Você está na página 1de 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENDALIAN GULMA
PENGENALAN ALAT SEMPROT PUNGGUNG

Oleh
Nama

HENDRA PANGARIBUAN

NPM

E1J012075

Co-Ass

Rizky S Utami

Shift

Rabu,12:00 - Selesai

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015

PENDAHULUAN
I.I Dasar teori
Pengendalian gulma secara kimia dengan herbisida menggunakan suatu alat yaitu salah
satunya alat semprot. Untuk jenis herbisida yang biasa digunakan adalah alat semprot punggung untuk
jenis herbisida yang bentuknya larutan. Aplikasi herbisida dan alat aplikasinya pada prinsipnya
tergantung dari formulasi yang digunakan. Dalam aplikasi herbisida yang memakai pelarut banyak
kegagalan yang terjadi akibat kesalahan pemakaian alat dan kesalahan melakukan kalibrasi. Sehingga
hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Oleh karena itu, pengetahuan
mengenai bagian dari alat-alat semprot dan kalibrasinya sangat diperlukan.
Banyak jenis alat semprot punggung yang bisa digunakan yaitu penyemprot gendong.
Penyemprot ini berisi bahan dasar powar mist blower dan duster, mesin penyemprot dengan tekanan
tinggi dan jenis penyemprot lsinnya. Penggunaan alat semprot ini disesuaikan dengan kebutuhan,
terutama yang berkaitan dengan areal pertanaman, sehingga pemakaian pestisida menjadi efesien dan
efektif.
Jenis penyemprotan ini sering digunakan oleh petani ada dua macam penyemprot gendong
yaitu yang otomatis dan semi otomatis. Perbedaan kedua jenis penyemprot ini terletak pada sistem
pompanya. Penyemprot gendong otomatis untuk menyemprotkan cairan secara terus menerus hanya
saat itu saja bila tekanan udara dalam tanki sedang. Bagi penyemprot semiotomatis diperlukan
pompaan terus-menerus selama alat itu digunakan (Rini Widianto, 1990)
Di Indonesia alat semprot yang sering digunakan adal alat semprot jenis ini. Umumnya alat
ini digunakan/dioprasikan secara manual namun ada juga yang menggunakan mesin walaupun sedikit.
Alat semprot ini memiliki bagian-bagian penting yang fungsinya tergantung dari masing-masing.
I.2. Tujuan Praktikum

Mahasiswa mengetahui bagian-bagian penting dari alat semprot punggung (knapsack


sprayer) dan fungsinya, dan mengetahui cara penggunaan yang benar dan mengetahui
penyebab gejala kerusakan.

TINJAUAN PUSTAKA
Saat penyemprotan kita memerlukan alat semprot dan larutan herbisida yang akan kita
semprotkan. Ukuran/ tetesan banah kimia dangat tergantung pada besarnya tekanan, rancanagn nozzle
dan tegangan larutan semprotan. Tekanan tinggi akan menghasilkan tetesan besar dan sebaliknya
tekanan yang rendah akan menghasilkan tetesan yang kecil.
Alat penyemprot punggung yang biasa digunakan oleh kebanyakan orang indonesia adalah
secara manual yang memiliki bagian-bagian khusus. Untuk mempermudah dalam cara penggunaanya,
maka kita perlu mengenal bagian-bagian penting dari alat semperot punggung anatara lain:
a. Tanki (Tank). Tanki digunakan untuk menempatkan larutan herbisida.
b. Pengaduk (Agitator) biasanya alat ini sudah terpasang dalam tanki tatapi kebanyakan alat
penyemprot kecil tidak memiliki alat agitasi sehingga aplikator harus menggoyang-goyang
sendiri sprayer sewaktu menyemprot.
c. Pompa (pump), pompa digunakan untuk mndapatkan tekanan yang diperlukan unutk
mendorong larutan keluar dari nozzle.
d. Pengatur tekanan (preasure regulator) alat ini digunakan untuk mengontrol takanan yang
dihasilkan pompa sehingga diperoleh volume semprot yang

seragam per satuan waktu

nozzle.
e. Saringan (strainer) alat terlatak dibagian atas tanki, pada tanki semprot dan dekat nozzle.
f.

Pengatur takanan (preasure gauge).

g. Boom.
h. Nozzle, nozzle digunakan untuk memperhalus larutan semprot sampai pada sasaran (Bilman,
dkk, 2014).
Ada bermacam-macam nozzle berdasarkan bentuk cairan yang dihasilkan semprotan
misalnya: bentuk kipas (fan), bentuk kerucut (cone) dan bulat ditengah. Nozzle kipas mempunyai
jangakauan yang beragam misalnya nozzle merah mencapai jangkauan 2 m, biru memcapai jangauan
1,5 m, kuning 2 m dan hijau 0,5 m. Bentuk nozzle kipas dapat memberiakn hembusan dalam bentuk
datar. Nozle bentuk kerucut memberikan hembusan dalam bentuk lingkaran datar penuh. Dan benruk
nozzle bentuk kerucut lubang tangah yang dapat menghasilkan hembusan berupa lingkaran dengan
bagian tengahnya kosong (Yernelis Sukman Yakup, 2002)
Bahan unutk membuat nozzle bermacam-macam, yaitu dapat beasal dari tembaga, plastik
dan baja tahan karat. Tembaga agak kurang memadai karena mudah terkorosi atau berkarat. Plastik
mempunyai sifat lentur/kurang tahan lama karena dapat mengubah bentuk hail hembusan. Sedangkan
bila tahan karat diharapkan dapat mengubah hasil dan hembusan yang cukup mantap (Moenandir,
1988)

Nozzle adalah bagian dari unit srayer yang menentukan efediendi dan efektifitas herbisida
yang disemprotkan seta dapat menghasilkan barbagai ukuran. Nozzle yang dapat dipilih untuk
mencapai ukuran yang dikehendaki terdiri dari :
a. Nozzle yang energi hidrolik yang prinsipnya cairan yang berada dalam takanan dipaksa
keluar melalui kecil sehingga cairan keluar dengan kecepatan dan tenaga yang cukup tinggi
untuk membentuk lapisan yang tipis dan lebar.
b. Nozzle dengan energi gas, diintegrasi dari cairan menjadi dapat dipakai dengan
membenturkan cairan dengan film air.
c. Nozzle dengan energi sentrifugal, sistem ini didesain dengan memberikan larutan pada pusat
dari pinggir yang berputar sehingga gaya senrtifugal akan melebarkan larutan keujung atau
kepinggir.

BAHAN DAN METODE


3.1. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang kami gunakan dalam praktikum ini adalah seperngkat alat semprot
punggung.
3.2. Metode
Adapun cara kerja yang kami lakukan ada;ah:
a. Mengamati alat semprot punggung yang tersedia besrta bagian-bagiannya.
b. Menggambar bagian-bagian tersebut pada kertas HVS.
c. Jika sudah selesai, mintalah tanda tangan Dosen pembimbing pasa laporan sementara saudara.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil pengamatan
Alat Semprot Punggung
Nozle

Tali penggendong

Tutup tangki

Tangki

Pompa

Pengatur
tekanan
Tuas Penekan

Dudukan
Tangki

Selang

Tipe Nozzle

1.Cone nozzle (nozzle kerucut)

2. Flat Fan Nozzle (nozzle kipas standar)

3.
Even Flat Fan Nozzle
Polijet

4. Nozzle

5. Nozzle lubang

empat

B. Pembahasan
Untuk mendapatkan hasil yang
sempurna dari semprotan maka kita
harus mengetahui bagian-bagian serta fungsi dari alat tersebut, sehingga apabila terjadi kaslaha atau
kerusakan maka kita dapat mengetahui bagian mana yang rusak serta kita dapat mengambil solusi
yang tepat, sehingga kita tidak dirugikan oleh karena kita tidak mengetahui bagian-bagian serta fungsi
dari masing-masing komponen alat semprot tersebut.
Dalam melakukan penyemprotan, larutan herbisida yang telah kita masukkan kedalam tanki,
sebelum kita semprotkan terlebih dahulu harus diaduk atau digoyang-goyang sprayernya, agar larutan
tersebut tercampaur. Saat akan memulai penyemprotan kita harus melkukan pemompaan agar didalam
tanki terdapat tekanan udara, setelah itu kita dapat menekan pengatur tekanan agar larutan yang keluar
lubag nozzle sesuai dengan pa yang kita harapkan.
Alat semprot punggung memiliki bagian-bagian antara lain tanki (tank). Tanki merupakan
bagian yang dangat diperlukan karena bagian ini berfungsi sebagai tempat unutk menyimpan larutan
herbisida yang akan kita aplikasikan. Pengaduk merupakan bagian yang tak kalah pentingnya karena
bagian ini brfungasi sebagai alat untuk mengaduk atau mencampur herbisida denan pelarutnya. Alat
ini ada yang sudah terpasang pada tangki atau ada juga yang belum tergantung dari ukuran besar
kecilnya tanki. Pada umumnya jika tankinya berukuran kecil maka tidak ditemukan alat pengaduk
dalam tanki sehingga saat kita mengaplikasikan semprotan kita haru mengoyang-goyang sprayer.

Pompa adalah alat yang juga sangat penting dalam mengeluarkan herbisida dalam tanki,
pompa dapat memberikan tekanan untuk mendoronglarutan keluatr dari nozzle. Pada alat semprot
punggung juga terdapat pengatur tekanan yang berfungsi sebagai pengatur tekanan yang akan
dikeluarkan sesuai dengan keinginan kita memperoleh volume semprot yang seragam per satuan
waktu yang dikeluarkan dari nozzle. Pada bagian atas tanki terdapat suatu bagian lagi yang disebt
tutup sprayer yang berguna untuk menutup larutan herbisida yang terdapat dalam tanki agar saat kita
menyemprot larutan tersebut tidak jatuh keluar. Kemudian sebelah dalamnya terdapat saringan yang
berguna untuk nmenyaring larutan yang akan kita masukkan ke dalam tanki agar larutan tersebut
bersih dan tidak terdapat kotoran dalam larutan tersebut. Sedangkan nozzle berguna dalam
memperhalus larutan yang akan keluar dari tanki untuk mencapai sasaran.

Nozzle sprayer (knapsack sprayer) pertanian selama ini dikenal dengan tipe,
yaitu cone nozzle (nozzle kerucut), flat fan nozzle (nozzle kipas) , even flat nozzle, nozzle
polijet, dan nozzle lubang empat. Solid cone nozzle menghasilkan semprotan halus. Pola
semprotan berbentuk bulat (kerucut). Terdiri dari 2 tipe, yaitu zolid/full cone nozzle dan Hollow
cone nozzle.Solid cone nozze pola semprotan bulat penuh berisi, sedangkanhollow cone
nozzle menghasilkan semprotan berbentuk kerucut bulat kosong. Flat fan nozzle menghasilkan
pola semprotan berbentuk oval (V) atau bentuk kipas dengan sudut tetap (65o 95o). Untuk
mendapatkan sebaran droplet yang merata diusahakan melakukanpenyemprotan dengan saling
tumpang tindih (overlapping). Even flat nozzle memiliki pola semprot berbentuk garis. Butiran
semprot tersebar merata. Pada tekanan rendah digunakan untuk aplikasi herbisida pada barisan
tanam atau antar barisan tanam.Pada tekanan tinggi, digunakan untuk aplikasi insektisida
padapengendalian vektor. Ukuran butiran semprot sedang hingga halus. Nozzle PolijetPola
semprotan pada dasarnya berbentuk garis atau cerutu. Butiran semprot agak kasar hingga kasar.
Tidak atau sangat sedikit menimbulkan drift dan hanya digunakan untuk aplikasi herbisida.
Nozzle lubang empat, Nozzle ini menghasilkan pola semprotan berbentuk kerucut. Butiran
semprot halus sampai agak halus (tergantung tekanan). Flow rate tinggi (karena jumlah
lubangnya empat) karena itu cenderung boros.

Setiap bagian alat semprot ini mamiliki bantuk dan fungsi yang berbeda antara satu denan
yang lainnya. Sehingga antara satu alat dengan yang lainnya tidak memiliki kesamaan dan jika salah
satu alat rusak maka kita tidak dapat mengganti dengan bagian yang lain, tetapi kita harus membeli
dengan alat yang sama dengan yang rusak tersebut.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikun ini ada beberapa hal yang perlu kami simpulkan disini, anatara lain:
a. kebanyakan alat semprot yang sering digunakan dalam mengaplikasinan herbisida adalah alat
semprot punggung (knapsack sprayer).
b. Agar tidak terjadi kesalahan atau kerusakan dalam penggunaan alat semprot punggung maka
kita harus membersihkan bagian-bagian alat semprot tersebut.
c. Alat semprot punggung terdiri dari beberapa bagian yang sanagat pengtiung antara lain :
tanki, pengaduk, pengatur tekanan, saringan, boom, pengukur tekanan dan nozzle yang
kesemuanya itu memiliki benruk dan fungsi yang berbeda satu sama lainnya.
d. Jika terjadi kerusakan salah satu bagian alat tersebut maka kita harus mengganti dengan
bagian yang sma dengan alat yang rusak itu.
e. Ada beberapa macam nozzle yang sangat menentukan besar kecilnya keluarnya larutan dari
dalam tanki.

DAFTAR PUSTAKA
Buhman, R dkk. 1999. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Yogyakarta:

Konisius.

Moenandir, jody. 1990. Fisiologi Herbisida. Rajawali Pers. Jakarta.


Bilman, dkk. 2014. Penuntun Praktikum Pengendalian Gulma. FAPERTA UNIB. Bengkulu.
Rukman, Rahmat dan Sugandi Saputra. 1999.Gulma dan Teknik Pengendalian. Kanisius. Jogjakarta.
Sasfroutomo, S. S. 1990. Ekologi Gulma. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka.
Sukman,Yernelis dan Yakup.1991. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Palembang: FAPERTA
UNSRI
Wudianto, R. 1988. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya. Jakarta.

Você também pode gostar