Você está na página 1de 23

Analisa Nilai Manfaat Irigasi Pompa Dangkal

Ditinjaudari Keberlanjutan Sumber Daya Air


Untuk Pertanian
Yanti, Delvi (2012) Analisa Nilai Manfaat Irigasi Pompa Dangkal Ditinjaudari
Keberlanjutan Sumber Daya Air Untuk Pertanian. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 16
(1). pp. 72-82. ISSN 1410 1920
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai manfaat dari sistem irigasi pompa dangkal
dengan sumber air sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dan
meningkatkan produksi pertanian di Kenagarian Singkarak. Nilai manfaat irigasi pompa
dangkal dapat dilihat dari peningkatan produktifitas lahan. Pada lokasi penelitian dengan
luas lahan 0,698 ha dengan jenis tanaman padi, dan waktu tanaman bulan Juli, maka
selama satu musim tanam (120 hari) diperlukan air irigasi sebanyak 5.865.316,44 l/MT,
termasuk air untuk pengolahan lahan selama 30 hari. Debit rata-rata pompa irigasi
dangkal adalah 21.684,49 l/jam, dengan kedalaman pengobaran 16 m, sehingga
didapatkan lamanya jam operasi pompa adalah 2,25 jam perhari jika pompa beroperasi
setiap hari. Berdasarkan analisis finansial maka penggunaan irigasi pompa dangkal
sebagai salah satu alternatif dalam penyediaan air irigasi untuk pertanian layak secara
finansial karena memiliki B/C Ratio sebesar 2,03 dan NPV sebesar Rp 17.885.510,08.
Peningkatan produksi lahan untuk satu kali musim tanam dengan luas lahan 1 (satu)
hektar adalah 25 %.Luas minimum layak dapat diketahui pada pertemuan garis TC dan
TR. Berdasarkan persamaan garis TC dan TR, maka luas minimum layak penggunaan
pompa untuk irigasi adalah 0,05 ha/MT. Sedangkan luas maksimum layak untuk satu
pompa jika pompa beroperasi selama 8 jam/hari adalah 2,48 ha/MT. Kata kunci :irigasi
pompa, kebutuhan air tanaman, nilai manfaat.
Item Type: Article

Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)

Unit atau Lembaga: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknik Pertanian

Depositing User: Delvi Yanti Fateta

Date Deposited: 13 Nov 2012 02:40

Last Modified: 13 Nov 2012 02:40

URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/18477

Jorfri B. Sinaga: Penggunaan Teknologi Pompa Tampa Motor (Hydram) Untuk


Membantu Irigasi
Persawahan di Provinsi Lampung.
62
Jurnal Sains dan Inovasi 6(1)6268(2010)
PENGGUNAAN TEKNOLOGI POMPA TANPA MOTOR (HYDRAM PUMP)
UNTUK MEMBANTU IRIGASI PERSAWAHAN DI PROPINSI LAMPUNG
Jorfri B. Sinaga
Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung
ABSTRAK
Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang memiliki potensi lahan
pertanian yang cukup
luas. Namun belakangan ini sering kita lihat terjadi kekurangan bahan
pangan yang menimpa masyarakat
pedesaan di daerah ini. Hal ini disebabkan banyak sawah-sawah yang gagal
panen diakibatkan oleh kondisi
kekeringan sehingga kebutuhan bahan makanan terutama padi sebagai bahan
makanan pokok tidak tercukupi.

Intensifikasi pertanian mendapat perhatian yang banyak di Indonesia saat ini.


Usaha ini diharapkan merupakan
salah satu cara untuk meningkatkan pertanian terutama padi sehingga dapat
memenuhi kebutuhan bahan
makanan masyarakat yang setiap harinya terus meningkat akibat jumlah
pertambahan penduduk yang juga terus
meningkat. Salah satu teknik intensifikasi yang dilakukan yaitu dengan
meningkatkan sistem pengairan untuk
daerah pertanian tersebut. Sistem pengairan yang umum dilakukan yaitu dengan
membangun bendungan untuk
irigasi dan umumnya dibangun pada daerah pertanian yang besar. Pada daerah
pertanian ya ng kecil sering tidak
terdapat irigasi untuk mengairi sawah para petani sehingga pengairan untuk
daerah pertanian tersebut hanya
mengharapkan hujan yang turun. Hal ini diakibatkan para petani tidak
memiliki dana yang cukup untuk
membangun bendungan, sumber energi listrik yang digunakan untuk
memompa air tidak tersedia, dan
penggunaan pompa yang digerakkan motor diesel akan sangat mahal dan menjadi
permasalahan yang sulit bagi
para petani yang hanya memiliki areal pertanian 1 hektar. Penggunaan teknologi
suatu model pompa yang tidak
digerakkan oleh motor listrik atau mesin diesel (hydraulic ram pump) untuk
membantu irigasi persawahan petani
yang tidak memiliki sistem irigasi merupakan salah satu langkah untuk
memecahkan masalah di atas dan
diharapkan dapat meningkatkan produksi pertnian masyarakat petani. Hasil
pengujian model pompa yang
dilakukan di Laboratorium Mekanika Fluida, Jurusan Teknik Mesin, Universitas
Lampung menunjukkan bahwa
pompa ini dapat mengangkat air sampai pada ketinggian 12 m dari sumber aliran
air dengan laju aliran volume

0,56 lit/men.
__________________________________________________________________
________
Keywords : pompa tanpa motor, hydram pump, irigasi, persawahan.
PENDAHULUAN
Propinsi Lampung merupakan
salah satu propinsi yang memiliki
potensi lahan pertanian yang cukup
luas. Namun belakangan ini sering
kita lihat terjadi kekurangan bahan
pangan yang menimpa masyarakat
pedesaan di daerah ini. Hal ini
disebabkan banyak sawah-sawah
yang gagal panen diakibatkan oleh
kondisi kekeringan sehingga
kebutuhan bahan makanan terutama
padi sebagai bahan makanan pokok
tidak tercukupi.
Intensifikasi pertanian
mendapat perhatian yang banyak di
Indonesia saat ini. Usaha ini
diharapkan merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan pertanian
terutama padi sehingga dapat
memenuhi kebutuhan bahan makanan
masyarakat yang setiap harinya terus
meningkat akibat jumlah
pertambahan penduduk yang juga
terus meningkat. Salah satu teknik
intensifikasi yang dilakukan untuk
meningkatkan produksi pertanian
tersebut yaitu dengan meningkatkan

Jorfri
B. Sinaga: Penggunaan Teknologi Pompa Tampa Motor (Hydram) Untuk
Membantu Irigasi
Persawahan di Provinsi Lampung.
63
Jurnal Sains dan Inovasi 6(1)6268(2010)
sistem pengairan untuk daerah
pertanian tersebut.
Lahan pertanian yang
dijadikan sawah di propinsi Lampung
umumnya masih banyak belum
mendapat irigasi. Di beberapa daerah
yang telah memiliki sistem irigasi
dapat menanam berbagai produk
pertanian setiap tahun, dan di lain
tempat sering mengalami kegagalan
panen karena tidak memiliki air di
musim kemarau. Sistem pengairan
yang sering dilakukan yaitu dengan
membangun bendungan untuk irigasi
dan umumnya dibangun pada daerah
pertanian yang besar. Pada daerah
pertanian yang kecil sering tidak
terdapat irigasi untuk mengairi sawah
para petani sehingga pengairan untuk
daerah pertanian tersebut hanya
mengharapkan hujan yang turun. Hal
ini diakibatkan para petani tidak
memiliki dana yang cukup untuk
membangun bendungan, sumber
energi listrik yang digunakan untuk
memompa air tidak tersedia, dan

daerah pertaniaan ini terlalu kecil


untuk dibangun sistem irigasi secara
ekonomi. Sehingga pompa yang
digerakkan motor diesel akan sangat
mahal dan menjadi permasalahan
yang sulit bagi para petani yang
hanya memiliki areal pertanian 1 atau
2 hektar.
Penggunaan teknologi suatu
model pompa yang tidak digerakkan
oleh motor listrik atau mesin diesel
(hydraulic ram pump) untuk membantu
irigasi persawahan petani yang tidak
memiliki sistem irigasi merupakan
salah satu langkah untuk
memecahkan masalah di atas dan
diharapkan dapat meningkatkan
produksi pertnian masyarakat petani.
Dalam makalah ini akan
disajikan alternatif penggunaan
teknologi pompa tanpa motor (hydram
pump) untuk memenuhi ketersediaan
di dalam pengolalaan lahan pertanian
seperti sawah dan. Hydram Pump ini di
dalam pengoperasiannya tidak
menggunakan energi listrik atau
bahan bakar tetapi menggunakan
energi aliran air yang ada di sekitar
lahan pertanian itu sendiri untuk
menaikkan sebagian air ke lahan
tersebut.
Sistem Pompa tanpa Motor (hydram

Pump)
Gambar 1 menunjukkan
diagram seluruh komponen sistem
pompa hydraulic ram pump. Pompa
hydraulic ram pump adalah suatu
peralatan yang unik dimana peralatan
ini menggunakan energi dari aliran air
yang memiliki ketinggian jatuh
rendah (H) sebagai energi penggerak
untuk memompa sebagian air ke
tempat yang jauh lebih tinggi dari
head sumber air (h). Aliran air yang
kontinu mengakibatkan
pengeoperasian pompa ini juga
kontinu dengan tidak menggunakan
sumber energi lain (Taye, 1999)
Gambar 1. Instalasi hydram pump.
Jorfri B. Sinaga: Penggunaan Teknologi Pompa Tampa Motor (Hydram) Untuk
Membantu Irigasi
Persawahan di Provinsi Lampung.
63
Jurnal Sains dan Inovasi 6(1)6268(2010)
sistem pengairan untuk daerah
pertanian tersebut.
Lahan pertanian yang
dijadikan sawah di propinsi Lampung
umumnya masih banyak belum
mendapat irigasi. Di beberapa daerah
yang telah memiliki sistem irigasi
dapat menanam berbagai produk
pertanian setiap tahun, dan di lain
tempat sering mengalami kegagalan

panen karena tidak memiliki air di


musim kemarau. Sistem pengairan
yang sering dilakukan yaitu dengan
membangun bendungan untuk irigasi
dan umumnya dibangun pada daerah
pertanian yang besar. Pada daerah
pertanian yang kecil sering tidak
terdapat irigasi untuk mengairi sawah
para petani sehingga pengairan untuk
daerah pertanian tersebut hanya
mengharapkan hujan yang turun. Hal
ini diakibatkan para petani tidak
memiliki dana yang cukup untuk
membangun bendungan, sumber
energi listrik yang digunakan untuk
memompa air tidak tersedia, dan
daerah pertaniaan ini terlalu kecil
untuk dibangun sistem irigasi secara
ekonomi. Sehingga pompa yang
digerakkan motor diesel akan sangat
mahal dan menjadi permasalahan
yang sulit bagi para petani yang
hanya memiliki areal pertanian 1 atau
2 hektar.
Penggunaan teknologi suatu
model pompa yang tidak digerakkan
oleh motor listrik atau mesin diesel
(hydraulic ram pump) untuk membantu
irigasi persawahan petani yang tidak
memiliki sistem irigasi merupakan
salah satu langkah untuk
memecahkan masalah di atas dan

diharapkan dapat meningkatkan


produksi pertnian masyarakat petani.
Dalam makalah ini akan
disajikan alternatif penggunaan
teknologi pompa tanpa motor (hydram
pump) untuk memenuhi ketersediaan
di dalam pengolalaan lahan pertanian
seperti sawah dan. Hydram Pump ini di
dalam pengoperasiannya tidak
menggunakan energi listrik atau
bahan bakar tetapi menggunakan
energi aliran air yang ada di sekitar
lahan pertanian itu sendiri untuk
menaikkan sebagian air ke lahan
tersebut.
Sistem Pompa tanpa Motor (hydram
Pump)
Gambar 1 menunjukkan
diagram seluruh komponen sistem
pompa hydraulic ram pump. Pompa
hydraulic ram pump adalah suatu
peralatan yang unik dimana peralatan
ini menggunakan energi dari aliran air
yang memiliki ketinggian jatuh
rendah (H) sebagai energi penggerak
untuk memompa sebagian air ke
tempat yang jauh lebih tinggi dari
head sumber air (h). Aliran air yang
kontinu mengakibatkan
pengeoperasian pompa ini juga
kontinu dengan tidak menggunakan
sumber energi lain (Taye, 1999)

Gambar 1. Instalasi hydram pump.


Jorfri B. Sinaga: Penggunaan Teknologi Pompa Tampa Motor (Hydram) Untuk
Membantu Irigasi
Persawahan di Provinsi Lampung.
63
Jurnal Sains dan Inovasi 6(1)6268(2010)
sistem pengairan untuk daerah
pertanian tersebut.
Lahan pertanian yang
dijadikan sawah di propinsi Lampung
umumnya masih banyak belum
mendapat irigasi. Di beberapa daerah
yang telah memiliki sistem irigasi
dapat menanam berbagai produk
pertanian setiap tahun, dan di lain
tempat sering mengalami kegagalan
panen karena tidak memiliki air di
musim kemarau. Sistem pengairan
yang sering dilakukan yaitu dengan
membangun bendungan untuk irigasi
dan umumnya dibangun pada daerah
pertanian yang besar. Pada daerah
pertanian yang kecil sering tidak
terdapat irigasi untuk mengairi sawah
para petani sehingga pengairan untuk
daerah pertanian tersebut hanya
mengharapkan hujan yang turun. Hal
ini diakibatkan para petani tidak
memiliki dana yang cukup untuk
membangun bendungan, sumber
energi listrik yang digunakan untuk
memompa air tidak tersedia, dan

daerah pertaniaan ini terlalu kecil


untuk dibangun sistem irigasi secara
ekonomi. Sehingga pompa yang
digerakkan motor diesel akan sangat
mahal dan menjadi permasalahan
yang sulit bagi para petani yang
hanya memiliki areal pertanian 1 atau
2 hektar.
Penggunaan teknologi suatu
model pompa yang tidak digerakkan
oleh motor listrik atau mesin diesel
(hydraulic ram pump) untuk membantu
irigasi persawahan petani yang tidak
memiliki sistem irigasi merupakan
salah satu langkah untuk
memecahkan masalah di atas dan
diharapkan dapat meningkatkan
produksi pertnian masyarakat petani.
Dalam makalah ini akan
disajikan alternatif penggunaan
teknologi pompa tanpa motor (hydram
pump) untuk memenuhi ketersediaan
di dalam pengolalaan lahan pertanian
seperti sawah dan. Hydram Pump ini di
dalam pengoperasiannya tidak
menggunakan energi listrik atau
bahan bakar tetapi menggunakan
energi aliran air yang ada di sekitar
lahan pertanian itu sendiri untuk
menaikkan sebagian air ke lahan
tersebut.
Sistem Pompa tanpa Motor (hydram

Pump)
Gambar 1 menunjukkan
diagram seluruh komponen sistem
pompa hydraulic ram pump. Pompa
hydraulic ram pump adalah suatu
peralatan yang unik dimana peralatan
ini menggunakan energi dari aliran air
yang memiliki ketinggian jatuh
rendah (H) sebagai energi penggerak
untuk memompa sebagian air ke
tempat yang jauh lebih tinggi dari
head sumber air (h). Aliran air yang
kontinu mengakibatkan
pengeoperasian pompa ini juga
kontinu dengan tidak menggunakan
sumber energi lain (Taye, 1999)
Gambar 1. Instalasi hydram pump.
Jorfri B. Sinaga: Penggunaan Teknologi Pompa Tampa Motor (Hydram) Untuk
Membantu Irigasi
Persawahan di Provinsi Lampung.
64
Jurnal Sains dan Inovasi 6(1)6268(2010)
Pompa hydram pump adalah
suatu alat yang sederhana dan secara
struktur, terdiri atas dua bagian yang
bergerak yaitu: katup pembuangan
(waste valve), dan katup pengeluaran
(delivery valve). Unit ini juga terdiri
atas tangki penyimpan udara (air
chamber) dan katup udara masuk
(snifter valve). Pengoperasian pompa
hydram pump adalah intermitent akibat

siklus pembukaan dan penutupan


dari katup buang dan pengeluaran.
Penutupan katup buang yang secara
tiba-tiba akan mengakibatkan
peningkatan tekanan surge yang
tinggi di dalam pipa penggerak (drive
pipe) yang dikenal sebagai water
hammer (David dan Edward, 1988).
Siklus pemopaan pompa jenis
ini dapat dibagi menjadi empat
periode, yang didasarkan pada posisi
katup pembuangan seperti yang
terlihat dalam gambar berikut ini :
Gambar 2. Siklus pemompaan hydram
pump.
Dengan urutan penjelasan
langkah sebagai berikut :
1. Akselerasi: Katup pembuangan
terbuka dan air mulai mengalir
dari sumber dan keluar melalui
katup pembuangan. Aliran
mengalami percepatan akibat
pengaruh ketinggian sumber (H),
sampai kecepatan nol dicapai di
dalam pipa penggerak. Langkah
akselerasi dapat digambarkan
sebagai berikut :
2. Kompresi: Katup pembuangan
terus menutup dan akhirnya
tertutup penuh. Dan pada saat itu
air bergerak sangat cepat dan
tiba-tiba kesegala arah yang

kemudian mengumpulkan energi


gerak yang berubah menjadi
energi tekan.
3. Delivery: Katup pembuangan
tertutup penuh dan tetap
tertutup. Penutupan tiba-tiba
mengakibatkan tekanan yang
tinggi di dalam hydram dan pada
katup kendali (check valve) yang
melebihi tekanan penyaluran
statis. Katup kendali didorong
terbuka dan pemompaan
berlangsung sampai kecepatan
maksimum dan proses
pemompaan berhenti, dibawah
pengaruh perlambatan head
tekanan penyaluran.
4. Rekoil: Katup penyaluran
tertutup. Tekanan dekat tekanan
katup kendali jauh lebih tinggi
daripada tekanan sumber statis
dan aliran balik terhadap sumber
aliran. Peristiwa ini disebut
kegiatan pembalikan (action
recoil). Peristiwa pembalikan
mengakibatkan ruang vakum di
hydram, secara temporari
mendorong sejumlah kecil udara
diisap masuk ke dalam hydram
melalui katup udara. Tekanan
pada bagian bawah katup
pembuangan juga terkurangi dan

Jorfri B. Sinaga: Penggunaan Teknologi Pompa Tampa Motor (Hydram) Untuk


Membantu Irigasi
Persawahan di Provinsi Lampung.
65
Jurnal Sains dan Inovasi 6(1)6268(2010)
bersamaan dengan pengaruh
beratnya sendiri, katup
pembuangan membuka secara
automatis. Air di dalam pipa
penggerak kembali ke tekanan
sumber statis sebagaimana
sebelumnya dan siklus berikutnya
dimulai.
Peristiwa ini secara automatis diulang
pada pada saat pemompaan.
Efisiensi pompa ini dihitung dengan
menggunakan persamaan di bawah
ini:
HQQ
HQ

w
d

(1)
dimana:
adalah efisiensi pompa
Q adalah debit aliran yang
dipompakan (lit/ men)
Qw adalah debit aliran yang terbuang

(lit/men)
H adalah head sumber di atas
pembukaan katup pembuangan (m)
Hd adalah head total di atas
pembukaan katup pembuangan =
(H+h) (m)
METODELOGI PENELITIAN
Pengujian model alat hydram
pump ini dilakukan di Laboratorium
Mekanika Fluida Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Trknik, Universitas
Lampung. Peralatan instalasi model
pengujian hydram pump yang
digunakan dapat dilihat pada Gambar
3. Perancangan model hydram pump
menggunakan korelasi-korelasi yang
diusulkan Tessema (2000) dan buku
teks Mekanika Fluida (Fox dan
McDonald, 1995), dengan ketinggian
head sumber 1 m. Pembuatan hasil
perancangan model hydram pump
(Saragih dan Sinaga, 2007) dilakukan
di Laboratorium Teknologi Mekanik
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Trknik, Universitas Lampung.
Gambar 3. Skema instalasi model
pengujian hydrram pump.
Keterangan gambar:
1. Bak penampungan input
2. Pipa penggerak
3. Model pompa hydram
4. Pipa penyalur

5. Bak penampung
6. Menara penampung air
Gambar 4. Model hydram pump yang
dirancang (Saragih dan Sinaga, 2007).
Rancangan katup buang yang
dibuat dapat dilihat dalam gambar
Jorfri B. Sinaga: Penggunaan Teknologi Pompa Tampa Motor (Hydram) Untuk
Membantu Irigasi
Persawahan di Provinsi Lampung.
66
Jurnal Sains dan Inovasi 6(1)6268(2010)
berikut:
Gambar 5. Katup buang
Untuk katup penyaluran disesuaikan
dengan body pompa seperti pada
Gambar 6 berikut:
Gambar 6. Katup penyalur
Gambar 7. Bodi pompa hydram
Pengujian dilakukan untuk
mengetahui unjuk kerja model hydram
pump hasil perancangan dengan
mengukur laju aliran volume air yang
disalurkan dan ketinggian head air.
Head sumber pengujian divariasikan
pada 0,5 m dan 1 m.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil Pengujian Rancangan Model
Hydram Pump
Setelah dilakukan pengujian
terhadap model hydram pump, maka
didapatkan data-data laju aliran air

terbuang (Qw), laju aliran air yang


dipompakan (Q) untuk variasi head
sumber (H) dan ketinggian head
penyaluran (HD). Efisiensi dari
masing-masing pengujian model
hydram pump dihitung dengan
menggunakan Persamaan 1,
Hasil pengujian menunjukkan dengan
head sumber 0,5 m dan 1 m model
hydram pump ini dapat menaikkan air
sampai ke ketinggian 12 m di atas
pompa. Namun laju aliran voleme air
yang dipompakan untuk ketinggian
head sumber 0,5 m masih sangat kecil,
sehingga acuan hasil pengujian
perancangan model hydram pump ini
diambil pada head sumber 1 m,
dengan laju aliran volume air yang
dipompakan 0,56 lit/men. Jadi
teknologi model pompa hydram pump
ini dapat digunakan sebagai alternatif
untuk membantu ketersediaan air
pada lahan pertanian. Dengan
menggunakan ketinggian energi aliran
air yang ada di sekitar lahan pertanian
yang hanya 1 m, model hydram pump
ini mampu menaikkan air ke lahan
lahan pertanian tersebut sampai ke
ketinggian 12 m dengan laju aliran
volume air yang diangkat 0,56
lit/men.

Jorfri B. Sinaga: Penggunaan Teknologi Pompa Tampa Motor (Hydram) Untuk


Membantu Irigasi
Persawahan di Provinsi Lampung.
67
Jurnal Sains dan Inovasi 6(1)6268(2010)
Analisis Biaya Pembuatan hydram
pump
Pompa hydram dapat dibuat
dari material yang mudah dijumpai
dipasaran dan juga dengan harga
terjangkau. Berikut ini diberikan
perkiraan biaya yang digunakan
dalam pembuatan model pompa
hydram
Tabel Perkiraan biaya pembuatan
model pompa hydram
N0 Bahan Harga
Satuan
(RP)
Jumlah Harga
Total
(Rp)
1 Pipa PvC 1 inci 25.000 2 buah 50.000
2 Difuser 1 x 2 10.000 1 buah 10.000
3 Difuser 2 x 4 10.000 1 buah 10.000
4 Foot klep 450.000 1 buah 450.000
5 Katup buang
(modifikasi0
300.000 1buah 300.000
6 Tee 10.000 1 buah 10.000
7 Pipa karet 5.000 15 meter 75.000
8 Pipa PvC 4 inci 60.000 1 buah 60.000

9 Tutup pipa 4
inci
25.000 1 buah 25.000
10 Drum 200.000 2 buah 400.000
11 Menara air 1.250.000 1 buah 1.250.000
12 katub 200.000 1 buah 200.000
Total biaya 2.840.000
Perincian biaya diatas memberikan
biaya total pembuatan model hydram
pump sebesar Rp. 2.840.000. Jika
dibandingkan dengan pengadaan
pompa air dengan tenaga motor listrik
atau diesel cukup memiliki perbedaan
yang signifikan karena seperti yang
diketahui pada umumnya pompa
dengan motor listrik atau diesel yang
digunakan memiliki harga pada
kisaran di atas Rp. 1.500.000, dan
selanjutnya masih dibutuhkan biaya
tambahan untuk perawatan serta
pengoperasian seperti bahan bakar
dan pelumasan sedangkan pompa
hydram hanya membutuhkan investasi
awal pembuatan dan selanjutnya
pompa dapat bekerja secara kontiniu
tanpa memerlukan biaya
pengoperasian, dan biaya perawatan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan dari hasil perancangan
model hydram pump dengan berbagai
variasi pengujian head sumber, serta

head penyaluran maka dapat


disimpulkan bahwa :
1. Kondisi geografis yang berbukitbukit untuk daerah Propinsi
Lampung maka teknologi pompa
hydram pump dapat diterapkan
sebagai alternatif untuk memenuhi
ketersediaan air dalam
pengelolaan lahan pertanian
sehingga meningkatkan hasil
pertanian di Propinsi Lampung.
2. Model hydram pump yang telah
dibuat dengan menggunakan
peralatan sederhana dan dari
bahan-bahan yang mudah
dijumpai dipasaran mampu
mengangkat air hingga mencapai
ketinggian 12 m di atas pompa
dengan laju aliran volume 0,56
lit/men.
3. Efisiensi model pompa hydram
yang telah dibuat mencapai nilai
efisiensi maksimum 86 % pada
head sumber 1 m, head penyaluran
7 m, dan pada langkah 6 mm.
4. Penggunaan teknologi hydram
pump ini akan akan dapat
mengurangi dampak kerusakan
lingkungan karena pompa ini
tidak menggunakan listrik atau
bahan bakar fosil dalam
pengoperasiannya tetapi

Jorfri B. Sinaga: Penggunaan Teknologi Pompa Tampa Motor (Hydram) Untuk


Membantu Irigasi
Persawahan di Provinsi Lampung.
68
Jurnal Sains dan Inovasi 6(1)6268(2010)
menggunakan energi aliran air itu
sendiri (renewable energi).
DAFTAR PUSTAKA
David, J.P. and Edward, H.W.,
1985, Schaum's Outline of
Theory and Problems of Fluid
Mechanics and Hydraulics, SI
(Metric) Edition, McGrawHill Book Company,
Singapore.
Fox, R. W., and Mc Donald, A.
T., 1995. Introduction to
Fluid Mechanics. John
Wiley & Sons, New York.
781 pp.
Saragih, R. S., Sinaga, J. B., 2007.,
Rancang Bangun Model
Pompa Tanpa Motor
(Hydraulic Ram Pump),
Laporan Penelitian,
Universitas Lampung.
Teferi T., T. 1999. Hydraulic Ram
Pump, Journal of the
Ethiopian Society of
Mechanical Engineers, Vol. II,
No. l.
Tessema, A. A., 2000. Hydraulic
Ram Pump System Design

And Application. ESME 5th


Annual Conference on
Manufacturing and Process
Industry, held at Addis
Ababa, Ethiopia, September
2000

Você também pode gostar