Você está na página 1de 1

Analisa Kualitatif Protein

Analisis kuantitatif adalah penetapan berapa banyak jumlah suatu zat dalam sampel.
Analisis kuantitatif merupakan analisis kimia yang mencari kadar kandungan komponen
yang terdapat dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan
kelimpahan absolutif atau relatif yang sering dinyatakan sebagai konsentrasi dari beberapa
zat tertentu yang hadir dalam sampel. Zat yang telah ditetapkan disebut sebagai konstituen
atau analit. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan banyaknya suatu zat tertentu yang
terkandung dalam suatu sampel (Underwood, 2003). Pengertian lain dari analisis kuantitatif
adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui kadar senyawa kimia dalam suatu bahan
atau campuran bahan (Sumardjo, 2009).
Protein dapat dianalisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara kuantitatif
protein dapat dianalisis dengan cara uji kjeldahl (untuk menganalisis kadar protein kasar
dalam bahan makanan secara tidak langsung) dan uji dumas, sedangkan secara kualitatif
protein dapat dianalisis dengan cara biologis, PER(Protein Efficiency Ratio), NPU(Net
Protein Utilization), NDpCal, uji biuret dan sebagainya. Analisis protein umumnya bertujuan
untuk mengukur kadar protein dalam bahan makanan. Analisis protein dapat dilakukan antara
lain dengan metode Kjeldahl, Lowry, Biuret, Bradford, turbidimetri dan titrasi formol
(Sudarmadji dkk, 2007).
Protein disusun oleh beberapa asam amino, molekul asam amino disusun oleh gugus
alkil/aril, amin dan karboksil, gugus gugus tersebut aktif sehingga protein dapat
diidentifikasi. Identifikasi protein disebut juga uji kualitatif protein. Ada beberapa cara uji
kualitatif protein diantaranya :
Uji Biuret
: untuk menunjukan adanya ikatan peptida, jika sedikit berwarna
merah muda dan jika banyak berwarna ungu.
Uji Millon
: untuk menunjukan adanya tirosin jika terbentuk jonjot merah
Uji Ksantoprotein : untuk menunjukan adanya inti benzena dalam asam amino
pembentuk protein
Uji Belerang
: untuk menunjukan adanya belerang jika terjadi endapan coklat
sampai hitam
Uji Ninhidrin
: untuk menunjukan adanya asam amino bebas jika terbentuk warna
ungu
Tujuan proses analisis protein dalam bahan makanan adalah untuk:
a.
Menera jumlah kandungan protein dalam bahan makanan
b.
Menentukan tingkat kualitas protein dipandang dari sudut gizi
c.
Menelaah protein sebagai salah satu bahan kimia

Você também pode gostar