Você está na página 1de 3

Pendahuluan

Rendahnya pemberian ASI Eksklusif pada Bayi umur 0-6 bulan di Indonesia masih
tergolong tinggi . dimana banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kesadaran ibu dalam
menyusui, beberapa penelitian yang telah dilakukan didaerah perkotaan dan pedesaan di
indonesia dan negara berkembang lainnya menunjukkan bahwa sistem dukungan
pengetahuan ibu terhadap ASI, promosi susu formula dan makanan tambahan mempunyai
pengaruh terhadap praktek peberian ASI. Hal ini dibuktikan dengan data terakhir dari WHO
untuk Amerika Serikat tahun 2007 yang menunjukan 73,9 % yang memberikan ASI Eksklusif
.(1) Selain itu berdasarkan data dari NCHS Data Brief percentase pencapaian pemberian ASI
Eksklusif di Amerika Serikat meningkat dari 60 % pada kelahiran 1993-1994 menjadi 77 %
pada kelahiran 2005-2006 , melebihi target dari Healthy People 2010 yaitu 75 % .(2)
Survei oleh Hellen Keller International pada tahun 2002 di Indonesia, menyatakan
bahwa rata-rata bayi Indonesia hanya mendapatkan ASI Ekslusif selama 1,7 bulan.
Berdasarkan WHO yang dituangkan dalan KepMen No.450 tahun 2004 menganjurkan agar
bayi diberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan .(3) turunnya angka ini terkait pengaruh sosial
budaya dimasyarakat yang menganjurkan bayi agar diberi makanan tambahan sebelum
berusia 6 bulan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jambi tahun 2012, jumlah bayi 0-5 bulan
sebesar 34.547 bayi dengan angka pencapaian ASI Eksklusif sebesar 53,73%. Ini merupakan
data yang dikumpulkan dari 11 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jambi . Hal tersebut
membuktikan bahwa pencapaian pemberian ASI Eksklusif masih dibawah target Provinsi
yaitu 67% atau berdasarkan target indikator pembinaan gizi masyarakat tahun 2012 sebesar
58% . (data di provinsi,kota ,dan kelurahan ASI Ekslusif di jambi).
Sedangkan data dari Dinas Kesehatan Kota Jambi tahun 2012 menunjukan jumlah
bayi 0-6 bulan adalah 5.188 bayi dengan angka pencapaian pemberian ASI Eksklusif 60,9% .
Target minimum angka pencapaian kota adalah sekitar 67% .

Tabel 1.1 Data Pencapaian ASI Eksklusif tahun 2013 di Puskesmas Simpang Kawat,
Kota Jambi
No Kelurahan
Bayi
bulan

Pemberian ASI pada bayi 0-6 bulan


0-6 Eksklusif
Tidak
Tidak
(V)

Eksklusif(X

datang(A)

)
1
2
3
4

Lebak Bandung
Payo Lebar
Cempaka Putih
Talang jauh
Jumlah

129
87
109
37
362

45
32
31
6
114

35
22
11
4
72

14
13
31
3
61

V
x100%
V+X
56,25 %
59,26 %
73,8 %
60 %
62,32%

Tabel 1.1 diatas menunjukan bahwa angka pencapaian ASI Eksklusif di Puskesmas
Simpang Kawat tahun 2012 adalah 62,32%. Hal ini juga membuktikan bahwa target Kota
Jambi untuk pencapaian ASI Eksklusif belum tercapai . Pada semester satu tahun 2013 data
Puskesmas Simpang Kawat menunjukan bahwa angka pencapaian ASI Eksklusif 51,2 % .
Kemudian, pada Kelurahan Payo Lebar ditemukan kesenjangan untuk hasil
pencapaian ASI Eksklusif tahun 2013 . Disini, terjadi penurunan angka pencapaian ASI
Eksklusif dari 59,26% pada tahun 2012 menjadi 45,0% pada semester pertama tahun 2013 .
Hal itulah yang menjadi alasan terpilihnya Keluruhan Payo Lebar menjadi tempat penelitian .
Tidak tercapainya angka pencapaian ASI Eksklusif menimbulkan pertanyaan tentang
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya pemberian ASI Eksklusif khususnya di
Kelurahan Payo Lebar wilayah kerja Puskesmas Simpang Kawat, Kota Jambi .

Rumusan Massalah
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pemberian ASI ekslusif pada
bayi usia 0-6 bulan di kelurahan payo lebar?

Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum : Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pemberian ASI ekslusif
pada bayi 0-6 bulan di kelurahan payo lebar kecamatan simpang kawat Provinsi
Jambi.
2. Tujuan Khusus :
Manfaat Penelitian
1.

Você também pode gostar