Você está na página 1de 8

Model Pembelajaran Nature Of Science (NOS)

Penerapan Model Pembelajaran Nature Of Science (NOS) Materi Sistem Adaptasi Makhluk Hidup
dengan Perubahan Suhu Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMP
Niatus Sholihah1) dan Tutut Nurita2)
1) Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA. E-mail : niatus_sholihah@yahoo.com
2) Dosen Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA.
Abstrak
Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling utama untuk terus selalu diperhatikan demi kemajuan
bangsa. Karena itu, siswa dituntut untuk lebih termotivasi dan memahami konsep/pengetahuan. Salah
satunya cara untuk mengarahkan siswaagar lebih termotivasi dan dapat menemukan konsep di lingkungan
adalah menggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat mendukung hal tersebut adalah
model pembelajaran NOS (Nature Of Science). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi
siswa dalam belajar IPA dengan menerapkan model pembelajaran NOS (Nature Of Science) pada materi
sistem adaptasi makhluk hidup terhadap perubahan suhu lingkungan. Jenis penelitian ini adalah penerapan.
Metode yang digunakan untuk memperoleh data awal adalah dengan membagikan angket kepada sebanyak
37 siswa SMPN 3 Sidoarjo berdasarkan rekomendasi guru atau Purposive Sampling dan juga dengan
menggunakan metode penelitian dengan jenis penelitian yaitu Pre-Experimen yang menggunakan desain
penelitian One Goup Pre Test and Post Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi siswa dapat
ditingkatkan lagi dengan menerapkan model pembelajaran NOS (Nature Of Science) pada materi sistem
adaptasi makhluk hidup terhadap perubahan suhu lingkungan sangat perlu karena sebagian besar dari
responden masih kurang termotivasi dalam memahami dan menguasai konsep-konsep penting pada materi
sistem adaptasi makhluk hidup terhadap perubahan suhu lingkungan. Penerapan model pembelajaran
Nature OF Science (NOS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMP.
Kata Kunci: motivasi, NOS, materi sistem adaptasi makhluk hidup terhadap perubahan suhu lingkungan

Abstract
Education is one of the most important things to keep always watch out for the betterment of the nation .
Therefore , students are required to be more motivated and understand the concepts / knowledge . One of
the only ways to drive siswaagar more motivated and can find in the environment is to use the concept of
learning model . Learning model that can support this learning model is NOS ( Nature of Science ) . The
purpose of this study was to determine the student's motivation to learn science by applying a learning
model NOS ( Nature of Science ) on material systems adaptation of living things to environmental
temperature changes . This type of research is the application . The method used to obtain the initial data is
by distributing questionnaires to as many as 37 students SMP 3 Sidoarjo based on teacher
recommendations or purposive sampling and also by using research methods to the type of research that is
pre-Experiment One study design that uses Goup Pre Test and Post Test. The results of this study indicate
that students' motivation can be enhanced by applying a learning model NOS ( Nature of Science ) on
material systems adaptation of living things to environmental temperature change is necessary because
most of the respondents still less motivated to understand and master the important concepts in the material
system adaptations of living things to environmental temperature changes. The application of learning
models Nature of Science (NOS) can improve student learning outcomes in junior high school.
Keywords : motivation, NOS, content adaptation systems of living things to environmental temperature
changes

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.


Sehingga dalam melaksanakan prinsip penyelenggaraan
pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling
utama untuk terus selalu diperhatikan demi kemajuan
bangsa. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

Model Pembelajaran Nature Of Science (NOS)

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga


negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Namun pada kenyataannya pendidikan di Indonesia
masih mengutamakan hasil akhir yaitu nilai sebagai acuan
bukan dari proses peserta didik tersebut dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, berdasarkan
Permendikbud nomor 81A tahun 2013 tentang
implementasi kurikulum yang menyebutkan bahwa di
dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk
menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi
kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah
ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan
menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan
lingkungan dan jaman tempat dan waktu ia hidup. Hal
tersebut melalui suatu pedoman yaitu kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dirancang
untuk menyiapkan peserta didik dalam menghadapi
tantangan dimasa depan mereka. Tujuan dari Kurikulum
2013 adalah untuk mempersiapkan insan Indonesia untuk
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warganegara yang produktif, kreatif, inovatif dan efektif
serta
mampu
berkontribusi
pada
kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia
Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa
pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru
ke peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang
memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari,
mengolah,
mengkonstruksi,
dan
menggunakan
pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan
dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik
untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses
kognitifnya. Agar benar-benar memahami dan dapat
menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong
untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala
sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan
ide-idenya.
Motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong,
menggerakan dan mengarahkan siswa dalam belajar.
Motivasi belajar sangat erat sekali hubungannya dengan
prilaku siswa disekolah. Motivasi belajar dapat
membangkitkan dan mengarahkan peserta didik untuk
mempelajari sesuatu yang baru. Bila pendidik
membangkitkan motivasi belajar anak didik, maka meraka
akan memperkuat respon yang telah dipelajari. Motivasi
belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak
mudah patah untuk mencapai sukses meskipun dihadang
oleh berbagai kesulitan.
Maka diperlukan suatu kemampuan memperoleh,
memilih, serta mengolah informasi. Namun, kemampuankemampuan tersebut membutuhkan pemikiran yang kritis,
sistematis, logis, dan kreatif. Karena itu, diperlukan
sebuah pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi
siswa dalam mengkuti pembelajaran khusunya

pembelajaran IPA. Sistem Adaptasi Makhluk Hidup


dengan Suhu Lingkungan merupakan salah satu dari
materi IPA yang dapat dipadukan bidang fisika dan
biologi. Materi tersebut cukup rumit karena terdapat
banyak submateri yang harus dipahami oleh peserta didik.
Dan juga materi ini di SMP masih belum diberikan
kepada guru secara utuh terpadu dan keseluruhan.
Hasil belajar adalah bukti dari keberhasilan seseorang
dalam belajar. Hasil belajar ini biasanya diwujudkan
dalam bentuk angka, nilai, maupun huruf. Semakin tinggi
hasil belajar yang dipeoleh siswa, maka berhasilah tujuan
belajar yang dilakukan siswa tersebut.
Tingkah laku sebagai hasil belajar yang ditinjau secara
luas mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan dalam lampirannya yaitu mencakup
kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Salah satunya pemecahan masalahnya yaitu dengan
menerapkan model pembelajaran Nature Of Science
(NOS) dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran
berorientasi NOS pada prinsipnya sebagai hakikat
pengetahuan yang merupakan konsep yang kompleks
melibatkan filosofi, sosiologi, dan historis suatu
pengetahuan, yaitu pengetahuan sebagai cara untuk
mengetahui, atau menilai dan keyakinan yang menjadi
sifat pengetahuan ilmiah. Pembelajaran berorientasi NOS
mengakibatkan siswa akan memahami proses dari inquiri
dan mengetahui bahwa IPA adalah paduan dari logika dan
imajinasi, serta menerangkan dan memprediksi faktafakta, tetapi tidak otoriter. Penerapan model pembelajaran
berorientasi NOS dapat mengakomodasi siswa untuk
meraih pemahaman (understanding), wawasan (insight),
dan kearifan (wisdom) dalam rangka mengungkap dan
memahami realitas alam serta menitik beratkan pada
manfaat pengetahuan yang mereka pelajari bagi
masyarakat dan lingkungannya.
Berdasarkan hal tersebut, maka dibutuhkan
pembelajaran yang lebih menarik sehingga motivasi siswa
untuk belajar lebih dari sekedar hanya mengikuti
pembelajaran saja melainkan dapat bermakna bagi siswa.
Karena hal tersebut, maka peneliti mencoba membagikan
angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai
motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA dalam
memahami konsep-konsep materi tentang sistem adaptasi
makhluk hidup terhadap perubahan suhu. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh manakah
motivasi siswa dalam belajar IPA pada siswa kelas VII E
SMPN 3 Sidoarjo dan juga mengenai penerapan dari
model pembelajaran Nature Of Science (NOS) terhadap
hasil belajar siswa.
METODE

Model Pembelajaran Nature Of Science (NOS)

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian awal da


penelitian penerapan untuk mengukur kemampuan serta
kesulitan siswa sehingga dapat diketahui bagaimanakah
motivasi siswa dalam belajar IPA khususnya pada materi
Sistem Adaptasi Makhluk Hidup Terhadap Perubahan
Suhu dengan model NOS (Nature Of Science) dapat
diterapkan untuk mengatasi kesulitan tersebut, karena
penelitian yang akan peneliti lakukan merupakan sebuah
penelitian penerapan. Metode yang digunakan untuk
memperoleh data awal adalah dengan membagikan angket
kepada sebanyak 37 siswa SMPN 3 Sidoarjo berdasarkan
rekomendasi dari sekolah atau Purposive Sampling.
desain penelitian ini adalah Desain Prates-Pascates Satu
Kelompok (One Group Pretest-Posttest Design), dimana
pada desain ini kelompok tidak diambil secara acak atau
pasangan, juga tidak ada kelompok pembanding, tetapi
diberi tes awal dan tes akhir di samping perlakuan.
Perlakuan ini adalah penerapan model Pembelajaran
Nature Of Science (NOS).
Desain yang digunakan pada penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Ke
Pre
Perlak
Post
las
test
uan
test
01
X
02
A
Gambar 1. Skema Desain Pretest-Pascatest Satu
Kelompok (One Group Pretest-Posttest Design)
(Sukmadinata, 2010 : 2008)
Keterangan :
O1 = tes awal (pretes) sebelum perlakuan diberikan
O2 = tes akhir (posttes) setelah perlakuan diberikan
X = perlakuan terhadap kelompok eksperimen yaitu
dengan menerapkan model Nature Of Science

mengenai penyelidikan tentang fenomena alam di


lingkungan pada sistem adaptasi makhluk hidup terhadap
perubahan suhu lingkungan, yang kedua belas yaitu
melakukan percobaan yang mengacu pada 5M
(mengamati,
menanya,
melakukan
percobaan,
menganalisis, dan mengkomunikasikan), yang ketiga
belas yaitu mengenai penemuan konsep baru, yang
keempat belas yaitu mengenai pemberian kesempatan
menemukan konsep sendiri melalui contoh-contoh dalam
kehidupan sehari-hari, yang kelima belas yaitu mengenai
perasaan senang dan faham dengan materi yang diajarkan
jika menggunakan teknik pemecahan masalah secara
langsung, kemudian pertanyaan yang terakhir yaitu
mengenai alasan dari pertanyaan nomor lima belas.
Berikut adalah diagram hasil dari pembagian angket
yang telah dilakukan peneliti:
Diagram 1.1 Angket poin 1
Pendapat siswa tentang ketertarikan
siswa pada pelajaran IPA
3%
ya
tidak

97%

Pada diagram diatas dapat diketahui bahwa pendapat


siswa tentang ketertarikan siswa pada pelajaran IPA
tinggi yaitu sebesar 97%. Meskipun pelajaran IPA sudah
terpadu tetapi mereka masih tertarik dengan pelajaran
IPA.
Diagram 1.2 Angket poin 2

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan dari angket yang telah dibagikan kepada
responden, maka diperoleh data dalam presentase pada 16
poin soal yang diberikan, yang terdiri dari soal pertama
yaitu mengenai pendapat siswa tentang ketertarikan siswa
pada pelajaran IPA, yang kedua mengenai minat siswa
terhadap pelajaran IPA, yang ketiga mengenai kesulitan
yang dirasakan responden dalam mempelajari IPA, yang
keempat tentang variasi model / metode pembelajaran
yang biasa dilakukan guru ketika mengajar IPA, yang
kelima tentang kegiatan yang dilakukan pada
pembelajaran IPA, yang keenam mengenai pembelajaran
IPA berpusat pada guru, yang ketujuh mengenai metode
yang sering digunakan oleh guru IPA, yang kedelapan
mengenai metode dapat meningkatkan motivasi belajar
responden, yang kesembilan yaitu mengenai pembelajaran
IPA berorientasi pada fenomena alam di lingkungan
sekitar, yang kesepuluh yaitu mengenai pemberian tema
oleh guru tentang sistem adaptasi makhluk hidup terhadap
perubahan suhu lingkungan, yang kesebelas yaitu

Minat siswa terhadap pelajaran IPA


15%
28%
0%
7%

Guru
Kegiatan Pemb.

50%

Buku
LKS
Praktikum

Dari angket yang telah dibagikan pada responden


diketahui bahwa minat siswa yang paling tinggi ialah
pada aspek tentang kegiatan pembelajarannya yaitu
sebesar 50%.
Diagram 1.3 Angket poin 3

Model Pembelajaran Nature Of Science (NOS)

di luar sekolah karena menunjukkan 0% dari hasil


tersebut.

Kesulitan yang dirasakan responden


dalam mempelajari IPA

22%
ya
78%

tidak

Diagram 1.6 Angket Poin 6

Adapun untuk angket pada poin 3, mengenai tingkat


kesulitan siswa dalam mempelajari IPA yaitu sebesar
78%. Hal ini memunjukkan bahwa pelajaran IPA
meruapkan pelajaran yang sulit untuk dipahami dan
banyak yang yang dihafal.
Diagram 1.4 Angket Poin 4

Pembelajaran IPA berpusat pada guru

39%

Variasi model / metode pembelajaran


yang biasa dilakukan guru ketika
mengajar IPA

ya

61%

tidak

16%

ya
84%

Untuk angket pada poin 6, dapat diketahui bahwa


sebanyak 61%
responden menyatakan
bahwa
pembelajaran IPA masih berpusat pada guru.
Diagram 1.7 Angket Poin 7

tidak

Metode yang sering digunakan oleh guru


IPA

Sedangkan untuk angket pada poin 4, dapat diketahui


bahwa sebanyak 65% responden menyatakan bahwa
variasi model / metode yang dilakukan guru ialah sudah
bervariasi.
Diagram 1.5 Angket Poin 5

Ceramah
11%

0%
Diskusi

16%

38%

Kegiatan yang dilakukan pada


pembelajaran IPA
35%
0%
35%
65%
0%

Pemberian
Tugas

Penjelasan
teori di kelas

Demonstrasi

Praktikum di
Lab

Tanya Jawab

Teori dan
praktek

Untuk angket pada poin 7, dapat diketahui bahwa


masing-masing sebanyak 38% dan 35% responden
menyatakan bahwa metode yang sering digunakan oleh
guru IPA adalah Diskusi dan Pemberian Tugas
pembelajaran IPA masih berpusat pada guru.
Diagram 1.8 Angket Poin 8

Studi di luar
sekolah

Untuk angket pada poin 5, dapat diketahui bahwa


sebanyak 65% responden menyatakan bahwa kegiatan
yang dilakukan oleh guru ialah terdapat teori dan praktek.
Tetapi responden belum pernah praktikum di lab dan studi

Model Pembelajaran Nature Of Science (NOS)

Metode dapat meningkatkan


motivasi belajar responden

Penyelidikan tentang fenomena alam di


lingkungan pada sistem adaptasi
makhluk hidup terhadap perubahan suhu
lingkungan

22%
ya

41%

tidak

59%

78%

ya

Untuk angket pada poin 8, dapat diketahui bahwa


sebanyak 78% responden menyatakan bahwa metode
yang digunakan oleh guru IPA dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa.

tidak

Untuk angket pada poin 11, dapat diketahui bahwa


sebanyak 59% responden menyatakan bahwa pada saat
belajar IPA mereka pernah melakukan penyelidikan /
pemecahan masalah terhadap konsep / fenomena nyata di
lingkungan pada materi sistem adaptasi makhluk hidup
terhadap perubahan suhu lingkungan.

Diagram 1.9 Angket Poin 9


Pembelajaran IPA berorientasi pada
fenomena alam di lingkungan sekitar
3%

97%
ya

tidak

Diagram 1.12 Angket Poin 12


Melakukan percobaan yang mengacu
pada 5M (mengamati, menanya,
melakukan percobaan, menganalisis, dan
mengkomunikasikan)

Untuk angket pada poin 9, dapat diketahui bahwa


sebanyak 97% responden menyatakan
bahwa
pembelajaran IPA berorientasi pada fenomena alam atau
masalah nyata yang muncul di lingkungan sekitar.
Diagram 1.10 Angket Poin 10

6%

Pemberian tema oleh guru tentang sistem


adaptasi makhluk hidup terhadap
perubahan suhu lingkungan

ya
94%

Untuk angket pada poin 12, dapat diketahui bahwa


sebanyak 94% responden menyatakan bahwa pada saat
belajar IPA mereka pernah melakukan penyelidikan /
pemecahan masalah dengan melakukan percobaan yang
mengacu pada 5M (mengamati, menanya, melakukan
percobaan, menganalisis, dan mengkomunikasikan).
Diagram 1.13 Angket poin 13

8%

ya

tidak

tidak

92%
Untuk angket pada poin 10, dapat diketahui bahwa
sebanyak 92% responden menyatakan bahwa responden
pernah diberikan tema oleh guru tentang sistem adaptasi
makhluk hidup terhadap perubahan suhu lingkungan.
Diagram 1.11 Angket Poin 11

6% Penemuan konsep baru

94%
ya

tidak

Untuk angket pada poin 13, dapat diketahui bahwa


sebanyak 94% responden menyatakan bahwa pada saat
belajar IPA mereka pernah menemukan konsep / teori /
pemahaman baru. Hal ini sangat berkebalikan karena

Model Pembelajaran Nature Of Science (NOS)

siswa tersebut dalam belajar masih belum menggunakan


model pembelajaran yang lebih untuk menemukan suatu
konsep baru.
Diagram 1.14 Angket poin 14

dengan sekarang dan juga kaitannya dengan lingkungan


secara langsung dalam kehidupan sehari-hari yaitu model
pembelajaran Nature Of Science (NOS) cocok diterapkan
pada materi sistem adaptasi makhluk hidup terhadap
perubahan suhu lingkungan karena sebagian besar dari
responden masih belum memahami dan menguasai
konsep-konsep penting pada materi tersebut. NOS
merupakan jembatan bagi para siswa untuk mengungkap
dan memahami realitas alam. Pemahaman terhadap
realitas alam sangat dibutuhkan bagi siswa dalam rangka
memahami jati diri dan membangkitkan kesadaran untuk
mencintai alam beserta isinya.
Mengacu pada penelitian yang terdahulu mengenai
hasil penerapan model pembelajaran Nature Of Science
(NOS) menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Puji
Rahayu Ningsih (2012) maka dapat diketahui hasil
penelitian yaitu bahwa rata-rata hasil belajar antara kelas
eksperimen yang menerapkan probing questions dengan
model pembelajaran Nature of Science (NOS) lebih baik
dibandingkandengan kelas kontrol yang tidak menerapkan
pembelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil pengujian di atas menunjukkan
bahwa pemahaman konsep siswa eksperimen yang
menerapkan pemberian pertanyaan probing dengan model
pembelajaran NOS lebih baik daripada kelas kontrol. Hal
ini dikarenakan (1) Pembelajaran NOS mengharuskan
adanya kegiatan diskusi dan refleksi pada fase case study
discussions dengan menggali dan mengembangkan
pemahaman konsep siswa serta sebagai upaya pemecahan
suatu masalah. (2) Pembelajaran NOS menghubungkan
konsep fisika secara konstekstual melalui kegiatan inkuiri
atau belajar penemuan. (3) Pembelajaran NOS
menghubungkan ke keterampilan proses, researchers has
begun to show that linking the nature of science to
process skills instruction can be effective. Sintaks
pembelajaran NOS melatihkan ketrampilan proses siswa,
siswa dapat belajar tentang sains secara bertahap, seperti
mengemukakan hipotesis, mengobservasi, menginferensi,
mengklasifikasi, meyelidiki, dan menyimpulkan hasil
percobaan.
Secara umum, aktivitas siswa secara keseluruhan yang
meliputi penilaian afektif dan kinerja siswa selama
penerapan
pertanyaan
probing
dengan
model
pembelajaran NOS (Nature of Science) pada kelas
eksperimen memperoleh skor lebih tinggi dibandingkan
kelas kontrol.
Sedangkan jika mengacu pada penelitian lain yang
dilakukan oleh Saputra (2009). Hasil penelitiannya adalah
kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran
berorientasi NOS memiliki rata-rata pemahaman konsep
yang lebih tinggi daripada kelompok siswa yang
menggunakan model pembelajaran konvensional.
Perbedaan pemahaman konsep siswa, disebabkan karena

Pemberian kesempatan menemukan


konsep sendiri melalui contoh-contoh
dalam kehidupan sehari-hari
3%

97%

ya

tidak

Dari diagram angket pada poin 14 diatas dapat


diketahui bahwa sebanyak 97% responden menyatakan
bahwa pada saat belajar IPA, mereka diberikan
kesempatan untuk menemukan pemahaman / konsep baru
melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari.

Diagram 1.15 Angket poin 15


Perasaan senang dan faham dengan
materi yang diajarkan jika menggunakan
teknik pemecahan masalah secara
langsung
5%
ya
tidak
95%
Mengenai perasaan senang dan faham responden
ketika belajar IPA dengan materi yang diajarkan jika
menggunakan teknik pemecahan masalah nayta secara
langsung di lingkungan menunjukkan sebesar 95% dari
hasil tersebut. Hasil tersebut pada angket poin 15 masih
berhubungan dengan angket poin 16 megenai alasan dari
responden menjawab angket poin 15 yaitu sebesar
97,29%yang memberikan alasan yaitu dengan melakukan
penyelidikan masalah, siswa memiliki pengalaman
langsung dalam memecahkan masalah sehingga
menemukan konsep-konsep baru dari pemecahan masalah
tersebut.
Mengenai prosentase pada angket-angket diatas maka
menunjukkan pentingnya kaitan motivasi siswa dengan
mempelajarai pelajaran IPA khususnya materi sistem
adaptasi makhluk hidup terhadap perubahan suhu di
lingkungan dalam kehidupan sehari-hari,
Dari seluruh data angket yang diperoleh tersebut maka
dapat diketahui juga bahwa model pembelajaran yang
dpat menumbuhkan motivasi yang lebh lagi dibandingkan

Model Pembelajaran Nature Of Science (NOS)

model pembelajaran berorientasi NOS merupakan


pembelajaran dengan paradigma konstruktivistik yang
menekankan pada peran aktif siswa dalam pembelajaran
untuk mengkontruksi pengetahuan secara mandiri sesuai
dengan
pengalaman,
kemampuan
dan
tingkat
perkembangan individual siswa, baik perkembangan
kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Pembelajaran
berorientasi NOS mengakomodasi siswa untuk meraih
pemahaman dalam mengungkap dan memahami realitas
alam serta menitikberatkan pada manfaat pengetahuan
yang mereka pelajari bagi masyarakat dan lingkungannya.
Sumadi (2012) mengadakan penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran berorientasi NOS.
Hasil penelitian yang didapatkan, yaitu terjadi
peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran. Pada refleksi awal, rata-rata
keaktifan belajar IPA berada pada kategori sangat kurang
aktif, setelah siklus I berada pada kategori cukup aktif,
dan pada siklus II rata-rata keaktifan belajar IPA berada
pada kategori aktif. Rata-rata hasil belajar IPA pada
refleksi awal berada pada kategori rendah.
Setelah siklus I rata-rata hasil belajar IPA berada pada
kategori cukup baik, dan pada siklus II rata-rata hasil
belajar berada pada kategori tinggi. Peningkatan keaktifan
dan hasil belajar, disebabkan karena model pembelajaran
berorientasi NOS lebih menekankan pada aktivitas siswa.
Kegiatan membaca buku (background readings),
mengajukan pertanyaan (case study discussions),
memfokuskan pertanyaan yang akan dipelajari (inquiry
lessons), melakukan pratikum untuk menguji hipotesis
yang diajukan (inquiry labs), dan menyajikan hasil yang
diperoleh, serta mengungkapkan manfaat pembelajaran
yang didapatkan (historical studys) menyebabkan siswa
menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Dengan
kegiatan tersebut siswa akan memperoleh manfaat dari
pembelajaran yang dilakukan, sehingga menimbulkan
ketertarikan dan kebermaknaan bagi siswa untuk
mempelajari IPA.
Dengan demikian, hasil penelitian ini berhasil
memperkuat penelitian-penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya tentang penerapan model pembelajaran
berorientasi NOS. Berdasarkan tiga penelitian tersebut
dapat disimpulkan, bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran berorientasi NOS hasil belajar IPA yang
diperoleh siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa motivasi siswa dalam belajar IPA
dapat ditingkatkan lagi dengan menerapkan model
pembelajaran Nature Of Science (NOS) pada materi
sistem adaptasi makhluk hidup terhadap perubahan suhu
lingkungan dan juga penerapan model pembelajaran

Nature Of Science (NOS) dapat meningkatkan hasil


belajar siswa di SMP.

Saran
1. Diperlukan penekanan pada materi sistem adaptasi
makhluk hidup terhadap perubahan suhu
lingkungan.
2. Diperlukan model pembelajaran yang benar-benar
dapat menumbuhkan motivasi dan penguasaan
konsep siswa pada materi IPA dapat maksimal.
UCAPAN TERIMA KASIH
Mengucapkan terima kasih kepada Tutut Nurita, S.Pd,
M.pd yang telah berkenan menjadi pembimbing dalam
penyusunan artikel mengenai motivasi belajar siswa
terhadap materi sistem adaptasi makhluk hidup pada
perubahan suhu lingkungan dan juga mengenai
peneprapan model pembelajaran Nature Of Science
(NOS) terhadap hasil belajar siswa di SMP.
DAFTAR PUSTAKA
Agistinawati, Tri. 2013. Pengaruh Metode Eksperimen
Laboratorium Menggunakan Model Pembelajaran
NOS (Nature Of Science) Terhadap Keterampilan
Proses Sains Siswa pada Materi Fluida Statis di SMA
PGRI
01
Pati.
Diakses
melalui
http://ikippgrismg.ac.id pada tanggal 3 Maret 2014.
Mitarlis, dan Sri Mulyaningsih. 2009. Pembelajaran IPA
Terpadu. Surabaya: Unesa University Press.
Ningsih, Puji Rahayu. 2012. Pengaruh Penerapan
Probing Question Dengan Model Pembelajaran NOS
(Nature Of Science) Terhadap Pemahaman Konsep
Siswa pada Materi Fluida Statis di SMA Negeri 2
Kediri. Skripsi yang tidak Dipublikasikan.
Saputra, E. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran
Berorientasi NOS (Nature of Science) terhadap
Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 5 Singaraja Tahun Pelajaran 2008/2009.
Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Fisika,
Universitas Pendidikan Ganesha. Diakses melalui
http://ikippgrismg.ac.id pada tanggal 3 Maret 2014.
Sastradi, Trisna. 2013. Model Pembeljaran Berorientasi
NOS (Nature Of Science). Diakses melalui
http://mediafunia.blogspot.com pada tanggal 3 Maret
2014.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sumadi, E. 2012. Penerapan Model Pembelajaran
Berorientasi Nature of Science (NOS) untuk
Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Kelas
VI Semester I di SD No. 1 Baktiseraga Kecamatan
Buleleng Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran

Model Pembelajaran Nature Of Science (NOS)

2012/2013. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan


Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas
Pendidikan
Ganesha.
Diakses
melalui
http://ikippgrismg.ac.id pada tanggal 3 Maret 2014.
Widodo Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi
Kurikulum 2013 SMP/MTs Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Você também pode gostar