Você está na página 1de 2

NO

2.

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Risiko terjadinya
defisit volume
cairan b.d.
kegagalan
mekanisme
regulatory

TUJUAN
Setelah dilakukan tindakan
perawatan diharapkan tidak
terjadi defisit volume cairan,
dengan kriteria :
1. Bebas
tanda-tanda
dehidrasi
2. Balance cairan tercapai
3. Nilai hematokrit dbn

PERENCANAAN
INTERVENSI

RASIONAL

1. Timbang BB setiap hari dengan menggunakan skala dan 1.


pada waktu yang sama.

2. Monitor intake dan output cairan/24 jam.

2.

3. Pantau TD, nadi dan tekanan arteri rerata.

3.

4. Evaluasi turgor kulit, membran mukosa, keadaan fontanel

4.

5. Kaji lokasi tempat masuknya cairan IV/jam.

5.

6. Pantau pemeriksaan lab. Sesuai indikasi : Ht dan kalium 6.


serum

7. Berikan infus parenteral.

7.

8.

BB adalah indikator paling sensitif dari


keseimbangan cairan. Ketidakadekuatan
penambahan BB dpt dihub. Dgn
ketdkseimbangan air atau ketidakadekuatan
masukan kalori.
Haluaran hrs 1-3 ml/kg/jam sementara
kebut. Cairan kira-kira 80-100 ml/kg/hr
pada hari ketiga pasca kelahiran
Kehilangan
25%
volume
drh
mengakibatkan syok dengan TAR krg dr 25
mmHg menandakan hipotensi
Kehilangan/perpindahan
cairan
yang
minimal dpt dgn cepat menimbulkan
dehidrasi, terlihat oleh turgor kulit yang
buruk, membran mukosa kering dan
fontanel cekung.
Pembengkakan dpt menandakan tjd
infiltrasi cairan atau plester terlalu ketat.
Aliran balik darah disebabkan oleh
penurunan cairan mungkin menyumbat
jarum
Dehidrasi meningkatkan kadar hematokrit
diatas nilai normal 45%-53%. Hipokalemia
dapat terjadi karena kehilangan melalui
selang nasogastrik, diare atau muntah.
Kadar kalium berlebihan (hiperkalemia)
dapat
diakibatkan
dari
kesalahan
penggantian, perpindahan kalium dari
ruangan intraselular ke ekstraselular,
asidosis atau gagal ginjal.
Penggantian cairan menambah volume
darah;
membantu
mengembalikan
vasokonstriksi berkenaan dengan hipoksia,
asidosis dan pirau kanan ke kiri melalui
PDA.

3.

Perubahan
perfusi
jaringan
b.d
berkurangnya
komponen seluler yang
penting
untuk
menghantarkan
oksigen/zat nutrisi

Setelah dilakukan tindakan


keperawatan
perfusi
jaringan klien adekuat
dengan criteria :
- Membran mukosa merah
muda
- Conjunctiva tidak anemis
- Akral hangat
- TTV dalam batas normal

Monitor TTV,pengisian kapiler,warna kulit dan membaran


mukosa
Tinggikan posisi kepala tempat tidur
Periksa adanya keluhan nyeri
Catat keluhan rasa dingin
Pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat
Beri oksigen sesuai kebutuhan
Kolaborasi dalam pemeiksaan lab : HB,HMT,SDM.

4.

Intoleransi aktivitas b.d Setelah diberikan tindakan


ketidakseimbangan
keperawatan klien toleran
kebutuhan pemakaian terhadap aktivitas dengan
dan suplai oksigen
criteria :
- Kebutuhan ADL terpenuhi

Kaji kemampuan anak dlm melakukan memenuhi ADL


Monitor TTV,respon fisiologis selama,setelah melakukan
aktivitas
Beri informasi pada anak/klg untuk berhenti melakukan aktivitas
jika terjadi peningkatan TTV atau pusing
Beri bantuan dalam beraktivitas/ambulasi bila perlu
Prioritaskan jadwal askep untuk meningkatkan istirahat

Você também pode gostar