Você está na página 1de 3

Revisi 1

Lampiran Surat Keputusan Direktur RSU William Booth


Nomor 23/01/VIII/SK_Dir_Keb/2012 Tertanggal 01 Agustus 2012
KEBIJAKAN DIREKTUR TENTANG PELAYANAN SUMBER DAYA MANUSIA
RSU WILLIAM BOOTH
A. Kebijakan Umum :
1. Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) RSU William Booth

mengacu

kepada Visi, Misi, serta Nilai-Nilai RSU William Booth.


2. Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) memperhatikan Rencana Strategis
(Renstra) RSU William Booth.
3. Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) RSU William Booth memperhatikan
dengan baik setiap keputusan Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia (YRSBI).
4. Pengaturan Sumber Daya Manusia memperhatikan setiap klausul dalam
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku.
5. Pengaturan Sumber Daya Manusia RSU William Booth mengacu kepada mutu
pelayanan dan keselamatan pasien.
6. Sumber daya manusia meliputi staf klinis maupun non klinis.
7. Sumber daya manusia yang berkualitas didapatkan melalui perencanaan,
rekruitmen, program orientasi, pengembangan melalui penilaian kinerja serta
diklat, pemberian gaji dan tunjangan, dan tunjangan kesejahteraan pegawai.
B. Kebijakan Khusus :
1. Rumah sakit menetapkan pendidikan, ketrampilan, pengetahuan dan persyaratan
lain bagi seluruh staf.
2. Rumah sakit terus mengembangkan proses untuk rekruitmen, evaluasi dan
penetapan staf dan prosedur penetapan lainnya.
3. Pengetahuan dan ketrampilan staf klinis harus sesuai dengan kebutuhan pasien.
4. Pengetahuan dan ketrampilan non klinis terus dievaluasi untuk kebutuhan rumah
sakit serta persyaratan jabatan.
5. Setiap staf memiliki catatan kepegawaian yang terus dikembangkan yang
mengandung informasi tentang kualifikasinya, hasil evaluasi dan riwayat
pekerjaan.
6. Rencana susunan kepegawaian rumah sakit dikembangkan bersama oleh para
pimpinan, dengan menetapkan jumlah, jenis, dan kualifikasi staf yang
diinginkan.

7. Staf baru baik klinis maupun non klinis harus melalui proses orientasi yang
diberikan baik melalui pembekalan umum maupun oleh unit kerja masingmasing terkait uraian tugas - tugasnya.
8. Setiap staf memperolah pendidikan dan pelatihan baik in-service maupun di luar
rumah sakit untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuannya.
9. Staf klinis dan staf lain yang diidentifikasi rumah sakit wajib dapat
menunjukkan kompetensi yang layak dalam teknik resusitasi.
10. Pendidikan profesional kesehatan bila akan melakukan kegiatan, wajib bagi
institusi pendidikan memberikan parameter-parameter pendidikan meliputi
kompetensi yang hendak dicapai dan form penilaiannya.
11. Rumah sakit menyediakan program kesehatan dan keselamatan bagi staf.
12. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan,
memverifikasi, mengevaluasi kredensial / bukti-bukti keahlian / kelulusan
(izin/lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi dan pengalaman) dari staf medis
yang diizinkan untuk memberikan asuhan pasien.
13. Rumah sakit mempunyai tujuan yang terstandar, prosedur berbasis bukti, untuk
memberi wewenang kepada semua anggota staf medis untuk menerima pasien
dan memberikan pelayanan klinis lainnya konsisten / sesuai dengan kualifikasi.
14. Rumah sakit menggunakan proses berkelanjutan terstandar untuk mengevaluasi
sesuai kualitas dan keamanan pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap staf
medis.
15. Rumah

sakit mempunyai

proses

yang

efektif

untuk mengumpulkan,

memverifikasi dan mengevaluasi kredensial staf keperawatan (izin, pendidikan,


pelatihan dan pengalaman).
16. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung
jawab pekerjaan dan untuk membuat penugasan kerja klinik berdasarkan atas
kredensial staf perawat dan peraturan perundang-undangan.
17. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk staf keperawatan berpartisipasi
dalam kegiatan peningkatan mutu rumah sakit, termasuk mengevaluasi kinerja
individu, bila dibutuhkan.
18. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengumpulkan, memverifikasi
dan mengevaluasi kredensial staf kesehatan profesional lainnya (izin,
pendidikan, pelatihan dan pengetahuan).
19. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung
jawab kerja dan menyusun penugasan kerja klinis berdasarkan pada kredensial
anggota staf profesional kesehatan lainnya dan setiap ketentuan peraturan
perundangan.

20. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk anggota staf professional
kesehatan lainnya berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan mutu rumah sakit.
21. Rumah sakit mengembangkan penilaian kinerja bagi staf profesional baik klinis
maupun non klinis.
22. Rumah sakit membuat kebijakan tentang sistem kepegawaian, peraturan dan tata
tertib kerja.
23. Rumah sakit memberikan tunjangan kesejahteraan bagi pegawai.

Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : 24 Oktober 2013
Direktur RSU William Booth

Dr. Sri Kadarsih, MM

Você também pode gostar