Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
KELOMPOK IV (EMPAT)
HERMAWATI
ISTIQAMAH
EKA SAFITRI
SAMHARIRATUL KAULIYAH
ANRIANI
HAQKUL FATHAH
FARMASI B
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA GOWA
2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang telah
memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang
membimbing umatnya dengan suri tauladan-Nya yang baik .
Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah, kesempatan
dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini . Makanlah ini
merupakan pengetahuan tentang Regulasi dan Standar Dibidang Makanan/Pangan,
semua ini di rangkum dalam makalah ini, agar pemahaman terhadap permasalahan
lebih mudah dipahami dan lebih singkat dan akurat .
Akhirnya, kami penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu proses pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaaat bagi anda semua.
Terimakasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pangan selalu melibatkan semua manusia pada setiap tahap kehidupan.Setiap
pangan dianggap baik, bila kita dapat memilih dan menimbang hal-halyang kita
harapkan dan senangi serta yakin terhadap keamanan, kemurnian danhigienisnya
(Winarno, 1993).
Keamanan pangan
bagi
penjamin
kesehatan
masyarakat
pada
aman, bermutu, dan bergizi. Pada peraturan tersebut juga ditetapkan bahwa
tanggung jawab dan hak setiap pihak yang berperan sebagai pilar pembangunan
keamanan pangan adalah pemerintah, pelaku usaha pangan, dan masyarakat
konsumen. Namun adanya PP Nomor 28/ 2004 tentang Keamanan, Mutu dan
Gizi Pangan belum cukup untuk mewujudkan pangan yang aman, bermutu, dan
bergizi karena luas dan kompleknya permasalahan yang di hadapi di lapangan.
Terdapat beberapa faktor yang diidentifikasi mempengaruhi keamanan pangan di
Indonesia yaitu: sistem pangan, sosial budaya, mata rantai teknologi makanan,
faktor lingkungan, aspek nutrisi dan epidemiologi.
B. Rumusan Masalah
1. Standar Codet Alimentarius Comission (CAC)
2. Regulasi Nasional
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Standar Codet Alimentarius Comission (CAC)
3. Mengetahui Regulasi Nasional
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi makanan adalah tiap bahan yang diedarkan sebagai bahan makanan
manusia, termasuk bahan tambahan dalam makanan (Permenkes RI No.
280/Menkes/Per/XI/1976). Mutu pangan adalah kesesuaian antara karakteristik
produk pangan tertentu dengan kemampuannya dalam memenuhi perannya
sebagaimana yang dikehendaki konsumen. Spesifikasi teknis atau sesuatu yang
dibakukan, disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan
memperhatikan syarat- syarat kesehatan, keselamatan, perkembangan iptek dan
teknologi serta berdasarkan pengalaman, perkembangan masa kini, dan masa yang
akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
Makanan merupakan isu strategis dalam kebijakan suatu negara, tidak hanya
karena termasuk kebutuhan dasar yang berkaitan erat dengan kesehatan, namun juga
karena turut mempengaruhi perdagangan dan hubungan antara negara.
Standar keamanan merupakan salah satu aspek penting yang berperan dalam
upaya
Seluruh Komite/Task Force yang ada di Codex dibentuk mirror committeenya untuk dikoordinasikan oleh instansi yang memiliki tugas dan kewenangan sesuai
dengan term of reference (TOR) Komite/Task Force tersebut.
Selama setengah abad, Codex telah berperan sebagai referensi global dalam
perdagangan internasional mengenai standar keamanan pangan dengan berbasis ilmu
pengetahuan. Dalam menjamin keamanan pangan untuk melindungi kesehatan dan
keselamatan manusia, hewan atau tumbuhan, perlu dipertimbangkan agar regulasi
yang diterapkan tidak bersifat diskriminatif dan tidak digunakan sebagai alasan untuk
melindungi produsen domestik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Codex Alimentarius Commission (CAC), biasanya cukup disebut
Codex, merupakan badan antar pemerintah yang bertugas melaksanakan Joint
FAO/WHO Food Standards
FAO/WHO).
Codex dibentuk dengan tujuan antara lain untuk melindungi kesehatan
konsumen, menjamin praktek yang jujur ( fair ) dalam perdagangan pangan
internasional serta mempromosikan koordinasi pekerjaan standardisasi pangan
yang dilakukan oleh organisasi internasional lain.
B. Saran
Sebagai penyusun yang tak luput dari khilaf, mungkin ada beberapa
kesalahan pada makalah ini. Tak ada gading yang tak retak. Mohon dicek
kembali dan dibenarkan. TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
Budi Cahyono. 2009. Food Safety dan Implementasi Quality System Industri Pangan
di Era Pasar Bebas