Você está na página 1de 133

AUTAKOID

NURUL AISYAH
KINANTI KHANSA
ELISA
MONICA ARNADY
PUTU DEWI PRAMESTI
CHAVELLA AVATARA
DISCKA WINDA
A RINCIANI PUTRI
MITAYANI
SAFINA
INES DAWIYAH

Outline

Pengertian singkat Autakoid


Histamin & Antihistamin (Fisiologi,
Patofisiologi, Obat-obat)
Serotonin (Fisiologi, Patofisiologi, Obatobat)
Prostaglandin (Fisiologi, Patofisiologi,
Obat-obat)

Autacoid
Autos (self) ; Akos (medicinal
agent/remedy)

Autacoid adalah sebuah substansi mirip


hormon, yang timbul akibat respon dari
beberapa macam stimuli yang berbeda
untuk memperoleh respon fisiologis
lokal dan memiliki umur yang pendek.

Perbedaan Autacoid dan Hormon


Autacoid
Diproduksi hampir seluruh sel

Hormon
Diproduksi oleh sel spesifik
Contoh : Insulin hanya diproduksi
oleh sel B Langerhans

Memberikan respon lokal, dekat


tempat autacoid disintesis

Dapat di transportasikan melalui


darah, memberikan respon di
jaringan target.

Cont.

Ketidak seimbangan dalam sintesis


autacoid -> menyebabkan kondisi
patologis (inflamasi, alergi,
hipersensitifitas, dan reperfusi ischemia
(ischemia reperfusion)
Pencegahan dari kejadian diatas, maka
dibuat antagonis autacoid.

Fungsi Autacoid
Secara umum :
Inflammation
Allergic reactions
Anaphylactic
reactions
Neurotransmission
Gastric acid secretion
Neuroendocrine
regulation

Di SSP :
Wakefulness
Decreased Appetite
Regulation of
drinking
Regulation of
temperature
Secretion of ADH
Control of blood
pressure
Perception of pain

Contoh Autacoid
Decarboxylated
Amino Acids

Polipeptida

Eucosanoid

Nervous Tissue
Autocoids

Histamin

Angiotensin

Leukotrien

Histamin

Serotonin

Plasmakinin

Tromboxan

Serotonin

Vasopressin

Prostaglandin

Prostaglandin

Vasoactive
Intestinal
Polypeptide

HISTAMIN

Histamin

Nama lain : -aminoethylimidazole


Merupakan molekul hidrofilik yang terdiri dari
cincin imidazol dan group amino yg dihubungkan
oleh 2 group methylene
Histamin terdapat pada hampir semua jaringan.
Tetapi paling banyak terdapat pada jaringan yang
mengandung mast cell

Sintesa Histidin Menjadi Histamin

Setiap mamalia dapat mensintesa


Histamin dengan bantuan Histamin
dekarboksilase
Sintesis Histidin pada manusia
berlangsung di dalam mast cell dan
basofil

Jalur Metabolisme Histamin

Jalur metabolisme histamin

Terdapatnya N-methylhistamine di dalam urine


menunjukkan kemungkinan terjadinya infeksi
pada saluran genitourinary ole bakteri yang
dapat mendekarboxilasi histidine. Jadi bukan
karena adanya histamine
Pada pasien dengan mastocytosis terjadi kelainan
metabolisme histamine, sehingga pada urine
juga dijumapai adanya metabolit histamin

Fungsi Histamin

Fungsi fisiologis sebagai mediator yg tersimpan dalam


mast cell dan dilepaskan karena adanya interaksi antara
antigen dan IgE di permukaan mast cell (respon
immediate hypersensitivity dan allergy)
Aksi histamin pada otot polos bronkial dan pembuluh
darah merupakan bagian dari simtom allergi.
Berperan penting dalam regulasi sekresi asam lambung
dan merupakan modulator pelepasan neurotransmitter.
Histamin dapat dilepaskan karena obat, protein, bisa dan
senyawa lain. Dapat menyebabkan reaksi anaphylactoid,
red man syndrom dan hipotensi.
Histamin dapat jg dilepaskan karena faktor2 lain seperti
dingin, kolinergik, sinar matahari ataupun kerusakan sel
yg tdk spesifik.

Reseptor Histamin

Gambar Reseptor

Mekanisme Reseptor H1

Mekanisme Reseptor H2

Reseptor H1 dan H2

Termasuk reseptor tergandeng protein G


Reseptor H1 terikat pada fosfolipase C,
aktivasinya meninigkatkan pembentukan
inositol;-1,4,5-trifosfat (IP3) dan
diacylglycerol dari fosfolipid pd
membran sel.
Reseptor H2 berhubungan dg stimulasi
adenylyl cyclase dan aktivasi cyclic AMPdependent protein kinase pd sel target
Pd CNS manusia aktivasi reseptor
Adenosin A1 menghambat aksi reseptor
H1.

Patofisiologi Histamin

Kelainan yang terjadi dapat diakibatkan oleh ketidakseimbangan


antara senyawa yang terakumulasi dan senyawa yang terdegradasi.
Diamine oxidase (DAO) merupakan enzim utama yang berfungsi
untuk mendegradasi histamin.
Konsumsi makanan yang kaya akan histamin atau alkohol atau
obat-obatan yang memicu pelepasan histamin atau memblokade
DAO dapat menyebabkan kelebihan kadar histamin. Hal tersebut
menyebabkan berbagai macam gejala menyerupai reaksi alergi.
Gejala yang terjadi antara laindiare, sakit kepala, gejala yang
berhubungan dengan hidung dan mata, asma, tekanan darah
rendah, aritmia, urtikaria, pruritus, kemerahan, dll. Gejala gejala
ini dapat menetap dalam hitungan jam sampai 1 hari. Pada kasus
tertentu dapat sampai beberapa hari. Akan tetapi, karena banyak
faktor lain yang mempengaruhi gejala gejala yang ditimbulkan,
intoleransi seseorang terhadap histamin seringkali tidak dipikirkan.

Reaksi Alergi Histamin

Reaksi Histamin
1. Antigen-mediated histamine release
Histamin dilepaskan karena terdapat interaksi antara antibodi
dengan antigen. Hal ini mengakitbatkan degranulasi darimass
celldan basophil.
Proses ini dimulai dari adanya alergen / antigen yang ditangkap
oleh makrofag (salah satuantigen presenting cell /APC). Lalu
timbul sinyal di MHC II (Major Histocompatibility complex)yg
terdapat di permukaan APC yang dibawa ke limfosit T terutama
T helper. Limfosit akan mengenali dan memerintahkan sel B
(limfosit B) untuk menghasilkan IgE. IgE bertemumast celldan
menempel disana.
Jika alergen masuk lagi (second exposure) antigen tersebut
tidak akan melewati jalur seperti sebelumnya, tapi langsung
mengikat IgE yang sudah menempel dimast cell, maka akan
terjadi pelepasan histamine

Reaksi Histamin
2.Non-antigen-mediated histamine
release
Selain dilepaskan karena adanya respon
imunologis, histamin juga dapat
dilepaskan karena obat, racun, atau
senyawa2 lain yang dapat mengganggu
bahkan merusak dinding sel dan
memancing pelepasan histamin. Atau
bisa juga diakibatkan oleh suhu atau
rangsangan mekanis lain.

Histamin banyak digunakan untuk diagnosis

Penetapan kemampuan sekresi asam lambung


Basa histamin disuntikan setelah beberapa menit
terjadi sekresi asam lambung yang maksimal.
Menilai reaktivitas bronkus
Tes integritas serabut saraf sensoris pada
kelainan neurologis dan lepra.
Diagnosis feokromositoma (tumor dari kelenjar
adrenal)

Efek Farmakologi Histamin


Sistem Kardiovaskuler

1.

Histamin menghasilkan dilatasi kapiler dan venula


disertai turunnya tekanan darah
Mekanisme ini berupa relaksasi langsung otot pada
pembuluh darah
Efek ini tidak dapar dibalik dengan agan
antihistamin tetapi dengan adrenalin

Histamin juga memiliki inotropik positif dan aksi


chronotropic pada jantung, merusak konduksi
AV, dan meningkatkan aliran darah koroner.

2. Otot Halus:

Histamin langsung merangsang otot


polos berbagai jaringan termasuk
bronkus dan rahim.
Histamin menginduksi bronkospasme
secara efektif diantagonis oleh adrenalin

3. Kelenjar Eksokrin :

Histamin adalah stimulan kuat untuk


sekresi HCl oleh mukosa lambung

4. CNS
- Histamin terbentuk secara lokal di otak dan
diyakini menjadi waking amine", berperan
dengan "meningkatkan sensitivitas daerah
otak besar untuk eksitasi input"

5. Efek lain

tindakan meliputi induksi gatal dan nyeri


Histamin tidak memiliki kegunaan terapi
valid saat ini. Tapi memainkan peran yang
sangat penting dalam anafilaksis dan
bentuk lain dari reaksi alergi. Perilisannya
dapat dirangsang oleh berbagai agen
Termasuk racun tertentu, obat-obatan,
trauma (termal, kimia, radiasi), dan reaksi
antigen antibodi.

Kontraindikasi Histamin

Histamin tidak boleh diberikan kepada pasien


hipotensi. Terkadang dalam dosis kecil saja sudah
dapat menimbulkan kemerahan di wajah, sakit
kepala, dan penurunan tekanan darah. Hipotensi
ini bersifat postural dan apabila dibaringkan,
kondisi pasien sudah bisa pulih kembali.
Ibu hamil karena obat ini digolongkan dalam
kategori obat C. Perlu adanya pengawasan dari
dokter untuk melakukan pengobatan ini
Mempunyai gangguan hati dan ginjal
Pada penderita asma bronkial

Efek Samping Histamin

Detak jantung lebih cepat


Sakit kepala yang sangat parah
Pingsan
Wajah kemerahan
Penglihatan kabur
Nyeri dada
Penurunan tekanan darah
Diare
Kesulitan bernafas
Mual dan muntah

Intoksikasi Histamin
Reaksi anafilaksis :

Pengobatan Anafilaksis

Gejala utama berupa


vasodilatasi umum,
tekanan darah turun
sampe syok, gangguan
penglihatan dan sakit
kepala
Juga dapat terjadi
muntah, diare, sesak
napas dan
bronkospasme.

Pemberian adrenalin
lewat IM atau SC
Pemberian
kortikosteroid
Pemberian infus jika
terjadi hipotensi

Interaksi Obat

Dopamin Menghambat kerja dari


histamine
Antihistamin Efek histamine tidak
muncul

ANTIHISTAMIN
Antagonis
Reseptor H-1

Antagonis
Reseptor H-2

Antagonis Reseptor H-1


(AH1)
Dengan menginhibisi Reseptor H1 dan
mencegah Histamin bereaksi dengan
sel, Anthistamin berefek terbalik
terhadap Histamin.

First Generation AH1

First Generation AH-1

Dibenzoxepin Tricyclics (Doxepin)


Ethanolamines (Prototype:
Diphenhydramine) sedative - antiemetik
Ethylenediamines (Prototype: Pyrilamine)
efek sedative sedang
Alkylamines (Prototype: Chlorpheniramine)
antialergi
Piperazines antiemetik
Piperidines (Cyproheptadine, Phenindamine)
Siproheptadin sedasi sedang

Farmakokinetik
First Generation AH1

Absorpsi mudah baik oral maupun


parenteral
Terdistribusi secara luas
Lama kerja umumnya 4-6 jam, namun
pada beberapa jenis piperazin, lama
kerja bisa menjadi lebih lama
Tempat utama biotransformasi di hati

Efek Samping
First Generation AH1

Efek sedative (mengantuk)


Antikolinergik
Antimuskarinik efek

Interaksi Obat
First Generation AH1

Meningkatkan kantuk jika bereaksi


dengan alkohol, benzodiazepine,
antidepresan trisiklik
MAOI (Monoamine Oxidase Inhibitor)
berakibat fatal

Second Generation AH1

Tidak menyebabkan kantuk antihistamin nonsedative


Tidak menyebabkan gangguan pada koordinasi dan
SSP

Farmakokinetik

Mudah diabsorbsi baik oral maupun


parenteral
Lama waktu kerja > daripada First
Generation
Metabolisme di hati

IO Second Generation AH1

Dengan ketoconazole, eritromisin, itraconazole


dapat menimbulkan keracunan peningkatan
kadar terfenadine
MAO inhibitor (isocarboxazid, linezolid,
methylene blue, moclobemide, phenelzine,
procarbazine, rasagiline, selegiline,
tranylcypromine) berakibat fatal
Jus anggur meningkatkan kadar terfenadine
fatal
Antidepresan trisiklik menimbulkan kantuk
Alkohol menimbulkan kantuk

Antagonis Reseptor H-2


(AH-2)
H-2 Antagonis digunakan untuk
menghambat sekresi asam lambung
Obat-obat : Cimetidine, Ranitidine,
Famotidine, Nizatidine

Mekanisme Sekresi Asam


Lambung

Farmakokinetika AH2
Obat

Bioavailabilitas

Cimetidin

70%

Sekitar 2 jam

Ranitidine

50 %

1,7-3 jam

Famotidine

40-50%

3-8 jam

Nizatidin

>90 %

3-8 jam

Cimetidine & Ranitidine

Menghambat reseptor H-2 secara selektif dan


reversibel
Indikasi : Mengatasi ulkus akibat pengeluaran
asam lambung berlebihan, penyakit GERD
(Gastroesophageal Reflux Disorder), ZES
(Zollinger Ellison Syndrome)
Efek samping ini antara lain nyeri kepala,
pusing, malaise, mialgia, mual, diare,
konstipasi, ruam kulit,pruritus, hilangan libido
dan impoten, simetidin bersifat antiandrogenik

Famotidine

Famotidine 20 kali lebih poten daripada


simetidin
Indikasi : Mengatasi ulkus akibat
pengeluaran asam lambung berlebihan,
penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux
Disorder), ZES (Zollinger Ellison
Syndrome)
ES : ringan dan jarang terjadi sakit
kepala, pusing, konstipasi, diare

Nizatidine

Pengobatan tukak lambung


ES : Jarang terjadi

Interaksi Obat AH-2

Antasid dan metoklopramid mengurangi


bioavailabilitas oral simetidin sebanyak
20-30%.
Ranitidin dapat menghambat absorpsi
diazepam dan mengurangi kadar
plasmanya sejumlah 25%.

SEROTONIN

Serotonin

5-hydroxytryptamine
(5-HT,
serotonin)
adalah regulator otot polos dalam sistem
kardiovaskular dan saluran gastrointestinal,
peningkat
agregasi
trombosit,
dan
neurotransmitter di sistem saraf pusat (SSP).

SINTESIS

Metabolisme

Site of 5-HT (serotonin) action

GIT
(Enterochromaffin
Cells)

Terletak di mukosa GI,


terutama di duodenum.
Sintesis 5-HT dari
triptofan dan tempat
penyimpanan 5 HT dan
autakoid lain

Trombosit

5 HT tidak
terbentuk, namun
sebagai tempat
penyerapan,
penyimpanan, dan
pelepasan
endocytotic 5 HT

FISIOLOGI
SEROTONIN

Sistem
Kardiovaskuler

Kontraksi, terutama di
splanknikus, ginjal,
paru,
dan vasculatures
serebral
Induksi respon oleh
jantung
yang merupakan hasil
dari aktivasi beberapa
subtipe 5-HT-reseptor,
stimulasi atau
penghambatan
aktivitas saraf otonom,
atau dominasi
tanggapan refleks
untuk 5-HT

Subtipe Reseptor 5-HT

Patofisiologi Serotonin

Migrain
Penyakit saluran cerna
Aritmia dan kematian jantung mendadak

Gangguan fungsional dan perubahan morfologi


- Diare dengan nyeri
- Kejang bronkus
- Oliguria
- Udem dan fibrosis endokardium

FARMAKOTERAPI

Agonis Serotonin
SUMATRIPTAN
Sumatriptan adalah agonis selektif reseptor 5-HT
1 dan
sangat efektif dalam mengobati serangan akut migrain,
namun tidak berguna dalam pencegahan.
Obat ini mengurangi mual dan muntah, tapi sakit kepala
bisa kambuh.
Diberikan secara oral atau dengan subkutan yang rute.
Bioavailabilitas dosis oral hanya 14 %; dengan demikian,
dosis oral beberapa kali lebih besar dari dosis subkutan.
Efek samping : panas di tempat suntikan, sakit leher,
pusing, dan kesemutan dari tangan.
Kontraindikasi : gejala penyakit jantung iskemik, angina,
dan
hipertensi
karena
dapat
menyebabkan
vasokonstriksi koroner.

Antagonis Serotonin
Metilsergid (Deseril-retard)
Antagonis pada reseptor 5-HT2
yang kuat
Indikasi : untuk pofilaksis
migrain serta pada sindrom
karsinoid.
Kontraindikasi : terkadang karena
kerjanya merusak pembuluh
darah, kontraindikasi pada
penyakit-penyakit pembuluh
darah.
Efek samping : rangsang muntah,
pusing, keluhan pektanginosis,
parestesia, dan halusinasi pada
orang-orang tertentu.
Dosis : 0,5 2 mg per hari

Siproheptadin (Nuran, Periactinol)

Suatu turunan dibenzosikloheptarien

Indikasi : antihistamin, berkhasiat


spesifik pada ketiadaan nafsu makan

Dosis : 3-4 kali tiap hari 4 mg

Efek samping : sama dengan efek


antihistamika lain

Serotenergic Drugs
5HT1A

Buspirone, ipsapirone treat


anxiety, depression (partial
agonist)

5HT1D

Sumatriptan, treat migraine


(partial agonist)

5HT2A/2C

methysergide, trazodone,
risperidone, ketanserin treat
migraine, depression,
schizophrenia (antagonist)

5HT3

Ondansetron treat chemotherapyinduced emesis (antagonist)

5HT4

Cisapride treat GI disorders


(agonist) depression,OCD,panic
disorder,social phobia,post
traumatic stress
disorder(inhibitor)

FARMAKOLOGI
SEROTONIN

Serotonin terdapat
dalam sejumlah
besar jaringan
tanaman dan
hewani

Berasal dari asam


amino essensial
triptamin

5-HT dapat disimpan


secara neuronal,
terdapat di bagian luas
dari otak tarutama di
hipotalamus, otak
tengah, nuklei Raphe),
berfungsi sebagai
neurotansmitter

Disimpan juga secara


ekstraneuronal, fungsi
belum diketahui dengan
pasti, terdapat di dalam
sel-sel enterokromafin
serta trombosit

5-HT tersimpan dalam


granula terikat dengan
ATP serta protein

Serotonin akan
dibebaskan dari granula,
jika sel dirangsang
melalui eksositosis dan
mengaktifkan reseptor
spesifik

PROSTAGLANDIN

Fisiologi Prostaglandin

Awalnya diidentifikasi di dalam semen


&dipercaya berasal dari kelenjar prostat,
namun produksi dan efek senyawa ini tidak
terbatas di sistem reproduksi
Turunan asam lemak 20 karbon ini adalah
salah satu pembawa pesan kimiawi yang
paling banyak ditemukan di tubuh.
Prostaglandin dibentuk oleh hampir semua
jaringan dari asam arakidonat, suatu
konstituen asam lemak fosfolipid di
membran plasma.

Contd

Oleh rangsangan yang sesuai, asam arakidonat


dilepaskan dari membran plasma oleh suatu enzim
terikat membran dan kemudian diubah menjadi
prostaglandin, yang bekerja secara parakrin
Setelah bekerja, prostaglandin cepat diinaktifkan
oleh enzim-enzim lokal sebelum bahan ini
memperoleh akses ke darah;
atau jika berhasil mencapai sistem sirkulasi maka
akan cepat diuraikan saat pertama kali melewati
paru sehingga tidak tersebar melalui sistem arteri
sistemik.

Struktur

Prostaglandin dinamai sesuai golongannya yang


terdiri dari 3 kelompok PGA, PGE, dan PGF
berdasarkan variasi struktural di cincin lima
karbon yang terdapat di salah satu ujungnya.

Di dalam setiap kelompok, diidentifikasi lagi


berdasarkan jumlah ikatan rangkap yang
terdapat di dua rantai samping yang menonjol
dari struktur cincin
contoh: PGE1 memiliki satu ikatan rangkap dan
PGE2 memiliki dua ikatan rangkap)

Sintesis

Prostaglandin dan turunan-turunan asam


arakidonat lainnya yang terkait erat yaitu,
prostasiklin, tromboksan, dan leukotrien
secara kolektif dinamai eikosanoid
Prostaglandin memiliki beragam efek.
Variasi kecil dalam struktur prostaglandin
menyebabkan perbedaan besar dalam efek
biologis
Molekul prostaglandin yang sama bahkan
dapat menimbulkan efek berbeda di jaringan
yang berbeda

Jenis-Jenis Prostaglandin

Reseptor

Parturition

Agregasi Trombosit

Inflamasi

Respon tubuh normal saat terjadi


kerusakan jaringan tubuh
menyingkirkan agen perusak dan
memperbaiki jaringan yang rusak
PGE2 menginduksi inflamasi dan
meningkatkan efek mediator inflamasi
lain

Manifestasi lokal inflamasi


Rubor: Kemerahan yang terjadi saat inflamasi
Calor : Panas saat inflamasi
Keduanya terjadi sebagai efek vasodilatasi dan naiknya aliran
darah menuju area inflamasi

Turgor

: Pembengkakan jaringan inflamasi

Kenaikan permeabilitas kapiler protein plasma dan eksudat


masuk ke ruang interstisial

Dolor : Rasa sakit saat inflamasi


Stimulasi reseptor nyeri, panas, dan tekanan
Zat kimia yang dilepaskan oleh sel yang rusak
Mediator inflamasi (prostaglandin)

Manifestasi sistemik inflamasi


Leukocytosis
Kenaikan tingkat sedimentasi
eritrosit
Demam
Sakit kepala
Kehilangan nafsu makan

Demam

Kenaikan set-point temperatur pada


hipotalamus

Infection,
toxins,
injury,
inflammation

Leukosit
(Monosit,
Neutrofil,
Limfosit)
Endotelium,
sel glial, sel
mesenkim

Sitokin
Endogenous
pyrogens
(heat
producers
agents)
IL-1, IL-2,
TFN

Endotelium
hipotalamus
Produksi
PGE2

Kenaikan
set-point
hipotalamus
termoregulat
or

DEMAM

Patofisiologi Prostaglandin
Patofisiologi

Pencernaan

Reproduksi

Peptic Ulcer

Pernapasan

Dysmenorrhe
a

Pneumonia

Dysmenorrhea

Rasa nyeri disertai kram saat


menstruasi yang berkaitan dengan
ovulasi, dan tidak berkaitan dengan
gangguan pelvis.

Gejala
Mual

Muntah

Sakit
punggun
g

Menggig
il

Diare

Sakit
kepala

Depresi

Sakit di
Payudar
a

Patofisiologi
Sel
endometrium
uterus
PGF2 ALPHA

Sekresi
prostaglandin
Darah Menstruasi

Stimulator
Kontraksi otot
polos
miometrium
Konstriksi
pembuluh darah
uterus

Memperburuk
hypoxia uterus

Rasa nyeri

Pneumonia

Infeksi berat jaringan paru-paru


dikarenakan mikroorganisme
Koloni bakteri dalam paru-paru dapat
merangsang reaksi inflamasi terhadap
hospes
Bakteri mengeluarkan toxin yang
merusak sel hospes

Pneumococcal
pneumonia

Patofisiologi
Tahap 1: Hiperemia
Inflamasi awal di paru-paru

Sel mediator dilepaskan dari sel


mast setelah aktivasi sel imun

Pembengkakan dan edema


Kapiler dan alveolus

Degranulasi sel mast dan

prostaglandin E2

+histamin Jalur Komplemen


Plasma ke ruang interstisial

Vasodilatasi pulmonalis
Aliran darah
Permeabilitas kapiler

Gejala
Pernapasa
n cepat

Demam
dan
menggigil

Sakit pada
dada

Sputum
berwarna
kecoklatan

Nafas
berderik

Bunyi
berkertak

Kelelahan

Nyeri
pleura

Dyspnea

Hemoptysi
s

Peptic Ulcer

Berkaitan
dengan
prostaglandin
Pertahanan
intrinsik/Faktor
defensif:
Melindungi
membran mukosa
dari luka
Faktor agresif:
NSAIDs

PROSTAGLANDIN E2 menstimulasi
sekresi mukosa dan sekresi bikarbonat
Inhibitor enzim COX pembentuk PG.

Tahap 4
Tahap
3
Tahap
2
Tahap 1
Penurunan
sekresi mukus
dan bikarbonat
oleh sel epitel
menyebabkan
pertahanan

NSAIDs
Penurunan
Kerusakan
menginhibisi
aliran darah
mikrovaskuler
enzim COX dan
mukosa
Peningkatan
menaikkan
VASOKONSTRIKS granulosit pada
sekresi asam
I
endotelvaskuler
Aliran darah gastroduodenal
dan terjadi
kerusakan
nekrosis
epitel dan
endotel
Terjadinya
ischemia

FARMAKOLOGI

Vaskular

PG D2
PG
F2
PGE2

flushing
hidung tersumbat
hipotensi
vasokonstriktor untuk arteri
pulmoner
vena hipertensi
Vasodilatasi
Penurunan tekanan darah

Platelet
PGE2
Konsentrasi
rendah :
meningkatkan
agregasi
platelet
Konsentrasi
tinggi :
menghambat
agregasi
platelet

PGD2
dan
PGI2
menghambat
agregasi
platelet

Sistem Imun
PGE2 dan PGI2 menurunkan fungsi limfosit

dan proliferasi sel T

Gagal transplantasi
PGI2 menghambat kegagalan transplantasi
Menurunkan proliferasi sel T dan rejeksi

Inflamasi
PGE2 bekerja pada T-Limfosit menginhibisi

proliferasi antigen-driven dan mitogen-induced-Blymphocyte


PGE2 menekan respon humoral dengan

mencegah diferensiasi sel B limfosit ke sel


pensekresi antibodi

Rheumatoid arthritis
Kompleks imun terdeposit pada sendi yang

terinfeksi respon inflamasi


Limfosit dan makrofag terakumulasi pada sinovial,
dimana PMNs pada cairan sinovial.
Infeksi
Pemakaian NSAID potensi lebih besar untuk

terkena infeksi

Otot Polos
1. Otot Bronkial dan Trakial

PGF2 and PGD2

Kontraksi otot bronkial


dan trakial

PGE2 and PGI2

relaksasi otot bronkial


dan trakeal

PGI2
Prostaglandin
endoperoxides and
TxA2

Bronkodilasi
Kontriksi human
bronchial smooth
muscle

2. Organ Reproduksi

wanita
Kontraks
i Uterus

Relaksas
i

PGF2 di
konsentra
si rendah

PGI2 di
konsentra
si tinggi

PGE2 di
konsentra
si rendah

PGE2 di
konsentra
si tinggi

sensitivitas terhada
respon kontraktil
yang paling menon
menjelang
menstruasi,

sedangkan relaksas
terbesar pada
pertengahan siklus.

pria
rendah dalam
Prostaglandi semen
kemandulan
n

PGE1

Meningkatkan
ereksi penis dg
relaksasi otot
polos dr corpora
cavernossa

GIT
Meningkatkan kerja otot polos pada
GIT mengurangi waktu transit di
usus halus dan colon
Prostaglandin meningkatkan motilitas
usus PGE2 (via EP3) dan PGF2 (via reseptor FP)
Otot
Longitudin
al

Otot
Sirkuler

menghasilkan kontraksi otot longitudinal


usus sehingga merangsang sekresi cairan
usus, menyebabkan diare

Kontraksi dalam menanggapi PGF2


Relaks : PGE2 (via reseptor EP4)

Gastric and Intestinal Secretions

PGE2
&
PGEI2

Meningkatkan
sekresi lendir
(sitoproteksi)
Menghambat
sekresi asam
lambung

Ginjal
Meningkatkan
pelepasan renin
PGE2 dan
PGI2

Meningkatkan filtrasi
glomerulus (efek
vasodilatasi)
Meningkatkan eksresi
air dan natrium

Mata

PGF2

Menginduksi
penyempitan otot
sfingter iris

efek keseluruhannya dalam mata adalah:


menurunkan tekanan intraokular (TIO)
dengan meningkatkan aliran aqueus humor
mata melalui uveoscleral dan jalur
trabecullar meshwork

Organ Neuroendokrin
PGE2

Meningkatka
n

Growth
Hormone

Prolaktin

TSH, ACTH,
FSH dan LH

Menurunkan

Produksi
Steroid
di
korteks
adrenal

Progester
on
pematang
an oosit
cepat

Tulang

PG adalah modulator kuat metabolisme


tulang.
PGE2 merangsang pembentukan tulang
(osteoblast) dan resorpsi (osteoklast)
yang mempengaruhi kekuatan tulang
dan komposisi

(Narumiya et al, 1999;. Smyth dan


FitzGerald, 2003).

OBAT PENGHAMBAT
PROSTAGLANDIN

1. NSAID

Kerja dari
obat
golongan
NSAID

menghambat
dikeluarkann
ya
prostagladin

sehing
ga

Efek analgesik

Antipiretik
Agen
antiinflamasi
untuk
meredakan
nyeri

Farmakoterapi

Efek Antiinflamasi lebih kuat daripada efek


antipiretiknya

Tidak dianjurkan untuk sakit kepala ringan


dan demam lebih cocok aspirin &
asetaminofen

Lebih cocok untuk mengurangi


pembengkakan, nyeri, dan kekakuan sendi

Waktu paruh singkat

Interaksi Obat : Tidak boleh dipakai


bersama dengan aspirin karena
efeksampingya sama dan dapat

Salah satu obat


golongan
NSAIDs sejenis
aspirin yang
dapat dibeli
bebas

Kortikosteroid

Form

Prednisone

Route

Strength

Concentrate

Oral

5 mg/mL

Solution

Oral

5 mg/5 mL

Tablet

Oral

1 mg, 2.5 mg, 5 mg, 10 mg, 20 mg, 50 mg

Tablet, delayed release

Oral

1 mg, 2 mg, 5 mg

Indikasi

Kontraindika
si

Insufisiensi adrenal, asma,


penyakit jaringan ikat,
penyakit hati, penyakit pada
mata, penyakit ginjal, penyakit
pernapasan, gangguan
inflamasi dan alergi.
Diabetes Mellitus, Ulkus
Peptikum, Psikosis,
Osteoporosis, Infeksi.

Side Effects

Jangka
Pendek
Jangka
Panjan
g

hiperglikemia dan intoleransi glukosa,


hipokalemia, gangguan pencernaan
dan ulserasi, depresi reversibel dari
hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA),
depresi, delusi, halusinasi

HPA suppresions, penampilan


Cushingoid, hirsutisme atau virilism,
impotensi, dan ketidakteraturan
menstruasi, penyakit ulkus peptikum,
katarak dan peningkatan intraokular
tekanan / glaukoma

Farmakokinetik
Absorbsi

Mudah diserap dari saluran pencernaan.


100% di absorbsi.

Distribusi

Volume distribusi ditemukan menjadi 2,8


liter dan protein plasma mengikat adalah
70 - 90%.

Metabolism
e

Diaktifkan oleh enzim dehydrogenases


11-hidroksisteroid. Di hati

Eliminasi

Diekskresikan dalam urin sebagai sulfat


dan glukuronida konjugasi

Farmakodinamik

Allograft rejection
Asma
Lupus eritematosus sistemik
Prednisone memiliki beberapa aktivitas
mineralokortikoid dan dengan demikian
dapat mempengaruhi pertukaran ion
dalam ginjal.

Referensi

DiPiro, Joseph. 2005. Pharmacotherapy : A Patophysiologic Approach. New York :


McGraw-Hill

Goodman, Louis S., Gilman, Alfred, et al. 2006. Goodman & Gilmans The
Pharmacological Basis of Therapeutics Ed. 11. New York : McGraw-Hill

Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


2012. Farmakologi dan Terapi Edisi V. Jakarta : Badan Penerbit FKUI

Corwin, Elizabeth J. 2006. Handbook of Pathophysiology, 3 rd edition. Philadelphia:


Lippincott Williams & Wilkins

Hatazawa, Ryo et al. American Journal of Physiology Gastrointestinal and Liver


Physiology. Published 1 October 2007

Kee, Joyce L. & Evelyn R. Hayes. Farmakologi. 1996. Penerbit Buku Kedokteran
EGC:Jakarta

Lippincott Team. 2011. Professional Guide to Pathophysiology, 3 rd edition.


Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins

Sherwood, L. (2009).Fisiolog Manusia: Dari Sel ke Sistem. 6th ed. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC, pp.827-828.

Silverthorn, D., Hill, D. and Silverthorn, D. (2009).Student workbook for Human


physiology, an integrated approach, fifth edition. San Francisco, Calif.: Benjamin
Cummings.

Simmons, Mark A. 2012. Pharmacology An Illustrated Review. New York : ISBN

Bagaimana histmaine membuat jembatan


aktin-miosin ?
Mengapa histamin menyebabkan konstriksi
pada bronkus dan dilatasi pada otot polos
lain?
Mengapa instoksikasi histamin menyebabkan
diare?
Mengapa ketika terjadi anafilaksis diberikan
epinefrin?
Bagaimana mekanisme signaling anti
histamine ?
Jelaskan mekanisme antagonis H3 dan H4!
Bagaimana efek kerja anti histamine di SSP ?
Apa saja penyebab alergi?

TAMBAHAN

Bagaimana histmaine membuat jembatan aktinmiosin ?


Mengapa histamin menyebabkan konstriksi pada
bronkus dan dilatasi pada otot polos lain?

Mekanisme Reseptor H1

Mekanisme Kontraksi Relaksasi Otot


Polos Pembuluh darah

Mengapa instoksikasi histamin


menyebabkan diare?

Intoleransi histamine

Intoleransi histamin adalah hasil dari


ketidakseimbangan akumulasi histamin dan
kapasitas untuk degradasi histamin.
Disebabkan karena berkurangnya aktivitas DAO
yang disebabkan oleh penyakit gastrointestinal
atau mengkonsusi penghambat DAO
Ingested histamine mencapai GIT tidak
didgeradasi oleh DAO mengikat reseptor
spesifik kontaksi otot polos usus & dilatasi
pembuluh darah di sekitarnya

Metabolisme Histamin

Obat-obatan yang menghambat


pengeluaran DAO

Bagaimana
Bagaimana

mekanisme
mekanisme

signaling anti histamine ?


antagonis H3 dan H4 ?

Antihistamines: Mechanism of action


.

Reseptor berdampingan
dengan 2 bentuk konformasi
(acive&inactive site)

Histamin berperan sebagai


agonis pada konfrormasi
aktif reseptor H1 dan
menggerser kesimbangan ke
arah konformasi aktif

Antihistamine bebereran
seagai inverse agonist
yang mengikat dan
menstabilkan konformasi
reseptor H1, dan menggerser
kesetimbangan kearah
reseptor inaktiv

Meskipun tidak adanya

Antgonis reseptor H2

Antagonsit reseptor H2 (H2 blocker)


secara resversibel & kompetitif
mengahambat ikatan histami ke eseptor
H2
Menghasikkan suppresi pada sekresi
lambung & asetilkolin-terinduksi asam
labung

Antagonis Reseptor H3 & H4

Farmakologi reseptor H3&H4 masih merupakan


daerah aktiv penelitian, belum ada obat yang
secara selektif terhadap reseptor H3&H4 yang
diperbolehkan untuk penggunaan klinis.
Reseptor H3 diperkirakan memberikan feedback
inhibitoin dari efek tertentu histamin di CNS & sel
ECL
Antagonis reseptor H4 merupakan area yang
menjanjikan untuk pengembangan obat-obat
inflamasi yang dipengaruhi mast cell dan
eusinophils

Mengapa ketika terjadi anafilaksis


diberikan adrenalin?

Mengapa ketika terjadi anafilaksis


diberikan adrenalin?
Sampai sekarang adrenalin masih merupakan obat pilihan
pertama untuk mengobati syok anafilaksis. Obat ini
berpengaruh untuk meningkatkan tekanan darah,
menyempitkan pembuluh darah, melebarkan bronkus, dan
meningkatkan aktivitas otot jantung.
Adrenalin bekerja sebagai penghambat pelepasan histamin
dan mediator lain yang poten.
Mekanisme kerja adrenalin adalah meningkatkan cAMP
dalam sel mast dan basofil sehingga menghambat
terjadinya degranulasi serta pelepasan histamine dan
mediator lainnya.
Selain itu adrenalin mempunyai kemampuan memperbaiki
kontraktilitas otot jantung, tonus pembuluh darah perifer
dan otot polos bronkus.

Bagaimana efek kerja anti histamine di


SSP?

BBB

Most of the older antihistamines are


lipophilic (literally, fat loving), which means
theycross the blood-brain barrier and can
dissolve in your brain (which is 60% fat).

Apa saja sumber-sumber alergi ?

Sumber sumber Alergi

Você também pode gostar