untuk mensekresikan
hormon adrenalin/epinefrin dan
noradrenalin/norepinefrin. Sel-sel fungsional
tersebut disebut dengan sel kromafin, dimana
bentuknya lebih basofil dari pada sel yang ada
pada korteks. Pada bagian ini juga ditemukan
adanya badan sel neuron/ganglia simpatetik.

EPINEFRIN DAN NOREPINEFRIN


Epinefrin dan norepinefrin disebut katekolamin karena
disekresikan untuk merespon kondisi stres fisik atau
mental.
Peranan epinefrin adalah:
1. dalam konversi glikogen menjadi glukosa.
2. diperlukan oleh tubuh untuk kelancaran arus darah ke
otak dan otot.
3. berperan meningkatkan denyut jantung dan
melemaskan otot polos paru-paru.
4. pelebaran pembuluh darah kecil di paru-paru, jantung,
ginjal, dan otot.

Sesuai dengan peranannya, epinefrin berfungsi :


1. Stimulasi glikogenolisis di hati kadar
2. Mobilisasi asam-asam lemak bebas dari jaringan
adipose
3. Stimulasi reticular formation dr otak (pusat pengatur
respirasi, kecepatan jantung, sekresi endokrin)

Seiring dengan epinefrin, norepinefrin juga


mengaktifkan mekanisme tubuh untuk respon
melawan/melarikan diri.

PENGATURAN SEKRESI HORMON BAGIAN MEDULLA

KORTEKS (LUAR)
Korteks mensekresi hormone steroid.
Korteks terbagi menjadi tiga lapisan

1. Zona Glomerulosa
o banyak ditemukan di daerah paling luar pada
korteks.
o Pada zona ini, sel-sel yang berbentuk bulat dan
cenderung melengkung mirip dengan
glomerulus, mensekresikan aldosteron/
mineralkortikoid.

MINERALOKORTIKOID (ALDOSTERON)

Berfungsi pada kesetimbangan elektrolit & air,


menaikkan absorpsi Na oleh tubulus ginjal,
menurunkan transpor K.
Sekresi aldosteron: tidak konstan, dikendalikan
volum cairan ekstrasel dan suplai Na, sedikit
dikendalikan oleh hipofisis (ACTH).
Sekresi dipengaruhi oleh renin dan angiotensin.

2.Zona Fasciculata
o

Sel-sel pada zona ini mensekresikan


kortisol/glukokortikoid
o Sekresi hormon tersebut tidak terlepas dari
pengarung rangsang oleh ACTH.

GLUKOKORTIKOID
Sekresi glukokortikoid berupa kortison, kortisol, kortikosteron.
Fungsi glukokortikoid :
Meningkatkan glukoneogenesis : dengan stimulasi
deaminasi
mempercepat perubahan protein menjadi glikogen dlm hati)
Menghambat penggunaan glukosa oleh jaringan
Efek anti inflamasi
Mencegah respons alergi, dengan menghambat produksi &
sekresi histamin
Memperbesar resistensi terhadap stres (perdarahan,
trauma, panas-dingin, infeksi)

KORTISOL
Kortisol adalah hormon steroid yang digunakan untuk mengembalikan
keseimbangan tubuh selama periode stres. Oleh sebab itu, kortisol disebut
juga sebagai hormon stres.
Fungsi:
Metabolisme karbohidrat
Memacu glukoneogenesis di dalam hati
Menghambat kerja insulin
Metabolisme protein
Menghambat uptake asam amino dan sintesis protein di dalam hati
Katabolik protein pada otot, kulit dan tulang
Kadar berlebihan
Metabolisme lemak
Kadar cortisol yang tinggi: meningkatkan daya kerja somatotropin dan
catecholamine
Meningkatkan mobilisasi asam lemak

KORTISON DAN KORTIKOSTERON

Kortison dan kortikosteron memainkan peran


penting dalam mengatur respon inflamasi
tubuh. Kortikosteron juga mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh dan karenanya dapat
digunakan sebagai agen penekan kekebalan
tubuh. Sekresi kedua hormon ini dikendalikan
oleh hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang
disekresikan oleh kelenjar hipofisis

3.Zona Reticularis
o

Sel-sel pada zona ini mensekresikan


hormon steroid/gonadokortikoid dimana
pada wanita sekresi estrogen, dan pada lakilaki sekresi testosteron dan androgen.

PENGATURAN SEKRESI HORMON BAGIAN KORTEKS

Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya

2.2. SEKRET KORTEKS


Fungsi sekresi korteks adrenal sangat dipengaruhi
oleh ACTH. Sistem saraf tdk mempunyai pengaruh
langsung thd fungsi sekresi korteks adrenal. Ini
terbukti pd percobaan transplantasi kelenjar adrenal
dimana fungsi sekresinya tetap normal.
ACTH terutama berpengaruh pd zona fasikulata,
sedangkan thd zona glomerulosa pengaruhnya
hanya sedikit. Akibat pengaruh ACTH ini zona
fasikulata
akan
mensekresi
kortisol
dan
kortikosteron. Sebaliknya bila kadar kedua hormon
tsb dlm darah meningkat, terutama kortisol, terjadi
penghambatan sekresi ACTH. Peninggian kadar
aldosteron
dlm
darah
tdk
menyebabkn
penghambatan sekresi ACTH.

BIOSINTESIS
Sintesis steroid adrenal bermula dari asetat atau kolesterol
dan bergerak melalui beragam langkah-langkah enzimik ke
pembentukan glukokortikoid.

Jalan reaksi

menyangkut

sintesis permulaan kolesterol

yang setelah terjadi pembelahan dan oksidasi serangkaian


rantai samping, diubah menjadi A5-pregnenolon.
Kortek adrenal mengandung relatif banyak kolesterol,
sebagian besar sebagai ester kolesteril yang berasal dari
sintesis de novo dan sumber-sumber ekstraadrenal.

Perubahan esterkolesteril menjadi kolesterol merupakan langkah yang


perlu dalam sintesis steroid dan diatur oleh ACTH, dalam hal ini ACTH
melakukannya dengan meningkatkan cAMP, yang mengaktifkan protein
kinase, selanjutnya mengaktifkan protein-protein melalui fosforilasi untuk
mengkatalisis hidrolisis kolesteril ester.
Kinase ini awalnya juga meningkatkan 20-hidroksilasi kolesterol. Hasil
akhir reaksi ini adalah C-27 steroid 20,22-dihidroksikolesterol dan
17,20-dihidroksikolesterol.
Senyawa ini diubah langsung menjadi pregnenolon atau 17-pregnenolon
dengan kehilangan bagian isokaproat aldehida yang terdapat pada rantai
samping.

Você também pode gostar