Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
NURUL AISYAH
KINANTI KHANSA
ELISA
MONICA ARNADY
PUTU DEWI PRAMESTI
CHAVELLA AVATARA
DISCKA WINDA
A RINCIANI PUTRI
MITAYANI
SAFINA
INES DAWIYAH
Outline
Autacoid
Autos (self) ; Akos (medicinal
agent/remedy)
Hormon
Diproduksi oleh sel spesifik
Contoh : Insulin hanya diproduksi
oleh sel B Langerhans
Cont.
Fungsi Autacoid
Secara umum :
Inflammation
Allergic reactions
Anaphylactic
reactions
Neurotransmission
Gastric acid secretion
Neuroendocrine
regulation
Di SSP :
Wakefulness
Decreased Appetite
Regulation of
drinking
Regulation of
temperature
Secretion of ADH
Control of blood
pressure
Perception of pain
Contoh Autacoid
Decarboxylated
Amino Acids
Polipeptida
Eucosanoid
Nervous Tissue
Autocoids
Histamin
Angiotensin
Leukotrien
Histamin
Serotonin
Plasmakinin
Tromboxan
Serotonin
Vasopressin
Prostaglandin
Prostaglandin
Vasoactive
Intestinal
Polypeptide
HISTAMIN
Histamin
Fungsi Histamin
Reseptor Histamin
Gambar Reseptor
Mekanisme Reseptor H1
Mekanisme Reseptor H2
Reseptor H1 dan H2
Patofisiologi Histamin
Reaksi Histamin
1. Antigen-mediated histamine release
Histamin dilepaskan karena terdapat interaksi antara antibodi
dengan antigen. Hal ini mengakitbatkan degranulasi darimass
celldan basophil.
Proses ini dimulai dari adanya alergen / antigen yang ditangkap
oleh makrofag (salah satuantigen presenting cell /APC). Lalu
timbul sinyal di MHC II (Major Histocompatibility complex)yg
terdapat di permukaan APC yang dibawa ke limfosit T terutama
T helper. Limfosit akan mengenali dan memerintahkan sel B
(limfosit B) untuk menghasilkan IgE. IgE bertemumast celldan
menempel disana.
Jika alergen masuk lagi (second exposure) antigen tersebut
tidak akan melewati jalur seperti sebelumnya, tapi langsung
mengikat IgE yang sudah menempel dimast cell, maka akan
terjadi pelepasan histamine
Reaksi Histamin
2.Non-antigen-mediated histamine
release
Selain dilepaskan karena adanya respon
imunologis, histamin juga dapat
dilepaskan karena obat, racun, atau
senyawa2 lain yang dapat mengganggu
bahkan merusak dinding sel dan
memancing pelepasan histamin. Atau
bisa juga diakibatkan oleh suhu atau
rangsangan mekanis lain.
1.
2. Otot Halus:
3. Kelenjar Eksokrin :
4. CNS
- Histamin terbentuk secara lokal di otak dan
diyakini menjadi waking amine", berperan
dengan "meningkatkan sensitivitas daerah
otak besar untuk eksitasi input"
5. Efek lain
Kontraindikasi Histamin
Intoksikasi Histamin
Reaksi anafilaksis :
Pengobatan Anafilaksis
Pemberian adrenalin
lewat IM atau SC
Pemberian
kortikosteroid
Pemberian infus jika
terjadi hipotensi
Interaksi Obat
ANTIHISTAMIN
Antagonis
Reseptor H-1
Antagonis
Reseptor H-2
Farmakokinetik
First Generation AH1
Efek Samping
First Generation AH1
Interaksi Obat
First Generation AH1
Farmakokinetik
Farmakokinetika AH2
Obat
Bioavailabilitas
Cimetidin
70%
Sekitar 2 jam
Ranitidine
50 %
1,7-3 jam
Famotidine
40-50%
3-8 jam
Nizatidin
>90 %
3-8 jam
Famotidine
Nizatidine
SEROTONIN
Serotonin
5-hydroxytryptamine
(5-HT,
serotonin)
adalah regulator otot polos dalam sistem
kardiovaskular dan saluran gastrointestinal,
peningkat
agregasi
trombosit,
dan
neurotransmitter di sistem saraf pusat (SSP).
SINTESIS
Metabolisme
GIT
(Enterochromaffin
Cells)
Trombosit
5 HT tidak
terbentuk, namun
sebagai tempat
penyerapan,
penyimpanan, dan
pelepasan
endocytotic 5 HT
FISIOLOGI
SEROTONIN
Sistem
Kardiovaskuler
Kontraksi, terutama di
splanknikus, ginjal,
paru,
dan vasculatures
serebral
Induksi respon oleh
jantung
yang merupakan hasil
dari aktivasi beberapa
subtipe 5-HT-reseptor,
stimulasi atau
penghambatan
aktivitas saraf otonom,
atau dominasi
tanggapan refleks
untuk 5-HT
Patofisiologi Serotonin
Migrain
Penyakit saluran cerna
Aritmia dan kematian jantung mendadak
FARMAKOTERAPI
Agonis Serotonin
SUMATRIPTAN
Sumatriptan adalah agonis selektif reseptor 5-HT
1 dan
sangat efektif dalam mengobati serangan akut migrain,
namun tidak berguna dalam pencegahan.
Obat ini mengurangi mual dan muntah, tapi sakit kepala
bisa kambuh.
Diberikan secara oral atau dengan subkutan yang rute.
Bioavailabilitas dosis oral hanya 14 %; dengan demikian,
dosis oral beberapa kali lebih besar dari dosis subkutan.
Efek samping : panas di tempat suntikan, sakit leher,
pusing, dan kesemutan dari tangan.
Kontraindikasi : gejala penyakit jantung iskemik, angina,
dan
hipertensi
karena
dapat
menyebabkan
vasokonstriksi koroner.
Antagonis Serotonin
Metilsergid (Deseril-retard)
Antagonis pada reseptor 5-HT2
yang kuat
Indikasi : untuk pofilaksis
migrain serta pada sindrom
karsinoid.
Kontraindikasi : terkadang karena
kerjanya merusak pembuluh
darah, kontraindikasi pada
penyakit-penyakit pembuluh
darah.
Efek samping : rangsang muntah,
pusing, keluhan pektanginosis,
parestesia, dan halusinasi pada
orang-orang tertentu.
Dosis : 0,5 2 mg per hari
Serotenergic Drugs
5HT1A
5HT1D
5HT2A/2C
methysergide, trazodone,
risperidone, ketanserin treat
migraine, depression,
schizophrenia (antagonist)
5HT3
5HT4
FARMAKOLOGI
SEROTONIN
Serotonin terdapat
dalam sejumlah
besar jaringan
tanaman dan
hewani
Serotonin akan
dibebaskan dari granula,
jika sel dirangsang
melalui eksositosis dan
mengaktifkan reseptor
spesifik
PROSTAGLANDIN
Fisiologi Prostaglandin
Contd
Struktur
Sintesis
Jenis-Jenis Prostaglandin
Reseptor
Parturition
Agregasi Trombosit
Inflamasi
Turgor
Demam
Infection,
toxins,
injury,
inflammation
Leukosit
(Monosit,
Neutrofil,
Limfosit)
Endotelium,
sel glial, sel
mesenkim
Sitokin
Endogenous
pyrogens
(heat
producers
agents)
IL-1, IL-2,
TFN
Endotelium
hipotalamus
Produksi
PGE2
Kenaikan
set-point
hipotalamus
termoregulat
or
DEMAM
Patofisiologi Prostaglandin
Patofisiologi
Pencernaan
Reproduksi
Peptic Ulcer
Pernapasan
Dysmenorrhe
a
Pneumonia
Dysmenorrhea
Gejala
Mual
Muntah
Sakit
punggun
g
Menggig
il
Diare
Sakit
kepala
Depresi
Sakit di
Payudar
a
Patofisiologi
Sel
endometrium
uterus
PGF2 ALPHA
Sekresi
prostaglandin
Darah Menstruasi
Stimulator
Kontraksi otot
polos
miometrium
Konstriksi
pembuluh darah
uterus
Memperburuk
hypoxia uterus
Rasa nyeri
Pneumonia
Pneumococcal
pneumonia
Patofisiologi
Tahap 1: Hiperemia
Inflamasi awal di paru-paru
prostaglandin E2
Vasodilatasi pulmonalis
Aliran darah
Permeabilitas kapiler
Gejala
Pernapasa
n cepat
Demam
dan
menggigil
Sakit pada
dada
Sputum
berwarna
kecoklatan
Nafas
berderik
Bunyi
berkertak
Kelelahan
Nyeri
pleura
Dyspnea
Hemoptysi
s
Peptic Ulcer
Berkaitan
dengan
prostaglandin
Pertahanan
intrinsik/Faktor
defensif:
Melindungi
membran mukosa
dari luka
Faktor agresif:
NSAIDs
PROSTAGLANDIN E2 menstimulasi
sekresi mukosa dan sekresi bikarbonat
Inhibitor enzim COX pembentuk PG.
Tahap 4
Tahap
3
Tahap
2
Tahap 1
Penurunan
sekresi mukus
dan bikarbonat
oleh sel epitel
menyebabkan
pertahanan
NSAIDs
Penurunan
Kerusakan
menginhibisi
aliran darah
mikrovaskuler
enzim COX dan
mukosa
Peningkatan
menaikkan
VASOKONSTRIKS granulosit pada
sekresi asam
I
endotelvaskuler
Aliran darah gastroduodenal
dan terjadi
kerusakan
nekrosis
epitel dan
endotel
Terjadinya
ischemia
FARMAKOLOGI
Vaskular
PG D2
PG
F2
PGE2
flushing
hidung tersumbat
hipotensi
vasokonstriktor untuk arteri
pulmoner
vena hipertensi
Vasodilatasi
Penurunan tekanan darah
Platelet
PGE2
Konsentrasi
rendah :
meningkatkan
agregasi
platelet
Konsentrasi
tinggi :
menghambat
agregasi
platelet
PGD2
dan
PGI2
menghambat
agregasi
platelet
Sistem Imun
PGE2 dan PGI2 menurunkan fungsi limfosit
Gagal transplantasi
PGI2 menghambat kegagalan transplantasi
Menurunkan proliferasi sel T dan rejeksi
Inflamasi
PGE2 bekerja pada T-Limfosit menginhibisi
Rheumatoid arthritis
Kompleks imun terdeposit pada sendi yang
terkena infeksi
Otot Polos
1. Otot Bronkial dan Trakial
PGI2
Prostaglandin
endoperoxides and
TxA2
Bronkodilasi
Kontriksi human
bronchial smooth
muscle
2. Organ Reproduksi
wanita
Kontraks
i Uterus
Relaksas
i
PGF2 di
konsentra
si rendah
PGI2 di
konsentra
si tinggi
PGE2 di
konsentra
si rendah
PGE2 di
konsentra
si tinggi
sensitivitas terhada
respon kontraktil
yang paling menon
menjelang
menstruasi,
sedangkan relaksas
terbesar pada
pertengahan siklus.
pria
rendah dalam
Prostaglandi semen
kemandulan
n
PGE1
Meningkatkan
ereksi penis dg
relaksasi otot
polos dr corpora
cavernossa
GIT
Meningkatkan kerja otot polos pada
GIT mengurangi waktu transit di
usus halus dan colon
Prostaglandin meningkatkan motilitas
usus PGE2 (via EP3) dan PGF2 (via reseptor FP)
Otot
Longitudin
al
Otot
Sirkuler
PGE2
&
PGEI2
Meningkatkan
sekresi lendir
(sitoproteksi)
Menghambat
sekresi asam
lambung
Ginjal
Meningkatkan
pelepasan renin
PGE2 dan
PGI2
Meningkatkan filtrasi
glomerulus (efek
vasodilatasi)
Meningkatkan eksresi
air dan natrium
Mata
PGF2
Menginduksi
penyempitan otot
sfingter iris
Organ Neuroendokrin
PGE2
Meningkatka
n
Growth
Hormone
Prolaktin
TSH, ACTH,
FSH dan LH
Menurunkan
Produksi
Steroid
di
korteks
adrenal
Progester
on
pematang
an oosit
cepat
Tulang
OBAT PENGHAMBAT
PROSTAGLANDIN
1. NSAID
Kerja dari
obat
golongan
NSAID
menghambat
dikeluarkann
ya
prostagladin
sehing
ga
Efek analgesik
Antipiretik
Agen
antiinflamasi
untuk
meredakan
nyeri
Farmakoterapi
Kortikosteroid
Form
Prednisone
Route
Strength
Concentrate
Oral
5 mg/mL
Solution
Oral
5 mg/5 mL
Tablet
Oral
Oral
1 mg, 2 mg, 5 mg
Indikasi
Kontraindika
si
Side Effects
Jangka
Pendek
Jangka
Panjan
g
Farmakokinetik
Absorbsi
Distribusi
Metabolism
e
Eliminasi
Farmakodinamik
Allograft rejection
Asma
Lupus eritematosus sistemik
Prednisone memiliki beberapa aktivitas
mineralokortikoid dan dengan demikian
dapat mempengaruhi pertukaran ion
dalam ginjal.
Referensi
Goodman, Louis S., Gilman, Alfred, et al. 2006. Goodman & Gilmans The
Pharmacological Basis of Therapeutics Ed. 11. New York : McGraw-Hill
Kee, Joyce L. & Evelyn R. Hayes. Farmakologi. 1996. Penerbit Buku Kedokteran
EGC:Jakarta
Sherwood, L. (2009).Fisiolog Manusia: Dari Sel ke Sistem. 6th ed. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC, pp.827-828.
TAMBAHAN
Mekanisme Reseptor H1
Intoleransi histamine
Metabolisme Histamin
Bagaimana
Bagaimana
mekanisme
mekanisme
Reseptor berdampingan
dengan 2 bentuk konformasi
(acive&inactive site)
Antihistamine bebereran
seagai inverse agonist
yang mengikat dan
menstabilkan konformasi
reseptor H1, dan menggerser
kesetimbangan kearah
reseptor inaktiv
Antgonis reseptor H2
BBB