Você está na página 1de 6

Rabu, 01 Juli 2009

ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN BANK SYARIAH

ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN BANK SYARIAH

Dalam melakukan evaluasi permintaan pembiayaan, seorang analisis pembiayaan


akan meneliti berbagai factor yang diperkirakan dapat mempengaruhi kemampuan
dan kesediaan calon nasabah untuk memenuhi kewajibannya kepada bank.

Tujuan Analisis Pembiayaan

Analisis pembiayaan merupakan langkah penting untuk realisasi pembiayaan di bank


syariah, analisis pembiayaan yang dialkukan oleh pelaksana pembiayaan di bank
syariah, di maksudkan untuk :

1. Menilai kelayakan usaha calon peminjam.

2. Menekan resiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan.

3. Menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak.

Setelah tujuan analisis pembiayaan dirumuskan dan disepakati oleh pelaksana


pembiayaan, maka selanjutnya dapat ditemukan pendekatan-pendekatan yang
digunakan untuk analisis pembiayaan.

Ada beberapa pendekatan analisis pembiayaan yang dapat dilakukan oleh para
pengelola bank syariah :

1. Pendekatan jaminan.

2. Pendekatan karakter.

3. Pendekatan kemampuan pelunasan.

4. Pendekatan dengan study kelayakan.

5. Pendekatan fungsi-fungsi di bank.

Prinsip Analisis Pembiayaan

Prinsip adalah sesuatu yang dijadikan pedoman didalm melakukan suatu tindakan.
Prinsip Analisis Pembiayaan adalah pedoama-pedoman yang harus diperhatikan oleh
pejabat pembiayaan dibank pada saat melakukan analisis pembiayaan, secara umum,
prinsip analisis pembiayaan didasarkan pada 5 C yaitu :

1. Character.

2. Capacity.
3. Capital.

4. Colateral.

5. Condition

Prinsip 5 C ini terkadang di tambahkan dengan I C yaitu Constraint yaitu


hambatan-hambatan yang mungkin mengganggu kegiatan usaha.

Khusus di bank syariah 5 C saja belum cukup sehingga perlu memperhatikan


kondisi sifat amanah, kejujuran, kepercayaan diri masing-masing nasabah.

Prosuder Analisis Pembiayaan

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam prosuder analisis pembiayaan,
aspek-aspek penting dalam pembiayaan yang perlu dipahami oleh pengelola bank
syariah.

Prosuder analisis

1. Berkas dan pencatatan.

2. Data pokok dan analisis pendahuluan.

a. Realisasi pembelian, produksi dan penjualan.

b. Rencana pembelian, produksi dan penjualan.

c. Jaminan.

d. Laporan keuangan.

e. Data kualitatif dari calon debitur.

3. Penelitian data.

4. Penelitian atas realisasi data.

5. Penelitian atas rencana usaha.

6. Penelitian dan penilaian barang jaminan.

7. Laporan keuangan dan penelitiannya.

Keputusan permohonan pembiayaan

1. Bahan pertimbangan pengambilan keputusan.

2. Wewenang pengambilan keputusan.


Aspek-Aspek Analisis Pembiayaan

Berdasarkan prinsip pembiayaan tersebut di atas, maka aspek-aspek yang perlu


diperhatikan untuk memutuskan calon nasabah memiliki tingkat kelayakan
pembiayaan atau tidak, pelu dilakukan analisis terhadap aspek-aspek berikut :

1. Evaluasi pasar dan pemasaran hasil produksi.

Kemampuan perusahaan menciptakan dana untuk mengembalikan


pembiayaan sangat di pengaruhi oleh keberhasilan pemasaran hasil produksi
mereka, seorang analisis pembiayaan harus melihat :

a. Internal strategi pemasaran perusahaan dari 4P (marketing Mix) yaitu :

1. Products (produk yang dihasilkan perusahaan)

2. Place (strategi distribusi produk)

3. Price (strategi harga penjualan produk)

4. Promotion (strategi promosi produk)

b. Eksternal berupa :

 Perkembangan kehidupan ekonomi

 Perkembangan keadaan politik Negara

 Perkembangan suasana persaingan pasar

 Peraturan atau keputusan pemerintah.

2. Evaluasi manajemen perusahaan debitur

Manajemen merupakan faktor produksi yang paling penting menentukan


dalam memelihara kelangsungan dan perkembangan hidup perusahaan, berikut
ini beberapa criteria pokok yang dapat digunakan oleh bank maupun para
analisis pembiayaan untuk menilai kemampuan calon debitur dalam mengelola
perusahaan antara lain :

 Usia perusahaan

 Klasifikasi dan kekompakan kerja pimpinan teras

 Kedudukan perusahaan dipasar

 Kemampuan mengelola harta perusahaan

 Kemampuan mengelola sumber daya manusia


 Kemampuan memperoleh keuntungan

3. Analisis kondisi keuangan

Seorang analisis pembiayaan mengevaluasi kondisi keuangan calon


debitur dengan tujuan :

• Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan

• Struktur pendanaan operasi perusahaan

• Kemampuan mereka untuk melunasi pinjaman yang jatuh tempo

• Efesiensi pengelolaan harta perusahaan untuk masa lampau.

Pedoman Memorandum Pembiayaan

Memorandum pembiayaan adalah suatu bentuk proposal yang berisi analisis dari
suatu usulan pembiayaan, penyusunan memorandum pembiayaan merupakan salah
satu syarat dalam pengajuan pembiayaan, secara garis besar memorandum
pembiayaan berisi hal-hal sebagai berikut :

1. Tujuan pembiayaan

2. Latar belakang calon nasabah

3. Analisis calon keuangan nasabah

4. Analisis jaminan

5. Analisis resiko pembiayaan

6. Kesimpulan dan rekomendasi

Tujuan Pembiayaan

Tujuan dari pembiayaan harus dijabarkan dengan jelas sejak awal agar pendekatan
logis terhadap data yang akan dikaji dapat tercapai, tujuan pembiayaan menguraikan
tentang :

 Besarnya kebutuhan fasilitas pembiayaan yang diajukan

 Kegunaan fasilitas pembiayaan yang diajukan untuk kebutuhan barang investasi


atau keperluan modal kerja

 Jangka waktu dari fasilitas pembiayaan yang diajukan

 Penjelasan atau ulasan yang perubahan-perubahan yang ada bila ada perubahan
terhadap fasilitas pembiayaan terdahulu.
Latar Belakang

Latar belakang berisikan informasi kualitatif tentang nasabah dan manajemen nasabah
yang penting untuk keperluan analisis informasi dimaksud meliputi :

1. Identitas nasabah

2. Karakter nasabah

3. Mutu manajemen nasabah.

Kondisi Nasabah

Kondisi usaha merupakan gambaran tentang kesehatan usaha yang dijalankan


nasabah, informasi yang terkait dengan kondisi usaha adalah :

1. Posisi nasabah dalam persaingan pasar

2. Identifikasi pemasok utama kebutuhan persediaan barang

3. pelanggan-pelanggan utama nasabah

4. Prospek masa depan usaha yang dijalankan

5. Kondisi persaingan

6. Jenis resiko primer yang ada dalam usaha yang dijalankan nasabah

Analisis Keuangan

Analisis keuangan dikhususkan untuk mencermati laporan keuangan perusahaan


nasabah, mulai dari neraca, laba rugi sampai pada arus kas.analisis keuangan ini
menunjukan apa dan mengapa yang terjadi, hal-hal yang mendukung dalam analisis
keuangan adalah :

1. Sejarah keuangan perusahaan, hal ini sangat dipengaruhi oleh posisi


auditor,neraca,laba rugi dan arus kas.

2. Proyeksi keuangan perusahaan, dapat dilihat dari analisis proyeksi cash flow

Analisis Agunan

Pada analisis agunan atau barang jaminan yang dijaminkan nasabah harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Marketability dan nilai agunan

2. Ciri khusus dari barang agunan


3. Cover asuransi yang memadai dari barang agunan baik dari segi jenis
resiko,nilai penutupan maupun bonafiditas perusahaan asuransi.

Analisis Resiko Pembiayaan

Pada analisis resiko pembiayaan diperlukan penjabaran mengenai kemungkinan jenis


dan tingkat resiko yang dapat terjadi pada nasabah dan sejauh mana resiko tersebut
dapat membahayakan prospek pelunasan fasilitas pembiayaan yang di berikan oleh
bank, jenis resiko yang ada adalah :

1. Risiko makro, berkaitan dengan hal :

a. Menurunnya daya beli konsumen

b. Berkurangnya anggaran belanja pemerintah

c. Gejolak valuta asing

d. Deregulasi pasar

e. Pembatasan ekspor/impor

2. Risiko mikro, berkaitan dengan hal :

a. Hilangnya/berkurangnya pangsa pasar

b. Pengurangan/penghentian fasilitas pembiayaan dari supplier

c. Kekurangan bahan baku

d. Usangnya persediaan barang dagangan

e. meninggalnya para pengelola kunci.

Diposkan oleh ichal di 02:08 1

1
ichalizm.blogspot.com/.../ana... -

Você também pode gostar