Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Standar Pelayanan Minimal Alat dan Tempat pada Bayi dan Balita
2.1.1 Standar tempat pelayanan
2.1.1.1 Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh pemerintah daerah
setempat (tata kota), tidak berbaur dengan kegiatan umum lainnya seperti
pusat perbelanjaan, tempat hiburan, sejenisnya.
2.1.1.2 Tidak berdekatan dengan lokasi bentuk pelayanan sejenisnya dan juga agar
sesuai dengan fungsi sosialnya yang salah satu fungsinya adalah mendekatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
2.1.2 Standar Tata Ruang
2.1.2.1 Setiap ruang periksa mempunyai luas 2x3 meter
2.1.2.2 Setiap bangunan pelayanan, minimal mempunyai ruang periksa, ruang
administrasi/kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu dan kamar mandi/
WC, masing-masing 1 buah.
2.1.2.3 Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan.
2.1.2.4 Lebih bagus jika ada ruangan khusus rooming in / rawat gabung, dan ruang
laktasi.
Jenis Alat
Jumlah
Stetoskop
Timbangan bayi
Termometer
Penghisap lendir
Ambubag (bayi)
Lampu sorot
Penghitung Nadi
10
Sterilisator
11
12
Metlin (lila)
13
Sarung tangan
14
Celemek
15
Masker
16
17
Pengaman mata
18
19
Tempat sampah
20
Tempat plasenta
21
Gunting (biasa,perban)
22
Suction
23
Handuk
Jenis Alat
Jumlah
Klem
Kocher
Korentang
Penghisap lendir
Handscon
Gunting benang
Duk steril
10
Pinset (anatomis,ciruge)
11
12
Kapas
13
Kain kasa
14
Plester
2.2 Proses Pelayanan pada bayi dan balita menurut program pemerintah
2.2.1 Pelayanan Pada Bayi
1) Pengertian Bayi
Menurut Soetjiningsih (2004), bayi adalah usia 0 bulan hingga 1 tahun, dengan
pembagian masa neonatal, yaitu usia 0 28 hari. Masa neonatal dini yaitu usia 0 7
hari Masa neonatal lanjut, yaitu usia 8 28 hari. Masa pasca neonatal yaitu usia 29
hari 1 tahun. Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 1 tahun, namun
tidak ada batasan yang pasti. Pada masa ini manusia sangat lucu dan menggemaskan
tetapi juga rentan terhadap kematian. Kematian bayi dibagi menjadi dua, kematian
neonatal (kematian di 27 hari pertama hidup), dan post-natal (setelah 27 hari).
2) Pengertian Pelayanan Pada Bayi
Pengertian pelayanan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pelayanan adalah
menolong menyediakan segala apa yang diperlukan orang lain seperti tamu atau
pembeli.
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standart yang di
berikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari
sampai dengan 12 bulan setelah bayi lahir.
3) Jadwal Kunjungan Bayi
Pelaksanaan kunjungan neonatus dan bayi baru lahir:
a) Kunjungan I
Dilakukan pada 6 jam pertama setelah persalinan.
1. Menjaga agar bayi tetap hangat dan kering.
2. Menilai penampilan bayi secara umum yaitu bagaimana penampakan bayi
secara keseluruhan dan bagaimana ia bersuara yang dapat menggambarkan
keadaan kesehatannya.
3. Tanda-tanda pernapasan, denyut jantung dan suhu badan penting untuk diawasi
selama 6 jam pertama.
4. Memeriksa adanya cairan atau bau busuk pada tali pusat, menjaga tali pusat
agar tetap bersih dan kering.
5. Pemberian ASI awal.
b) Kunjungan II
Pada hari ke-3 setelah persalinan.
1. Menanyakan pada ibu mengenai keadaan bayi
2. Menanyakan bagaimana bayi menyusui.
e)
f)
Balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi dengan rentang
usia dimulai dari dua sampai dengan lima tahun, atau biasa digunakan perhitungan
bulan yaitu usia 24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah.
Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak
prasekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang
tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan.
Perkembangan berbicara dan berjalan sudah bertambah baik. Namun kemampuan lain
masih terbatas. Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh
kembang manusia. Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu
keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa
tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan
pernah terulang, karena itu sering disebut golden age atau masa keemasan.
6. Pengertian pelayanan pada Balita
Pelayanan pada balita adalah pelayanan yang diberikan pada balita sehat dan
sakit yang sesuai diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai dengan standar.
7.
1)
2)
3)
4)
harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali
mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
Manfaat KMS adalah :
a) Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara
lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi,
penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan
pemberian ASI eksklusif, dan makanan pendamping ASI.
b) Sebagai media edukasi bagi orang tua belita tentang kesehatan anak
c) Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk
menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
2) Vitamin A 2 Kali Setahun
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat
diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat
dengan baik) dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan
tubuh,jaringan epitel, untuk melawan penyakit misalnya campak, diare dan
infeksi lain. Pemberian vitamin A termasuk dalam program Bina Gizi yang
dilaksanakan oleh departemen kesehatansetiap 6 bulan yaitu bulan februari
dan agustus, anak-anak balita diberikan vitamin A secara gratis dengan target
pemberian 80% dari seluruh balita.
Kapsul vitamin A biru (100.000 IU) diberikan pada bayi berusia 6-11
bulan satu kali dalam satu tahun. Kapsul vitamin A merah (200.000) diberikan
kepada balita kekurangan vitamin A disebut juga dengan xeroftalmia (mata
kering).halini dapat terjadi karena sarapan vitamin A pada mata mengalami
pengurangan sehingga terjadi kekeringan pada selaput lendir atau konjungtiva
dan selaput bening (kornea mata).balita akan terlindungi dari kekurangan
vitamin A terutama bagi balita dari keluarga menengah bawah.
3) Pelayanan MTBS
MTBS adalah suatu pendekatan yang terintegrasi atau terpatu dalam tatalaksana
balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara
juga
mempunyai
waktu
dalam
membuat
rencana
2. Sasaran
a Sasaran langsung
Semua anak umur 0 sampai 6 tahun yang ada di wilayah kerja Puskesmas
b
3. Tujuan SDIDTK
a Tujuan Umum
Agar semua balita umur 05 tahun dan anak pra sekolah umur 5-6 tahun
tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya
sehingga berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu bersaing di era global
b
pada semua balita dan anak pra sekolah di wilayah kerja Puskesmas.
Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dan anak pra sekolah
4. Jenis Skrining
a Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
1 Pengukuran Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB/TB)
a Tujuan pengukuran BB/TB adalah untuk menentukan status gizi anak,
b
pelayanan. Adapun pelaksana dan alat yang digunakan dapat dilihat pada tabel
2.1.
Tabel 2.1 Pelaksana dan Alat yang Digunakan untuk Deteksi Dini
Penyimpangan Pertumbuhan
Tingkat Pelayanan
Pelaksana
Keluarga masyarakat
Orang tua
Kader kesehatan
Petugas PAUD,
Alat yang
Digunakan
KMS
Timbangan
dacin
TK
Dokter
Bidan
Ahli gizi
Petugas lain
Table BB/TB
Grafik LK
Timbangan
Alat ukur tinggi
badan
Pita pengukur
lingkar kepala
Pelaksana
Orang tua
Kader kesehatan,
BKB, TPA
Petugas pusat
KPSP
TDL
PAUD terlatih
Guru TK terlatih
Puskesmas
Dokter
Bidan
Perawat
Sumber: Buku Pedoman Pelaksanaan SDIDTK
TDD
KPSP
TDL
TDD
Keterangan :
Buku KIA : Buku Kesehatan Ibu dan Anak
KPSP : Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
TDL : Tes Daya Lihat
TDD : Tes Daya Dengar
BKB : Bina Keluarga Balita
TPA : Tempat Penitipan Anak
Pusat PAUD : Pusat Pendidikan Anak Usia Dini
TK : Taman Kanak-kanak
1
adalah
kegiatan/
dianjurkan untuk membawa anak ke tenaga kesehatan di Puskesmas dan jaringan atau
Rumah Sakit. Orang tua perlu diingatkan membawa catatan pemantauan tumbuh
kembang buku KIA
b Tingkat Puskesmas dan jaringannya
Pada rujukan dini, bidan dan perawat di posyandu, Polindes, Pustu termasuk
Puskesmas keliling, melakukan tindakan intervensi dini penyimpangan tumbuh
kembang sesuai standar pelayanan yang terdapat pada buku pedoman. Bila kasus
penyimpangan tersebut ternyata memerlukan penanganan lanjut, maka dilakukan
rujukan ke tim medis di Puskesmas.
c Tingkat Rumah Sakit Rujukan
Bila kasus penyimpangan tersebut tidak dapat di tangani di Puskesmas maka
perlu dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten yang mempunyai fasilitas klinik tumbuh
kembang anak dengan dokter spesialis anak, ahli gizi serta laboratorium/pemeriksaan
penunjang diagnostic. Rumah Sakit Provinsi sebagai tempat rujukan sekunder
diharapkan memiliki klinik tumbuh kembang anak yang didukung oleh tim dokter
spesialis anak, kesehatan jiwa, kesehatan mata, THT, rehabilitasi medic, ahli terapi,
ahli gizi dan psikolog.
5) Pelayanan posyandu
Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari,
oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait. (Departemen
Kesehatan RI. 2006) Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.(Effendi, Nasrul. 1998: 267)
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari
dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan
anak balita. (Pusat Promosi Kesehatan, 2012)
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan untuk, dari, dan oleh
masyarakat
dalam
penyelenggaraan
pembangunan
kesehatan
guna
6) Imunisasi