Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KUMPULAN ASUHAN
KEPERAWATAN
(Askep Morbid
Obesitas)
2012
WWW.SAKTYAIRLANGGA.WORDPRESS.COM
DEFINISI
Morbid Obesitas
Kata obesitas berasal dari bahasa latin:obesus,obedere yang
artinya gemuk atau kegemukan.Obesitas atau gemuk merupakan
suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan
jaringan lemak tubuh secara berlebihan (Effendi 2009).Ditinjau dari
segi klinis,obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh yang
umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit),sekitar
organ tubuh dan kadang terjadi perluasan kedalam jaringan
organnya.Obesitas merupakan salah satu bentuk salah gizi yang
banyak dijumpai diantara golongan masyarakat dengan social
ekonomi tinggi.Menurut WHO 2006,obesitas didefinisikan sebagai
kumpulan lemak berlebih yang dapat mengganggu kesehatan dengan
Body Mass Index (BMI) 30 kg/m2.
Pengukuran Obesitas
Banyak metode yang dapat dilakukan untuk menentukan
criteria overweight dan obesitas pada seseorang diantaranya adalah
pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT),tebal lemak bawah kulit dan
dengan menghitung rasio lingkar pinggang terhadap lingkar
panggul.Dalam hal ini,untuk menentukan overweight dan obesitas
dapat diketahui dengan menghitung indeks massa tubuh yang
merupakan indicator status gizi.IMT dihitung dengan menggunakan
rumus:
Indeks Massa Tubuh (IMT)=BB (kg) :TB (m2)
IMT
Resiko Penyakit
Kurus (underweight)
< 18,5
Rendah
18,5-24,9
Rata-rata
Berat
25-29,9
Meningkat
30-34,9
Sedang
badan
berlebih
(overweight)
Obesitas-kelas 1
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 2
Obesitas-kelas 2
35-39,9
Berbahaya
Obesitas kelas 3
40
Sangat berbahaya
Atmarita
(1992),
mengemukakan
batasan
terhadap
tingkat
seperti penyakit
koroner,
stroke,
dan
diabetes
mellitus,
jantung
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 3
relatif besar. Hal ini disebabakan karena sel-sel yang ada pada
daerah tersebut lebih banyak terdiri dari lipoprotein lipase.
Tipe ginoid lebih aman bila dibandingkan dengan tipe
android, sebab lebih kecil kemungkinan terserang penyakit
yang berhubungan dengan metabolisme lemak dan glukosa.
Jenis timbunan lemaknya adalah lemak tidak jenuh dengan
ukuran sel lemaknya lebih kecil dan lembek.
2. Obesitas Berdasarkan Kondisi Sel
a. Tipe Hiperplastik
Tipe hiperplastik
normal.
Bila
terjadi
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 4
pernapasan,
gagal
jantung,
dan
kematian
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 5
masyarakat
yang
psikologis
dirasakan
atau
lingkungan
tidak menguntungkan,
Patofisiologi
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 6
Metabolisme
glukosa
berperan
penting
dalam
sosial
budaya
juga
berperan
penting
dalam
Manifestasi Klinis
Obesitas dapat terjadi pada setiap umur dan gambaran klinis
obesitas pada anak dapat bervariasi dari ringan sampai dengan yang
berat sekali,antara lain:
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 7
yang
timbul akibat
kerusakan
badan yang
berlebih
sudah tentu
akan
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 8
tinggi. Selain itu, pembuluh darah pada lansia lebih tebal dan
kaku atau disebut aterosklerosis, sehingga tekanan darah akan
meningkat. Untuk itu lansia hendaknya mengurangi konsumsi
natrium (garam), karena garam yang berlebih dalam tubuh dapat
meningkatkan tekanan darah.
b. Diabetes Mellitus (DM)
Obesitas dapat menyebabkan penyakit diabetes mellitus
tipe II. Sebagaimana diketahui, diabetes mellitus adalah suatu
keadaan/kelainan
karbohidrat,
dimana
lemak,
dan
terdapat
gangguan
protein
yang
metabolisme
disebabkan
oleh
c. Kanker
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang
mengalami obesitas akan berisiko lebih tinggi untuk menderita
kanker usus besar, rektum, dan kelenjar prostat. Adapun pada
wanita penderita obesitas,
akan
mengalami risiko
terkena
terkena kanker,
yang
mendarahi
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 9
risiko
terserang
penyakit
jantung
koroner.
yang
menderita
kegemukan
dan
obesitas
Pemeriksaan Diagnostik
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 10
perilaku
dan
pengaturan
makan
prinsipnya
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 11
cara
menghambat
ambilan
kembali
monoamine
peningkatan
senyawa-senyawa
tersebut
di
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 12
ke
ilium
distal,
dan
jejunum
distal
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 13
ASUHAN KEPERAWATAN
Data
Data Subjektif :
Pasien mengeluh sesak ketika
melakukan aktifitas ringan dan tidur
Data Objektif :
Etiologi
Masalah
Menekan paru-paru
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 14
RR pasien 24x/menit
Sesak nafas
Hipertensi
2.
Data Subjektif :
Pasien merasakan jantungnya berdebar
dan terkadang pusing
Data Objektif :
TD pasien 140/90
Nadi 90x/menit
Gangguan perfusi
jaringan
3.
Data Subjektif :
Pasien mengaku suka mengkonsumsi
camilan
Data Objektif :
BB:70kg
TB:130cm
Perut terlihat membuncit dan berlipat
Intake energi
berlebih
BB:70kg
TB:130cm
Perut terlihat
membuncit dan
berliTimbunan lemak
Kebutuhan nutrisi
>kebutuhan tubuh
4.
Data Subjektif :
Pasien mengaku suka menkonsumsi
camilan
Pasien mengaku sesak nafas
Data Objektif :
BB:70kg
TB:130cm
RR:24x/menit
Perut terlihat membuncit dan berlipat
Paha bagian dalam bergesekan
Data Subjektif :
Pasien menyatakan tidak percaya diri
dengan keadaannya
Data Objektif :
Pipi tembem,perut berlipat, paha
membesar
Kelebihan BB
Sesak nafas
Intoleransi aktifitas
Kelebihan BB
Pengkajian
a) Biodata :
- Nama
: An.R
- Usia
: 12tahun
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 15
- Alamat
- Suku/bangsa : Jawa
- Agama
: Islam
- Pendidikan
: SD kelas 6
B2 (blood)
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 16
3)
B3 (brain)
B4 (bladder) :-
5)
B5 (bowel)
B6 (bone)
1. Tujuan penurunan
berat badan dapat
dicapai
melalui
kombinasi
penurunan masukan
kalori
dan
peningkatan
penggunaan kalori
dengan latihan.
2. Tujuan
yang
realistik
meningkatkan
peluang
keberhasilan.
3. Dengan membantu
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 17
faktor
lingkungan
yang menunjang pola
makan yang buruk.
4. Ajarkan klien dasardasar masukan nutrisi
seimbang.
4.
5. Bahas
keuntungan
latihan diet
5.
6. Ajarkan klien dan
keluarga
tentang
resiko obesitas.
7. Kolaborasi
Berikan diet cair,
6.
7.
mengidentifikasi
faktor-faktor
eksternal
dapat
meningkatkan
motivasi
internal
untuk mengatasinya.
Penurunan
dan
pemeliharaan berat
badan
jangka
panjang
yang
berhasil
dapat
dicapai melalui diet
rendah lemak dan
tinggi karbohidrat
komplek.
Latihan
juga
menambah perasaan
sehat yang secara
positif
dapat
mempengaruhi
harga diri selama
latihan diet
Klien dan keluarga
harus
memahami
bahwa
obesitas
merupakan bahaya
kesehatan
dari
berbagai
sistem
tubuh
Asupan diet tepat
dan tidak melebihi
dari
kebutuhan
tubuh
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 18
3. Pastikan motivasi
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 19
klien untuk
mempertahankan
pergerakan.
3. Motivasi klien
merupakan kunci
penting untuk
terlaksananya latihan
kegiatan
4. Kolaborasi dengan
fisioterapi.
1. Kedalaman nafas
menentukan seberapa
besar pengembangan
dada dan O2 dan CO2
yang diambil dan di
buang.
2. Terdengar adanya
bunyi nafas tambahan
atau tidak.
3. Mempermudah dan
mempernyaman
melakukan pernafasan.
4. Nafas dalam
merupakan metoda
yang efektif untuk
mengoptimalkan
pernafas agar tidak
sesak.
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 20
1. Gerak ROM
membuat sirkulasi
darah lancar.
2. Dorong ambulasi
dini;hentikan duduk
atau mengantungkan
kaki di tempat tidur.
2. Ambulasi berguna
untuk memperlancar
aliran darah di
seluruh tubuh
Kolaborasi:
Berikan terapi
heparin, sesuai
indikasi.
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 21
PENUTUP
Kesimpulan
Obesitas adalah suatu penyakit yang berarti kelebihan kebutuhan
tubuh yang melebihi normal.Obesitas dapat memicu terjadinya penyakit lain
yang
sangat
membahayakan
kesehatan
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 22
DAFTAR PUSTAKA
Suyono, slamet.2001. Buku ajar penyakit dalam jilid 2 edisi 3.Jakarta : Balai
penerbit FKUI.
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 23