Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
sabun
sebenarnya
tidak
pernah
ditemukan,
tetapi
secara
Prinsip utama kerja sabun ialah gaya tarik antara molekul kotoran, sabun, dan air.
Kotoran yang menempel pada tangan manusia umumnya berupa lemak. Untuk
mempermudah penjelasan, mari kita tinjau minyak goreng sebagai contoh. Minyak
goreng mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Asam lemak jenuh yang
ada pada minyak goreng umumnya terdiri dari asam miristat, asam palmitat, asam
laurat, dan asam kaprat. Asam lemak tidak jenuh dalam minyak goreng adalah
asam oleat, asam linoleat, dan asam linolena. Asam lemak tidak lain adalah asam
alkanoat atau asam karboksilat berderajat tinggi (rantai C lebih dari 6).
Seperti yang kita ketahui, air adalah substansi kimia dengan rumus kimia
H2O, yaitu molekul yang tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara
kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak
berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur
273,15 K (0 C). Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan
banyak zat kimia. Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat
tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipoldipol) antara molekul-molekul air.
Bahan baku pembuatan sabun, antara lain:
a Minyak kelapa sawit
Mengandung asam palmitat, asam oleat, asam stearat, dan asam myfistat.
b Minyak Zaitun
Mengandung asam palmitat, asam oleat dan asam stearat.
c Minyak Kelapa
e. Karotenoida.
f. Kelompok lipida lain.
Trigliserida merupakan kelompok lipida yang paling banyak dalam jaringan
hewan dan tumbuhan. Trigliserida dalam tubuh manusia bervariasi jumlahnya
tergantung dari tingkat kegemukan seseorang dan dapat mencapai beberapa
kilogram.
Fosfolipida, glikolipida, sterol dan steroida terdapat dalam jaringan hewan dan
tumbuhan dalam jumlah yang lebih sedikit dari pada trigliserida. Dalam tubuh
manusia, kelompok ini hanya merupakan beberapa persen saja dari bahan lipida
seluruhnya.
Karotenoida dalam tubuh manusia lebih sedikit lagi jumlahnya, biasanya
dalam seluruh tubuh manusia hanya terdapat kurang dari 1 gram. Dalam jaringan
tanaman, karotenoida terdapat dalam jumlah lebih banyak.
Secara Dentitif, lipida diartikan sebagai semua bahan organik yang dapat larut
dalam pelarut organik yang mempunyai kecenderungan nonpolar.
Lemak dan minyak atau secara kimiawi adalah trigliserida merupakan bagian
terbesar dari kelompok lipida. Trigliserida ini merupakan senyawa hasil kondensasi
satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak.
3 Penyabunan
Reaksi ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa kepada
trigliserida. Bila penyabunan telah lengkap, lapisan air yang mengandung
gliserol dipisahkan dan kemudian gliserol dipulihkan dengan penyulingan.
4 Enzimatis
Enzim yang dapat menguraikan lemak atau minyak dan akan menyebabkan
minyak tersebut menjadi tengik, ketengikan itu disebut Enzimatic
rancidity Lipase yang bekerja memecah lemak menjadi gliserol dan asam
lemak serta menyebabkan minyak
10. Slipping point digunakan untuk pengenalan minyak atau lemak alam serta
pengaruh kehadiran komponen-komponennya.
Senyawa lemak dan minyak merupakan senyawa alam penting yang dapat
dipelajari secara lebih dalam dan relatif lebih mudah bila dibandingkan dengan
senyawa makro nutrien lain. Kemudahan tersebut diakibatkan oleh:
1 molekul lemak relatif lebih kecil dan kurang kompleks dibandingkan
karbohidrat atau protein.
2 molekul lemak dapat disintesis di laboratorium menurut kebutuhan.
Analisis lemak dan minyak yang umum dilakukan ,dapat digolongkan dalam
tiga kelompok tujuan berikut:
1 Penentuan kuantitatif atau penentuan kadar lemak yang terdapat dalam
bahan makanan atau pertanian.
2 Penentuan kualitas minyak (murni) sebagai bahan makanan yang berkaitan
dengan proses ekstraksinya, atau ada tidaknya perlakuan pemurnian lanjutan
misalnya penjernihan, penghilangan bau, penghilangan warna dan
sebagainya.
3 Penentuan sifat fisis maupun kimiawi yang khas atau mencirikan sifat
minyak tertentu.
Ekstraksi merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar lemak dalam
suatu bahan. Sebagai senyawa hidrokarbon, lemak dan minyak pada umumya tidak
larut air tatapi dalam pelarut organik.
Penentuan kadar lemak dengan pelarut, selain lemak juga terikut fosfolipida,
sterol, asam lemak bebas, karotenoid, dan pigmen lain. Karena itu hasil analisanya
disebut lemak kasar (crude fat).
Ada dua cara penentuan kadar lemak berdasarkan jenis bahan
1 Bahan Kering