Você está na página 1de 17

ANALISIS KEBIJAKAN AKUNTANSI

PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk.


(Laporan Keuangan yang Berakhir 31 Desember Tahun 2012)

MAKALAH
diajukan guna melengkapi tugas Matakuliah Teori Akuntansi
Program Studi S-1 Akuntansi

Oleh:
Yudik Wergiyanto

(120810301067)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2014
i

Statement of Authorship
Saya/kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami
menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Nama

: Yudik Wergiyanto

NIM

: 120810301067

Tandatangan

Mata Kuliah

: Teori Akuntansi

Judul Makalah/Tugas : Analisis Kebijakan Akuntansi PT. Benakat Petroleum Energy Tbk.
(Laporan Keuangan yang Berakhir 31 Desember Tahun 2012)
Tanggal

: 15 Mei 2014

Dosen

: Yosefa Sayekti

ii

OPINI AUDIT

Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain
tersebut, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secera wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan Perusahaan dan entitas anak pada tanggal 31
Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta hasil usaha
dan arus kas konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tranggal 31 Desember 2012
dan 2011 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia.

Drs. Yunus Pakpahan, Ak, MM, CPA


Kantor Akuntan Publik Bismar, Muntalib & Yunus
Izin Akuntan Publik/Public Accountant License No. AP.0076
Izin Usaha/License No. 24/KM.1/2008

iii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................

HALAMAN STATEMENT OF AUTHORSHIP .............................................................

ii

OPINI AUDIT .............................................................................................................. ...

iii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

iv

BAB 1. PENDAHULUAN ...............................................................................................

1.1

Latar Belakang ..........................................................................................

1.2

Rumusan Masalah .....................................................................................

1.3

Tujuan.........................................................................................................

1.4

Manfaat ......................................................................................................

BAB 2. PEMBAHASAN ..................................................................................................

2.1

Kebijakan Akuntansi Atas Aset PT Benakat Petroleum Energy Tbk.........

2.2

Kebijakan Akuntansi Atas Liabilitas PT Benakat Petroleum Energy Tbk

2.3

Kebijakan Akuntansi Atas Ekuitas PT Benakat Petroleum EnergyTbk ...

2.4

Kebijakan Akuntansi Atas Pendapatan PT Benakat Petroleum Energy Tbk 7

2.5

Kebijakan Akuntansi Atas Beban PT Benakat Petroleum Energy Tbk .....

2.6

Komitmen dan Kontijensi ..........................................................................

BAB 3. PENUTUP .......................................................................................................... 10


DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11
DATAR GAMBAR .......................................................................................................... 12

iv

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT. Benakat Petroleum Energy Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris
Elvie Sahdalena, S.H, M.H., No. 4 tanggal 19 April 2007. Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W801763. HT.01.01-TH.2007 yang ditetapkan tanggal 25 Juni 2007. Perusahaan berdomisili di
Jakarta dan beralamat di Menara Anugrah, Lantai 12, Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung
Lot. 8.6-8.7, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
Perusahaan adalah bergerak di bidang pembangunan, perdagangan, pertambangan,
perindustrian dan jasa. Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 2007. Perusahaan dan entitas
anak memiliki karyawan tetap pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011masingmasing
sebanyak 123 dan 88 orang (tidak diaudit).
PT. Indotambang Perkasa, pemegang saham mayoritas Perusahaan merupakan
perusahaan yang dimiliki oleh PT. Cahaya Multitama Abadi, PT. Sakti Sukses Sejahtera, PT.
Best Capital International dan PT. International Labuan Resources. Konsorsium Halim Jusuf
dan Omar Putihrai yang mengendalikan keseluruhan dari perusahaan-perusahaan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah
bagaimana kebijakan akuntansi yang diterapkan PT Benakat Petroleum Energy Tbk. terhadap
komponen keuangannya dalam periode akuntansi yang berakhir pada 31 Desember 2012.

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk dapat mengetahui bagaimana
kebijakan akuntansi yang diterapkan PT Benakat Petroleum Energy Tbk. terhadap komponen
keuangannya dalam periode akuntansi yang berakhir pada 31 Desember 2012.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan mahasiswa mengenai kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh PT Benakat
Petroleum Energy Tbk. pada khususnya dan perusahaan lain pada umumnya.
1

BAB 2
PEMBAHASAN

1.1 Kebijakan Perusahaan Atas Aset PT. Benakat Petroleum Energy Tbk.
Berdasarkan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT. Benakat Petroleum Energy
Tbk. total aset perusahaan sebesar Rp. 4.479.157.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012.
Aset perusahaan PT. Benakat Petroleum Energy Tbk. terdiri atas, untuk aset lancar, yaitu kas
dan setara kas, piutang usaha kepada pihak ketiga, piutang lain-lain pihak ketiga, persediaan,
pajak dibayar di muka, biaya dibayar di muka, dan uang muka.
Kas dan setara kas adalah aset perusahaan yang sifatnya paling likuid, berjangka
pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas. Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan
setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan
atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya. Laporan arus kas konsolidasi perusahaan menerapkan metode langsung
dalam mengklasifikasikan penerimaan dan pembayaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
Investasi jangka pendek dan aset derivatif diklasifikasikan ke dalam kategori
pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Pinjaman yang
diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, tidak termasuk dalam kelompok aset
diperdagangkan dan tidak diklasifikasikan sebagai dinilai pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi atau sebagai tersedia untuk dijual. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah
aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan, selain pinjaman yang diberikan dan piutang, serta entitas
mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo
dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi atau tersedia untuk dijual.
Piutang usaha PT. Benakat Petroleum Energy Tbk. digunakan untuk menjamin
fasilitas pinjaman yang diberikan oleh kreditur. Pada saat pengakuan awal, piutang usaha
diakui sebesar nilai wajarnya dan selanjutnya diukur pada nilai yang diamortisasi setelah
dikurangi dengan provisi penurunan nilai piutang. Nilai tercatat piutang dikurangi melalui
penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan
melalui akun penyisihan piutang.

Persediaan pada PT. Benakat Petroleum Energy Tbk. dinilai pada nilai yang terendah
antara harga perolehan dan nilai bersih (the lower of cost or net realizable value). Harga
perolehan persediaan untuk Patina (entitas anak) dihitung dengan Metode Rata-rata (Average
Method), sedangkan untuk BBP (entitas anak) dihitung dengan Metode Masuk Pertama
Keluar Pertama (First In First Out Method). Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan
berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Namun, manajemen entitas anak berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penyisihan atas
penurunan nilai persediaan tersebut karena seluruh persediaan dapat digunakan dalam
kegiatan usaha normal entitas anak.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya

dengan

menggunakan metode garis lurus (straight-line method).


Uang muka yang dimiliki perusahaan di antaranya uang muka untuk proyek,
pemasok, dan lain-lain. (Lihat daftar gambar 1.1). Uang muka proyek merupakan uang muka
yang telah dibayarkan atas rencana akuisisi PT. Astrindo Mahakarya Indonesia (AMI) dan
dapat dikembalikan jika proyek tidak berhasil.
PT. Benakat Petroleum Energy Tbk. menggunakan model biaya sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, untuk entitas
anak tertentu metode penyusutan yang digunakan adalah metode saldo menurun (declining
balance method) sebagai berikut: (1) Peralatan kantor dan perlengkapan kantor 4 tahun, (2)
komputer 4 tahun, dan (3) kendaraan 4-8 tahun. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan
metode penyusutan ditinjau kembali setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan
estimasi tersebut berlaku prospektif. Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban
pada saat terjadinya. Perbaikan yang menambah masa manfaat atau meningkatkan manfaat
ekonomis aset tetap dikapitalisasi ke harga perolehan aset terkait dan disusutkan sesuai
dengan tingkat penyusutan aset yang bersangkutan. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi
atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan
keuangan konsolidasian. Keuntungan dan kerugian penjualan aset tetap diakui sebagai laba
rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan.
Untuk aset minyak dan gas bumi, entitas anak yang bergerak di industri eksplorasi
dan produksi minyak dan gas bumi menerapkan PSAK 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi
pada Pertambangan Sumber Daya Mineral menggantikan PSAK 29 Akuntansi Minyak dan
Gas Bumi dan menggunakan metode akuntansi full cost. Kegiatan eksplorasi meliputi
3

penyelidikan topografi, geologi, geofisika, pemboran sumur eksplorasi dan pemboran sumur
uji stratigrafi, dikapitalisasi dan dicatat sebagai bagian dari aset sumur dan perlengkapan
terkait serta fasilitas dalam pekerjaan. Jika ditemukan cadangan terbukti pada sumur, maka
biayabiaya pengeboran yang dikapitalisasi dicatat dalam sumur dan perlengkapan terkait serta
fasilitasnya. Namun, apabila tidak ditemukan maka biaya tersebut dicatat sebagi beban.
Berdasarkan metode full cost pusat biaya digunakan untuk mengumpulkan (Pool) biayabiaya yang kemudian akan di bandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan dari operasi
pusat biaya tersebut. Perusahaan menggunakan negara sebagai satu kesatuan pusat biaya dan
oleh karena itu pusat negara di tetapkan dengan basis negara per negara. Penyusutan, deplesi
dan amortisasi atas aset minyak dan gas bumi dihitung dengan menggunakan metode satuan
unit produksi, dengan menggunakan produksi kotor yang dibagi dengan cadangan yang
terbukti dan telah dikembangkan kotor.
Aset eksplorasi teridentifikasi yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis pada
awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat akusisi dan selanjutnya diukur pada
biaya perolehan. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang terjadi setelah perolehan asset
eksplorasi dalam suatu kombinasi bisnis dicatat dengan mengacu pada kebijakan akuntansi di
atas. Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi
mengindikasikan adanya penurunan nilai. Aset eksplorasi dan evaluasi juga diuji penurunan
nilainya ketika terjadi penemuan cadangan komersial, sebelum aset tersebut ditransfer ke
properti pertambangan tambang dalam pengembangan.
Aset pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak masa mendatang yang timbul
dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak aset dan kewajiban. aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer
yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang. Pajak tangguhan diukur dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal
neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuaii pajak
tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
PT. Benakat Petroleum Energy Tbk. memiliki aset tidak lancar berupa investasi pada
entitas asosiasi dan investasi pada aset keuangan tersedia untuk dijual. Entitas asosiasi adalah
suatu perusahaan dimana perusahaan dan entitas anak mempunyai pengaruh yang signifikan,
namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam
pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. Penghasilan dan
aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian
4

dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Investasi pada entitas asosiasi dicatat sebesar
biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan
perusahaan dan entitas anak atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan,
dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu.
Goodwill merupakan selisih antara biaya akuisisi perusahaan dan entitas anak dengan
nilai wajar aset bersih yang diperoleh. Perusahaan dan entitas anak melakukan pengukuran
atas penurunan goodwill secara tahunan atau lebih sering, jika terdapat indikasi penurunan
nilai goodwill. Pada saat pengukuran penurunan nilai goodwill, goodwill dialokasikan pada
unit penghasil kas yang terendah yang diharapkan dapat memberikan manfaat atas
penggabungan usaha, yang ditentukan oleh Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan
menghentikan amortisasi goodwill sejak awal periode tahun buku yang dimulai pada 1
Januari 2011. Hasil pengujian pengukuran nilai goodwill pada 31 Desember 2011, terdapat
penurunan goodwill pada PT. Java Mitra Sentosa sebesar Rp 8.133 yang dicatat dalam
Beban Lain-lain Bersih dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan tidak
terdapat penurunan atas nilai goodwill tercatat pada tanggal 31 Desember 2012.
Rekening yang dibatasi penggunaannya merupakan rekening bank dan deposito
berjangka yang dipakai sebagai agunan atau dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset
tidak lancar.

2.2 Kebijakan Akuntansi Atas Liabilitas PT. Benakat Petroleum Energy Tbk.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan lain yang tidak dimiliki untuk
diperdagangkan atau tidak ditetapkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi. Perusahaan dan entitas anak menentukan klasifikasi liabilitas
keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai
wajar dari jumlah yang diterima dan, dalam hal pinjaman dan utang, dikurangi dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan dan
entitas anak meliputi utang usaha dan utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, utang
bank, pinjaman jangka panjang dan liabilitas jangka panjang.
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya
diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Pada tanggal laporan posisi keuangan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat
secara terpisah dari nilai pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan
dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas
5

dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga
efektif.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dibayar atau
dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika sebuah liabilitas keuangan yang masih ada ditukar
dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang
secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara
substansial dimodifikasi, seperti pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat
sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan
baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Komponen liabilitas pada laporan posisi keuangan PT. Benakat Petroleum Energy
Tbk. tediri atas utang jangka pendek, wesel bayar, utang usaha, utang pajak, beban akrual,
uang jaminan, utang lain-lain kepada pihak ketiga, pendapatan diterima di mukan, utang
kepada pihak berelasi, dan utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
Di komponen liabilitas tidak lancar terdiri dari utang jangka panjang setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan estimasi liabilitas imbalan kerja
karyawan.

2.3 Kebijakan Akuntansi Atas Ekuitas PT. Benakat Petroleum Energy Tbk.
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset
Perusahaan dan entitas anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas
dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Komponen ekuitas pada PT. Benakat Petroleum Energy Tbk. terdiri atas modal saham
di mana dibagi menjadi modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor, tambahan modal
disetor, komponen ekuitas lainnya, saldo rugi, ekuitas yang dapat diatribusikan langsung
kepada pemilik ekuitas induk, dan kepentingan non-pengendali.
Modal saham Perusahaan pada tahun 2011 sebesar 41,28% dimiliki oleh PT.
Indotambang Perkasa, sebesar 15,67% dimiliki oleh Interventures Capital Pte Ltd dan sisanya
sebesar 43,05% dimilik masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%. (Lihat Daftar
Gambar 3.1).
Tambahan modal disetor merupakan selisih antara penerimaan dana pada hasil
penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan biaya emisi saham. Penerimaan dana
yang dimaksudkan adalah kelebihan penerimaan dana antara harga penawaran pada
penawaran umum perdanasaham perusahaan dengan harga nominal saham Perusahaan.
6

2.4 Kebijakan Akuntansi Atas Pendapatan PT. Benakat Petroleum Energy Tbk.
Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan.
PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga
pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari
transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria
mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi
yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Pendapatan dari minyak mentah diakui berdasarkan kepentingan entitas dalam bidang
produksi (metode Hak) pada saat minyak mentah diserahkan atau hak kepemilikan
berpindah kepada pelanggan. Pendapatan yang diperoleh dari suatu Kerja Sama Operasi
diakui berdasarkan hak bersih sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian Kerja Sama Operasi.
Pendapatan dari jasa konstruksi diakui pada saat penyerahan atau instalasi barang
kepada pelanggan, sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam kontrak penjualan,
sedangkan pendapatan dari jasa pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan.
Pendapatan terbesar dari PT. Benakat Petroleum Eneregy Tbk. pada tahun 2012
adalah dari minyak mentah (Lihat Daftar Gambar 4.1). Untuk jasa konstruksi dan jasa
perekayasaan tidak ada pendapatan. Pendapatan minyak mentah diperoleh dari kerjasama
entitas anak BBP dan Patina dengan PT. Pertamina EP yang berisi perjanjian kerjasama
sehubungan dengan operasi penanganan produksi minyak mentah dan gas bumi di wilayah
produksi Bangkudulis, Kalimatan Timur dan di wilayah produksi Benakat Barat. Sehubungan
dengan hasil produksi minyak bumi di blok Benakat Barat dan Bangkudulis, Kalimantan
Timur, BBP dan Patina memiliki hak atas bagian dari produksi incremental, yaitu jumlah
produksi lebih setelah produksi dasar yang menjadi hak Pertamina EP terpenuhi sesuai
dengan tabel dalam perjanjian.
Bagian dari produksi incremental yang menjadi hak BBP dan Patina berasal dari
jumlah yang tersisa setelah jumlah produksi incremental dikurangi dengan komponen
pengembalian biaya operasi (cost recovery) sebesar maksimum 80% dari produksi
incremental.

2.4 Kebijakan Akuntansi Atas Beban PT. Benakat Petroleum Energy Tbk.
Beban dan biaya produksi minyak mentah diakui pada saat terjadinya. Biaya produksi
meliputi produksi minyak ke permukaan bumi dan pengumpulan, pengolahan, pemrosesan
dan penyimpanan sampai pengiriman. Beban atas menyediakan jasa konstruksi atau
pemeliharaan diakui sesuai manfaatnya pada periode yang bersangkutan (accrual basis).
7

Beban terbesar yang ditanggung oleh Perusahaan adalah beban pokok pendapatan di
mana akun pemeliharann dan pengoperasian sumur memiliki nilai paling tinggi. (Lihat Daftar
Gambar 5.1). Sedangkan untuk beban administrasi dan umum, akun gaji dan kesejahteraan
karyawan memiliki jumlah paling besar di antara akun beban lainnya. (Lihat Daftar Gambar
5.2).
2.6 Komitmen dan Kontinjensi
a. Pada tanggal 6 Juli 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian Gadai Saham dengan
Amadia Investments Ltd. (AI), dimana Perusahaan menyatakan untuk menyerahkan
dan/atau menggadaikan hak atas kepemilikan 916.069.558 lembar saham PT. Elnusa Tbk.
b. Sehubungan utang PT. Benakat Barat Petroleum (BBP), entitas anak kepada
Standard Bank Plc (SBP), pada tanggal 25 Juni 2010, Perusahaan mengadakan
Perjanjian Gadai Saham dengan SBP, dimana Perusahaan menyatakan untuk
menyerahkan dan/atau menggadaikan hak atas 80% dan 2,13% kepemilikan saham PT.
Benakat Oil II.
c. PT. Sapta Prana Jaya (SPJ) sebagai pihak penggugat mengajukan gugatan hukum
mengenai pengalihan hak kepemilikan saham dari Project JOB-PSRT di Benakat yang
terdaftar dengan No. 805/Pdt.G/2009/ PN.JKT.Sel. terhadap berbagai pihak, termasuk di
antaranya II, sebagai pihak yang turut tergugat.
d. Pada tanggal 31 Agustus 2009, BBP, mengadakan Perjanjian Penerbitan Garansi
Bank No. 105/BG-B/BCI-KP/VIII/2009 dengan PT. Bank Capital Indonesia Tbk (BCI),
dimana BCI memberikan Fasilitas Garansi Bank kepada BBP maksimal sebesar USD
9.944.000.
e. Pada tanggal 20 September 2011, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama
dengan PT. Ranger Indonesia Group (Ranger). Berdasarkan perjanjian tersebut, Ranger
akan mencari peluangpeluang kemitraan secara global bagi Perusahaan untuk proyek
yang berpotensi dimasa yang akan datang.
f. Pada tanggal 16 Maret 2009, BBP mengadakan Perjanjian Kerjasama Operasi dengan
PT. Pertamina EP (Pertamina EP) yang berisi perjanjian kerjasama sehubungan dengan
operasi penanganan produksi minyak mentah dan gas bumi di wilayah produksi Benakat
Barat.
g. Pada tanggal 25 April 2007, Patina mengadakan Perjanjian Kerjasama Operasi
dengan PT. Pertamina EP (Pertamina EP) yang berisi perjanjian kerjasama sehubungan
dengan operasi penanganan produksi minyak mentah dan gas bumi di wilayah produksi
Bangkudulis, Kalimatan Timur.
8

h. Pada tanggal 9 Juli 2010, BBP, entitas anak menandatangani perjanjian derivative
dengan Standard Bank Plc. untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas harga minyak
mentah di masa mendatang dengan total nilai nosional sebesar 1.083.000 barel minyak
mentah dimana untuk tahun 2011 sebesar 483.000 barel, untuk tahun 2012 sebesar
424.000 barel dan untuk tahun 2013 sebesar 176.000 barel.
i. Pada tanggal 7 Juni 2012, PT. Benakat Patina, entitas anak, menandatangani
perjanjian kredit Al Musyarakah dengan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BM).
Tujuan pembiayaan adalah untuk pembiayaan modal kerja pada pekerjaan penanganan
produksi minyak mentah dan gas bumi di wilayah produksi Bangkudulis, Kalimantan
Timur.

BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap kebijakan akuntansi pada PT. Benakat
Petroleum Energy Tbk. atas aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban, dapat diambik
kesimpulan bahwa:
1. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan
yang tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung. Dan setelah pengakuan awal, aset keuangan diklasifikasikan ke dalam aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan lab rugi dan pinjaman yang
diberikan dan piutang.
2. Kebijakan akuntansi utuk aset tetap diakui dengan biaya perolehan. Keuntungan dan
kerugian akibat penjualan diakui dalam laporan laba rugi.
3. Kebijakan akuntansi untuk liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar
dari jumlah yang diterima dan, dalam hal pinjaman dan utang, dikurangi dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
4. Kebijakan akuntansi atas ekuitas adalah instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil
penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
5. Kebijakan pendapatan adalah pendapatan diakui bila besar kemungkinan terdapat
manfaat ekonomi dan dapat diukur dengan andal. Pendapatan dari minyak mentah diakui
berdasarkan kepentingan entitas dalam bidang produksi (metode Hak) pada saat minyak
mentah diserahkan atau hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Pendapatan dari
jasa konstruksi diakui pada saat penyerahan atau instalasi barang kepada pelanggan,
sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam kontrak penjualan, sedangkan
pendapatan dari jasa pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan.
6. Kebijakan akuntansi untuk beban adalah beban dan biaya produksi minyak mentah
diakui pada saat terjadinya. Beban atas menyediakan jasa konstruksi atau pemeliharaan
diakui sesuai manfaatnya pada periode yang bersangkutan (accrual basis).

10

DAFTAR PUSTAKA
Laporan keuangan PT. Benakat Petroleum Energy Tbk untuk periode laporan
yang berakhir pada 31 Desember 2012.
http://www.idx.co.id

11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Uang Muka

Gambar 3.1 Saham Modal

Gambar. 4.1 Pendapatan

12

Gambar 5.1 Beban Pokok Pendapatan

Gambar 5. 2 Beban Umum dan Administrasi

13

Você também pode gostar