Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
3.
17
di
setiap
potongan
melintang
harus
minimal
dan
angkut
sedimennya
berkurang.
Dengan
menurunnya
18
(partikel yang lebih besar dari 0,088 mm), lebih dari 5 % dari
kedalaman air di seluruh jaringan saluran. Jadi, volume sedimen adalah
5 % dari kedalaman air kali lebar dasar saluran kali panjang total
saluran.
Gaya erosi diukur dengan gaya geser yang ditimbulkan oleh air di dasar
dan lereng saluran. Untuk mencegah terjadinya erosi pada potongan
melintang gaya geser ini harus tetap di bawah batas kritis.
Dalam Kriteria Perencanaan ini, dipakai kecepatan aliran dengan hargaharga maksimum yang diizinkan, bukan gaya geser, sebagai parameter
untuk gaya erosi. Untuk perencanaan hidrolis sebuah saluran, ada dua
parameter pokok yang harus ditentukan apabila kapasitas rencana
yang diperlukan sudah diketahui, yaitu :
-
Rumus
aliran
melintang
dan
hidrolis
menentukan
kemiringan
hubungan
memanjang.
antara
Sebagai
potongan
tambahan,
19
20
3.2.
V = K R
R
..( 3.1 )
A
P
= ( b + m h ) h
= ( b + 2 h
= V x A
= nxh
1 + m2
Dimana :
Q = debit saluran, m3/dt
v
= keliling basah, m
= lebar dasar, m
= tinggi air, m
21
MAN
w
h
1
m
1
m
P
b
Trase
Sedimen
Bentuk
dan
besar/
kecilnya
partikel
di
permukaan
22
saluran
saluran
irigasi,
ketidak
teraturan
permukaan
yang
tinggi
air
dan
kecepatan
aliran
sangat
membatasi
pertumbuhan vegetasi. Vegetasi diandaikan minimal untuk hargaharga k yang dipilih dan dipakai dalam perencanaan saluran.
Pengaruh
trase
saluran
terhadap
koefisien
kekasaran
dapat
23
m /dt
Q > 10
k
m
1/3/dt
45
5 < Q < 10
42,5
1<Q<5
40
35
3.2.3. Sedimentasi
Kecepatan minimum yang diizinkan adalah kecepatan terendah
yang tidak akan menyebabkan pengendapan partikel dengan
diameter maksimum yang diizinkan (0.088 mm).
Tetapi secara kuantitas baru sedikit yang diketahui mengenai
Kriteria Perencanaan - Saluran
dilengkapi
dengan
kantong
lumpur
atau
excluder
semua
persyaratan
telah
dipenuhi,
bangunan
ini
akan
24
25
3.2.4. Erosi
Kecepatan maksimum yang diizinkan adalah kecepatan aliran (ratarata) maksimum yang tidak akan menyebabkan erosi di permukaan
saluran. Konsep itu didasarkan pada hasil riset yang diadakan oleh US
Soil Conservation Service (USDA - SCS, Design of Open Channels,
1977) dan hanya memerlukan sedikit saja data lapangan seperti
klasifikasi tanah (Unified System), indeks plastisitas dan angka pori.
Kecepatan maksimum yang diizinkan ditentukan dalam dua langkah:
1. Penetapan kecepatan dasar (vb) untuk saluran lurus dengan
ketinggian air 1 m seperti pada Gambar 3.2 ; vb adalah 0,6 m/dt
untuk harga harga PI yang lebih rendah dari 10.
2. Penentuan faktor koreksi pada vb untuk lengkung saluran, berbagai
ketinggian air dan angka pori seperti tampak pada Gambar 3.3.
1.2
a
1.0
CH
CL
SC
1.0
ML
GM
faktor koreksi C
1.1
SM
GC
0.9
0.8
0.2
1.2
1.4
b
0.9
trase
0.8
0.7
16
6
8
12
10
14
jari-jari lengkungan / lebar
- permukaan air
13
permukaan air
1.3
c
1.2
fa k to r k o re k s i B
faktor koreksi A
26
1.1
1.0
0.9
0.8
0.7
0
1.0
kdl
3.0
2.0
i
hd l
vmaks = vb x A x B x C
27
..... (3.2)
dimana :
vmaks = kecepatan maksimum yang diizinkan, m/dt
vb
28
Kecepatan dasar untuk muatan sedimen antara 1000 dan 20.000 ppm
dapat diketemukan dengan interpolasi dari Gambar 3.2 Akan tetapi,
perlu dicatat bahwa pada umumnya air irigasi digolongkan dalam
"aliran bebas sedimen" dalam klasifikasi yang dipakai di sini.
Faktor-faktor koreksi saluran adalah:
Apabila data yang tersedia dilapangan tidak dalam sistem USCS maka
diperlukan adanya tambahan informasi konversi dari sistem USCS ke
sistem klasifikasi yang lain, dengan demikian tidak perlu dilakukan test
tanah yang baru. Berikut ini adalah konversi klasifikasi dari USCS ke
dalam klasifikasi AASHTO, jika data yang tersedia dalam bentuk
klasifikasi AASHTO.
29
GW
Mungkin
-
Kemungkinan
Kecil
A-2-4, A-2-5,
A-2-6, A-2-7
GP
A-1-a
A-1-b
A-3, A-2-4,
A-2-5, A-2-6
A-2-7
GM
A-1-b, A-2-4
A-2-6
A-4, A-5,
A-6, A-7-5,
A-2-5, A-2-7
A-7-6, A-1-a
GC
A-2-6, A-2-7
A-2-4, A-6
A-4, A-7-6,
A-7-5
SW
A-1-b
A-1-a
A-3, A-2-4
A-2-5, A-2-6
A-2-7
SP
A-3, A-1-b
A-1-a
A-2-4, A-2-5
A-2-6, A-2-7
SM
SC
A-1-b, A-2-4
A-2-6, A-4
A-6, A-7-6
A-2-5, A-2-7
A-5
A-7-6, A-1-a
A-2-6, A-2-7
A-2-4, A-6
A-7-5
A-4, A-7-6
ML
A-4, A-5
A-6, A-7-5
CL
A-6, A-7-6
A-4
OL
A-4, A-5
A-6, A-7-5
A-7-6
MH
A-7-5, A-5
A-7-6
CH
A-7-6
A-7-5
OH
A-7-5, A-5
A-7-6
Pt
30
31
Simbol
Kisaran
kemiringan
< 0,25
Batu
Gambut kenyal
Pt
12
CL, CH, MH
12
pasiran,
tanah
1,5 2,5
pasiran kohesif
SC, SM
Pasir lanauan
SM
23
Gambar lunak
Pt
34
Geluh : (loam) adalah campuran pasir, lempung dan Lumpur yang kira-kira sama
banyaknya
Kriteria Perencanaan - Saluran
32
D (m)
D 1,0
1,0 < D 2,0
D> 2,0
1:1
1 : 1,5
1:2
Talut yang lebih landai daripada yang telah disebutkan dalam tabel
di atas harus dipakai apabila diperkirakan akan terjadi rembesan ke
dalam saluran.
Untuk tanggul yang tingginya lebih dari 3 m lebar bahu (berm)
tanggul harus dibuat sekurang-kurangnya 1 m (setiap 3 m). Bahu
tanggul harus dibuat setinggi muka air rencana di saluran. Untuk
kemirinan luar, bahu tanggul (jika perlu) harus terletak di tengahtengah antara bagian atas dan pangkal tanggul.
Jenis tanah
Kecepatan aliran.
33
34
< 0,5
0,40
0,5 1,5
0,50
1,5 5,0
0,60
5,0 10,0
0,75
10,0 15,0
0,85
> 15,0
1,00
(m3/dt)
(m)
Q1
1,00
3,00
1<Q<5
1,50
5,00
5 < Q 10
2,00
5,00
10 < Q 15
3,50
5,00
Q > 15
3,50
5,00
Jalan inspeksi terletak ditepi saluran di sisi yang diairi agar bangunan
sadap dapat dicapai secara langsung dan usaha penyadapan liar makin
sulit dilakukan. Lebar jalan inspeksi dengan perkerasan adalah 5,0 m
atau lebih, dengan lebar perkerasan sekurang-kurangnya 3,0 meter.
Untuk pertimbangan stabilitas tanggul, lebar tanggul yang diberikan
Kriteria Perencanaan - Saluran
35
pada Tabel 3.5 dan/atau talut luar dapat ditambah (lihat Bab 9 Bagian
KP - 04 Bangunan).
300
b
var
100
sempadan
saluran
1
1
kupasan 20 cm
Q 1 m/dt
sempadan
saluran
500
b a ta s g a r is
s e m p a d a n s a lu ra n
100
300
b (var)
< 0,5
40
50
60
75
85
> 15,0
100
sempadan
saluran
200
b (var)
100
tinggi
jagaan
W (cm)
debit
Q m/dt
batas garis
sem pa dan sa lura n
batas garis
sem pa dan sa lura n
sempadan
saluran
sempadan
saluran
150
5 < Q 10 m/dt
1 Q < 5 m/dt
batas garis
sempadan saluran
1 : 20
1
1
h (var)
1
m
kupasan 20 cm
1 m/dt Q 10 m/dt
b (var)
500
sempadan
saluran
350
batas garis
sem padan saluran
batas garis
sem padan saluran
sempadan
saluran
1 : 20
1 : 20
w
1
1
1
(var)
1
m
kupasan 20 cm
500
b (var)
350
sempadan
saluran
1 : 20
1 : 20
1
1
Q 15 m/dt
(var)
1
m
m
kedalaman
galian cm
D = h+w
kemiringan
talud min
hor. / ver.
D < 100
100 < D < 200
ukuran dalam cm
D > 200
batas garis
sempadan saluran
batas garis
sempadan saluran
10 m/dt Q 15 m/dt
1
1,5
2
36
37
38
Jalan Inspeksi
Sempadan
=T
Sempadan
=T
Ketinggian
Tanggul = T
Sisi terluar
Jar. irigasi
3.
Garis
sempadan
saluran
irigasi
yang
terletak
pada
sama
dengan
kedalaman
saluran
irigasi.
-
sama
dengan
ketinggian
tanggul
39
sama
dengan
penetapan
pada
saluran
irigasi
Gambaran Umum
Saluran Gendong
Saluran Irigasi
40
3.3.7.2.
41
42
dihitung
berdasarkan
rumus
Manning
dengan
4. Tinggi Jagaan
Tinggi jagaan 50 cm untuk saluran sejajar jalan dan 30 cm
untuk kondisi saluran gendong lainnya.
5. Lebar Tanggul dan Kemiringan Tanggul Sisi Luar
Lebar tanggul sebaiknya cukup untuk melayani jalan tani, lebar
lainnya direkomendasi minimum 40 cm.
6. Kemiringan tanggul luar untuk semua saluran drain adalah 1:1.
7. Batas Kecepatan Saluran Gendong
Kecepatan maksimum yang diijinkan pada saluran gendong
sama dengan batas maksimum kecepatan pembuang atau
irigasi seperti yang telah diuraikan pada pasal 3.2.4.
Kriteria Perencanaan - Saluran
43
sisi
atas
selama
waktu
tertentu
sehingga
tidak
44
3.10
berikut
memberikan
ilustrasi
mengenai
cara
Saluran tersier
Saluran kuarter
q
h
f
Sawah
c
H
h 100
h 70
I a / 00
A
L
45
pengurangan
tinggi
dalam
seluruh
sistem
dapat
46
pengurangan
debit
yang
masih
ditolerir
sehingga
bangunan
pengatur
akan
menjadi
lebih
sering;
47
Kemiringan Minimum
3.4.2.2
48
Kemiringan maksimum
Bila mana kondisi bahan tanah pada trase sudah diketahui, maka kecepatan dasar yang diizinkan vvb untuk mencegah erosi dapat
ditentukan bagi ruas saluran, sebagaimana telah dibicarakan dalam
pasal 3.2.4. Perlu dicatat bahwa kecepatan rencana yang biasanya
diambil untuk tanah-tanah kohesif, pada umumnya lebih rendah
daripada kecepatan maksimum yang diizinkan untuk tanah ini. Erosi
pada saluran irigasi jarang sekali.
3.4.2.3
ini
sedimen
diendapkan
dan
direncanakan
bangunan
49
50
Dalam
Lampiran
diberikan
rincian
lebih
lanjut
mengenai
perencanaan saluran.
Dalam prosedur perencanaan saluran dapat timbul kesulitan-kesulitan
berikut :
1.
2.
3.
51
penampang
saluran
tanah
diperlukan
dalam
rangka
Lebar 0,5 1 m
Lining : Pasangan
batu kali / beton