Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Analisis Rasio
Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling
popular dan banyak digunakan. Rasio paling bermanfaat bila berorientasi ke
depan artinya kita sering menyesuaikan faktor-faktor yang mempengaruhi rasio
untuk kemungkinan tren dan ukurannya di masa depan.
1. faktor-faktor yang mempengaruhi rasio antara lain peristiwa ekonomi,
faktor industri, kebijakan manajemen dan metode akuntansi.
2. interpretasi rasio, bermanfaat jika di interpretasikan dalam perbandingan
dengan rasio tahun sebelumnya, standar yang ditentukan sebelumnya dan
rasio pesaing.
Analisis rasio deterapkan pada tiga tingkat penting analisis laporan
keuangan, yaitu
solvabilitas
menunjukan
kemampuan
perusahaan
untuk
tentang
bagaimana
perusahaan
memperoleh
pendanaan
dan
menggunakan sumber dayanya. Analisis ini juga digunakan dalam peramalan arus
kas dan bagian dari analisis likuiditas.
Valuasi Utang
Nilai efek sama dengan nilai sekarang hasil di masa depan yang
didiskontokan pada tingkat yang tepat. Hasil masa depan dari obligasi adalah
pembayaran pokok dan bunganya. Perhitungan untuk mencari nilai obligasi
adalah sebagai berikut
Bt =
I t +1
( I +r )1
I t +1
( I +r )2
I t +1
( I +r )3
+ ......... +
I t +n
( I +r )n
F
( I +r )n
Dimana, It + n adalah pembayan bunga dalam periode t + n,
F adalah pembayaran pokok (biasanya nilai normal uang), dan
R adalah tingkat bunga (tingkat imbal hasil hingga jatuh tempo
Yield to maturity).
Saat akan menilai obligasi, kita harus tentukan hasil yang diharapkan
berdasarkan faktor faktor seperti tingkat bunga kini, inflasi yang diharapklan,
dan risiko gagal bayar.
Valuasi Ekuitas
Dasar penilaian ekuitas seperti penilaian utang, yaitu nilai sekarang hasil di
masa depan yang didiskontokan pada tingkat yang tepat. Dalam valuasi ekuitas,
investor tidak memiliki klaim atas hasil yang ditentukan sebelumnya, melainkan
investor mencari dua hasil, yaitu pembayaran deviden dan peningkatan modal.
Karena peningkatan modal menunjukkan perubahan nilai ekuitas.
Sedangkan untuk rumus valuasi ekuitas menggunakan dividen yang
diharapkan (expected), bukan dividen yang sebenarnya (actual). Penggunaan
dividen yang diharapkan ini karena dividen di masa depan tidak dapat ditentukan.
Oleh karena itu, sebagai alternatif digunakan penilain arus kas bebas bagi ekuitas
didefinisikan sebagai arus kas dari operasi dikurangi pengeluaran modal dan
Vt =
E ( D t+1 )
( 1+ k )
E ( D t+2 )
( 1+k )
E ( D t+3 )
( 1+k )
+ ..........
Vt =
E ( FCFE t +1)
( 1+k )
E ( FCFE t +2)
( 1+k )
E ( FCFE t +3 )
( 1+k )
+ .
Dimana, FCFE t + n adalah arus kas bebas bagi ekuitas pada periode t + n, dan k
k adalah biaya modal. Sedangkan arus kas bebas adalah arus kas dari
operasi dikurangi pengeluaran modal dan penyesuaian untuk perubahan
utang.
2. Model laba sisa (residual income model) yang menghitung nilai
perusahaan dengan mengan variabel akuntansi, dengan mendefinisikan nilai
ekuitas pada waktu t sebagai jumlah nilai buku kini dan nilai sekarang
seluruh laba sisa yang diharapkan di masa depan :
Vt = BVt +
E ( RI t +1 )
( 1+k )
E ( RI t +1 )
( 1+k )
E ( RI t +1 )
( 1+k )
+ .
Dimana, BVt adalah nilai buku pada akhir periode tn, RIt+n merupakan laba
dalam periode t + n, dan k adalah beban modal. Laba sisa (residual income)
pada waktu t didefinisasikan sebagai laba bersih komprehensif dikurangi
pembebanan pada nilai buku awal, yaitu RIt = NIt (k x BVt-1).