Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1, (2012) 1-5
I. PENDAHULUAN
A. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi antara
permukaan padat dengan fluida yang mengalir di sekitarnya,
dengan menggunakan media penghantar berupa fluida (baik
cairan maupun gas) karena perbedaan suhu di antara keduanya
(benda-fluida). Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat dua
macam konveksi, yaitu:
Konveksi Alami
Perpindahan panas konveksi alami adalah perpindahan
panas yang disebabkan oleh beda suhu dan beda rapat
saja dan tidak ada tenaga dari luar yang mendorongnya.
Konveksi alamiah dapat terjadi karena ada arus yang
mengalir akibat gaya apung, sedangkan gaya apung
terjadi karena ada perbedaan densitas fluida tanpa
dipengaruhi gaya dari luar sistem. Perbedaan densitas
fluida terjadi karena adanya gradien suhu pada fluida.
Contoh konveksi alamiah antara lain aliran fluida yang
melintasi radiator panas.
Konveksi Paksa
Konveksi paksa adalah perpindahan panas aliran gas atau
cairan yang disebabkan adanya tenaga dari luar. Konveksi
2
aliran yang demikian disebut dengan aliran turbulen.
Perbedaan yang mendasar antara aliran laminar dan
turbulen adalah bahwa gerak olakan / acak pada aliran
turbulen jauh lebih efektif dalam pengangkutan massa serta
momentum fluidanya daripada gerak molekulernya. Tidak ada
hubungan yang bisa dipastikan secara teoritis antara medan
tekanan dan kecepatan rata-rata pada aliran turbulen sehingga
pada analisa aliran turbulen dilakukan dengan pendekatan
setengah empiris. Kondisi aliran yang laminar dan turbulen ini
dapat dinyatakan dengan bilangan Rayleigh (Pamungkas,
2009).
Tebal lapisan batas terdiri atas lapisan batas kecepatan dan
lapisan batas termal. Tebal lapisan batas kecepatan () adalah
jarak yang diukur dari permukaan benda sampai suatu titik
dimana efek viskositas sudah tidak berpengaruh lagi. Tebal
lapisan batas termal ( T ) adalah jarak yang diukur dari
permukaan benda sampai suatu titik dimana efek perpindahan
panas sudah tidak berpengaruh. Ketebalan lapisan batas termal
diukur dengan menggunakan persamaan berikut [3].
( * u *)
( * v *) 0
x *
y *
u*
u *
u *
2u *
v
x *
y *
y *2
u*
T *
T
k 2T * 2 u *
v*
x *
y * * c p y *2 c p y *2
Gr
. g.(Tw T )
2
Ra Gr. Pr
* g (Tw T ) L3 Pr
2
Pr
dengan
cp
k
c p 4,195
y
vi , j vi , j 1
(ui , j ui 1, j ui , j 1 ui 1, j 1 )
2x
1,31
k 0,585
vi , j
ui , j
1
2
2y ( y ) 2 ui , j 1 x ( y ) 2 ui , j
ui , j
v
1
u
ui 1, j
i , j
i
,
j
1
2
x
2y ( y )
B. Memodifikasi model
C. Menyelesaikan model matematika secara numerik
D. Mensimulasikan hasil
IV. PENYELESAIAN NUMERIK
Untuk menyelesaikan persamaan lapisan batas, diperlukan
variabel referensi untuk mengubah persamaan berdimensi
menjadi persamaan tak berdimensi. Adapun variabel referensi
tak berdimensi tersebut adalah sebagai berikut:
x*
T*
; T
LG
Tw T
y*
g 2 L
; G
w
ref (Tw T ) w 4
1
u * w2
; ref
u
LG
Tf
v*w
*
ref
u v
0
x y
vi , j
1
2
T
T i , j
2 i , j 1
2 i, j
x Pr( y )
2 y Pr( y )
u
vi , j
1
LG
T
i , j Ti 1, j
2 i , j 1
2
c p w (Tw T )
x
2y Pr( y )
ui , j 1 2ui , j ui , j 1
( y ) 2
dan T ( x,0, t ) Tw ( x, t )
u
u 2 u
v
x
y y 2
LG
1 2T
2u
T
T
v
y Pr y 2 c p w 2 (Tw T ) y 2
x
L 25
Pr 9,4
0,0013
n 25
w 0,01
B. Saran
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]